Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENERAPAN ADMINISTRASI KEUANGAN PADA PELAYANAN


KESEHATAN GIGI
Mata Kuliah Manajemen Gigi dan Mulut
Dosen Pengampu : Taadi, S.Pd., S.SiT., M.Kes

Disusun Oleh :
Nama : Dinda Rachmah Aulia
NIM : P07125222002
Prodi : Sarjana Terapan Terapi Gigi

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KESEHATAN GIGI
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat,taufik, dan hidayah-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah pengelolaan data dan dokumen dalam

pelayanan klinik gigi ini dalam bentuk maupun isinya dengan sangat sederhana. Tujuan

penyusunan makalah ini yaitu memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kesehatan Gigi dan

Mulut. Makalah ini dapat terselesaikan dengan bantuan berbagai pihak yang memberikan

dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Tak lupa saya sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada Dosen mata kuliah

Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut Bapak Taadi, S.SiT,. S.Pd,. M.Kes serta kepada orang

tua dan teman-teman yang telah memberikan dukungan kepada saya dalam menyelesaikan

makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan, baik pada teknis

penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang dimiliki saya. Untuk itu kritik dan

saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Yogyakarta, 9 Oktober 2022

Dinda Rachmah Aulia

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii

BAB I .............................................................................................................................................. 1

Pendahuluan .................................................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 2

B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

C. Tujuan ................................................................................................................................ 2

BAB II ............................................................................................................................................ 3

Pembahasan ....................................................................................................................... 3

A. Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas ................................................................. 3

B. Sistem Pembiayaan Kesehatan .............................................................................. 4

BAB III .............................................................................................................................. 6

Penutup ............................................................................................................................ 6

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 6

B. Saran ....................................................................................................................... 6

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Handayaningrat, administrasi dalam arti sempit berasal dari


kata administratie, yaitu meliputi kegiatan mencatat, surat-menyurat, pembukuan
ringan, pengetikan, agenda, dan sebagainya yang bersifat teknik
ketatausahaan. Sementara itu, menurut Atmosudirjo, administrasi bisa ditinjau dari
lingkup kerja sempit, yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work)
seperti tulis-menulis, pengetikan surat-menyurat, agenda, kearsipan, dan pembukuan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian
administrasi secara sempit adalah bentuk aktivitas dengan ketatausahaan kantor yang
meliputi tulis-menulis dan pekerjaan kertas lainnya.
Beberapa pakar mengatakan bahwa pengertian administrasi berbeda dengan
manajemen, dan sebagian lainnya mengatakan bahwa pengertian administrasi sama
dengan manajemen. Ketika pengertian administrasi sama dengan manajemen, berarti
karakteristik dan prinsip administrasi senada dengan manajemen. Seiring dengan
pemahaman konsep administrasi sama dengan konsep manajemen, maka seluruh
aktivitas organisasi sektor publik, wajib menggunakan prinsip-prinsip manajemen.
Setiap orang berhak atas pelayanan kesehatan yang benar, berkualitas tinggi,
aman dan terjangkau (Hidayat, 2014). Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah
pelayanan yang peduli, berpusat pada nilai kebutuhan, harapan dan nilai pelanggan,
sebagai titik awal dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan persyaratan tersebut
harus dipenuhi agar dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat pengguna jasa
(Irmawati, 2017). Namun kualitas pelayanan kesehatan di beberapa daerah di Indonesia
masih cukup rendah. Hal ini terlihat dari angka harapan hidup Indonesia yang
dibandingkan dengan negara lain, angka harapan hidup Indonesia masih tertinggal.
Indonesia menempati peringkat 117 di antara 192 negara. Dapat disimpulkan bahwa
Indonesia menempati urutan yang cukup rendah artinya pemerintah harus selalu
waspada dan berkewajiban untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
(Arisandy, 2015) . Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam penyelenggaraan
kesehatan adalah dibetukknya Puskesmas, instansi ini didirikan sebagai unit

1
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masayarakat ditingkat kecamatan (Irmawati,
2017).
Penelitian yang dilakukan oleh Marnah et al, (2017) menyatakan bahwa salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pelayanan adalah sarana dan prasarana.
Berdasarkan data statistic kabupaten cilacap tahun 2020, fasilitas kesehatan di
Kecamatan Cilacap Selatan terdiri dari 2 Rumah Sakit, 1 Rumah Sakit bersalin, 8 poli
klinik, dan 2 puskesmas. Hal tersebut menandakan bahwa fasilitas kesehatan yang
tersedia cukup baik,hanya saja Puskesmas yang tersedia belum meimiliki fasilitas rawat
inap rawat inap, selain itu tidak adanya poli klinik ataupun fasilitas untuk kesehatan
mental

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pelayanan kesehatan yang berkualitas pada pelayanan kesehatan gigi

dan mulut ?

2. Apakah metode pembayaran administrasi dapat mempengaruhi kepuasan pasien

pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut?

C. Tujuan

1. Mampu memahami pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang berkualitas.

2. Untuk menganalisa apakah terjadi perbedaan pelayanan pada pasien karena metode

pembayaran administrasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pelayanan Kesehatan Yang Berkualitas

Menurut Institute of Medicine (IOM), Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu

langkah ke arah peningkatan pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk

populasi sesuai dengan keluaran(outcome) kesehatan yang diharapkan untuk

pengetahuan profesional terkini. Pemberian pelayanan kesehatan harus mencerminkan

ketepatan dari penggunaan pengetahuan terbaru secara ilmiah, klinis, teknis,

interpersonal, manual, kognitif, organisasi dan unsur-unsur manajemen pelayanan

kesehatan.

