Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN PRAKTIKUM DIETETIKA SEHAT

Kelompok 9
Sofiana Hanifah Aprilia 102111233092
Maleeka Jasmine Nadzira R. 102111233121
Fayza Nurhaliza Yasmine 102111233134
Sri Puji Rahayu 102111233156
Najwa Belvana Dofanov 102111233158

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PRODI S1 GIZI
2023
LEMBAR PENILAIAN
KELOMPOK 9
NAMA HIDANGAN
1. Sate Buntel
2. Kue Putu Beras
3. Sup Matahari
4. Serabi Solo
5. Ayam & Tempe Bacem

Aspek Penilaian Aspek Penilaian


Score Score
1-10 1-100

Ketepatan perhitungan
Kedisiplinan
kebutuhan energi dan zat gizi

Ketepatan pemilihan bahan


Higine Personal
makanan

Sanitasi & Higine Ketepatan porsi yang


Tempat Kerja disajikan

Kerja Tim Variasi menu

Penampilan Inovasi menu

Rasa

Tekstur

Warna

Total Score

Dosen Penilai
:............................................................................................................................
Alur Lembar Kerja Dietetika Sehat
Instruksi Kerja Penyusunan Menu Seimbang

1. Menentukan Sasaran Penyusunan Menu Seimbang

Kelompok Sasaran Remaja (Laki-laki)

Age group (Kelompok Usia) 15 Tahun

Berat Badan 48 kg

Tinggi Badan 159 cm

Analisis Antropometri IMT = 19 (Normal)


BMR = 1423,2
BB/U = -
TB/U = 0 (Median) → Normal

IMT/U = 0 (Median) → Normal

Keterangan: *)coret yang tidak perlu


2. Mendeskripsikan kondisi fisiologis pada sasaran
a. Kondisi Fisiologis Secara Umum
Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai
persiapan memasuki masa dewasa yang mencakup perubahan besar fisiologis.
Perubahan fisik pada remaja laki-laki umumnya mulai terjadi sekitar usia 12
tahun, tergantung kondisi masing-masing saat mereka memasuki masa pubertas.
Perubahan fisik pada remaja laki-laki yang memasuki usia pubertas, umumnya
ditandai dengan beberapa ciri seperti bentuk dan ukuran tubuh akan semakin
tinggi, berat badan yang bertambah, serta otot dan tulang yang membesar. Selain
itu, perubahan fisik yang menonjol pada masa pubertas adalah perubahan
proporsi badan. Bagi remaja laki-laki ukuran pinggang akan terlihat lebih panjang
karena kaki menjadi lebih panjang dari ukuran badan.

b. Kondisi Fisiologis Spesifik yang Ingin Diintervensi melalui Penyusunan Menu


Diet
Usia remaja merupakan masa dimana perkembangan fisik dan psikis
tubuh cenderung berubah dengan sangat cepat. Secara tidak langsung, hal tersebut
tentu menuntut tercukupinya asupan nutrisi anak remaja guna mendukung masa
pubertas. Berbeda dengan usia sebelumnya, saat memasuki tahap perkembangan
remaja, otomatis angka kecukupan gizi (AKG) harian akan semakin meningkat.
Pemberian nutrisi dari sumber makanan serta gizi pada remaja bertujuan untuk;
memaksimalkan pertumbuhan fisik remaja; memberikan cukup cadangan zat gizi
agar tidak mudah sakit; dan mencegah serangan berbagai penyakit yang bisa
disebabkan oleh makanan seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, osteoporosis,
dan kanker. Oleh karena itu, karena sedang menjalani perkembangan fisik,
psikologis, serta pubertas pemenuhan gizi seimbang pada remaja merupakan hal
yang harus dilakukan. Hal ini dilakukan karena ketika mengalami kekurangan
berbagai zat gizi tertentu, akan menimbulkan dampak buruk hingga beranjak
dewasa.

3. Menentukan Jenis Zat Gizi yang Ingin Dipenuhi Melalui Menu Seimbang
(Minimal 1 Zat Gizi Makro dan 2 Zat Gizi Mikro)
a. Jenis Zat Gizi Makro : Protein
- Peranan Zat Gizi dalam mendukung kondisi fisiologis sasaran
Remaja merupakan salah satu kelompok rentan yang menghadapi
masalah gizi seperti gizi kurang atau gizi lebih. Masalah gizi pada remaja
memerlukan perhatian khusus karena dapat mempengaruhi pertumbuhan yang
pada gilirannya mempengaruhi masa dewasa. Remaja harus memenuhi asupan
energi, kebutuhan mikronutrien seperti protein, dan kebutuhan mikronutrien
seperti zat besi untuk mencapai status gizi yang optimal. Protein merupakan
nutrisi yang sangat penting bagi tubuh manusia karena berfungsi sebagai
sumber energi, pembangkit dan pengatur (Putri et al., 2022). Tubuh
membutuhkan protein untuk membangun jaringan baru dan memelihara
jaringan yang ada. Kebutuhan protein seseorang pada masa muda relatif lebih
besar dibandingkan pada masa dewasa dan usia lanjut (Hamidah et al., 2017).
Pada masa pubertas, kebutuhan protein meningkat karena proses pertumbuhan
dan perkembangan terjadi dengan cepat. Kelompok remaja membutuhkan
protein karena tubuh menggunakannya untuk membentuk jaringan baru atau
memperbaiki jaringan yang rusak (Utami et al., 2020).

- Karakteristik Zat Gizi


Protein merupakan makanan bernitrogen dan dianggap sebagai faktor
penting yang mempengaruhi fungsi tubuh, oleh karena itu seseorang tidak
dapat hidup tanpa protein (Muchtadi, 2010). Protein adalah makromolekul
yang tersusun dari rantai asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida,
membentuk rantai peptida dengan panjang yang berbeda, terdiri dari dua asam
amino (dipeptida), 4-10 peptida (oligopeptida) dan lebih dari 10 asam amino
(polipeptida) (Gandy, J.W., 2014). Sebuah molekul protein tersusun dari
beberapa asam amino yang tersusun dalam urutan tertentu. Asam amino
tersusun atas unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Nitrogen adalah
unsur utama protein, terhitung 16% dari berat protein. Molekul protein juga
mengandung fosfor, belerang, dan beberapa protein mengandung unsur logam
seperti tembaga dan besi (Probosari, 2019).

- Sumber Zat Gizi dalam Bahan Makanan


Protein terbagi menjadi dua yakni protein nabati dan hewani. Bahan
makanan sumber protein hewani adalah ikan, udang dan makanan hasil laut,
daging unggas, telur, susu, dan daging ternak besar (sapi, kambing, kerbau dan
lain-lain). Sedangkan bahan makanan sumber protein nabati yaitu jamur,
padi-padian, kacang-kacangan (kedelai, kacang tanah dll) serta hasil olahnya
(tempe, tahu, oncom dan lain-lain) (Hamidah et al., 2017).

b. Jenis Zat Gizi Mikro 1 : Vitamin A


- Peranan Zat Gizi dalam mendukung kondisi fisiologis sasaran
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual. Remaja
tidak mempunyai tempat yang jelas, yaitu bahwa mereka tidak termasuk
golongan anak-anak tetapi tidak juga termasuk golongan dewasa.
Perkembangan biologis dan psikologis remaja dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan dan sosial. Memasuki masa remaja yang diawali dengan terjadinya
kematangan seksual, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang
memerlukan penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang
terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan bentuk tubuh sangat
berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja.
Untuk menunjang reproduksi pada remaja, perlu asupan vitamin A yang
cukup sesuai kebutuhan. Vitamin A memiliki fungsi yaitu dapat menjaga
kesehatan organ reproduksi. Vitamin A ini menjadi salah satu nutrisi yang
diperlukan untuk perkembangan sperma pada pria serta sel telur wanita.
Defisiensi vitamin A dapat memicu infertilitas atau masalah kesuburan. Baik
wanita dan pria membutuhkan vitamin A untuk mendukung fungsi reproduksi.
Akibat kekurangan vitamin A ini meningkatkan risiko kemandulan
(Clagett-Dame, 2011).
Selain itu, vitamin A juga penting untuk organ penglihatan, pertumbuhan
tubuh, pembelahan sel, dan menunjang sistem kekebalan tubuh.
- Karakteristik Zat Gizi
Vitamin A memiliki sifat antioksidan yang dapat menetralisir radikal
bebas dalam tubuh yang menjadi pemicu kerusakan jaringan dan sel.
Konsumsi vitamin A juga dapat membantu menurunkan resiko terjadinya
alergi pada makanan tertentu. Vitamin A diperlukan untuk penyembuhan luka
dan pertumbuhan kembali kulit (Almatsier, 2002).
- Sumber Zat Gizi dalam Bahan Makanan
Beragam Makanan yang Mengandung Vitamin A dan Manfaatnya.
Selama ini, wortel dikenal sebagai sumber vitamin A. Namun selain wortel,
ada banyak makanan lain yang mengandung vitamin A, mulai dari hati sapi,
susu, paprika merah, hingga melon (Almatsier, 2002).

