Anda di halaman 1dari 14

MATERI MATRIKULASI

BIMBINGAN DAN KONSELING

Disusun oleh:

TIM BK MAN 2 KOTA PEKANBARU

MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) 2 KOTA


PEKANBARU PROPINSI RIAU TP. 2023
KATA PENGANTAR

Atas izin dan kehendak Allah SWT, Yang Maha


Mengetahui dan Maha Adil, materi Bimbingan dan Konseling
dapat hadir ke hadapan Anda. Materi ini kami kumpulkan dari
berbagai macam sumber yang dapat dijadikan sebagai Bank
Materi untuk layanan klasikal maupun sebagai penambahan
wawasan.
Kumpulan materi ini hadir berkat uluran tangan dan
sumbangan pemikiran dari berbagai pihak serta berbagai referensi
buku, modul dan lain sebagainya. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini izinkan kami untuk menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak
yang telah terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
penyusunan kumpulan materi ini, khususnya kepada Tim BK
MAN 2 Kota Pekanbaru
Meski isi kumpulan materi ini masih sederhana, semoga saja
kehadirannya dapat memberikan tambahan wawasan atau
referensi dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling di
madrasah/sekolah.
Kritik dan saran membangun dari pembaca tentu sangat
diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan penulisan

Pekanbaru Mei, 2023


Tim BK MAN 2 Kota Pekanbaru
A. HIMPUNAN DATA
Dalam konteks bimbingan konseling,
pengumpulan data atau informasi mengenai individu yang
sedang mendapatkan bimbingan konseling merupakan
langkah penting. Data tersebut membantu konselor untuk
memahami masalah dan kebutuhan klien secara lebih
mendalam, serta merancang intervensi yang tepat. Berikut
adalah beberapa rujuan pengumpulan data dalam
bimbingan konseling:
1. Menilai masalah dan kebutuhan klien: Pengumpulan
data bertujuan untuk memahami masalah yang dihadapi
klien, baik secara umum maupun dalam konteks spesifik.
Data tersebut meliputi latar belakang klien, riwayat hidup,
keadaan sosial, emosional, dan psikologis, serta tujuan dan
harapan klien terkait bimbingan konseling.
2. Membangun hubungan konseling yang baik: Data yang
dikumpulkan juga membantu konselor dalam membangun
hubungan yang baik dengan klien. Informasi mengenai
minat, hobi, nilai-nilai, dan preferensi klien dapat
membantu konselor menjalin hubungan yang lebih
empatik dan berpengertian.
3. Menentukan pendekatan konseling yang sesuai:
Pengumpulan data membantu konselor dalam menentukan
pendekatan konseling yang paling sesuai dengan
kebutuhan klien. Misalnya, jika klien mengalami masalah
kecemasan, konselor dapat menggunakan pendekatan
kognitif-perilaku untuk membantu klien mengelola
kecemasan tersebut.
4. Melakukan penilaian dan evaluasi: Data yang
terkumpul juga digunakan untuk melakukan penilaian
dan evaluasi terhadap kemajuan klien selama proses
bimbingan konseling. Konselor dapat menggunakan
instrumen atau metode penilaian tertentu untuk mengukur
perubahan yang terjadi pada klien sepanjang proses
konseling.
5. Merancang intervensi yang efektif: Data yang
terkumpul membantu konselor dalam merancang
intervensi yang efektif untuk membantu klien mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pemahaman yang
lebih baik tentang klien, konselor dapat mengembangkan
strategi dan teknik yang sesuai dengan kebutuhan klien.

