Anda di halaman 1dari 9

MODUL

MESIN VIBRATOR

Dosen Pembimbing : Elly Rusdiana.drg.,MKes

Disusun oleh TKG 2 :

Haly Nur Cahyawan 016221007


Nasywa Shafa Wildana 016221008
Shabira Bilqis 016221009
Mafela Aurellia Sativa 016221011

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK GIGI


FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah proses pembuatan model yang telah
kelompok kami teliti.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan
penugasan pembuatan modul, selain itu kami juga bisa mengamati proses pembentukan
model. Kami telah berusaha untuk dapat menyusun makalah ini dengan baik, namun kami
pun menyadari bahwa kami memiliki adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu, jika didapati kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi,
maka kami memohon maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca
sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam
pengetahuan kita bersama.

Surabaya, 9 Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………..…i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………1
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...2
1.4 Manfaat…………………………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………. .…3
3.1 Kegunaan Vibrator……………………………...………………………………....3
3.2 Bagian bagian Vibrator…………………………………………………..….…….3
3.3 Cara Kerja Vibrator…...…………………………………………………………...3
3.4 Cara Penggunaan Vibrator…………………………………………………………4
3.5 Cara Perawatan Vibrator…………………………………………………………..4
BAB III PENUTUP………………………………………………………………...………....5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… ……6

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Permasalahan terkait kesehatan gigi ada berbagai macam, salah satunya adalah
kehilangan gigi. Kehilangan gigi berdampak terhadap kesehatan seseorang, karena
efektifitas dalam mastikasi menurun. Kehilangan gigi juga mempengaruhi keadaan
fisik seseorang, seperti estetika, sistem pengunyahan, serta kenyamanan dalam
berbicara. Permasalahan kesehatan gigi akan berdampak kepada kenyamanan dan
kualitas hidup. Selain itu, dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Permasalahan gigi
disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi,
kebiasaan buruk seperti merokok, dan penyakit sistemik seperti Osteoporosis
(Khalifa, Patrick, Neamant, Manar, 2012). Berdasarkan Riset Kesehatan Daerah
(Riskesdas), di Indonesia, terdapat prevalensi kehilangan gigi pada kelompok usia
55-64 tahun sebesar 5,9% dan pada usia ≥ 65 tahun sebesar 17,6% (Depkes, 2008).
Pada perkembangan zaman ini, ada solusi yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalah kehilangan gigi. Salah satunya dengan menggunakan gigi
tiruan. Gigi tiruan adalah alat tiruan yang digunakan untuk menggantikan gigi yang
telah hilang atau tanggal yang digunakan di rahang atas maupun rahang bawah. Gigi
tiruan disebut juga protesa, protesis atau restorasi, denture. Gigi tiruan dapat
membantu seseorang dalam melakukan mastikasi sehingga menjadi nyaman saat
memakan makanan. Selain itu, dapat mengatasi rasa malu karena menambah estetika.
Hal ini yang menyebabkan penggunaan gigi tiruan adalah hal yang penting (drg. IGA
Dyah Ambarawati, M. Biomed, 2018)
Untuk membuat gigi tiruan, diperlukan model kerja yang sempurna. artinya,
model kerja yang digunakan tidak boleh mengalami kecacatan, seperti bebas dari
bintil, porus, distorsi, terutama pada daerah tepi gigi yang dipreparasi. Maka dari itu,
untuk menghindari atau mengurangi kecacatan tersebut, digunakanlah vibrator.
Vibrator adalah alat yang digunakan untuk pengecoran model rahang/gigi dan bahan
investment agar tidak terjadi porus. Sehingga bahan menjadi padat dan campurannya
homogen.
Vibrator gigi digunakan untuk menghilangkan gelembung atau larutan kental.
Vibrator memiliki getaran intensitas yang bervariasi. Kekuatan antara vibrator sangat
bervariasi dan sesuai dengan jumlah penggunaan dan jenis adonan. Ukuran table
bervariasi dan harus dapat dilepas untuk dapat dibersihkan. Kaki karet menahan
gerakan vibrator gigi saat dihidupkan (Dentalcompare, 2023)

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja kegunaan dari mesin vibrator?
b. Apa saja bagian-bagian dari mesin vibrator?
c. Bagaimana cara kerja dari mesin vibrator?
d. Bagaimana cara menggunakan mesin vibrator?
e. Bagaimana cara perawatan mesin vibrator?

1
1.3 Tujuan
a. Mengetahui kegunaan dari mesin vibrator
b. Mengetahui bagian-bagian dari mesin vibrator
c. Mengetahui cara kerja mesin vibrator
d. Mengetahui cara penggunaan mesin vibrator
e. Mengetahui cara perawatan mesin vibrator

1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan modul ini adalah untuk menambah wawasan dan
pengetahuan untuk mahasiswa Teknik Gigi mengenai alat vibrator . Serta dapat
menerapkannya dalam proses pembuatan sendok cetak.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kegunaan Vibrator
Untuk menghilangkan gelembung udara yang muncul pada saat penuangan gips dan
meratakan investmen atau cetakan gigi.

