2012
Vol 1 (1): 12 - 19
Abstrak
Lalat rumah (Musca domestica) merupakan serangga yang memiliki bulu dan cairan lengket pada kakinya
dan hidup di tempat yang kotor, sehingga dapat membawa berbagai macam mikroorganisme. Jamur adalah
salah satu mikroorganisme yang dibawa oleh M. domestica. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan
genus jamur dari seluruh tubuh lalat rumah (M. domestica). Penelitian ini dilakukan dari bulan April sampai
Juni 2012. Tempat pengambilan sampel M. domestica yaitu warung makan, tempat pembuangan sampah
sementara, peternakan ayam dan penjualan ikan. Isolasi dilakukan pada seluruh permukaan tubuh dan usus
M. domestica dengan metode tanam langsung, pengenceran dan goresan. Hasil penelitian ini didapatkan 7
genus jamur dari tubuh dan usus M. domestica. Genus jamur tersebut adalah Acremonium, Aspergillus (2
spesies), Debaryomyces, Hanseniaspora, Fusarium, Penicillium, dan Geotrichum.
12
Protobiont
2012
Vol 1 (1): 12 - 19
diambil di peternakan ayam, tempat pembuangan kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu
sampah sementara, penjualan ikan dan warung 121ºC pada tekanan 2 atm selama 15 menit.
makan, kloramfenikol 10 mg, alkohol, pewarna Isolasi Jamur
lactofenol, media Czapek’s Yeast Agar (CYA).
Isolasi jamur dari tubuh lalat menggunakan metode
Alat Penelitian pengenceran dan metode tanam langsung pada
permukaan tubuh dan usus lalat (M. domestica)
Alat yang digunakan di laboratorium yaitu jarum sebagai berikut:
ose, pinset lurus, pinset bengkok, pisau preparat,
kapas, plastik mika, kertas merang, bunsen, Seluruh tubuh M. domestica
timbangan, allumunium foil, rak tabung, tabung Pengambilan inokulum jamur dari tubuh
reaksi, cawan petri, gelas beaker, erlenmeyer, M. domestica dengan dua cara yaitu pengenceran
inkubator, kamera, mikroskop binokuler merek dengan cara dibilas (rinse) dan metode tanam
Olympus CX 21, jarum pentul, gelas piala, hot langsung (Tim Penyusun, 2008). Sampel M.
plate, clean pack, entkas, vortex, magnetik stirer, domestica diambil dan dibilas menggunakan
penggaris, gelas ukur, gelas objek, gelas penutup, akuades. Hasil pembilasan tersebut dimasukkan ke
dan autoklaf. dalam cawan petri steril dengan menggunakan
mikro pipet secara aseptis. Medium CYA yang
Cara Kerja masih encer yang telah ditambah kloramfenikol
Sterilisasi Alat dituangkan kedalam cawan petri, selanjutnya
dihomogenkan dengan cara menggoyangkan
Peralatan tahan panas yang berhubungan dengan cawan petri sampai suspensi tersebar merata dalam
isolasi dan identifikasi jamur yang tahan panas media. Menurut Banjo dkk. (2005), inkubasi pada
disterilisasi terlebih dahulu. Alat-alat berupa suhu kamar dilakukan selama 5-7 hari.
tabung ditutup dengan penutup yang terbuat dari
kapas sedangkan cawan petri dibungkus dengan Pengambilan inokulum jamur pada tubuh M.
kertas merang. Sterilisasi menggunakan autoklaf domestica dengan metode tanam langsung. Tubuh
pada tekanan 2 atm, suhu 1210 C dan waktu 15 lalat yang digunakan terlebih dahulu dicuci dengan
menit (Gunawan dkk., 2004). larutan garam fisiologis, selanjutnya di cuci
dengan air steril. Lalat ditanam dalam cawan petri
Pengambilan Sampel Penelitian yang telah diisi dengan medium CYA sebanyak 10
ml kemudian disimpan dalam temperatur kamar ±
Sampel lalat rumah (M. domestica) dewasa diambil 280C selama 72 jam. Setelah terbentuk koloni
di tempat pembuangan sampah sementara (TPS), jamur kemudian dilakukan identifikasi secara
peternakan ayam, rumah makan dan pasar ikan. makroskopis (Aminah dan Supraptini, 2003; Banjo
Lalat ditangkap dengan menggunakan plastik. dkk., 2005).
Lalat yang diperoleh dimasukkan ke dalam
kantong plastik (Aminah dan Supraptini, 2003). Usus M. domestica
Sampel kemudian dibawa ke Laboratorium untuk Menurut Banjo dkk. (2005), tubuh M. domestica
dilakukan identifikasi dengan menggunakan buku yang akan digunakan terlebih dahulu dicuci
Binatang Parasit (Kardasan dkk., 1983). menggunakan garam fisiologis kemudian dibilas
dengan air steril. Perut M. domestica dibedah
Pembuatan Media Czapek Yeast Agar (CYA) menggunakan pinset, kemudian jarum ose
dipanaskan dan dibiarkan dingin. Jarum ose
Media CYA 1000 ml yang terdiri dari sukrosa 30 tersebut digunakan untuk mengambil eksudat dari
gr, ekstrak ragi (yeast) 5 gr dan agar 15 gr perut (usus). Eksudat yang diperoleh, digoreskan
dimasukan ke dalam gelas beker dan ditambahkan (streak) ke media CYA padat.
akuades 750 ml kemudian dipanaskan hingga
mendidih dan ditambahkan 1 gr K2HPO4 dan 10 ml Pemurnian Jamur
Czapek’s pekat, media tersebut ditambahkan Koloni jamur M. domestica dari permukaan tubuh
kloramfenikol 10 mg kemudian ditambah akuades yang tumbuh pada pengenceran, tanam langsung,
hingga 1000 ml sampai mendidih. Media CYA dan usus M. domestica dipindahkan ke media
dimasukan dalam erlenmeyer (Gunawan dkk., CYA baru. Biakan jamur yang telah murni
2004). CYA dalam erlenmeyer ditutup rapat kemudian diamati secara makroskopis dan
13
Protobiont
2012
Vol 1 (1): 12 - 19
mikroskopis untuk proses identifikasi (Misman berwarna putih di sekitar permukaan koloni.
dkk., 1988; Nakagiri, 2005). Warna balik koloni putih kecoklatan, bentuk tidak
beraturan dan tepi tidak rata, hal ini dikarenakan
Identifikasi Jamur banyaknya konidia yang dapat membentuk koloni
Identifikasi jamur dilakukan dengan dua tahap baru bila jatuh ke permukaan media CYA.
pengamatan, yaitu pengamatan secara makroskopis Koloni Aspergillus pertumbuhannya cepat,
dan mikroskopis. Pengamatan makroskopis adalah berwarna putih, kuning, kuning kecoklatan, coklat
identifikasi jamur berdasarkan sifat-sifat morfologi sampai hitam atau bercorak hijau (Samson dkk.,
koloni, seperti warna koloni, bentuk koloni, bentuk 1995).
tepi koloni dan warna balik koloni. Pengamatan
secara mikroskopis adalah identifikasi fungi di Pengamatan secara mikroskopis preparat jamur
bawah mikroskop untuk melihat konidia atau Aspergillus dengan perbesaran 10x100, diperoleh
spora, miselium, bentuk konidia dan warna hifa bersekat, konidiofor berwarna hialin,
konidia, hifa (bersekat/tidak bersekat), alat konidiofor tidak bercabang dan tidak bersekat,
tambahan dan konidiofor. terdapat metula dan fialid berbentuk botol (lanset),
konidia berbentuk bulat dan jumlahnya tidak
Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan cara banyak serta tidak ditemukan adanya sifat
gelas objek dibersihkan dengan alkohol kemudian tambahan (Gambar 1).
dipanaskan. Gelas benda ditetesi laktofenol pada
bagian tengah. Biakan jamur diambil secara aseptis Konidiofor dari genus Aspergillus biasanya tidak
menggunakan jarum ose kemudian diletakkan di bersepta, tidak bercabang dan terdapat vesikel
atas gelas objek yang telah ditetesi laktofenol. yang gembung (uniserate), terdapat metula
Preparat ditutup dengan kaca penutup dan (biserate) dan fialid (Samson dkk., 1995).
dilewatkan di atas nyala api lalu dilihat di bawah
mikroskop untuk mendapatkan ciri
3
mikroskopiknya. Identifikasi dilakukan dengan 4
mencocokkan karakteristik jamur yang diperoleh 2
dari hasil pengamatan dengan buku identifikasi
Introduction To Food Borne (Samson dkk., 1995)
dan Morphology and Taxonomy of Fungi (Bessey, 1 5
1979), Introductory Mycology (Alexopoulus dkk.,
1996), Pengenalan Kapang Tropik Umum (Gandjar
dkk., 1999); dan Illustrated Genera of Imperfect Gambar 1. Aspergillus :1. konidiofor, 2. vesikel, 3.
Fungi (Barnet dan Hunter, 1998). konidia, 4. fialid, 6. metula.
Koloni Acremonium pertumbuhannya lambat, bentuk koloni bulat, tepi koloni rata dan warna
fialid kebanyakan seperti jarum, tegak dan tunggal. balik koloni coklat.
Konidia bersel satu, hialin atau berpigmen,
kebanyakan berkumpul pada ujung fialid (Samson Pengamatan secara mikroskopis preparat
dkk., 1995). Hanseniaspora dengan perbesaran 10x100, terlihat
miselium berwarna hialin, hifa bersekat, spora
berwarna hijau muda, konidia berbentuk lanset
(bagian tengan lonjong dan menyempit pada
1 bagian leher ) (Gambar 7) ada yang bergerombol
2 dan tersebar.
atau berpigmen. Kadang-kadang terdapat Hulle Bentuk konidia bulat lonjong dengan ujung tumpul
cell atau sclerotia (Samson dkk., 1995). (Gambar 10). Terlihat adanya klamidospora yang
terletak pada bagian apeks dan bagian tengah hifa.
3
2 1
1 2
lingkungan tempat tinggalnya. Adanya bulu-bulu sp., dan Penicillium sp. pada umbi dahlia.
halus dan cairan perekat pada kaki M. domestica Penelitian yang dilakukan Saragih (2009)
meyebabkan insekta ini menjadi salah satu mendapatkan adanya jamur Aspergillus sp.,
pembawa berbagai macam mikroorganisme Fusarium sp., dan Penicillium sp. pada berbagai
terutama jamur. Jamur dapat berada pada tanah, tingkat kematangan tanah gambut. Hal ini
udara, tempat lembab dan tempat yang banyak mengindikasikan bahwa jamur yang didapat pada
terdapat bahan organik. Jamur yang dibawa lalat tubuh lalat rumah (M. domestica) mempunyai
dapat bersifat parasit maupun saprofit pada sebaran yang luas dan memiliki daya hidup yang
tumbuhan, hewan, maupun manusia. Jamur dapat tinggi dengan berbagai substrat.
hidup pada tubuh M. domestica diduga karena
jamur menyerap materi organik dari tubuhnya. UCAPAN TERIMA KASIH
Menurut Narayanan (2004) dalam Mulia (2010)
materi organik yang dibutuhkan untuk Penulis pertama mengucapkan terima kasih kepada
pertumbuhan jamur terdiri dari sumber karbon Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu yang telah
berupa glukosa, sukrosa, maltosa, tepung, nitrogen memberikan dukungan dana dalam penyelesaian
organik dan materi anorganik berupa potasium, manuskrip ini.
fosfor, magnesium dan sulfur.
DAFTAR PUSTAKA
Pertumbuhan jamur tidak hanya pada permukaan
Aminah, N. dan Supraptini. 2003. Jamur pada Buah-
tapi dapat masuk ke dalam tubuh M. domestica.
buahan. Sayuran. Kaki Lalat dan Lingkungan di
Masuknya jamur ke dalam tubuh M. domestica Pasar Tradisional dan Swalayan. Jurnal Ekologi
melalui penetrasi ke dalam kutikulanya. Menurut Kesehatan. Vol 2 (3) : 299-305.
Narayanan (2004) dalam Mulia (2010) spora jamur Banjo, A. D; Lawal O. A; Adeduji. O.O. 2005. Bacteria
yang berkecambah akan menembus lapisan kitin and Fungi Isolated from Housefly (Musca
dan membran sel, sehingga jamur akan masuk ke domestica L.) Larvae. African Journal of
dalam jaringan tubuh inang. Keberadaan jamur Biotechnology Vol. 4 (8) :780-784.
atau mikroorganisme secara umum dalam tubuh Batubara, R. 2002. Biologi Serangga Penggerek Kayu.
M. domestica dapat bersifat merugikan atau Fakultas Pertanian. Program Ilmu Kehutanan.
menguntungkan. Merugikan apabila jamur tersebut Universitas Sumatera Utara. USU Digital
Library.
menyebabkan kematian. Jamur bersifat
Bessey, E. A. 1979. Morphology and Taxonomy of
menguntungkan karena M. domestica Fungi. Edisi ke-3. Vikas Publishing House PVT
membutuhkan mikroorganisme untuk LTD. New Delhi. 12 Desember 2011.
menghancurkan dan mengubah zat yang masuk ke Byrd, J.H and Castner, J.L. 2001. Insects of Forensic
dalam usus M. domestica. Importance. In Forensic Entomology : the utility
of arthropods in legal investigation. New York:
Usus merupakan organ pencernaan tempat CRC press.
pengolahan dan penyerapan berbagai makanan David, B.V and Anathakrishnan, T.N. 2004. General
yang masuk ke dalamnya. Pencernaan dalam usus and Applied Entomology. 2nd ed. New Delhi:
dibantu dengan adanya mikroorganisme. Menurut Tata Mc Graw-Hill Companies.
Gunawan, A.W; Dharmaputra, O.S dan Rahayu, G.
Batubara (2002) hubungan jamur dengan sistem
2004. Cendawan Dalam Praktik Laboratorium.
pencernaan serangga adalah mikroorganisme IPB Press. Bogor.
berfungsi dalam mengasimilasi makanan, Hidayatun; I. Barodji dan L. Santoso. 1996. Spesies
mengubah atau menghancurkan zat yang terdapat lalat yang dapat Berkembang biak di dalam
dalam pencernaan serta mampu menghasilkan dan Daging Ikan yang Dikeringkan untuk Pembuatan
melepaskan enzim. Ikan Asin. Hasil Penelitian. Fakultas Kesehatan
Masyarakat. Universitas Diponegoro, Semarang
Jamur yang ditemukan pada penelitian tidak hanya Dalam Cermin Dunia Kedokteran No. III. 1996
terdapat pada M. domestica tetapi ditemukan juga 41.
pada tanah, buah, sayur. Penelitian Aminah dan Kardasan, S; Achmad, S; Endang, P; Hasan, B.M; Iyok,
B; dan Sri, H. 1983. Binatang Parasit. Lembaga
Supraptini (2003) menemukan jamur dari genus
Biologi Nasional-LIPI. Bogor.
Aspergillus sp., Penicillum sp., Fusarium sp., Misman, R; Purnomowati; Endang, S.R. 1988. Petunjuk
Geotrichum sp., dan Yeast pada berbagai genus Praktikum Mikologi. Fakultas Biologi.
buah-buahan. Saryono dkk (2002) menemukan Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.
jamur Aspergillus sp., Fusarium sp., Geotrichum
18
Protobiont
2012
Vol 1 (1): 12 - 19
19