6. Penting untuk menjaga kerahasiaan dan privasi data


klien dalam proses pengumpulan dan penggunaan
informasi tersebut. Konselor harus memastikan bahwa
data yang dikumpulkan hanya digunakan untuk
kepentingan konseling dan tidak diungkapkan kepada
pihak lain tanpa izin yang sesuai dari klien, kecuali dalam
situasi yang memerlukan tindakan yang melibatkan
keselamatan atau hukum.
B. IMPLEMENTASI KURIKULUM
Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Bimbingan
Konseling
Bimbingan dan konseling memiliki peranan penting
dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, Mungkin tidak
asing lagi dengan istilah Bimbingan dan Konseling (BK) di
satuan pendidikan. Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun
2014 dijelaskan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah
upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta
terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi
perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian
dalam kehidupannya.
Bila dikaitkan dengan Implementasi Kurikulum
Merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling dalam
Kurikulum Merdeka adalah sebagai koordinator dalam
mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik
(student wellbeing) dan memfasilitasi perkembangan peserta
didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam
rangka mencapai perkembangan secara optimal. Selain itu,
Bimbingan dan Konseling juga menjadi bagian dalam
penyusunan perencanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila.
Guru mata pelajaran dan tenaga pendidik dapat
berkolaborasi menjalankan peran Bimbingan dan Konseling
dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik. Dalam
Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan bimbingan
dan konseling untuk memfasilitasi potensi peserta didik
C. IMPLEMENTASI BIMBINGAN KONSELING DI
MAN 2KOTA PEKANBARU

4 Bidang Layanan yang terdiri dari (PSBK)

Pribadi I Sosial I Belajar I Karir


A. BIMBINGAN PRIBADI

Merupakan bantuan yang diberikan kepada


individu dalam hal memecahkan masalah-masalah yang
sangat kompleks dan bersifat rahasia/pribadi sekali
misalnya, masalah keluarga, persahabatan, cita-cita, dan
sebagainya. Merupakan bimbingan yang diberikan pada
individu dalam menghadapi pergumulan dalam batinnya
sendiri, dalam mengatur diri, perawatan jasmani,
pengisian waktu luang, pengaturan nafsu seksual, dan
sebagainya.

Misalnya pada siswa remaja, mereka berhadapan


dengan aku-nya yang lain dari pada
sebelumnya. Contoh: peralihan dari perasaan sangat sedih
menjadi sangat gembira, ingin meraih cita-cita tapi tidak
mengetahui caranya. Kemudian seorang mahasiswa yang
berhadapan dengan aku-nya yang ditantang memikul
tanggung jawab sebagai orang dewasa dan menghadapi
realitas yang bertentangan dengan dirinya/keinginannya,
terutama para remaja pada umumnya malu untuk bertanya
pada orang tua, atau pada orang dewasa lainnya,
sedangkan bila bertanya pada teman sebaya juga tidak
tahu, Bimbingan menekankan bagaimana sikap dalam
menghadapi masalah yang timbul,  Bimbingan pribadi
diberikan malalui bimbingan individual maupun
kelompok.
Tujuan bimbingan dan konseling
Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan
untuk membantu siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan meliputi aspek sosial, belajar, dan karier.
Bimbingan. pribadi sosial dimaksud untuk mencapai
tujuan dan tugas perkembangan pribadi sosial dalam
mewujudkan pribadi yang taqwa, mandiri , dan
bertanggung jawab. Bimbingan belajar dimaksudkan
untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk
mewujudkan pribadi pekerja yang produktif.
1)Dalam Aspek Tugas Perkembangan Pribadi –
sosial. Dalam aspek tugas perkembangan pribadi-sosial,
layanan bimbingan konseling membantu siswa agar:
1. Memiliki kesadaran diri, yaitu menggambarkan
penampilan dan
mengenal kekhususan yang ada pada dirinya.
2. Dapat mengembangkan sikap positif, seperti
menggambarkan
orang-orang yang mereka senangi.
3. Membuat pilihan secara sehat.
4. Mampu menghargai orang lain.
5.  Memiliki rasa tanggung jawab.
6.  Mengembangkan ketrampilan hubungan antar pribadi.
7. Dapat menyelesaikan konflik.
8. Dapat membuat keputusan secara efektif.
2)Dalam Aspek Tugas Perkembangan Belajar,
Dalam aspek tugas perkembangan belajar, layanan
bimbingan konseling membantu siswa agar:
1. Dapat melaksanakan ketrampilan atau tehnik belajar
secara efektif.
2. Dapat menempatkan tujuan dan perencanaan
pendidikan.
3. Mampu belajar secara efektif.
4. Memiliki ketrampilan dan kemampuan dalam
menghadapi
evaluasi atau ujian.
3)Dalam Aspek Tugas Perkembangan karier,
layanan bimbingan dan konseling ,membantu siswa agar:

