Anda di halaman 1dari 4

Sidang jama’ah sholat jumat yang dimuliakan Allah

Segala puji marilah kita haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
berbagai nikmat-Nya kepada kita sehingga sampai saat ini kita masih bisa
memenuhi undangan-Nya untuk menghadiri sholat jumat berjama’ah di
masjid ini.

Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi


Muhammad SAW beliaulah sang penutup para nabi dan imamnya orang-
orang yang bertaqwa serta suri tauladan bagi seluruh umat manusia

Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’id bahwasannya jibril as pernah datang kepada
Rasulullah SAW kemudian berkata:

، ُ‫ارقُه‬ َ ‫ َوأ َ ْح ِببْ َم ْن أ َ ْحبَب‬، ‫ت‬


ِ َ‫ْت فَإِنَّ َك ُمف‬ ٌ ‫ت فَإِنَّ َك َم ِي‬َ ْ‫ش َما ِشئ‬ ْ ‫ ِع‬، ‫َيا ُم َح َّم ُد‬
َ ْ‫َوا ْع َم ْل َما ِشئ‬
ٌّ ‫ت فَإِنَّ َك َم ْج ِز‬
‫ي ِب ِه‬
“Ya Muhammad hiduplah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan mati,
dan cintailah siapapun yang engkau mau tapi engkau akan berpisah
dengannya, dan bekerjalah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan
dibalas dengannya”

Sidang jama’ah sholat jumat rahimakumullah

Hadits di atas mengandung tiga nasihat agung, yaitu: Yang Pertama adalah:
‫ت‬ َ ْ‫ش َما ِشئ‬
ٌ ِ‫ت فَإِنَّ َك َمي‬ ْ ‫( ِع‬hiduplah sesukamu tapi sesungguhnya engkau
akan mati) sebagian ulama’ berkata bahwasannya kalimat ini merupakan
ancaman, penakut-nakutan, serta peringatan bahwasannya kita semua akan
mati, hal ini sudah ditegaskan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya yang
berbunyi:

ُ َ‫… ُك ُّل نَ ْف ٍس َذائِق‬.


‫ت ال َم ْوت‬
“Setiap yang bernyawa pasti akan mati” (QS. Al-Ankabut: 57)”

Sekarang setelah kita tahu bahwasannya setiap kita pasti akan mati, maka
yang menjadi pertanyaan sekarang adalah sudah siapkah kita untuk
menghadap Dzat yang Maha kuasa? Bekal apakah yang telah kita
persiapkan untuk menghadapi persidangan-Nya? Apakah harta, pangkat
dan kekuasaan, anak-anak kita yang sukses, istri kita yang cantik, atau gelar
kesarjanaan yang menempel di nama kita? Apakah itu yang kita persiapkan
untuk menghadapi persidangan Dzat yang Maha adil? Sungguh kita akan
rugi besar jika hanya itu yang kita persiapkan untuk menghadapi pengadilan-
Nya, bahkan kita akan celaka karenanya. Karena di akhirat kelak manusia
akan ditanyai tentang empat perkara:

1. Tentang umurnya, untuk apa dia habiskan?

2. Tentang hartanya, dari mana dia dapatkan serta di mana dia belanjakan?

3. Tentang tubuhnya untuk apa dia gunakan?

4. Tentang ilmunya, untuk apa dia amalkan?

Itulah pertanyaan-prtanyaan yang akan dilontarkan kepada kita kelak, bukan


berapa kekayaanmu? Bukan apa pangkatmu di tempat kerja atau
organisasimu? Apakah kamu seorang Sarjana, master, doctor, ataukah
professor? Oleh karena itu mumpung kita masih hidup di dunia ini dan masih
diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri marilah kita mempersiapkan
bekal yang terbaik untuk bekal kita di akhirat kelak. Apa bekal yang terbaik
itu? Bekal terbaik bagi manusia untuk menghadapi persidangan Allah SWT
ialah hanya taqwa. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat Al-
Baqarah: 197

‫َوتَزَ َاود ُْوا فَإ ِ َّن َخي َْر زَ ا ِد الت َ ْق َوى‬


“Berbekallah kamu karena sebaik-baik bekal adalah taqwa”

Pesan yang kedua adalah ُ‫ارقُه‬ َ ‫( َوأ َ ْحبِبْ َم ْن أ َ ْحبَب‬dan cintailah


ِ َ‫ْت فَإِنَّ َك ُمف‬
siapapun yang engkau mau karena sesungguhnya engkau pasti akan
berpisah dengannya) di sini kita diperbolehkan mencintai siapapun yang kita
mau namun perlu kita ingat juga bahwasannya kita akan berpisah
dengannya. Baik itu perpisahan yang bersifat selamanya yang berupa
kematian atau yang bersifat sementara seperti perpisahan kita dengan rekan
kerja kita yang mendapat tugas untuk bekerja di tempat lain.

Oleh karena itu hendaknya kita didalam mencintai seseorang itu sewajarnya
saja jangan sampai kecintaan kita kepada seseorang itu melebihi kecintaan
kita kepada Allah SWT. Karena salah satu ciri orang yang beriman adalah
dia sangat mencintai Allah SWT melebihi kecintaan dia kepada istrinya,
anak-anaknya, saudara-saudaranya, dan yang lainnya. Allah SWT berfirman

‫َّللا َوالَّذِينَ آ َمنُوا‬


ِ َّ ‫ب‬ِ ‫َّللا أ َ ْن َدادًا يُ ِحبُّونَ ُه ْم َك ُح‬ ِ ‫اس َم ْن َيت َّ ِخذُ ِم ْن د‬
ِ َّ ‫ُون‬ ِ َّ‫َو ِمنَ الن‬
َ َ‫أ‬
ِ‫ش ُّد ُحبًّا ِ َّلِل‬
“Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-
tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka
mencintai Allah SWT. Adapun orang-orang yang beriman Amat sangat
cintanya kepada Allah SWT. ” (QS. Al-Baqarah: 165)

Karena dengan mencintai Allah SWT melebihi selain-Nya kita akan


merasakan nikmatnya Iman sebagaimana sabda Rasulullah SAW.

‫ث َم ْن‬ ٌ َ‫ ثَال‬: ‫ع ِن النَّبِ ِى صلى هللا عليه وسلم قَا َل‬ َ ‫ع ْن أَن ٍَس‬ َ َ‫ع ْن أَبِى قِالَبَة‬ َ
َّ ‫سولُهُ أ َ َح‬
، ‫ب ِإلَ ْي ِه ِم َّما ِس َوا ُه َما‬ َّ َ‫ان أ َ ْن يَ ُكون‬
ُ ‫َّللاُ َو َر‬ ِ ‫اإلي َم‬ ِ َ ‫ُك َّن فِي ِه َو َج َد َحالَ َوة‬
ُ‫ َوأ َ ْن يَ ْك َرهَ أ َ ْن يَعُو َد في ْال ُك ْف ِر َك َما يَ ْك َره‬، ِ‫ب ْال َم ْر َء الَ يُ ِحبُّهُ ِإالَّ ِ َّلِل‬
َّ ‫َوأ َ ْن يُ ِح‬
‫ف في النَّار‬ َ ‫أ َ ْن يُ ْق َذ‬
“Tiga hal yang apabila seseorang itu memilikinya maka dia akan merasakan
nikmtnya iman: hendaknya dia mencintai Allah SWT dan rasul-Nya melebihi
kecintaan dia kepada selain keduanya, hendaknya dia tidak mencintai
seseorang melainkan karena Allah, hendaknya dia tidak kembali kepada
kekufuran (setelah dia beriman) seperti dia benci dilemparkan ke neraka”.

Sidang jama’ah sholat jumat rahimakumullah

Dan nasihat Jibril yang ketiga adalah ‫ي ِب ِه‬ َ ْ‫( َوا ْع َم ْل َما ِشئ‬dan
ٌّ ‫ت فَإِنَّ َك ُم ْج ِز‬
bekerjalah sesukamu tapi sesungguhnya engkau akan dibalas dengannya)
ini merupakan sebuah peringatan yang besar bagi kita bahwasannya kita
semua sebagai manusia pasti akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah
SWT atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia ini, Manusia adalah
makhluk yang paling sempurna yang diciptakan Allah SWT sehingga
manusia diberi kedudukan yang lebih tinggi dari makhluk Allah SWT yang
lain, karena manusia dianugerahi otak yang mampu berfikir sehingga
manusia mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Itulah yang membedakan manusia dengan binatang. Karena manusia adalah


makhluk yang berakal sehingga manusia dituntut untuk berfikir dahulu
sebelum dia melakukan suatu amalan atau perbuatan, apakah amalan ini
bertentangan dengan apa yang diperintahkan Allah SWT atau tidak?

Atau bahkan amalan tersebut termasuk amalan yang dilarang oleh Allah?
Oleh karena itu hendaknya kita senantiasa untuk mengerjakan amal sholih
agar kita tidak dikembalikan Allah SWT kepada tempat yang paling rendah
yaitu neraka jahannam. Sebagaimana firman Allah SWT di dalam surat At-
Tin ayat 4-6.

‫سا ِف ِلينَ ِإ َّال الَّذِينَ آ َمنُوا‬


َ ‫س ِن ت َ ْق ِويم ث ُ َّم َر َد ْدنَاهُ أ َ ْسفَ َل‬
َ ‫سانَ ِفي أ َ ْح‬ ِ ْ ‫لَقَ ْد َخلَ ْقنَا‬
َ ‫اإل ْن‬
‫ون‬ٍ ُ‫غي ُْر َم ْمن‬ َ ‫ت فَلَ ُه ْم أ َ ْج ٌر‬
ِ ‫صا ِل َحا‬َّ ‫ع ِملُوا ال‬ َ ‫َو‬
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. (5) Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang
serendah-rendahnya (neraka), (6) Kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-
putusnya.”

‫ت َو‬ ِ ‫ار َكاهللُ ِل ْي َولَ ُك ْم فِ ْي القُ ْر‬


ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي َو ِإيَا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ اآليَا‬,‫آن ال َع ِظي ِْم‬ َ َ‫ب‬
َ ‫ال ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم َوتَقَبَّ َل ِمنِ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِ َال َوتَهُ إنَّهُ ُه َو الغَفُ ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬

Anda mungkin juga menyukai