2.2 Bagian-Bagian Vibrator

Table

Tombol saklar
Saklar putar

Gambar 1. Vibrator (Medical Expo)


1. Tombol saklar on/off
2. Saklar putar untuk mengatur kecepatan getar (untuk mengecor bagian kritis mudah
patah, pergunakan kecepatan yang rendah)
3. Table untuk meletakkan cetakan model/ kuvet/ casting ring

2.3 Cara Kerja Vibrator


Menurut (Shen et al., 2013, 192), berikut adalah cara kerja vibrator
1. Udara yang terperangkap di dalam adonan harus dihindari, karena porositas bisa
menyebabkan ketidakakuratan permukaan.
2. Setelah pencampuran, penggunaan vibrator frekuensi tinggi dan amplitudo rendah
dapat membantu dalam mengurangi terperangkapnya udara.
3. Pertama, air ditambahkan ke bowl, diikuti dengan penambahan bertahap dari bubuk
alginat. Bubuk tersebut dimasukkan selama kira-kira 15 detik pengadukan dengan
spatel, diikuti 20 hingga 30 detik pencampuran.
4. Campurkan air dengan bubuk untuk mencapai konsistensi yang tepat atau menjadi
homogen. Jika adonan tidak homogen, akan menghasilkan kekuatan yang rendah dan
dapat menyebabkan distorsi.
5. Kemudian bowl yang berisi adonan alginat ditempatkan di atas vibrator untuk
menghilangkan gelembung udara yang terperangkap dan table dipegang dengan satu
tangan di depan vibrator. Dengan spatel, adonan ditambahkan ke salah satu bagian
(misal di akhir molar).
6. Kecepatan vibrator harus disesuaikan cukup tinggi untuk membuat aliran adonan
perlahan ke dalam sendok cetak. Jika kecepatan getaran terlalu tinggi, dapat
menghasilkan gelembung udara di dalam adonan.
7. Sendok cetak dapat dimiringkan untuk mengontrol pergerakan adonan ke dalam
depresi gigi.
3
8. Adonan tambahan ditambahkan di belakang bergerak maju untuk memastikan area
yang diisi sebelumnya tidak kehilangan banyak volumenya.
9. Setelah depresi gigi terisi penuh, adonan dalam jumlah yang lebih besar dapat
ditambahkan dengan getaran yang ringan.
10. Isi cetakan yang tersisa hingga lipatan.
11. Kemudian ditempatkan sebentar pada vibrator selama beberapa detik untuk
mendistribusikan adonan secara merata di seluruh cetakan.

2.4 Cara Penggunaan Vibrator


1. Menghidupkan Alat
2. Hubungkan kabel power ke sumber listrik
3. Tekan tombol pengatur getaran sesuai dengan getaran yang dikehendaki
4. Letakkan cetakan model/casting ring diatas meja kerja vibrator
5. Jika sudah selesai,kurangi kecepatan sampai habis
6. Angkat flask/casting ring dari atas meja kerja
7. Matikan saklar dan mematikan arus listrik

Gambar 3.4 Vibrator ( Medical Expo)


2.5 Cara Perawatan Vibrator
1. Bersihkan alat dari sisa sisa bahan yang tercecer pada meja kerja
2. Sebaiknya bagian meja dialasi dengan plastik agar mudah dibersihkan
3. Hindarkan alat dari air

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan mengetahui dan memahami tentang penggunaan dan cara kerja vibrator,
diharapkan hasil model kerja maupun sendok cetak terbebas dari kecacatan, seperti porus dan
bintil, karena itulah kualitas yang membuat hasil akhir gigi tiruan lebih bagus.

5
DAFTAR PUSTAKA

Shen, C., Rawls, H. R., & Anusavice, K. J. (2013). Phillips' Science of Dental Materials (C.

Shen, H. R. Rawls, & K. J. Anusavice, Eds.). Elsevier/Saunders.

Pakiding, K. F. (2019, Maret 20). Penggunaan dan Pemeliharaan Alat Laboratorium Teknik

Gigi. SCRIBD, 2. Diakses pada Februari 8, 2023, dari

https://id.scribd.com/document/402469310/Penggunaan-Pemeliharaan-alat-niaaT-doc

Nirmala, I. D. (2017, June 7). Penggunaan Pemeliharaan Alat 1. Blog DT. Diakses pada

February 8, 2023, dari

http://indridwinirmala.blogspot.com/2017/06/penggunaan-pemeliharaan-alat-i.html

Ridha, M., Mutia, M. T., Mutiah, Nabilah, Natalina, Permata, Putri, Rafita, & Regita. (n.d.).

Alat Alat Prosthesa Kelompok 3 Ppakg | PDF. Scribd. Diakses pada February 8,

2023, dari

https://www.scribd.com/document/518374509/ALAT-ALAT-PROSTHESA-KELOMP

OK-3-PPAKG

Anda mungkin juga menyukai