1. Mampu membentuk identitas karir, dengan cara


mengenali ciriciri
pekerjaan di dalam lingkungan kerja.
2. Mampu merencanakan masa depan.
3. Dapat membentuk pola-pola karier, yaitu
kecenderungan arah
karir .
4. Mengenal keterampilan, kemampuan, dan minat.
Mengenali Potensi Diri

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan


dan potensi masing- masing. Tapi sampai saat ini masih
banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya
sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang
kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut
tips mengenali potensi diri :
Kenali diri sendiri Coba buat daftar pertanyaan, seperti:
apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan
dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan
apa saja kelemahan Anda. Kemudian jawablah pertanyaan
ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga
atau sahabat untuk menilai kelemahan dan kekuatan Anda.

Tentukan tujuan hidup Tentukan tujuan hidup Anda baik


itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang
secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan
kemampuan dan kompetensi Anda. Menentukan tujuan
yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk
mencapainya

Kenali motivasi hidup Setiap manusia memiliki motivasi


tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa
motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda
untuk menghasilkan karya terbaik, dan sebagainya. Sehingga
Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri

Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda


bisa tergali?
c. Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan
kesempatan Anda untuk menggali potensi diri Anda, akan
tetapi tidak menghilangkan potensi.

d. Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda


sukai bahkan sebagai hobi atau minat pasti akan
menghasilkan sesuatu
yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi
yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan
lupakan yang bukan minat Anda.

e. Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik


dengan orang ya ng pintar maka Anda akan jadi pintar.
B. BIMBINGAN SOSIAL
Bimbingan sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di
sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11) mengungkapkan bahwa
bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan
memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik
dan pergaulan.
Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan pribadi-
sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat
mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya,
mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-
jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya
sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang
dialaminya.
Inti dari pengertian bimbingan pribadi-sosial yang dikemukakan oleh Abu
Ahmadi adalah, bahwa bimbingan pribadi-sosial diberikan kepada individu, agar
mampu menghadapi dan memecahkan permasalahan pribadi-sosialnya secara mandiri.
Hal senada juga diungkapkan oleh Syamsu Yusuf (2005: 11) yang mengungkapkan
bahwa bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan untuk membantu para individu
dalam memecahkan masalah-masalah sosial-pribadi.
Yang tergolong dalam masalah-masalah sosial-pribadi adalah masalah
hubungan dengan sesama teman, dengan dosen, serta staf, permasalahan sifat dan
kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat
tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan pribadi-


sosial  merupakan suatu bimbingan yang diberikan oleh seorang ahli kepada individu
atau kelompok, dalam membantu individu menghadapi dan memecahkan masalah-
masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan.

C. BIMBINGAN BELAJAR
Bimbingan belajar adalah layanan bimbingan yang diberikan pada siswa untuk
membentuk kebiasaan belajar yang baik, mengembangkan rasa ingin tahu dan
menumbuhkan motivasi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi.
Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat
mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu
berbudaya dan mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah
upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada
pada diri individu. Penguasaan yang baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu
yang baru itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif
maupun psikomotor/keterampilan. Untuk terjadinya proses belajar diperlukan
prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan
atau pun hasil belajar sebelumnya.

Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan belajar terdapat


beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan, diantaranya adalah : (1) Teori
Belajar Behaviorisme; (2) Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi;
dan (3) Teori Belajar Gestalt. Dewasa ini mulai berkembang teori belajar alternatif
konstruktivisme.

Secara lebih rinci materi pokok bimbingan belajar antara lain :

 Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar secara efektif dan efesien.


 Pengembangan kemampuan membaca dan menulis (meringkas) secara cepat.
 Pemantapan penguasaan materi pelajaran sekolah berupa remedial atau pengayaan
 Pemahaman tentang pemanfaatan hasil teknologi bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
 Pemanfaatan kondisi sosial dan budaya bagi pengembangan pengetahuan.
 Pemahaman tentang pemanfaatan perpustakaan.
 Orientasi
Tujuan layanan bimbingan Belajar
1. Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan-
nya di masa yang akan datang.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki peserta didik secara
optimal.
3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta
lingkungan kerjanya.
4. Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam studi, penyesuaian
dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, maupun lingkungan kerja.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, mereka harus mendapatkan kesempatan untuk
:

1. Mengenal dan memahami potensi, kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya.


2. Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungannya,
3. Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian
tujuan tersebut
4. Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri.
5. Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya, kepentingan lembaga
tempat bekerja dan masyarakat.
6. Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya.
7. Mengembangkan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.
D. BIMBINGAN KARIER
Bimbingan karier adalah suatu usaha yang dilakukan untuk membantu
individu(peserta didik) dalam memilih dan mempersiapkan suatu pekerjaan, termasuk
didalamnya berupaya mempersiapkan kemampuan yang diperlukan untuk memasuki
suatu pekerjaan. Bimbingan karier tidak hanya sekedar memberikan respon kepada
masalah-masalah yang muncul, akan tetapi juga membantu individu memperoleh
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam pekerjaan..

Bimbingan karier ,menurut para ahli :

 Menurut Herr bimbingan karir adalah  suatu perangkat, lebih tepatnya suatu
program yang sistematik, proses, teknik, atau layanan yang dimaksudkan untuk
membantu individu memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan
pengenalan kesempatan-kesempatan dalam pekerjaan, pendidikan, dan waktu
luang, serta mengembangkan ketrampilan-ketrampilan mengambil keputusan
sehingga yang bersangkutan dapat menciptakan dan mengelola perkembangan
karirnya (Marsudi, 2003:113).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bimbingan karir adalah
suatu upaya bantuan terhadap peserta didik agar dapat mengenal dan memahami
dirinya, mengenal dunia kerjanya, mengembangkan masa depan sesuai dengan
bentuk kehidupan yang diharapkannya, mampu menentukan dan mengambil
keputusan secara tepat dan bertanggungjawab.
Peran bimbingan dan konseling karir sebagai pengintegrasi berbagai
kemampuan dan kemahiran intelektual dan keterampilan khusus hingga sampai
pada kematangan karir secara spesifik terumus dalam tujuan bimbingan karir
sebagai berikut:

 Peserta didik dapat mengenal (mendeskripsikan) karakteristik diri (minat,nilai,


kemampuan, dan ciri-ciri kepribadian) yang darinya peserta didik dapat
mengidentifikasi bidang studi dan karir yang sesuai dengan dirinya.
 Peserta didik mampu mengidentifikasi berbagai bidang pendidikan yag tersedia
yang relevan dengan berbagai bidang pekerjaan. Dengan demikian peserta didik
memperoleh dan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan (skill) yang
dituntut oleh peran-peran kerja tertentu,
 Peserta didik mampu mengambil keputusan karir bagi dirinya sendiri,
merencanakan langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan perencanaan karir yang
realistik bagi dirinya. Perencanaan karir yang realistik akan meminimalkan faktor
dan dampak negatif dan memaksimalkan faktor dan dampak positif dari proses
pemilihan karir
 Mampu menyesuaikan diri dalam mengimplementasikan pilihannya dan berfungsi
optimal dalam karir (studi dan kerja), Carney, 1987 dan Reihant, 1979 (dalam
Fajar Santoadi, 2007). Bimbingan Karir di sekolah diarahkan untuk membantu
siswa dalam perencanaan dan pengarahan kegiatan serta dalam pengambilan
keputusan yang membentuk pola karir tertentu dan pola hidup yang ikan
memberikan kepuasan bagi dirinya dan lingkungannya. Berdasarkan uraian yang
telah dijelaskan mengenai Bimbingan Karir, terdapat beberapa persamaan.
Persamaan tersebut antara lain:
1. Bantuan layanan,
2. Individu,peserta didik, remaja,
Masalah karir, pekerjaan, penyesuaian diri, persiapan diri, pengenalan diri,
pemahaman diri, dan pengenalan dunia kerja, perencanaan masa depan, bentuk
kehidupan yang diambil oleh individu yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai