Anda di halaman 1dari 4

Postingan kali ini akan saya ceritakan sedikit mengenai kegiatan kerja praktik perusahaan

tambang Emas Martabe yang berlokasi di desa Aek Pining kecamatan Batang Toru kabupaten
Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Lokasi tersebut bisa ditempuh dari sibolga kira-kira 75 km
(120 menit kendaraan mobil) atau dengan pesawat dari jakarta atau  medan mendarat di
bandara Ferdinan Lumban Tobing Pinang Sori menempuh jarak sekitan 45 km.

Adapun nama perusahaan tambang emas ini adalah PT. Agincourt Resources yang beroperasi
mulai tahun 2006 dan tahun 2013 merupakan tahun pertama produksi emas dan perak. Judul
kerja praktik saya disini adalah “Aplikasi Geomatika di martabe Gold Mining PT Agincourt
Resources Batang Toru”, dari judul ini kita akan mengulas masalah kegiatan apa saja yang
menjadi bagian dari aplikasi Geomatika.

Geomatika merupakan bidang ilmu modern yang mengintegrasikan pengumpulan, pemodelan,


analisis dan manajemen data spasial (berbasis lokasi). Data spasial didapat melalui pengukuran
terestris baik di darat maupun laut, wahana angkasa dan sensor-sensor satelit dengan beracuan
ruang lingkup Geodesi. Termasuk juga proses transformasi data spasial dari berbagai sumber
pengukuran ke dalam suatu sistem informasi dengan karakteristik ketelitian yang terdefinisi
dengan baik. (Dbuisson tahun 1969). Salah satu bidang geomatika ini adalah geodesi seperti
ilmu pengukuran teristris baik pengukuran dengan total station maupun survey GPS. Initinya
kita geomatika manyediakan data-data yang diukur di lapangan (Pick up) dengan metode
tertentu dusajikan dalam bentuk peta topografi serta memindahakan data dari plan, desain dari
komputer/peta ke lapangan (stake out).

Lokasi kerja praktik di PT. Agincourt Resources ini berada di departemen mining sub mine
survey. Depatemen mining sendiri terbagi menjadi beberapa sub seperti : Mine survey, Mine
operasi, Mine geology, Drilll dan blast, TSF (Tailing Stroange Facility), Geotech dan hydrogeologi,
dan Mine plan. Semua sub bagian ini akan saling berkaitan dalam proses prencanaan dan
produksi tambang. Adapun kegiatan mine survey adalah sebagai berikut :
Pemetaan situasi topografi baik di daerah Pit maupun outpit

Pick Up data Situasi

setiap hari selalu ada perubahan data lapangan baik pengerukan maupun penimbunan material.
Perubahan tersebut harus kita perbaharui setiap hari guna menunjang penyediaan data
topografi yang akan digunakan oleh sub lain dalam melakukan perencanaan selanjutnya. 
Daerah Pit merupakan daerah bukaan penambangan, sedangkan outpit merupakan daerah
penimbunan/pengumpulan material seperti area dumping stockpile (penimbunan ore
/mengandung kadar emas dan perak), serta waste/sampah biaanya digunakan untuk timbunan
perencanaan bendungan tailing). Sebagai seorang surveyor harus jeli melihat perubahan situasi
tambang. Kita harus bekerja keras dalam menyediakan data, bagaimana tidak, tambang tidak
akan bisa beroperasi/perencanaan kalau tidak ada data.

Perhitungan Volume
Disini survey sangat berperan penting untuk menghitung volume material stockpile yang
digunakan untuk mengetahui bagaimana estimasi/kapasitas material perubahan setiap hari.
Selain itu juga menghitung volume tailing sisa material hasil prosesing dari pabrik.

Pemetaan Topografi Tailing

Stake Out
Survey juga melakukan melakukan Stake out untuk menentukan titik bor dari mine geology
untuk mengambil sampling material, menentukan titik Ore Block untuk mengklasifikasikan jenis
ore/mengandung material emas dan perak yaitu: High Grade, Medium Grade, Low Grade,
maupun Defferred Grade, menentukan titik Drill untuk peledakan, serta menetukan titik Crest
dan toe untuk desain dinding tambang.

Stake Out Titik Crest


Selain itu survey juga melakukan pengambilan data berupa jalur pipa dari prosessing pabrik,
pengambilan titik bor eksplorasi, pengambilan titik bor peledakan, titik bor sampling.
Monitoring
Survey juga melakukan pengambilan data untuk monitoring konstruksi seperti elevasi bagunan
pabrik, coveyor maupun tiang conveyor, tiang listrik yang memiliki potensi jatuh/ambruk, serta
memonotoring slope/lereng yang berpotensi bahaya longsor. Data tersebut diambil secara
berkala setiap 1 sampai 2 kali seminggu tergantung aktifitas penambangan didaerah tersebut.

Masih banyak sekali pekerjaan yang dilakukan oleh tim survey dalam aktifitas tambang, karena
bagaimana pun kita tim survey harus selalu ada mulai tahap perencanaan sampai tahap
produksi untuk menyediakan data lapangan.

Monitoring Deformasi Metode GPS Statik


Monitoring Slope/Lereng yang berpotensi Longsog

Monitoring Conveyor

Anda mungkin juga menyukai