Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rifaldi wali

Nim : 202030116

Tugas

PSAK 46

PSAK 46 adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 46 yang resmi dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia (IAI). PSAK ini mengatur cara perusahaan melaporkan pajak penghasilan (PPh) dalam
laporan keuangannya, baik dalam laporan posisi keuangan maupun dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lainnya.

Prinsip Dasar Akuntansi PPh Berdasarkan PSAK 46

PSAK 46 menggunakan konsep akrual dalam mengakui beban, aset dan kewajiban perpajakan. Akrual
adalah cara dalam pembukuan yang menganggap biaya dan pendapatan bukan jumlah yang dibayarkan
atau diterima saja.

Sehingga setiap penghasilan menurut akuntansi, harus tetap memperhitungkan dampak pajak yang
harus dibayar di masa mendatang maupun yang telah dibayar pada masa sekarang. Karena itu, timbul
lah isitilah aset dan pajak tangguhan.

Dengan kata lain, prinsip dasar akuntansi pajak penghasilaan yang diatur dalam PSAK 46 mengharuskan
entitas mengakui pajak penghasilan yang kurang bayar dan pajak penghasilan yang lebih bayar dalam
tahun berjalan.

Ketentuan PPh yang Diatur PSAK 46

PSAK 46 mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan tentang bagaimana konsekuensi pajak
kini dan masa depan untuk hal-hal berikut ini:

 Pemulihan atau penyelesaian masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan
posisi keuangan perusahaan (entitas).
 Transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas.

Pernyataan standar akuntansi keuangan ini mensyaratkan entitas untuk menyamakan cara menghitung
konsekuensi pajak atas transaksi dan peristiwa lain, dengan cara hitung transaksi dan peritiwa lain. Jadi,
untuk transaksi dan peristiwa lain yang diakui dalam laba rugi, dampak pajak dari transaksi dan peristiwa
tersebut juga diakui dalam laba rugi. Selanjutnya, segala dampak pajak yang timbul pada transaksi dan
peristiwa lain yang diakui di luar laba rugi akan diakui di luar laba rugi juga.
Cakupan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 46

PSAK 46 diterapkan pada akuntansi pajak penghasilan yang mencakup seluruh pajak dalam negeri dan
luar negeri yang didasarkan pada laba kena pajak.

Pajak penghasilan juga termasuk pajak-pajak, seperti pemotongan pajak atas distribusi kepada entitas
pelapor yang terutang oleh entitas anak, entitas asosiasi, atau pengaturan bersama.

Dalam PSAK 46 dikenal istilah-istilah mengenai beban pajak (penghasilan pajak), laba akuntansi, laba
kena pajak, pajak penghasilan, pajak penghasilan final, pajak kini, dan perbedaan temporer.

Untuk diketahui, dasar pengenaan pajak atas aset adalah jumlah teratribusi atas aset untuk tujuan pajak
dengan aset. Sementara dasar pengenaan pajak liabilitas adalah jumlah tercatat liabilitas dikurangi
dengan setiap jumlah yang dapat dikurangkan untuk tujuan pajak berkenaan dengan liabilitas tersebut
pada periode masa depan.

Kelola PPh Final dengan Mudah Pakai OnlinePajak

Sekarang Anda sudah tahu kan kalau laporan pajak penghasilan harus disertai pada laporan keuangan
usaha Anda. Bila tak ingin repot mengurus pajak penghasilan secara konvensional, gunakan Aplikasi
onlinepajak untuk menyelesaikan beragam administrasi pajak penghasilan final dari perusahaan yang
Anda kelola.

Aplikasi berbasis website ini bisa diandalkan oleh perusahaan dengan penghasilan maksimal Rp48 miliar
rupiah. Atau dengan kata lain masuk dalam kategori usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Administrasi pajak penghasilan final usaha Anda bisa dihitung secara otomatis untuk tarif pph Final 0,5%
khusus UMKM. Anda bisa langsung membayar pajak penghasilan final dengan satu kali klik, tanpa harus
beranjak dari tempat Anda.

Bila masa pelaporan pajak tiba, Anda jga bisa langsung melaporkan pph Final Anda masih dalam satu
aplikasi yang sama. Tak perlu khawatir akan terlambat lapor pajak karena Anda akan mendapat email
pengingat pada setiap periode pelaporan pajak bagi perusahaan.

Menggunakan sistem cloud base, data pajak penghasilan Anda dapat tersimpan dalam jangka waktu
lama, sehingga bisa Anda lihat kapan pun Anda butuhkan.

Penyimpanan data penghasilan perusahaan juga tentunya akan mempermudah Anda dalam membuat
laporan keuangan. Tanpa khawatir bukti pembayaran pajak atau riwayat perhitungan pajak penghasilan
hilang atau tercecer.

Anda mungkin juga menyukai