Anda di halaman 1dari 65

OTITIS MEDIA

futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 1


FUTURO
MIND

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 2


BAROTRAUMA 3A

Definisi Manifestasi Klinis

Kerusakan jaringan yang dihasilkan dari efek • Rasa nyeri dalam telinga
langsung tekanan. • Aufoni
• Perasaan ada air dalam telinga
• Kadang-kadang tinitus dan
Patofisologi vertigo

Apabila perbedaan tekanan 90 cmHg ->


maka otot yang normal tidak mampu Pemeriksaan Fisik
membuka tuba -> terjadi tekanan negatif
dirongga telinga tengah -> sehingga cairan • Bulging membran timpani
keluar dari pembuluh darah kapiler mukosa • Hemotimpanikum
dan kadang disertai dengan ruptur pembuluh
darah -> sehingga cairan di telinga tengah
dan rongga mastoid tercampur darah.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 3
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
BAROTRAUMA 3A

Pekerjaan yang beresiko mengalami barotrauma: KIE


Pekerjaan yang berisiko barotrauma adalah
penyelam, pemelihara atau pengambil mutiara, • Mengunyah permen karet
pemelihara kapal laut, tim penyelamat, dan pekerja • melakukan perasat valsava terutama
konstruksi bawah laut, perjalanan dengan pesawat sewaktu pesawat terbang mulai turun
untuk mendarat

Terapi

• Konservatif
• Dekongestan lokal bila terjadi gejala
• Perasat valsava selama tidak ada infeksi jalan
nafas
• Bila ada cairan menetap atau darah selama
beberapa minggu dilakukan miringotomi dan bila
perlu memasang pipa ventilasi (grommet)

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 4
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
OTITIS MEDIA EFUSI 3A

Definisi Pemeriksaan Fisik

Peradangan di telinga tengah dengan • MT suram, keabuan atau kemerahan


pengumpulan cairan serosa atau mukoid di • Gelembung udara atau cairan di kavum
rongga telinga tengah. Tidak terdapat tanda timpani (air fluids level/air bubbles),
infeksi akut dan tidak ada perforasi MT • MT retraksi atau terdorong ke luar atau
pada posisi normal
• MT menipis/menebal, vaskularisasi
Etiologi bertambah.

Gangguan fungsi tuba (biasa terjadi pada anak


dengan alergi berulang)

Manifestasi Klinis

Rasa penuh di telinga dan kurang


pendengaran, terdengar suara saat menguap

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 5
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
OTITIS MEDIA EFUSI 3A

Terapi

• Manuver valsava
• Dekongestan oral/topikal
• Antibiotik untuk mencegah OMA
• Miringotomi bila perlu ventilating tube (gormet)

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 6
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
OTITIS MEDIA AKUT 4A

Tekanan negatif
Gangguan tuba Efusi OME
telinga tengah

Gangguan tuba Gangguan tuba


menetap dengan infeksi menetap tanpa infeksi

OMA
• Etiologi:
• Perubahan tekanan udara tiba-tiba
• Alergi
• Infeksi
• Sumbatan: sekret,tampon, tumor

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 7
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
PERBEDAAN TUBA EUSTACHIUS

Anak Dewasa

Panjang Lebih pendek Lebih panjang

Lumen Lebih sempit Lebih lebar

Sudut tuba 10 derajat 45 derajat

Mucosal folds Lebih banyak Lebih sedikit

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 8


OTITIS MEDIA AKUT

Stadium
Stadium Supuratif/ Stadium
Stadium Oklusi Hiperemis/ Stadium Perforasi
bombans Resolusi
Pre supurasi

Patofisiologi Fungsi tuba terganggu, Patogen masuk Pus yang terbentuk Tekanan semakin Fase
terbentuk tekanan ke telinga di telinga tengah meningkat dan penyembuhan.
negatif ditelinga tengah, terjadi semakin banyak menyebabkan Penutupan
tengah, memicu respon inflamasi sehingga tekanan di rupturnya membran kembali MT
terjadinya efusi dan di telinga tengah telinga tengah timpani
retraksi membran meningkat
timpani

Gejala • Penurunan • Otalgia • Otalgia semakin • Otalgia berkurang • Cairan dari


pendengaran memberat memberat • Pada anak telinga
• Sensasi penuh • Penurunan • Pada anak tampak lebih berkurang
ditelinga pendengaran tampak semakin tenang • Penurunan
• Otalgia ringan • Demam tinggi rewel • Demam pendengar
• Demam berkurang an
• Keluar cairan

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 9


4A

Stadium
Stadium Supuratif/ Stadium
Stadium Oklusi Hiperemis/ Stadium Perforasi
bombans Resolusi
Pre supurasi

Tanda • MT retraksi, tampak • MT tampak • MT tampak • Perforasi MT, • Edem


suram hiperemis dan bulging/bombans tampak discharge mukosa
• Refleks cahaya kongesti /menonjol dan dari telinga tengah berkurang,
hilang hiperemis discharge
• Tuli konduktif berkurang

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 10


OTITIS MEDIA AKUT

Stadium
Stadium Supuratif/ Stadium
Stadium Oklusi Hiperemis/ Stadium Perforasi
bombans Resolusi
Pre supurasi

Terapi • Tetes hidung HCL • Ampisilin • Miringotomi • Obat cuci telinga • Sekret
efedrin 0,5-1% (dewasa 4x500 (kasus rujukan) H2O2 3% selama 3- tenang →
• oksimethazolin mg/hari, anak • analgesik 5 hari observasi
0,025-0,05% 4x25mg/kgBB) • antibiotik • Antibiotik adekuat • Bila menetap
• antibiotika sesuai • amoxcicillin yang tidak ototoksik lanjutkan
etiologi (dewasa seperti ofloxacin antibiotik
3x500mg/hari, tetes telinga • Pertimbangk
anak sampai 3 minggu an ke arah
3x10mg/kgBB) OMSK bila
• eritromisin menetap
(dewasa hingga 2
4x500mg/hari, bulan
anak
4x10mg/kgBB

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 11
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
OTITIS MEDIA AKUT 4A

Komplikasi KIE

1. Komplikasi intra-temporal: Labirinitis, 1. Untuk bayi/anak, orang tua dianjurkan


Paresis nervus fasialis, Petrositis, untuk memberikan ASI minimal 6 bulan
Hidrosefalus otik sampai 2 tahun.
2. Komplikasi ekstra- 2. Menghindarkan bayi/anak dari
temporal/intrakranial: Abses paparan asap rokok
subperiosteal, Abses epidura, Abses 3. Imunisasi Hib dan PCV perlu dilengkapi,
perisinus, Abses subdura, Abses otak, sesuai panduan IDAI
Meningitis, Trombosis sinus lateral

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 12
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
OTITIS MEDIA AKUT FUTURO
CONCLUSION

Stadium Oklusi Stadium Stadium Stadium Stadium Resolusi


Hiperemis/Pre Supuratif/bomba Perforasi
supurasi ns
Gejala Penurunan Otalgia memberat, Pada anak Otalgia dan Penurunan
pendengaran, demam biasanya rewel, demam pendengaran, sekret
telinga terasa demam makin berkurang, berkurang, perforasi
nyeri dan penuh tinggi keluar sekret menetap/mulai
menutup
Pemeriks MT retraksi, MT tampak MT tampak Perforasi MT, Edem mukosa
aan fisik tampak suram hiperemis dan bulging/bombans tampak berkurang,
Refleks cahaya kongesti /menonjol dan discharge dari discharge
hilang hiperemis telinga tengah berkurang
Tuli konduktif
Terapi Dekongestan Antibiotik Miringotomi, Ear toilet, Lanjutkan
oral/topikal antibiotik, antibiotik antibiotik/observasi
analgesik topikal

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 13


FUTURO
MIND

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 14


OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK) 3A

Definisi Etiologi

Peradangan pada mukosa telinga tengah • Higenitas kurang


dan ruang mastoid yang berlangsung lebih • Otitis media sebelumnya
dari 2 bulan ditandai dengan adanya • Infeksi saluran nafas yang tidak diobati
perforasi pada membran timpani dan • Infeksi saluran tengah dan mastoid
keluarnya cairan secara terus menerus (Pseudomonas aeruginosa, Klebsiella,
atau hilang timbul dari liang telinga. Staphylococcus aureus, Proteus
mirabilis.)

Klasifikasi

OMSK dibagi menurut ada atau tidaknya kolestatoma (kista epithelial berisi deskuamasi epitel).
• Tipe benigna: tubotimpani
• Tipe maligna: antikoantral

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 15
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK) 3A

Manifestasi Klinis OMSK Benigna OMSK maligna

Sekret Mukoid, tidak berbau Purulent, berbau busuk


• Chronically draining ear (>
2 minggu) dengan riwayat Perforasi Sentral Atik atau marginal
OMSA yang berulang
Granulasi Jarang Biasa terjadi
• Keluarnya otorhea
tanpaotalgia atau demam Polip Berwarna pucat Berwarna kemerahan
• Penurunan pendengaran
Kolesteatoma Tidak ada Ada

Komplikasi Jarang terjadi Sering terjadi

Audiogram Tuli konduktif ringan hingga Tuli konduktif atau


sedang campuran

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 16
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
3A

Perforasi total dengan Terlihat tuba eustachius Tulang pendengaran


kolestetaoma terlihat pada perforasi
total

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 17


OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK) 3A

Pemeriksaan Penunjang Terapi

• Pemeriksaan audiologi: menilai jenis tuli, • Obat cuci telinga dapat berupa NaCl
bila ada tuli campuran menandakan 0,9%, Asam Asetat 2%, atau Hidrogen
perburukan Peroksida 3%
• Pemeriksaan vestibular: dilakukan bila • Antibiotik topikal golongan ofloxacin 2x
ada keluhan vertigo 4 tetes per hari di telinga yang sakit
• Pemeriksaan radiologi: stenver’s view, • Antibiotik oral:
schuller view, CT scan
Dewasa lini pertama :
• Amoxicillin 3 x 500 mg per hari selama 7
hari
• Amoxicillin Asam clavulanat 3 x 500 mg
per hari selama 7 hari
• Ciprofloxacin 2x500 mg selama 7 hari.

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 18


Dewasa lini kedua :
• Levofloxacin 1 x 500mg per hari
selama 7 hari
• Cefadroxil 2 x 500-100 mg per hari
selama 7 hari.

Anak:
• Amoxicillin – Asam clavulanat 25-50
mg/kgBB/hari, dibagi menjadi 3 dosis
per hari
• Cefadroxil 25-50 mg/ kgBB/hari, dibagi
menjadi 2 dosis per hari.

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 19


OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS (OMSK) 3A

Operatif Komplikasi

Ekstrakranial Intrakranial
• Mastoidektomi sederhana.
• Mastoidektomi radikal. Mastoiditis akut Meningitis
• Mastoidektomi radikal dengan modifikasi.
• Miringoplasti. Parese nervus Abses intrakranial (exradural
• Timpanoplasti. fasialis abses, subdural abses, abses
otak)
• Pendekatan ganda timpanoplasti.
Labirinitis Lateral sinus tromboflebitis
KIE
Petrositis Otitic hydrocephalus
• Jangan mengorek telinga
• Saat mandi air jangan masuk ke telinga
• Dilarang berenang
• Saat memiliki gejala ISPA harus berobat

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 20
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIS FUTURO
CONCLUSION

OMSK benigna OMSK maligna


Gejala Sekret mukoid dan tidak Sekret purulen dan berbau
berbau
Pemeriksaan fisik MT perforasi sentral, MT perforasi atik, marginal,
kolesteatoma (-) total
Kolesteatoma (+)
Tata laksana Ear toilet Ear toilet
Antibiotik oral dan topikal Antibiotik oral dan topikal
Miringoplasti Mastoidektomi
Timpanoplasti

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 21


OTITIS MEDIA FUTURO
CONCLUSION

Etiologi Gejala klinis Pemeriksaan fisik Tata laksana

Barotrauma Perubahan tekanan Aufoni, nyeri Hemotimpanikum, Konservatif


mendadak antara telinga, retraksi MT Dekongestan
telinga tengah dan penurunan Perasat valsava
telinga luar pendengaran Pipa gromet
OME Alergi berulang Telinga terasa Air fluid level/ air Dekongestan
penuh, bubbles Miringotomi
terdengar Pipa grommet
suara blub
saat berbicara
OMA Infeksi telinga Sesuai stadium Sesuai stadium Dekongestan, antibiotik,
tengah kurang dari 2 miringotomi, ear toilet
bulan (sesuai stadium)

OMSK Infeksi telinga Keluar sekret Sesuai jenis Antibiotik, ear toilet,
tengah lebih dari 2 lebih dari 2 mastoidektomi,
bulan minggu timpanoplasti,
miringoplasti

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 22


01
futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 23


SOAL
Seorang anak 5 tahun, datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, awalnya pasien
dikeluhkan batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu tetapi tidak diobati, Pada pemeriksaan tanda-tanda
vital di dapatkan HR 119x/m RR 20x/m Tax 39,3 derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik telinga didapatkan
membran timpani bulging dan hiperemis. Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah…

