Anda di halaman 1dari 17

OBAT

JANTUNG

Erlisa vanes
XI A Farmasi
Farmakologi
Pendahuluan

Obat – obat jantung atau cardiaca


adalah obat yang secara langsung
dapat

memulihkan fungsi otot jantung


yang terganggu ke keadaan normal.
Gangguan -
gangguan
jantung
Infark jantung
Angina pectoris
Aritmia
Dekompenasi jantung
shock
Penjelasan
Infark jantung
Infark jantung atau trombosis koroner, umunya
disebut serangan jantung, adalah
keadaan tersumbatnya suatu cabang pembuluh
jantung yang menyalurkan darah ke

jantung oleh gumpalan darah beku (trombus).

Gejalanya berupa nyeri yang hebat dibelakang tulang


dada, rasa gelisah, tidak

mampu mengerakkan tangan dan kaki, muka mebiru


dan debar jantung (tachycardia).
Angina pectoris

gangguan yang timbul sebagai akibat hipoxia (kekurangan

oksigen) otot jantung karena kelelahan fisik atau emosional dan


dapat juga

disebabkan oleh penciutan arteri jantung, infark, kejang – kejang


atau adanya

tachycardia tertentu, anemia hebat atau penciutan aorta.

Gejalanya adalah rasa sakit hebat di bawah tulang dada yang


menjalar ke pindak kiri

dan lengan bagian atas


Aritmia

Aritmia

Adalah gangguan ritme berupa kelainan dalam frekwensi


(kecepatan) denyut jantung
karena serambil (atrium) dan bilik (ventrikel) berdenyut lebih cepat
(tachycardia) atau
lebih lambat (bradycardia) dari normal. Dapat pula karena terjadinya
kekacauan
dalam ritme (irama) denyutan jantung, misalnya vibrasi (flutter),
getaran (fibrilasi)
ataupun extrasistole. p
Dekompenasi jantung

keadaan dimana sirkulasi darah jantung dan cardiac


output menurun, misalnya

akibat infark atau katup – katup jantung yang tidak


bekerja sempurna, atau karena

proses penuaan.

Gejalanya adalah sukar bernafas bila berbaring


(dyspnea), muka membiru (cyanosis),

dan oedema.
Shock

Adalah salah satu komplikasi dari infark jantung yang


sangat ditakuti karena biasanya

berakibat fatal. Sebanya adalah tachycardia yang


hebat, myocarditis dan sebagainya.
Penggolongan Obat
Jantung
(a) Kardiotonika

Yaitu glikosida – glikosida jantung, yang berkhasiat mempertinggi kontraktilitas

jantung hingga cardiac output (volume menitnya) bertambah, sedangkan


denyutnya

dikurangi (efek chronotrop negatif). Disamping itu glikosida jantung ini juga

merintangi sistem penyaluran impuls A-V (atrioventikuler, yakni dari serambi ke

bilik) hingga penyaluran tersebut di perlambat.Kegunaan utamanya adalah pada

kelemahan otot jantung (myocard) yang terjadi pada dekompensasi dan fibrilasi

serambi.termasuk dalam golongan obat ini digoksin,digitoksin,quabain


(b) Obat – Obat Angina Pectoris

Keadaan kekurangan darah (ischemia) pada angina pectoris dapat diobati dengan

vasodilator – vasodilator arteri jantung dan zat yang mengurangi kebutuhan


jantung

akan oksigen. Diobati dengan :


 Vasodilator koroner

Memperlebar arteri jantung, memperlancar pemasukan darah beserta oksigen,

sehingga meringankan beban jantung. Obat pilihan utama untuk serangan akut

adalah nitrogliserin. Obat lainnya adalah Dipiridamol.

 Antagonis – antagonis kalsium

Kalsium merupakan elemen essensial bagi fungsi myocard dan otot polos dinding

arteriole. Pada kadar kalsium intrasel tertentu, sel mulai berkontraksi ; otot jantung

dan arteriole - arteriole menciut (vasokonstriksi).

Antagonis kalsium menghambat pemasukan kalsium ke dalam sel – sel myocard

dan otot polos dinding arteriole, sehingga dapat mencegak kontraksi dan

vasokonstriksi..Termasuk ke dalam antagonis kalsium antara lain Nifedipin,

Diltiazem, Verapamil.
(c) Antiaritmia

Adalah obat – obat yang dapat menormalisasi frekwensi dan ritme pukulan jantung.

Disamping menurunkan frekwensi denyutan jantung (efek chronotrop negatif),


umumnya obat – obatan ini juga mengurangi daya kontraksi jantung (efek inotrop

positif). Berdasarkan mekanisme kerjanya, pengobatan aritmia dibagi 4 golongan,

yaitu : Zat – zat dengan daya anestetika lokal, disebut juga efek kinidin atau efek

stabilisasi membran.
 Zat perintang reseptor β adrenergik atau beta blockers, yang mengurangi
aktivitas saraf adrenergik di otot jantung, sehingga frewensi dan daya

kontraksi jantung menurun. Contohnya Timolol dan Propranolol.

 Zat yang memperpanjang masa refrakter, dengan jalan memperpanjang aksi

potensial. Contohnya Amiodaron dan Sotalol.

 Antagonis kalsium, contohnya Verapamil, Nifedipin, Diltiazem.


(a) Digoksin

Indikasi : Payah jantung kronik, payah jantung akut, payah


jantung

pada lansia tanpa gangguan ginjal, payah jantung pada

anak – anak, aritmia

Kontra indikasi : Bradikardia, pasien dengan suntikan

Zat kalium

Efek samping : Dosis berlebihan berakibat anoreksia,


mual, muntah,

tersendiri disorientasi, ataksia, urtikaria

Sediaan : Tablet 0,25mg

(b) Propranolol

nya Indikasi : Angina pectoris, tachy aritmia, hipertensi, infark


jantung.

Kontra indikasi : Asma, hipotensi

Efek samping : Gangguan saluran cerna, kelemahan otot,


lelah.

Sediaan : Tablet
Spesilite

Anda mungkin juga menyukai