189-Article Review-1302-1-10-20220213 - 230314 - 200312
189-Article Review-1302-1-10-20220213 - 230314 - 200312
Abstrak
Struktur sistem saraf pusat terdiri dari otak besar (serebrum), otak kecil (serebelum), dan medulla spinalis yang terletak di
dalam rongga kranium dan kanalis vertebralis. Memiliki unit fungsional primer dari jaringan saraf adalah sel saraf (neuron) yang
berfungsi membentuk dan menyalurkan informasi berupa impuls listrik dan sel penyokong (neuroglia) yang terletak disekeliling
neuron dan berjumlah lebih banyak dari pada neuron. Bagian bagian dari neuron antara lain badan sel (soma atau perikaryon),
dendrit serta akson. Berdasarkan jumlah dendrit dan akson, neuron diklasifikasikan menjadi neuron multipolar, bipolar dan
pseudounipolar. Neuroglia terdiri dari astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependim. Neuroglia berperan menyediakan
lingkungan mikro yang kondusif bagian aktivitas neuron. Sistem saraf perifer merupakan sistem saraf yang menghubungkan
semua bagian tubuh dengan sistem saraf pusat, sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan medulla
spinalis (sumsum tulang belakang) seperti daerah kulit, dan indra lainnya, sistem saraf perifer terdiri atas sel-sel saraf yang
berkelompok membentuk ganglion, serabut saraf, dan badan akhir saraf.
Korespondensi: Syalwa Meutia, alamat Jl. PG Bunga Mayang Gedung Batin Lampung Utara, HP 081261510282, email
syalwameutia37@gmail.com
dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut- organ dalam jantung, jeroan, dan banyak
serabut otot.1 kelenjar, baik eksokrin maupun endokrin.2
Secara umum, sistem saraf memiliki 3
fungsi pokok yang saling tumpang tindih, yaitu Isi
input sensoris, integrasi, dan output motoris. A. Sistem saraf pusat
Input ialah penghantaran atau konduksi sinyal Struktur sistem saraf pusat terdiri dari
dari reseptor sensoris. Integrasi adalah proses otak besar (serebrum), otak kecil (serebelum)
penerjemahan informasi yang berasal dari dan medula spinalis, yang terletak di dalam
stimulasi reseptor sensoris oleh lingkungan, rongga kranium dan kanalis vertebralis.9 Bila
kemudian dihubungkan dengan respon yang diiris, serebrum, serebelum, dan medula
sesuai. Output motorik adalah penghantaran spinalis memperlihatkan struktur berwarna
sinyal dari pusat integrasi, yaitu Sistem Saraf putih yang disebut substansia alba, dan struktur
Pusat ke sel-sel efektor, sel-sel otot, atau sel yang berwarna abu-abu yang disebut substansia
kelenjar yang mengaktualisasikan respon tubuh grisea; perbedaan hal tersebut terjadi karena
terhadap stimulus tersebut.1 perbedaan distribusi mielin.4
Sistem saraf pusat meliputi otak dan Unit fungsional primer dari Jaringan saraf
sumsum tulang belakang. Otak merupakan adalah sel saraf (neuron), yang berfungsi
pusat koordinasi dalam tubuh, yang terletak di membentuk dan menyalurkan informasi berupa
dalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh impuls listrik. Sel penyokong (neuroglia) terletak
jaringan yang disebut selaput meninges. Selaput disekeliling neuron dan berjumlah lebih banyak
meninges dibedakan menjadi tiga, yaitu lapisan dari pada neuron. Neuroglia pada sistem saraf
keluar yang melekat pada tulang (duramater), pusat terdiri dari astrosit, oligodendrosit,
lapisan tengah yang berbentuk saraf laba-laba mikroglia, dan sel ependim. Selain neuron dan
(arachnoid), dan lapisan dalam yang melekat neuroglia, pada jaringan saraf juga terdapat sel-
pada permukaan otak (piamater). Terdiri dari sel lain yang tidak khas, seperti sel endotel yang
otak besar (serebrum), Kotak kecil (serebelum) menyusun dinding pembuluh darah.6
dan medula spinalis, yang terletak di dalam Neuron memiliki bentuk yang sangat khas
rongga kranium dan kanalis vertebralis.9 untuk mendukung fungsinya sebagai
Sumsum tulang belakang merupakan bagian pembentuk dan penyalur informasi. Bagian-
dari sistem saraf pusat yang berada di dalam bagian dari neuron antara lain badan sel (soma
ruas-ruas tulang belakang.2 atau perikaryon), dendrit serta akson. Badan sel
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem sadar berfungsi sebagai pembentuk impuls, dendrit
(somatik) dan sistem saraf tidak sadar (sistem sebagai penerima impuls, dan akson sebagai
saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol pembawa impuls keluar dari neuron.5
aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, Berdasarkan jumlah dendrit dan akson, neuron
sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas diklasifikasikan menjadi neuron multipolar,
yang tidak dapat diatur otak antara laindenyut bipolar dan pseudounipolar. Neuron multipolar
jantung, gerak saluran pencernaan, dan seres memiliki satu akson dan dua atau lebih dendrit,
keringat. Sistem saraf sadar (somatik) disusun neuron bipolar memiliki satu akson dan satu
oleh saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf -saraf dendrit, neuron pseudounipolar berisfar
yang keluar dari otak, dan saraf sumsum tulang sensoris dan memiliki satu akson yang segera
belakang, yaitu saraf-saraf yang kelar dari terbagi menjadi dua cabang.3
sumsum tulang belakang. Neuroglia berperan menyediakan
Sistem saraf tak sadar (sistem saraf lingkungan mikro yang kondusif bagia kativitas
otonom) terdiri dari neuron sensori dan neuron neuron. Juluran-juluran dari kedua sel, baik
motor yang terdapat di antara sistem saraf neuron maupun neuroglia, membentuk suatu
pusat (khususnya hipotalamus) dan berbagai jaringan serabut yang mengisi celah antar
neuron (interneurone space), jaringan ini bentuk pipih (gepeng) dengan akson dan
dinamakan neuropil.7 dendritnya berjalan sejajar permukaan.
Astrosit merupakan makroglia yang 2. Lapisan granular luar, terdiri atas sel piramid
berasal dari neuroektoderm, berbentuk seperti yang merupakan sel saraf dengan badan sel
bintang dengan sitoplasma yang menjulur dan berbentuk segitiga/piramid. Dendritnya
bercabang-cabang, yaitu astrocyte (end) feet. mengarah ke lapisan molekular dan
Ujung dari juluran-juluran tersebut berakhir bercabang-cabang, sementara aksonnya
pada berbagai struktur, antara lain pada badan mengarah ke lapisan dibawahnya dan sel
sel neuron, dendrit, sinaps, dinding pembuluh stelata (sel granular) merupakan sel saraf
darah dan lapisan dalam dari piamater. kecil yang berbentuk poligonal. Aksonnya pa
Terdapat dua Jenis astrosit, yaitu astrosit jang dan mengarah kelapisan molekular,
protoplasmik yang banyak terdapat pada sementara dendritnya pendek dan mengarak
substansia grisea dan astrosit fibrous yang kelapisan di bawahnya.
banyak terdapat pada substansia alba.8 3. Lapisan piramid luar, terdiri atas sel-sel
Oligodendrosit berukuran lebih kecil dari piramid yang ukurannnya makin ke dalam
pada astrosit dan mempunyai juluran yang semakin bertambah besar. Dendritnya
lebih pendek dan sedikit. Oligodendrosit yang mengarah kelapisan molekular, sementara
terletak disekitar badan sel neuron (pada aksonnya mengarah kesubstansia alba.
substansia grisea) dinamakan perineuronal 4. Lapisan granular dalam, terdiri atas sel
satellite cells, sedangkan yang terletak disekitar stelata (sel granular) halus dan sel-sel
serabut saraf yang bermyelin (substansia alba) piramid berukuran sedang.
dan berjumlah lebih banyak, dinamakan 5. Lapisan piramid dalam atau lapisan ganglion,
interfascicular oligodendrocytes. Sitoplasma terdiri atas sel-sel piramid berukuran besar
oligodendrosit mengandung mitokondria, yang dikenal sebagai sel Batz dan sel piramid
retikulum endoplasmik kasar, poliribosom, berukuran sedang. Disamping itu, juga
aparatus golgi, mikrotubulus serta filament.3 terdapat sel stelata dan sel Martinotti. Sel
Mikroglia berbentuk pipih dan martinet merupakan sel saraf multipolar
mempunyai juluran angular yang panting dan berukuran kecil dengan dendrit pendek yang
bercabang. Mikroglia berperan dalam proses mengarak kelapisan diatasnya, dan aksonnya
fagositik dan terdapat dengan distribusi yang berjalan kearah lateral.
relatif sama pada substansia grisea maupun 6. Lapisan multiform, terdiri atas sel-sel dengan
substansia alba.3 macam-macam bentuk. Kebanyakan sel yang
Sel ependim merupakan sel neuroglia terdapat pada lapisan ini adalah sel fusifom
yang melapisi dinding ventrikel-ventrikel otak dengan dendritnya yang panjang yang
dan canalis sentralis pada medula spinalis. Sel mengarah ke arah lapisan di atasnya.
ependim berbentuk sepeti epitel kuboid atau
kolumnar rendah, memiliki silip atau mikrovili
pada permukaan apikalnya, namun tidak
mempunyai basal membran. Sel ependim yang
melapisi pleksus khoroideus dinamakan choroid
plexus epithelium.3
Secara histologis , serebrum terdiri atas 6
lapisan :
1. Lapisan molekular, terutama terdiri atas
serat-serat saraf yang berasal dari sel-sel
saraf yang terdapat lapisan dibawahnya.
Lapisan ini mengandung sel horizontal Gambar 1. Korteks serebrum : substansi grisea.
Pewarna perak. Pembesaran lemah.
(canal). Sel ini berukuran Cecil dengan
Serebellum terdiri dari korteks atau neuron. Sel saraf yang terletak pada daerah ini
subtansia grisea di sebelah luar danmedula atau disebut sel saraf motoric. Sel ini mempunyai
substansia alba disebelah dalam. Secara badan sel berbentuk polygonal. Inti sel besar
histologis, korteks serebelum terdiri atas 3 berbentuk bulat atau lonjong dengan anak inti
lapisan : yang jelas. Sitoplasmanya bercabang-cabang
1. Lapisan molekular, tersusun atas sel-sel saraf terdiri atas satu cabang akson dan beberapa
berukuran kecil dengan jumlah yang sedikit cabang dendrit. Badan sel dan dendrit biasanya
dan serat saraf tidak bermielin. terlihat mengandung substansia nissl.
2. Lapisan purkinje, terletak diantara lapisan Sedangkan akson tidak.4
molekular dan lapisan granular. Lapisan ini
disusun Oleh sel-sel saraf berukuran besar
dengan cabang-cabang yang ájelas yang
disebut sel purkinje.
3. Lapisan granular, Tampa padat disusun oleh
sel-sel saraf berukuran kecil dengan dendrit
mengarah ke lapisan molecular.4
Ganglion adalah kumpulan sel saraf membrane plasma sel schwann yang
(neuron) yang terletak diluar susunan saraf mengelilingi akson. Diantara sel-sel schwann
pusat. Ganglion merupakan akumulasi kecil yang berdekatan, selubung myelin
neuron dan sel glia penunjang yang dikelilingi memperlihatkan celah kecil disepanjang akson
oleh kapsul jaringan ikat. Ada dua macam yang disebut nodus Ranvier.13
ganglion yaitu ganglion sensorik dan ganglion
otonom. Ganglion otonom terdiri atas ganglion
simpatis dan parasimpatis. Ganglion sensorik
menerima impuls aferen yang menuju SSP.
Neuron kedua rantai simpatis berada diganglion
kecil di sepanjang columna vertebralis,
sedangkan neuron kedua rantai parasimpatis
ditemukan dalam ganglion yang sangat kecil
yang selalu berada dekat atau di dalam organ
efektor. Pada ganglion, terdapat sel ganglion
yang umunya berbentuk poligonal. Inti sel bulat
atau lonjong dengan anak inti yang jelas. Gambar 5. Diagram akson bermielin.
Sitoplasma biasanya tidak terlihat jelas,
disekitar sel gaglion, dapat dijumpai sel satelit
yang berbentuk gepeng atau kuboid. Sel-sel ini
merupakan sel penyokong serupa dengan sel
neuroglia disusunan saraf pusat.13