Kualitas pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Ciri pelayanan yang berkualitas adalah yang simpatik, disiplin, bertanggung jawab dan

penuh perhatian sehingga memberikan kepuasan atas pelayanan yang diberikan.

Menurut Parasuraman, Kualitas pelayanan dinilai berdasarkan lima dimensi

yaitu :

a) Tangible (berwujud) : meliputi penampilan fisik dari fasilitas, tenaga

kesehatan dan peralatan.

b) Reliability (kehandalan) : pemberian pelayanan yang dijanjikan dengan

segera dan memuaskan.

c) Responsiveness (daya tanggap) : membantu dan memberikan pelayanan

dengan tanggap tanpa membedakan unsur SARA (Suku, Agama, Ras,

Golongan)

d) Assurance (jaminan) : jaminan keamanan, keselamatan, kenyamanan.

3
e) Emphaty (empati) : komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan

konsumen / pasien.

Menurut Azrul Azwar (1996) dalam bukunya, Pengantar Administrasi

Kesehatan. Mutu Pelayanan Kesehatan adalah yang menunjuk pada tingkat

kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan

pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak

lain tata cara penyelenggaraan sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi

yang ditetapkan.

B. Sistem Pembiayaan Kesehatan

Sistem pembiayaan kesehatan memiliki 3 fungsi utama, yaitu : mengumpulkan

dana dari peserta (collecting), menghimpun dana dan meminimalkan risiko (risk

polling), dan membeli dan membiayakan layanan kesehatan untuk melayani peserta

(purchasing). Ketiga fungsi ini dilaksanakan berlandaskan pada kaidah dan prinsip

asuransi kesehatan sosial.

Ketiga fungsi ini akan dilaksanakan oleh sebuah badan hukum publik, yaitu

badan penyelenggara jaminan sosial bidang kesehatan (BPJS) yang merupakan

transformasi PT Askes menurut amanat UU BPJS. BPJS berfungsi mengumpulkan

dana dari pembayar (payor) dengan mekanisme tertentu, mengelola dana tersebut, serta

menyeleksi danmengontrak pemberi layanan kesehatan (provider) untuk melayani

peserta JKN. Dengan mekanisme ini tidak ada hambatan akses finansial untuk

memperoleh pelayanan kesehatan.

Pelayanan sebagai transaksi bisnis yang terjadi antara penyedia pelayanan dan
konsumen untuk memproduksi hasil yang memuaskan bagi konsumen. Young dalam
Chang menyebutkan tiga definisi pelayanan, yaitu:
1. Pelayanan adalah kinerja, dimana hal itu terjadi karena adanyainteraksi

4
antara konsumen dan penyedia layanan.
2. Faktor lain, misalnya sumber daya fisik atau lingkungan memainkan
peranan penting dalam proses produksi dan konsumsi dari layanan itu
sendiri.
3. Pelayanan dibutuhkan konsumen untuk menyediakan fungsi-fungsi
tertentu, seperti misalnya pemecahan masalah . Jadi pelayanan yang
dikombinasikan dengan produk barang, dialami dan dinilai oleh
konsumen yang memiliki tujuan dan motivasi khusus untuk
menggunakan layanan tersebut.

Didalam sistem kesehatan secara managed care, perusahaan asuransi dan


pemberi pelayanan kesehatan berada pada posisi yang saling berkaitan dan saling
membutuhkan. Perusahaan asuransi membutuhkan provider untuk melayani
pesertanya, dan sebaliknya provider juga membutuhkan perusahaan asuransi sebagai
pasar potensialnya.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam melakukan pelayanan kesehatan yang berkualitas yang berhubungan
dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memadai. Ciri pelayanan
yang berkualitas ialah yang simpatik,disiplin,bertanggung jawab, dan penuh perhatian
sehingga memberikan kepuasan atas pelayanan terbaik. Didalam prosesdur pelayanan
kesehatan yang berkualitas dinilai berdasarkan lima dimensi yaitu : berwujud,
kehandalan, daya tangkap, jaminan, dan empati.
Dalam sistem pembiayan kesehatan memiliki tiga fungsi utama yaitu collecting,
risk polling, purchasing, ketiga fungsi ini dilaksanakan berdasarkan pada kaidah dan
prinsip kesehatan sosial. Di dalam sistem pembiyayaan tersebut harus berpatokan
dengan UU Tentang BPJS Kesehatan dikarenakan hal tersebut bersifat sensitif yang
bisa disalah gunakan oleh pihak tersebut.
B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, penulis akan terusmemperbaiki makalah
dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggung jawabkan nantinya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar pembahasan makalah bisa jauh lebih baik.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://e-journal.uajy.ac.id/7400/1/JURNAL.pdf

https://repofeb.undip.ac.id/6637/1/1.%20S%20-%20Cover%20-%20C2A006129.pdf

http://www.academia.edu/4900768/Pelayanan_Prima_pada_Sektor_Kesehatan_

https://www.academia.edu/9283155/Sistem_pembiayaan_kesehatan

http://eprints.ums.ac.id/90594/3/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai