Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ERGONOMI DAN FAAL KERJA

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MESIN DI PAVING


BLOCK DAN BATAKO LILIBA

OLEH :

KELOMPOK 8

1. AHMAD THORIQ TAUHID API GADI (2007010052)


2. CHAMELIA INDAH CAHYANI EMAONA (2007010066)
3. DIONISIUS AVELLINO CAKONG (2007010075)
4. RAHMATUN AMALIA (2007010205)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah penjelasan mengenai hubungan manusia dengan mesin ini bisa selesai sesuai
waktu yang ditentukan. Kelompok mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir.
Jacob M. Ratu, M.Si selaku dosen mata kuliah Ergonomi dan Faal Kerja sebab
dengan menyelesaikan makalah ini, telah menambah pengetahuan kami mengenai
materi terkait. Kelompok juga mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
berbagai pihak yang berkontribusi atas penyelesaian makalah ini. Kelompok juga
menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
dikarenakan keterbatasan pengetahuan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kupang, April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Rumusan masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................3
2.1 Gambaran Umum Tempat Usaha/Kerja..........................................................3
2.2 Peralatan dan Aktivitas/Proses Kerja..............................................................4
2.3 Hubungan Manusia dengan Mesin..................................................................2
BAB III..........................................................................................................................4
PENUTUP.....................................................................................................................4
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................5

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin dan manusia memiliki hubungan dalam pekerjaan dan dapat
meningkatkan hasil kerja. Mesin-mesin di tempat kerja merupakan terapan dari
teknologi canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya
manusia. Dalam beberapa kasus, mesin bahkan telah mengambil alih pekerjaan
manusia, seperti dalam industri otomotif dan produksi. Namun, manusia masih
memegang peranan penting dalam perancangan, pengembangan, dan
pengoperasian mesin. Dalam bidang kecerdasan buatan (AI), mesin dan manusia
bekerja sama untuk menciptakan sistem yang lebih baik dan lebih efektif. Pada
akhirnya, hubungan manusia dan mesin akan terus berkembang seiring dengan
kemajuan teknologi. Penting untuk mengakui kekuatan dan kelemahan masing-
masing dan mempertimbangkan cara terbaik untuk saling berintegrasi sehingga
keuntungan dapat diperoleh dari keterhubungan tersebut (Elfiza 2017).
Banyak proses di industri yang semula dikerjakan manusia, sekarang
mulai digantikan oleh mesin yang digerakkan secara otomatis dengan hanya
memberi perintah/program atau sekedar tombol sederhana/semi otomatis
(Permana 2010). Mesin semi otomatis yang lebih efisien, sehingga dengan
menggunakan mesin semi otomatis tersebut bisa meningkatkan produktivitas
dalam melakukan proses produksi dalam pekerjaan. Penggunaan mesin semi
otomatis tersebut diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di
tempat kerja khususnya yang berkaitan dengan proses produksi (Rahayu 2016).
Adapun lokasi yang dijadikan tempat untuk melakukan identifikasi
hubungan antara manusia dan mesin, serta pekerjaan yang di lakukan apakah
merupakan secara otomatis atau dilakukan secara semi otomatis. yaitu paving
block dan batako yang berlokasi di Liliba.

iv
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahannya adalah
bagaimana gambaran hubungan manusia dengan mesin di Batako Liliba?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahannya adalah
bagaimana gambaran hubungan manusia dengan mesin di Batako Liliba?

v
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Gambaran Umum Tempat Usaha/Kerja


Paving Block dan Batako Liliba merupakan salah satu usaha di Kota
Kupang yang bergerak di bidang bangunan. Tepatnya berlokasi di Liliba,
Kecamatan Oebobo, Kota Kupang. Letaknya yang berada dekat jembatan
liliba memudahkan Paving Block dan Batako Liliba untuk ditemukan. Usaha
ini sudah dirintis selama 7 tahun lamanya, dengan pemilik usaha bernama
Bapak Mikhael. Beliau memiliki total 6 pekerja di Paving Block dan Batako
Liliba ini. Tentunya kegiatan bisnis utamanya adalah mengerjakan paving
block segi enam dan batako.

2.2 Peralatan dan Aktivitas/Proses Kerja


Di Paving Block dan Batako Liliba, pembuatan paving blocknya
menggunakan mesin cetak paving/batako dan beberapa bahan dan peralatan
pendukung lainnya yakni :
1. Mesin Press Batako 3. Sekop
dan Paving Block 4. Ayakan pasir
2. Gerobak 5. Ember
semen/sorong 6. Plastik

vi
7. Semen 9. Air
8. Pasir
Aktivitas/proses kerja yang dilakukan adalah :
1. Ayak pasir agar pasir terpisah dari kerikil berukuran besar dan tidak
mengandung lupur, minyak maupun kotoran, hal tersebut dapat
mengurangi kualitas dari batako.
2. Masukkan pasir yang sudah diayak dan semen kedalam mesin
pengaduk kemudian aduk hingga tercampur rata, setelah itu
tambahkan air secukupnya.
3. Lalu aduk kembali adonan batako. Adonan batako tidak boleh terlalu
lembek dan tidak boleh terlalu keras.
4. Adonan yang sudah siap untuk dicetak kemudian dimasukkan kedalam
mesin pencetak batako dengan menggunakan sekop atau pada paving
block menggunakan ember.
5. Press/tekan adonan batako hingga padat dan rata menggunakan mesin
press.
6. Batako yang sudah jadi kemudian dikeluarkan dari cetakan dengan
cara menaruh alas berupa potongan papan di atas seluruh permukaan
alat cetak.
7. Berikutnya balik alat cetakan dengan hati-hati agar batako tidak rusak
kemudian jemur batako.

2.3 Hubungan Manusia dengan Mesin


Dalam kaitannya dengan sistem manusia mesin maka dikenal tiga
macam hubungan yaitu manual man machine system, semi automatic
machine system, dan automatic man machine system (Wignjosoebroto,1995).
Berdasarkan hasil observasi dan identifikasi, di Paving Block dan Batako
Liliba terdapat 2 hubungan antara mesin dan manusia yakni manual man
machine system dan semi automatic machine system.

vii
1. Manual man machine system
Dalam sistem ini, input akan langsung ditransformasikan oleh
pekerja menjadi output. Disini pekerja memegang kendali secara
penuh di dalam melaksanakan aktivitasnya. Peralatan kerja yang ada
hanyalah sekedar menambah kemampuan atau kapabilitas dalam
menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Peralatan yang
masuk kedalam sistem manual ini adalah gerobak dorong, sekop, dan
ayakan pasir.
a. Gerobak dorong
Dalam menggunakan gerobak dorong, pekerja
memegang kendali secara penuh dalam menggerakannya.
Inputnya berupa tenaga manusia dan barang apa yang mau
diangkut/dipindahkan. Disini input langsung ditransformasikan
oleh manusia menjadi output. Yakni berupa keinginan manusia
untuk mengangkut barang tersebut. Gerobak dorong hanya
membantu pekerja agar jumlah barang yang diangkut lebih
banyak.
b. Sekop
Dalam menggunakan sekop, pekerja memegang kendali
secara penuh dalam menggerakannya. Inputnya berupa tenaga
manusia dan adonan pasir semen yang mau dipindahkan.
Disini input langsung ditransformasikan oleh manusia menjadi
output. Yakni berupa keinginan manusia untuk memindahkan
pasir ke tempat yang diinginkan. Sekop hanya membantu
pekerja agar pasir lebih mudah dipindahkan dan dalam jumlah
yang lebih banyak.
c. Ayakan pasir
Dalam menggunakan ayakan pasir, pekerja memegang
kendali secara penuh dalam menggerakannya. Inputnya berupa

viii
tenaga manusia dan pasir yang kasar. Disini input langsung
ditransformasikan oleh manusia menjadi output. Yakni berupa
keinginan manusia untuk pasir menjadi lebih halus. Ayakan
pasir membantu pekerja agar pasir bisa menjadi lebih halus.

2. Semi automatic machine system


Pada sistem ini akan ada mekanisme khusus yang akan
mengolah input atau informasi dari luar sebelum masuk kedalam
sistem kerja manusia dan demikian pula reaksi yang berasal dari
sistem manusia ini akan diolah atau dikontrol terlebih dahulu
melewati suatu mekanisme tertentu sebelum suatu output berhasil
diproses.
a. Mesin press paving block
Input yang ada pada sistem semi otomatis ini adalah
tenaga manusia, mesin press paving block, dan material berupa
adonan pasir dan semen. Pada mesin semi otomatis ini,
sebelum proses sensing, pekerja akan mengidentifikasi terlebih
dahulu cara kerja dan kegunaan display yang ada. Setelahnya
otak manusia akan membangun pemahaman terhadap mesin
tersebut. Setelah diproses apa yang harus dilakukan terhadap
mesin, selanjutnya adalah action yakni manusia berperan dalam
melaksanakan aktivitas kerja. Dalam melakukan aktivitas kerja
(mengoperasikan mesin press paving block) manusia memiliki
control terhadap mesin. Mesin harus digerakkan oleh manusia.
Disini pekerja harus bongkar pasang cetakan paving block
untuk memasukkan dan mengeluarkan adonan kemudian
memencet tombol untuk mesin bisa beroperasi menekan
adonan yang ada didaam cetakan. Output yang dihasilkan
berupa paving block yang dicetak dengan rapi.

ix
b. Mesin press batako
Input yang ada pada sistem semi otomatis ini adalah
tenaga manusia, mesin press batako, dan material berupa
adonan pasir dan semen. Pada pembuatan batako dengan mesin
semi otomatis ini, sebelum proses sensing, pekerja akan
mengidentifikasi terlebih dahulu cara kerja dan kegunaan
display yang ada. Setelahnya otak manusia akan membangun
pemahaman terhadap mesin tersebut. Setelah diproses apa yang
harus dilakukan terhadap mesin, selanjutnya adalah action
yakni manusia berperan dalam melaksanakan aktivitas kerja.
Dalam melakukan aktivitas kerja (mengoperasikan mesin press
batako) manusia memiliki control terhadap mesin. Mesin harus
digerakkan oleh manusia untuk dapat beroperasi. Disini pekerja
harus memasukkan adonan kedalam cetakan lalu menarik tuas
agar mesin bisa beroperasi menekan adonan yang ada didaam
cetakan. Output yang dihasilkan berupa batako yang dicetak
dengan rapi.

x
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mesin dan manusia memiliki hubungan dalam pekerjaan dan dapat
meningkatkan hasil kerja. Mesin-mesin di tempat kerja merupakan terapan
dari teknologi canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber
daya manusia. Banyak proses di industri yang semula dikerjakan manusia,
sekarang mulai digantikan oleh mesin yang digerakkan secara otomatis
dengan hanya memberi perintah/program atau sekedar tombol sederhana/semi
otomatis. Hubungan antara mesin dan manusia yang ada di Paving Block dan
Batako Liliba adalah hubungan manual dan semi otomatis. Dimana mesin
yang masuk kedalam hubungan manual adalah sekop, gerobak dorong, dan
ayakan pasir. Sedangkan yang masuk kedalam hubungan semi otomatis
adalah mesin press paving block dan batako.

xi
DAFTAR PUSTAKA

Elfiza, R., & Marliyawati, D. (2017). Hubungan antara lamanya paparan bising

dengan gangguan fisiologis dan pendengaran pada pekerja industri tekstil.

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL

JOURNAL), 6(2), 1196-1207.

Erliana, Cut Ita. 2015. Analisa & Pengukuran Kerja.

Permana, D. A. (2010). Rancang bangun mesin pres semi otomatis.

Rahayu, A. S., & Mauluddin, Y. (2016). Analisis Perbandingan Penggunaan Mesin

Semi Otomatis Dan Penggunaan Peralatan Tradisional Pada Proses

Pembuatan Agar-Agar Kertas (Studi Kasus Di Perusahaan Bapak Entus,

Pameungpeuk). Jurnal Kalibrasi, 14(1).

Warsihna, J., & Ramdani, Z. (2020). SIGNIFIKANSI KAHOOT!: INTERAKSI

MANUSIA DAN MESIN DALAM PROSES PEMBELAJARAN.

Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 8(2), 154.

https://doi.org/10.31800/jtp.kw.v8n2.p154--167

xii

Anda mungkin juga menyukai