BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Panduan Unit Kerja Bina Rohani Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Surya Melati Kediri
digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelayanan bina rohani di Rumah Sakit
Umum Muhammadiyah Surya Melati Kediri.
BAB II
DEFINISI
Pasal 2
Yang dimaksud dengan:
1. Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu
pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun;
2. Unit Kerja Bina Rohani adalah suatu bagian dari struktur organisasi Rumah Sakit Umum
Muhammadiyah Surya Melati yang bertugas sebagai pembimbing spiritual/kerohanian
keislaman baik pada karyawan, pasien, dan keluarganya bahkan masyarakat sekitar
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Surya Melati;
3. Bina rohani adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu berdasarkan
ajaran agamanya agar individu tersebut mampu hidup selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah SWT, yang sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat;
4. Bina kerohanian Islam di rumah sakit adalah salah satu bentuk pelayanan bimbingan
kerohanian yang diberikan kepada pasien untuk menuntun pasien agar mendapatkan
keikhlasan, kesabaran dan ketenangan dalam menghadapi sakitnya, dalam rangka
mengembangkan potensi dan menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk
Allah SWT, agar dapat mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat;
5. Pemulasaraan atau perawatan Jenazah adalah merawat jenazah dengan memandikan
dan mengkafaninya.
BAB III
RUANG LINGKUP
Pasal 3
Ruang lingkup Panduan Unit Kerja Bina Rohani meliputi:
1. Pelayanan bina rohani kepada pasien;
2. Pelayanan pemulasaraan jenazah.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 4
Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kediri
28 Ramadhan 1444 H
Pada tanggal
19 April 2023 M
Direktur
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Melati
BAB I
DEFINISI
A. BINA KEROHANIAN
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien rawat inap, pasien Unit Gawat
Darurat (UGD), pasien HCU, karyawan RSU Muhammadiyah Surya Melati dan
masyarakat sekitar.
2. Pelaksanaan panduan ini adalah Unit binroh dan seluruh Unit yang terkait dalam
pelayanan pengobatan pasien rawat inap di RSU Muhammadiyah Surya Melati baik
unit medis, penunjang medis ataupun perawat dan sebagainya.
B. PEMULASARAAN JENAZAH
Penggunaan pedoman ini diterapkan kepada petugas di Unit Bina Rohani yang
diharapkan menerapkan pelayanan pemulasaraan jenazah sesuai prosedur. Sehingga
dapat meningkatkan mutu pelayanan pemulasaraan jenazah dan menghindari adanya
infeksi silang.
Unit Bina Rohani di RSU Muhammadiyah Surya Melati Kediri memberikan
pelayanan yang berupaya untuk memberikan penghormatan terakhir kepada
pasien/jenazah. Pelayanan yang diberikan meliputi:
1. Memandikan jenazah
2. Mengkafani jenazah.
3. Penitipan jenazah dengan waktu terbatas (kecuali bila jenazah diawetkan).
4. Transportasi ke rumah atau ke pemakaman.
BAB III
KEBIJAKAN
Kediri, ...........................................
Mengetahui, Pasien/Keluarga
Kepala Ruang Perawatan
(......................................................) (......................................................)
a) Pasien dari Unit lain (Unit Pelayanan Gawat Darurat, Rawat Jalan, dan Rawat
Inap) yang sudah dinyatakan meninggal dan diperiksa oleh dokter (jenazah)
dikirim ke kamar jenazah.
b) Di kamar jenazah dilakukan perawatan sebelum ditunjukkan kepada keluarga.
Di kamar jenazah dilakukan pemeriksaan kembali. Kepala diberi tali kassa
sampai mulut jenazah tertutup. Tangan diposisikan di atas perut kemudian
pergelangan tangan ditali. Kemudian di antara jempol kaki diselipkan dan ditali
kembali. Setelah posisi dan keadaan jenazah sudah dirapikan, keluarga
dipanggil untuk melihat keadaan keluarganya yang meninggal dunia.
c) Setelah dilakukan perawatan di kamar jenazah petugas kamar jenazah
memberikan surat kematian.
d) Kemudian keluarga membawa surat kematian ke ruang administrasi rumah
sakit untuk mengurus biaya perawatan selama di rumah sakit. Setelah surat
kematian dan biaya administrasi telah selesai, keluarga menunjukkan kepada
petugas kamar jenazah.
e) Setelah ditunggu 2 jam, jenazah diperbolehkan dibawa pulang dengan
menggunakan bankart khusus untuk jenazah ke mobil ambulance/mobil
jenazah.
f) Jika pihak keluarga pasien menginginkan untuk dimandikan dan sekalian
dikafani maka petugas/tim di unit pemulasaraan jenazah akan memandikan
dengan sesuai prosedur yang ada dan sesuai tuntunan syariat Islam dengan
berpedoman dari aturan Tarjih.
a. Syarat Pelaksanaan Perawatan/ Pemulasaraan Jenazah
Tata cara mengurus jenazah menurut Syariat Islam. Mulai dari
memandikan, mengkafani, mensholati sampai dengan mengkuburkannya.
Tatapi sebelum itu ada yang harus diperhatikan bagi pengurus jenazah.
Pengurus jenazah hendaknya adalah orang yang lebih mengetahui sunnahnya
dengan tingkatan sebagai berikut:
1) Bagi jenazah laki-laki yang memandikan yaitu oleh petugas pemulasaraan
jenazah laki-laki. Dan bagi jenazah wanita yang memandikan yaitu oleh
petugas wanita dari pemulasaraan jenazah rumah sakit.
2) Adapun jenazah anak yang belum baliqh dapat diurusi oleh kaum laki-laki
atau perempuan karena tidak ada batas aurat bagi mereka.
3) Seorang muslim tidak diperbolehkan mengurusi jenazah orang kafir,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Qur’an Surat At-Taubah ayat 84. Jadi
pihak RSU Muhammadiyah tidak dapat memandikan jenazah dari non
muslim. jika ada permintaan dari pihak keluarga yang non muslim maka kita
rawat sesuai dengan ketentuan medis lalu kita pulangkan ke kediamannya
untuk diserahkan kepada keluarga.
b. Memandikan Jenazah
Berikut merupakan urutan dalam memandikan jenazah:
1) Membaca basmallah.
2) Menghilangkan seluruh kotoran jenazah baik itu dari hidung, dubur,
maupun qubul. Jangan dipaksakan, hanya sebatas menghilangkan najis
yang secara dhohir masih kelihatan.
3) Mewudhukan jenazah.
4) Dimulai dari anggota tubuh jenazah bagian kanan.
5) Membasuh/menyiram seluruh anggota tubuh sedikit-dikitnya meratakan
seluruh air pada badan jenazah. Dan sebagus-bagusnya memandikan ialah
dengan membasuh seluruh tubuh.
6) Menggosok-gosok seluruh anggota badan jenazah (Jangan menggosok
dengan kasar, cukup sekedarnya saja).
7) Disunnahkan menggosok-gosok badan jenazah dengan daun
bidara/sabun/kapur barus.
8) Menyiram air keseluruh anggota tubuh jenazah sebanyak tiga kali.
9) Keringkan badan dengan handuk.
c. Mengkafani Jenazah
1) Perlengkapan
Dalam mengkafani jenazah dibutuhkan perlengkapan sebagai
berikut:
a) Jenazah laki-laki dibutuhkan 3 lapis kain kafan, baju gamis dan sorban.
b) Sedangkan untuk jenazah perempuan dibutuhkan 2 lapis kain kafan,
baju gamis, kerudung dan kain bawah perempuan.
c) Minyak wangi/kapur barus.
d) Kapas.
2) Mengkafani jenazah laki-laki
a) Membaca basmallah
b) Menaruh 3 lapis kain kafan pada tempat yang telah disediakan untuk
jenazah. Disetiap helai lapisan dibubuhi minyak wangi/kapur barus.
Kamudian pakaikan baju gamis dan sorban.
c) Menutup lubang-lubang anggota tubuh jenazah dengan kapas (hidung,
telinga, mata, mulut).
d) Lipatkan setiap helai demi helai dengan rapi kemudian diikatkan pada
ujung kain bagian kepala, tengah badan, mulut dan ujung kain pada kaki
(minimal 3 kali pengikat, atau lebih asal ganjil).
e) Menempatkan jenazah pada keranda (tidak harus).
3) Mengkafani janazah perempuan
a) Membaca basmallah
b) Menaruh 2 lapis kain kafan pada tempat yang telah disediakan untuk
jenazah. Disetiap helai dibubuhi minyak wangi/kapur barus. Kemudian
pakaikan baju gamis, kerudung, kain bawahan perempuan.
c) Menutup lubang-lubang anggota tubuh jenazah dengan kapas. (hidung,
telinga, mata, mulut).
d) Dilipatkan setiap helai demi helai dengan rapi kemudian diikatkan pada
ujung kain bagian kepala, tangan, badan, lutut, dan ujung kain pada
kaiki (minimal 3 tali pengikat atau lebih asal ganjil).
e) Menempatkan jenazah pada keranda (tidak harus).
1Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Timur, Tata Cara Pemulasaraan Jenazah Orang
Dengan HIV dan AIDS, Tahun 2012.
a) Tugas
- Mengkoordinasi kegiatan pelayanan pemulasaraan jenazah sesuai
dengan sumber daya manusia, sarana, prasarana dan peralatan
yang tersedia.
- Melakukan koodinasi dengan bagian/unit lain yang terkait.
- Mengawasi pelaksanaan pelayanan pemulasaraan jenazah setiap
hari.
- Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan
pemulasaraan jenazah.
- Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan
berkala.
b) Tanggung Jawab
- Menjamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan
pelayanan pemulasaraan jenazah.
- Menjamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan
kebutuhan pelayanan dan standar.
- Menjamin dapat terlaksananya pelayanan pemulasaraan jenazah.
- Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya
manusia pelayanan pemulasaraan jenazah secara
berkesinambungan.
- Pelaksanaan pencatatan, evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan
di dalam rumah sakit.
- Pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan pemulasaraan
jenazah dan keselamatan pasien di dalam rumah sakit.
c. Staf Pemulasaraan Jenazah
1) Untuk semua staf pemulasaraan jenazah harus disiplin tinggi terhadap
ketaatan peraturan yang ada di pelayanan pemulasaraan jenazah RSU
Muhammadiyah Surya Melati.
2) Menjaga kesehatan dan kebersihan diri.
3) Petugas pemulasaraan jenazah harus bebas dari kuman-kuman yang
mudah ditularkan (karena sangat sulit ditentukan).
4) Perlengkapan petugas pemulasaraan jenazah (baju kerja dan APD lengkap).
d. Alur Masuk dan Keluar Ruang Pemulasaraan Jenazah
1) Alur masuk untuk petugas
a) Petugas masuk lewat pintu depan
b) Masuk ruang ganti
c) Petugas mengganti baju luar dengan baju khusus di ruang
pemulasaraan jenazah
d) Mengenakan topi/penutup kepala
2) Alur keluar untuk petugas
Untuk alur keluar petugas sesuai dengan alur masuk petugas
e. Pembersihan Ruang
1. Pembersihan ruangan kamar jenazah dilakukan setiap hari.
2. Pembuangan limbah cair dari kamar jenazah di alirkan ke IPAL.
3. Pembuangan limbah infeksius di buang pada tempat sampah infeksius.
4. Pembuangan limbah non infeksius dibuang pada tempat sampah non
infeksius.
BAB V
DOKUMENTASI
4. Ceklist tiap bina kerohanian pada pasien dan pelayanan pemulasaraan jenazah.
kegiatan yang telah dilaksanakan, segala permasalahan yang muncul dan pembahasan
bersama untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
Ditetapkan di . Kediri
28 Ramadhan 1444 H
Pada tanggal
19 April 2023 M
Direktur
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah
Surya Melati