Anda di halaman 1dari 2

ASSIGNMENT

Mata Kuliah: Pengantar Filsafat Hukum


Sifat: Take-home

Perhatian

1. Assignment ni bersifat take-home, yaitu soal dapat dikerjakan di rumah.

2. Jawaban harus diketik dengan komputer di atas kertas A4, menggunakan


program MS-Word, Font Times New Roman 12, satu spasi tidak melebihi satu
halaman.

3. Soft-copy jawaban dikirimkan ke petermahmud@gmail.com paling lambat


tanggal 23 Juni 2022 pukul 13.00 w.i.b.

Kasus

Pada tanggal 2 Mei 2022, Politico memperoleh bocoran draft awal pendapat
mayoritas Hakim Agung Mahkamah Agung Amerika Serikat yang ditulis oleh Hakim
Agung Samuel Alito yang isinya overturn (menyisihkan) yurisprudensi Roe v Wade.
Kasus Roe v Wade yang sudah menjadi yurisprudensi selama 49 tahun itu bermula
dari gugatan Jane Roe (bukan nama sebenarnya), seorang wanita tidak bersuami yang
tinggal di Dallas County, Texas kepada District Attorney wilayah tersebut pada bulan
Maret 1970. Dalam petitumnya, ia minta ketentuan-ketentuan pidana di negara bagian
Texas yang menyatakan bahwa aborsi merupakan tindak pidana dinyatakan
bertentangan dengan konstitusi. Dalam positanya ia menyatakan bahwa ia seorang
wanita tidak bersuami tetapi mengandung; ia ingin mengakhiri kandungannya melalui
aborsi yang dilakukan oleh dokter yang berlisensi dan kompeten dan dalam keadaan
aman secara klinis.

Gugatan itu ditolak dan ia banding. Akan tetapi banding pun ditolak oleh pengadilan
banding. Iapun lalu kasasi ke Mahkamah Agung Amerika Serikat. Pada tanggal 22
Januari 1973, gugatan Jane Roe dikabulkan oleh pengadilan tertinggi Amerika Serikat
itu dengan suara 7-2. Pertimbangan Mahkamah Agung tersebut adalah hak untuk
tidak meneruskan kandungan merupakan privacy yang dijamin oleh Amandemen XIV
Konstitusi Amerika Serikat. Dengan putusan itu ketentuan-ketentuan yang memidana
aborsi di seluruh negara bagian Amerika Serikat dinyatakan bertentangan dengan
konstitusi. Putusan Roe v Wade inilah yang dijadikan dasar untuk melegalkan aborsi
di Amerika Serikat.

Pada tahun 2018, negara bagian Mississippi mengundangkan Gestational Age Act
yang melarang aborsi setelah 15 minggu dari hari pertama tidak menstruasi. Hal ini
berarti pada minggu ke-16 setelah berhenti menstruasi, menurut undang-undang itu
janin sudah terbentuk. Negara bagian tersebut kemudian minta kepada pengadilan
untuk dapat melarang aborsi setiap saat sebelum janin terbentuk. Permohonan ini
ditolak oleh District Court Mississippi dan juga pengadilan banding. Oleh karena
itulah lalu negara bagian itu mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung Amerika
Serikat. Perkara itu sekarang ditangani oleh pengadilan tertinggi Amerika Serikat itu.
Bocoran putusan kasus itu diungkap oleh Politico pada 2 Mei 2022. Dalam bocoran
itu disebutkan bahwa aborsi bertentangan dengan hak hidup manusia yang belum
dilahirkan.

Soal

Baik kasus Roe v Wade yang melegalkan aborsi maupun kasus negara bagian
Mississippi yaitu kasus Dobbs v Jackson Women’s Health yang sedang ditangani
Mahkamah Agung Amerika Serikat yang melarang aborsi juga berdasarkan hak-hak
asasi manusia. Hak-hak asasi manusia adalah perbincangan dalam ranah filsafat
naturalisme.

Dari kedua kasus ini, apabila bebnar bocoran itu, putusan yang mana yang lebih
mencerminkan natiralisme : putusan Roe v Wade atauakah bakal putusan kasus negara
bagian Mississippi yaitu kasus Dobbs v Jackson Women’s Health, bila memang
putusannya seperti itu. Berikan pendapat Saudara.

Anda mungkin juga menyukai