A OMA oklusi

B OMA hiperemis

C OMA bombans

D OMA presupurasi

E OMA resolusi

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 24


PEMBAHASAN
Seorang anak 5 tahun, datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu, awalnya pasien
dikeluhkan batuk dan pilek sejak 4 hari yang lalu tetapi tidak diobati, Pada pemeriksaan tanda-tanda
vital di dapatkan HR 119x/m RR 20x/m Tax 39,3 derajat celcius. Pada pemeriksaan fisik telinga didapatkan
membran timpani bulging dan hiperemis. Diagnosis yang tepat untuk pasien adalah…

A OMA oklusi

B OMA hiperemis

C OMA bombans

D OMA presupurasi

E OMA resolusi

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 25


Jawaban lainnya…
pemeriksaan fisik MT retraksi, refleks cahaya menghilang
A OMA oklusi

B OMA hiperemis pemeriksaan fisik hiperemis dan kongest

D OMA presupurasi nama lain OMA hiperemis

pemeriksaan fisik tidak didapatkan perforasi membran


E OMA resolusi timpani atau perforasi yang menetap

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 26


02
futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 27


SOAL
Seorang laki-laki 35 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu,
dan keluar sekret di telinga kanannya. Pasien mengatakan pernah ada keluhan serupa 1 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital di dapatkan TD 120/80 HR 98x/m RR 20x/m Tax 38,3 derajat celcius.
Pada pemeriksaan fisik telinga didapatkan perforasi tipe atik dan kolesteatoma. Tata laksana yang tepat
untuk pasien adalah…

A Pemeriksaan audiometri

B Pemberian antibiotika IV

C Timpanosintesis

D Mastoidektomi

E Kultur dan resistensi secret

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 28


PEMBAHASAN
Seorang laki-laki 35 tahun, datang ke klinik dokter umum dengan keluhan demam sejak 2 hari yang lalu,
dan keluar sekret di telinga kanannya. Pasien mengatakan pernah ada keluhan serupa 1 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan tanda-tanda vital di dapatkan TD 120/80 HR 98x/m RR 20x/m Tax 38,3 derajat celcius.
Pada pemeriksaan fisik telinga didapatkan perforasi tipe atik dan kolesteatoma. Tata laksana yang tepat
untuk pasien adalah…

A Pemeriksaan audiometri

B Pemberian antibiotika IV

C Timpanosintesis

D Mastoidektomi

E Kultur dan resistensi secret

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 29


Jawaban lainnya…
untuk menilai komplikasi bukan tata laksana
Pemeriksaan
A. definitif
audiometri

Pemberian antibiotika pada kasus mastoiditis


B.
IV
jika di dapatkan sekret/darah dibelakang MT
C. Timpanosintesis

Kultur dan tes kolesteatoma


E.
resistensi secret

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 30


RHINITIS
futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 31


FUTURO
MIND

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 32


RHINITIS 3A

Definisi Manifestasi Klinis

Rhinitis adalah gangguan yang sangat • Keluar sekret dari hidung (rinorea)
umum yang disebabkan oleh peradangan • Hidung tersumbat
atau iritasi pada mukosa hidung. • Dapat disertai rasa panas atau gatal
pada hidung
• Bersin-bersin (Menonjol pada rhinitis
Klasifikasi
alergi)
• Dapat disertai batuk
• Berdasarkan onset: akut dan kronis
• Berdasarkan etiologi: alergi dan non-alergi

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 33
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
RHINITIS 3A

Rhinitis akut (kurang dari 2 minggu) Rhinitis kronis (lebih dari 2 minggu)

Rhinitis simpleks (pilek, salesma, common cold, Rhinitis hipertrofi


coryza)

Rhinitis Sicca

Rhinitis spesifik :
• Rhinitis Difteri
• Rhinitis Atrofi
• Rinitis Sifilis
• Rhinitis Tuberkulosa
• Rhinitis akibat Jamur

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 34
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
RHINITIS 3A
Rhinitis Alergi Rhinitis Non-alergi
Rhinitis alergi a. Idiopathic rhinitis (Rhinitis vasomotor)

b. Nonallergic rhinitis with eosinophilia


syndrome (NARES)

c. Estrogen-induced rhinitis (pregnancy,


menstrual cycle related, contraceptives)

d. Drug-induced rhinitis (topical α-adrenergic


agonists, vasodilators)

e. Atrophic rhinitis (one form, ozena, is probably


bacterial in origin)

f. Gustatory rhinitis (induced by spicy food)

g. Cold air–induced rhinitis (skier's nose)

h. Rhinitis due to anatomical abnormalities

i. Rhinitis associated with systemic conditions


(vasculitis, granulomatous diseases)

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 35
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
Common cold Influenza Rinitis eksantematous

Etiologi Rhinovirus Virus influenza A, B atau C Morbili, varisela, variola,


berperan dalam penyakit dan pertusis, sering
ini. berhubungan dengan
rinitis,

Gejala klinis Lebih ringan Lebih berat, demam lebih dimana didahului dengan
dari 39 derajat, nyeri eksantema sekitar 2-3
seluruh badan, badan hari. Infeksi sekunder dan
terasa lemah, nyeri komplikasi lebih sering
tenggorokan dijumpai dan lebih berat.

Tatalaksana Simtomatis Simtomatis Simtomatis, sesuai


etiologi

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 36


Rhinitis Bakteri

Non-spesifik Spesifik

Rinitis bakteri
Rinitis bakteri primer Rhinitis Difteri
sekunder

Etiologi pneumococcus, streptococcus akibat dari infeksi bakteri Corynebacterium


atau staphylococcus. pada rinitis viral akut. diphteriae

Gejala Membran putih keabu-abuan Ditemukan lesi di


yang lengket dapat terbentuk di tempat lain
rongga hidung, dan apabila
diangkat dapat menyebabkan
pendarahan / epistaksis.

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 37


RHINITIS ALERGI 3A

Definisi Manifestasi Klinis

Penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi • Rinorea


alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah • Bersin
tersensitisasi oleh alergen yang sama serta • Hidung tersumbat
dilepaskan suatu mediator kimia ketika terjadi • Rasa gatal pada hidung
paparan ulangan dengan alergen spesifik dengan • mata gatal dan banyak air mata.
diperantarai IgE.

Etiologi

a. Adanya riwayat atopi.


b. Lingkungan dengan kelembaban yang tinggi merupakan faktor risiko untuk untuk tumbuhnya
jamur, sehingga dapat timbul gejala alergis.
c. Terpaparnya debu tungau biasanya karpet serta sprai tempat tidur, suhu yang tinggi.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 38
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
RHINITIS ALERGI 3A

Pemeriksaan Fisik

• Allergic salute: gerakan pasien menggosok hidung dengan


tangannya karena gatal.
• Allergic shiners: dark circles di sekitar mata dan berhubungan
dengan vasodilatasi atau obstruksi hidung.
• Nasal crease: lipatan horizontal (horizontal crease) yang melalui
setengah bagian bawah hidung akibat kebiasaan menggosok
hidung keatas dengan tangan.
• Mulut sering terbuka dengan lengkung langit-langit yang
tinggi, sehingga akan menyebabkan gangguan pertumbuhan
gigi-geligi (facies adenoid).
• Dinding posterior faring tampak granuler dan edema
(cobblestone appearance), serta dinding lateral faring menebal.
• Lidah tampak seperti gambaran peta (geographic tongue).
• Pada kulit kemungkinan terdapat dermatitis atopi.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 39
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
RHINITIS ALERGI

Pada Pemeriksaan Rinoskopi

• Mukosa edema, basah, berwarna pucat atau


kebiruan (livide), disertai adanya sekret encer,
tipis dan banyak. Jika kental dan purulen
biasanya berhubungan dengan sinusitis.
• Pada rhinitis alergi kronis atau penyakit
granulomatous, dapat terlihat adanya deviasi
atau perforasi septum.
• Ditemukan massa seperti polip dan tumor,
atau dapat juga ditemukan pembesaran
konka inferior yang dapat berupa edema atau
hipertropik. Dengan dekongestan topikal, polip
dan hipertrofi konka tidak akan menyusut,
sedangkan edema konka akan menyusut.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 40
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
Rhinitis alergi dibagi berdasarkan sifat
berlangsungnya menjadi:
a. Intermiten, yaitu bila gejala kurang dari 4
hari/minggu atau kurang dari 4 minggu.
b. Persisten, yaitu bila gejala lebih dari 4 hari/minggu
dan/atau lebih dari 4 minggu.

Sedangkan untuk tingkat berat ringannya penyakit,


rhinitis alergi dibagi menjadi:
a. Ringan, yaitu bila tidak ditemukan gangguan tidur,
gangguan aktivitas harian, bersantai, berolahraga,
belajar, bekerja dan hal-hal lain yang
mengganggu.
b. Sedang atau berat, yaitu bila terdapat satu atau
lebih dari gangguan tersebut di atas.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 41
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
RHINITIS ALERGI
Terapi

Terapi topikal Terapi oral sistemik

a. Dekongestan hidung topikal melalui a. Antihistamin


semprot hidung. Oxymetazolin atau o Anti histamin generasi 1:
xylometazolin, namun hanya bila hidung difenhidramin, klorfeniramin,
sangat tersumbat dan dipakai beberapa siproheptadin.
hari (< 2 minggu) untuk menghindari o Anti histamin generasi 2: loratadin,
rhinitis medikamentosa. cetirizine
b. Kortikosteroid topikal: beklometason, b. Preparat simpatomimetik golongan
budesonid, flunisolid, flutikason, agonis alfa dapat dipakai sebagai
mometason furoat dan triamsinolon. dekongestan hidung oral dengan atau
c. Preparat antikolinergik topikal adalah tanpa kombinasi antihistamin.
ipratropium bromida yang bermanfaat Dekongestan oral: pseudoefedrin,
untuk mengatasi rinorea karena aktivitas fenilpropanolamin, fenilefrin.
inhibisi reseptor kolinergik pada
permukaan sel efektor.

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 42


RHINITIS ALERGI

Komplikasi KIE

• Polip hidung • Menghindari alergen spesifik


• Sinusitis paranasal • Pemeliharaan dan peningkatan
• Otitis media kebugaran jasmani telah diketahui
berkhasiat dalam menurunkan gejala
alergis

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 43


RHINITIS VASOMOTOR 4A

Definisi Manifestasi Klinis

Gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yang • Rinore yang hebat dan bersifat
disebabkan oleh bertambahnya aktivitas mukus atau serous sering dijumpai.
parasimpatis. • Gejala hidung tersumbat sangat
bervariasi yang dapat bergantian
dari satu sisi ke sisi yang lain,
Etiologi
terutama sewaktu perubahan posisi
• Post nasal drip
• Obat-obatan yang menekan dan menghambat
• Konka hipertrofi dan berwarna
kerja saraf simpatis, seperti ergotamin,
merah gelap atau merah tua (
chlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat
karakteristik ), tetapi dapat juga
vasokonstriktor topikal.
dijumpai berwarna pucat.
• Faktor fisik, seperti iritasi oleh asap rokok, udara
• Pada rongga hidung terdapat sekret
dingin, kelembaban udara yang tinggi dan bau
mukoid, biasanya sedikit.
yang merangsang.
• Faktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan,
pubertas, pemakaian pil kb dan hipotiroidisme
• Faktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue.

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 44


Terapi

1. Menghindari penyebab / 3. Terapi operatif (dilakukan bila pengobatan


pencetus (Avoidance therapy) konservatif gagal)
2. Pengobatan konservatif • Kauterisasi konka yang hipertrofi dengan
(Farmakoterapi): larutan AgNO3 25% atau triklorasetat pekat
• Dekongestan atau obat (chemical cautery) maupun secara elektrik
simpatomimetik (electrical cautery).
• Anti histamin • Diatermi submukosa konka inferior
• Kortikosteroid topikal (submucosal diathermy of the inferior
• Anti kolinergik juga efektif turbinate)
pada pasien dengan rinore • Bedah beku konka inferior (cryosurgery)
sebagai keluhan • Reseksi konka parsial atau total (partial or total
utamanya. Contoh : turbinate resection)
Ipratropium bromide (nasal • Turbinektomi dengan laser (laser
spray) turbinectomy)
• Neurektomi n. vidianus (vidian neurectomy),
yaitu dengan melakukan pemotongan pada n.
vidianus, bila dengan cara diatas tidak
memberikan hasil.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 45
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
Komplikasi KIE

• Sinusitis • Mengidentifikasi dan menghindari faktor


• Eritema pada hidung sebelah luar pencetus, yaitu iritasi terhadap
• Pembengkakan wajah lingkungan non-spesifik.
• Berhenti merokok.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama IDI 2017. @futuredoctorindonesia 081 337 234 987 46
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
Rhinitis alergi Rhinitis vasomotor

Mulai serangan Belasan tahun, riwayat Dekade 3 atau 4, riwayat paparan


paparan alergen (+) alergen (-)

Etiologi Reaksi Ag-Ab terhadap Reaksi neurovaskuler terhadap


rangsangan spesifik rangsangan mekanis atau kimia juga
psikologis

Gatal dan bersin menonjol Tidak menonjol

Gatal di mata Sering di jumpai Jarang dijumpai

Skin prick positif Negatif

Sekret hidung Peningkatan eosinofil Eosinofil tidak meningkat

Eosinofilia meningkat Normal

IgE darah + -

Neurektomi Tidak membantu membantu


n.vidianus

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 47


03
futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 48


SOAL
Seorang wanita, 21 tahun, datang ke praktik dokter mengeluh bersin-bersin sejak 2 hari yang lalu, disertai
hidung mengeluarkan sekret bening encer. Keluhan terjadi setiap musim hujan. Tanda vital saat ini TD
110/80 HR 82x/m RR 20x/m Tax 36,0 derajat celcius. Pemeriksaan THT didapatkan mukosa hidung ada
hiperemi dan edema serta keluar sekret bening encer dari hidungnya, nyeri tekan sinus (-). Diagnosis
yang paling tepat adalah…

A Rhinosinusitis akut

B Rhinitis akut

C Rhinitis alergi

D Rhinitis vasomotor

E Rhinitis medikamentosa

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 49


PEMBAHASAN
Seorang wanita, 21 tahun, datang ke praktik dokter mengeluh bersin-bersin sejak 2 hari yang lalu, disertai
hidung mengeluarkan sekret bening encer. Keluhan terjadi setiap musim hujan. Tanda vital saat ini TD
110/80 HR 82x/m RR 20x/m Tax 36,0 derajat celcius. Pemeriksaan THT didapatkan mukosa hidung ada
hiperemi dan edema serta keluar sekret bening encer dari hidungnya, nyeri tekan sinus (-). Diagnosis
yang paling tepat adalah…

A Rhinosinusitis akut

B Rhinitis akut

C Rhinitis alergi

D Rhinitis vasomotor

E Rhinitis medikamentosa

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 50


SOAL

nyeri tekan sinus (+)


A. Rhinosinusitis akut

B. Rhinitis akut Disertai demam

D. Rhinitis vasomotor Tanpa ada paparan alergen

riwayat pengobatan topikal lebih dari 2 minggu


E. Rhinitis medikamentosa

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 51


04
futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 52


SOAL
Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke klinik dengan keluhan hidung tersumbat selama 6 bulan.
Keluhan muncul saat posisi bergantian kanan dan kiri saat berganti posisi. Pasien akhir-akhir ini sering
merasa tertekan dengan pekerjaannya di kantor. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konka edem
kemerahan dan terdapat sekret seromukosa. Etiologi yang paling mungkin dari kasus tersebut adalah...

A Gangguan saraf parasimpatis

B Gangguan saraf simpatis

C Paparan alergi

D Atrofi konka

E Infeksi virus

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 53


PEMBAHASAN
Seorang perempuan usia 27 tahun datang ke klinik dengan keluhan hidung tersumbat selama 6 bulan.
Keluhan muncul saat posisi bergantian kanan dan kiri saat berganti posisi. Pasien akhir-akhir ini sering
merasa tertekan dengan pekerjaannya di kantor. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konka edem
kemerahan dan terdapat sekret seromukosa. Etiologi yang paling mungkin dari kasus tersebut adalah...

A Gangguan saraf parasimpatis

B Gangguan saraf simpatis

C Paparan alergi

D Atrofi konka

E Infeksi virus

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 54


Jawaban lainnya…

Gangguan saraf
B. Tidak tepat
simpatis

C. Paparan alergi Disertai trias alergi

hidung tercium berbau busuk, terdapat sekret kuning


D. Atrofi konka
kehijauan, konka atrofi tersebut

untuk rhinitis simpleks


E. Infeksi virus

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 55


ABSES PERITONSIL
futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 56


-

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 57


ABSES PADA THT FUTURO
CONCLUSION

Perbedaan Abses peritonsil Abses Abses Abses citeli Abses luc Angina ludwing Abses bezold
(Abses quincy) parafaring retrofaring (ludovici)
Lokasi Peritonsil Parafaring Retrofaring Temporal – Zygoma - Selulitis Otot digastrik
anatomi oksipital temporal submandibular dan
sternokleidomas
toideus
Faktor resiko Tonsilitis Penyebaran Penyebaran OMA/OMSK OMA/OMSK Dasar mulut/gigi OMA/OMSK
tonsil/faring tonsil/faring
Pemfis Uvula terdorong Trismus (+) Penonjolan Edema temporal Edema zygoma Edema Edema di leher,
kontralatera, tonsil terdorong faring, fluktuasi dan oksipital submandibular, susah untuk
palatum mole (+) trismus (-) melewati garis lidah terangkat menoleh
edema fluktuasi tengah, fluktuasi dari dasar mulut
(+)
Gambar

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 58


ABSES PERITONSIL 3A

Definisi Manifestasi Klinis

Abses yang terbentuk di jaringan ikat sekitar • Odinofagia hebat


tonsil meliputi pole atas tonsil, namun, dapat • Otalgia
juga menyebar dari pole tengah atau bawah • Muntah
• Foetor ex ore
• Hipersalivasi
Etiologi
• Suara gumam (hot potato voice)
• Kadang sampai trismus
Streptococcus, Staphylococcus.
• Serta pembengkakan kelenjar
submandibula
• Nyeri tekan

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 59
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
ABSES PERITONSIL 3A

Pemeriksaan Fisik

• Trismus menyulitkan pemeriksa untuk


evaluasi keseluruhan faring.
• Palatum mole tampak udem teraba
fluktuasi.
• Uvula edem dan terdorong ke sisi
kontralateral.
• Tonsil edem, hiperemis, mungkin banyak
detritus dan terdorong ke arah tengah,
depan, dan bawah.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 60
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
ABSES PERITONSIL 3A

Terapi Komplikasi

• Stadium infiltrasi: antibiotik golongan • Mengakibatkan perdarahan, aspirasi paru


pensilin atau klindamisin parenteral, dan (piema).
obat simtomatik, serta kumur dengan • Penjalaran infeksi dan abses kedaerah
cairan hangat, kompres dingin pada leher. parafaring, sehingga terjadi abses
• Abses: pungsi daerah abses, kemudian parafaring. Pada penjalaran selanjutnya
insisi drainase untuk mengeluarkan nanah. masuk kemediastinum sehingga menjadi
Kemudian pasien dianjurkan tonsilektomi, mediastinitis.
yang umumnya diakukan sesudah infeksi • Bila terjadi penjalaran ke daerah
tenang, yaitu sekitar 2-3 minggu setelah intrakranial, dapat mengakibatkan
drenase abses. trombus kavernosus, meningtis, dan abses
otak.

Buku ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok Kepala & Leher FK UI 2012
@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 61
Diagnosis in Otorhinolaryngology. T. Metin Önerci 2009
05
futuredoctorindonesia.com

Your Lifelong Learning Partner

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 62


SOAL
Seorang laki-laki, 37 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri telan yang hebat sejak 7
hari yang lalu, yang semakin hari dirasa semakin berat. Pasien juga mengeluh sering keluar air liur yang
banyak. Tanda vital didapat tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 92 x/m, RR 18 x/m, temp 39,6oC.
Pemeriksaan fisik tenggorok didapatkan edema palatum mole, fluktuasi (+), uvula terdorong ke sisi
kanan dan edema, tonsil T1/T3 hiperemis. Diagnosis yang paling mungkin dari kasus tersebut adalah...

A Abses retrofaring

B Abses parafaring

C Abses luc

D Abses peritonsil

E Abses citelli

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 63


PEMBAHASAN
Seorang laki-laki, 37 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri telan yang hebat sejak 7
hari yang lalu, yang semakin hari dirasa semakin berat. Pasien juga mengeluh sering keluar air liur yang
banyak. Tanda vital didapat tekanan darah 120/70 mmHg, nadi 92 x/m, RR 18 x/m, temp 39,6oC.
Pemeriksaan fisik tenggorok didapatkan edema palatum mole, fluktuasi (+), uvula terdorong ke sisi
kanan dan edema, tonsil T1/T3 hiperemis. Diagnosis yang paling mungkin dari kasus tersebut adalah...

A Abses retrofaring

B Abses parafaring

C Abses luc

D Abses peritonsil

E Abses citelli

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 64


Jawaban lainnya…

A. Abses retrofaring Penonjolan faring, fluktuasi (+) trismus (-)


abses terjadi di ruang parafaring, meluas hingga regio tiroid
B. Abses parafaring
dan regio submandibular.

C. Abses luc Edema zygoma-temporal

Edema temporal dan oksipital melewati garis tengah, fluktuasi


E. Abses citelli
(+)

@futuredoctorindonesia 081 337 234 987 65

Anda mungkin juga menyukai