c. Jenis Zat Gizi Mikro 2 : Vitamin C


- Peranan Zat Gizi dalam mendukung kondisi fisiologis sasaran
Masa peralihan atau perubahan yang dialami pada fase remaja
merupakan masa yang mungkin saja juga beriringan dengan bertambahnya
risiko terhadap kondisi fisik mereka. Dengan bertambahnya jangkauan
informasi yang mereka dapat sehingga dapat mempengaruhi pola pikir dan
juga perilaku yang dapat menjadi salah satu faktor permasalah pada kondisi
fisik mereka, seperti pola makan, pola menjaga hidup sehat, dan lain
sebagainya. Padahal, fase remaja inilah yang merupakan fase dimana dapat
menjadi patokan di masa yang akan mendatang, dengan dapat mengatur atau
mengontrol hidup mereka di fase remaja maka akan dapat berdampak baik
pada fase selanjutnya begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, dengan
beberapa penyakit yang bisa saja muncul pada remaja dapat diatasi dengan
suplementasi vitamin C yang cukup begitu pula dengan kondisi remaja yang
masih sehat. Vitamin C dianggap penting bagi setiap ukuran fisik maupun
tubuh manusia dengan fungsinya yaitu membantu penyerapan besi pada kadar
hemoglobin manusia, sintesis kolagen, serta meningkatkan fungsi jaringan
pada tubuh.
- Karakteristik Zat Gizi

Vitamin C merupakan vitamin yang paling umum digunakan sebagai


antioksidan. Vitamin C juga merupakan vitamin yang larut air. Pada dosis
yang tepat, vitamin C dapat berfungsi sebagai antioksidan yang efektif dalam
menghambat radikal bebas. Vitamin C secara kimia mampu bereaksi dengan
sebagian besar radikal bebas dan oksidan yang ada di dalam tubuh.
- Sumber Zat Gizi
Vitamin C bisa didapatkan dengan mengkonsumsi buah-buahan seperti
jeruk, jambu biji, buah pisang, apel, dan juga bisa didapatkan dari
sayur-sayuran seperti brokoli dan tomat.

4. Perhitungan Kebutuhan
Sasaran : Anak sekolah laki-laki usia 15 tahun

Kebutuhan Energi

Basal Metabolic Rate (BMR) BMR = 66,5 + {13,5 x BB (kg)} + {5,0


x TB (cm)} - {5,75 x umur (th)}
= 66,5 + 648 + 795 - 86,25 = 1423,2 (A)

Koreksi Tidur BMR x 10%


1423,2 x 10% = 142,32 (B)

Energi untuk BMR - Koreksi tidur BMR - Koreksi tidur


1423,2 - 142,32 = 1280,9 (C)

Energi untuk aktivitas Aktivitas ringan


BMR x 50%
1423,2 x 50% = 711,6 (D)

SDA BMR x 10%


1423,2 X 10% = 142,3 (E)

Kebutuhan energi dalam sehari C + D + E = 2135 kkal

Kebutuhan :
- Energi : 2135 kkal
- Protein : 320 kkal (15% dari kebutuhan energi)
320 kkal : 4 = 80 g
- Lemak : 533,7 kkal (25% dari kebutuhan energi)
533,7 kkal : 9 = 59,3 g
- Karbohidrat : 1281 kkal (60% dari kebutuhan energi)
1281 kkal : 4 = 320,25 g
- Vitamin A : 600 RE
- Vitamin C : 75 mg

Energi Protein Lemak Karbohid Vitamin Vitamin


(kkal) (g) (g) rat (g) A (RE) C (mg)

Makan 25% x 25% x 25% x 25% x 25% x 25% x


pagi 2135 = 80 = 20 59,3 = 320,25 = 600 = 75 =
533,75 14,8 80,0625 150 18,75

Snack 10% x 10% x 10% x 10% x 10% x 10% x


2135 = 80 = 8 59,3 = 320,25 = 600 = 60 75 = 7,5
213,5 5,9 32,025

Makan 30% x 30% x 30% x 30% x 30% x 30% x


siang 2135 = 80 = 24 59,3 = 320,25 = 600 = 75 =
640,5 17,7 180 22,5

Snack 10% x 10% x 10% x 10% x 10% x 10% x


2135 = 80 = 8 59,3 = 320,25 = 600 = 60 75 = 7,5
213,5 5,9 32,025

Makan 25% x 25% x 25% x 25% x 25% x 25% x


malam 2135 = 80 = 20 59,3 320,25 = 600 = 75 =
533,75 =14,8 80,0625 150 18,75
*silahkan menuangkan kebutuhan sasaran, termasuk pembagian %kebutuhan
kelompok sasaran sesuai ketentuan.

5. Menyusun Menu Seimbang untuk Sasaran

*Hal2 yang perlu diperhatikan dalam penyusunan menu adalah :


1. Ketepatan porsi
2. ragam bahan makanan
3. persen pemenuhan sehari, persen pemenuhan sehari terhadap kebutuhan +-
10%

Berat
Nama Komposis E P L KH Vit A Vit C
Menu i Bahan (g) (g) (g) (g) (RE) (mg)
URT Gram

Jenis Makanan: Makan Waktu Makan: Pagi Jam : 08.00

Sate Nasi putih 1 ctg 100 gr 130 2,4 0,2 28,6 0 0


Buntel
Air 0 0 0 0 0 0
mineral
Daging 2½ 85 gr 228, 11, 10,3 0 0 0
sapi ptg 5 2
sedan
g

Telur ½ 25 gr 38,8 3,2 2,7 0,3 47,5 0


ayam butir

Kecap 3 sdm 45 gr 27 3,7 0 2,5 0 0

Bawang 2½ 15 gr 6,6 0,2 0 1,5 0 1,5


merah siung

Bawang ½ 2 gr 1,8 0,1 0 0,4 0 0,4


putih siung

Garam ½ sdt 2 gr 0 0 0 0 0 0

Jahe ½ ruas 2 gr 1,3 0 0 0,3 0 0,2


kecil

Kemiri ½ biji 5 gr 13,8 1,1 0,2 2,6 66,7 6,1

Ketumbar ½ sdt 2 gr 12,4 0,5 0,8 1,3 2,1 0,2


halus

Mentega ½ sdm 7,5 gr 53,3 0 6 0 16,2 0

Kaldu ½ sdt 2 gr 0,2 0 0 0 0 0


bubuk

Tomat ½ 15 gr 2,6 0,1 0 0,4 2,6 3,7


buah
Kubis 1 10 gr 2,5 0,1 0 0,4 1,2 4,6
lemba
r

Cabe 1 buah 4 gr 12,7 0,5 0,7 2,3 36,4 3


rawit

Subtotal 531, 23, 20,9 40,6 172,7 19,7


5 1

%Pemenuhan 24,8 28, 35,2 12,6 28,7% 26,2%


% 8% % %

Jenis Makanan : Snack Waktu Makan: Pagi Jam : 10.00

Kue Putu Tepung 5 sdm 50 gr 180, 2,3 0,3 0,4 0 0


Beras beras 4

Daun 1 lbr 5 gr 6,9 0,6 0,1 0,3 8,3 3


pandan

Garam ¼ sdt 2 gr 0 0 0 0 0 0

Gula 1½ 15 gr 56,4 0 0 34,6 0 0


merah sdm

Kelapa 1½ 15 gr 26,6 0,3 0,5 1,1 0 0,3


parut sdm

Subtotal 270, 3,2 0,9 36,4 8,3 3,3


3

%Pemenuhan 12,6 4% 1,5 11,3 1,3% 4,4%


% % %
Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: Siang Jam : 13.00

Sup Nasi 1⅕ 120 g 156 2,9 0,2 34,3 0 0


ctg
Matahari
Air putih 0 0 0 0 0 0

Kulit

Kuning ½ 8g 22,2 1,5 0,7 0,2 34,8 0


telur butir

Telur ½ 25 g 38,8 1,5 0,7 0,3 27,5 0


ayam butir

Tepung ½ sdm 7g 26,7 0 0 6,4 0 0


maizena

Tepung 1 sdt 5g 18,2 0,5 0,1 3,8 0 0


terigu

Air ¼ 50 ml 0 0 0 0 0 0
gelas

Garam ½ sdt 3g 0 0 0 0 0 0

Lada ¼ sdt 2,5 g 8,1 0,3 0,3 1,5 0 0,4


bubuk

Kuah Sop

Bawang 1 6g 5,3 0,2 0 1,2 0 1,2


putih siung

Bawang ⅛ 15 g 4,2 0,2 0 0,7 0,2 1,2


bombay buah
Tulang 1 buah 35 g Pembuat kaldu kuah
paha
ayam

Minyak ½ sdm 7 ml 60,3 0 6 0 0 0


goreng

Margarin ½ sdm 7g 44,5 0 3 0 17,5 0

Air 2 500 0 0 0 0 0 0
gelas ml

Wortel ¼ 25 g 5,3 0,2 0 0,9 119,8 2,1


buah

Daun ½ btg 15 g 3,2 0,2 0,1 0,8 4,4 1


bawang

Daun ½ btg 2g 0,3 0 0 0 0,7 0,1


seledri

Garam 1 sdt 5g 0 0 0 0 0 0

Kaldu 1 sdt 6g 0,5 0 0 0 0 0


bubuk

Lada 1 sdt 5g 16,3 0,6 0,7 2,9 4,9 0,8


bubuk

Gula 1 sdt 5g 19,3 0 0 5 0 0

Biji pala ¼ 2g 9,88 0,1 2,7 0,8 0 0,3


buah

Jahe ½ ruas 2g 1,3 0 0 0,3 0 0,2


Isian

Daging ⅕ ptg 50 g 142, 13, 7,4 0 19,5 0


ayam 4 4

Putih telur ⅓ 11 g 5,5 1,2 0 0,1 0 0


butir

Bawang ⅛ 15 g 3,6 0,2 0 0,6 0,2 1,2


bombay buah

Bawang 1 6g 5,3 0,2 0 1,2 0 1,2


putih siung
goreng

Minyak 1 sdt 5 ml 43,1 0 4 0 0 0


goreng

Tepung ½ sdm 7g 26,7 0 0 6,4 0 0


maizena

Tepung ½ sdm 7g 26,7 0 0 6,4 0 0


sagu

Garam 1 sdt 5g 0 0 0 0 0 0

Kaldu ½ sdt 3g 0,2 0 0 0 0 0


bubuk

Lada 1 sdt 5g 16,3 0,6 0,7 2,9 0 0,8


bubuk

Pelengkap
Jagung ⅓ 15 g 16,2 0,5 0,2 3,8 2 3,9
buah

Buncis 1 btg 15 g 5,2 0,3 0 1,2 10,1 3,5

Wortel 1/20 5g 1,1 0 0 0,2 47,9 0,4


buah

Jamur 3 lbr 10 g 2,7 0,2 0,1 0,5 0 1,4


kuping

Subtotal 735, 26, 28,1 82,4 287,5 19,7


2 7

%Pemenuhan 34,4 33, 47,3 25,7 47,9% 26,2%


% 3% % %

Jenis Makanan : Snack Waktu Makan: Sore Jam : 15.30

Serabi Tepung 1½ 20 g 72,2 1,3 0 25,9 0 0


Solo Beras sdm

Tepung 2 sdt 10 g 38,1 0 0 9,1 0 0


Tapioka

Santan 2 sdm 25 g 17,7 0,2 0,2 0,8 0 2,3

Telur ¾ 30 g 46,5 2,8 2 0,3 57 0


ayam butir

Ragi 1 sdt 5g 14,4 1,8 0 1,6 0 0

Nangka ½ 30 g 34,8 0,2 0 19,4 0,7 6,3


poton
g kecil
Subtotal 223, 7,3 2,2 57,1 57,7 8,6
7

%Pemenuhan 10,4 9,1 3,7 17,8 9,6% 11,4%


% % % %

Jenis Makanan : Makan Waktu Makan: Malam Jam : 18.30

Ayam Daging 1 ptg 75 gr 213, 20, 10,2 0 29,3 0


Bacem Ayam 7 2

Kecap 1 sdm 2 ml 3 0,5 0 0,3 0 0


Manis

Gula ¼ 25 gr 92,3 0,2 0 43,5 0 0


Merah buah

Air 1 100 17,9 0,1 0,3 3,6 0 0


Kelapa gelas ml

Bawang 4 28 gr 12,3 0,4 0,1 2,9 0 2,8


Merah siung

Bawang 2 8 gr 7 0,2 0 1,6 0 1,6


Putih siung

Kemiri 1 biji 10 gr 27,6 2,2 0,4 10,2 103,4 12,2

Kunyit ½ ruas 2 gr 6,5 0,3 0,3 1,2 2 3,3

Garam ½ sdt 3 gr 0 0 0 0 0 0

Nasi Putih ⅘ ctg 80 gr 104 1,9 0,2 22,8 0 0

Air putih 0 0 0 0 0 0
Subtotal 484, 26 11,4 91,1 132,7 19,9
3

%Pemenuhan 22,6 32, 19,2 28,4 27,1% 26,5%


% 5% % %

Total 224 85, 63,5 307, 658,9 71,2


5 3 6

Kebutuhan 213 80 59,3 320, 600 75


5 25

%Pemenuhan 105 106 107 96% 109,8 94,9%


*terhadap kebutuhan sehari % ,6 % %
%

Menu Kandungan Gizi Teknik Memasak

Sate Buntel Protein : 23,1 g - Sauteing


Vitamin A : 172,7 RE - Steaming
Vitamin C : 19,7 mg - Grilling

Kue Putu Beras Protein : 3,2 g - Steaming


Vitamin A : 8,3 RE
Vitamin C : 3,3 mg

Sop Matahari Protein : 26,7 g - Boiling


Vitamin A : 287,5 RE - Steaming
Vitamin C : 19,7 mg - Sauteing

Serabi Solo Protein : 7,3 g - Pan Frying


Vitamin A : 57,8 RE
Vitamin C : 8,6 mg

Ayam dan Tempe Bacem Protein : 26 g - Braising


Vitamin A : 132,7 RE - Grill
Vitamin C : 19,9 mg
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. (2002). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Clagett-Dame, M., & Knutson, D. (2011). Vitamin A in reproduction and development.


Nutrients, 3(4), 385-428.

Gandy, J. W. (2014). Gizi dan Dietetika Edisi 2. Jakarta : EGC.

Hamidah, S., Sartono, A., & Kusuma, H. S. (2017). Perbedaan Pola Konsumsi Bahan
Makanan Sumber Protein di Daerah Pantai, Dataran Rendah dan Dataran Tinggi. Jurnal
Gizi, 6(1), 28.

Muchtadi, D. (2010). Teknik Evaluasi Nilai Gizi Protein. Alfabeta, Bandung.

Probosari, E. (2019). Pengaruh Protein Diet Terhadap Indeks Glikemik . JNH(Jurnal of


Nutrition and Health) Vol.7 No. 1, 33-35.

Putri, M. P., Dary, D., & Mangalik, G. (2022). Asupan Protein, Zat Besi Dan Status Gizi Pada
Remaja Putri. Journal of Nutrition College, 11(1), 6–17.
https://doi.org/10.14710/jnc.v11i1.31645

Utami, H. D., Kamsiah, & Siregar, A. (2020). Hubungan Pola Makan, Tingkat Kecukupan
Energi, dan Protein dengan Status Gizi pada Remaja Relationship between Eating
Pattern, Energy and Protein Adequacy Level with Nutritional Status in Adolescent.
Jurnal Kesehatan, 11(2), 279–286.

Anda mungkin juga menyukai