TAHAP II

Permodelan dan Penginputan Beban

A. Pengecheckan Penampang
1. Gelagar Memanjang IWF 450.450.34.40
Sayap
𝐵
• ʎ𝑓 = 2𝑡𝑓 = 5,625

𝐸
• ʎ𝑝𝑓 = 0,38√𝑓𝑦 = 8,957

karna ʎ𝑓 < ʎ𝑝𝑓, maka penampang sayap kompak

Badan
ℎ
• ʎ𝑤 = 𝑡𝑤 = 13,235

𝐸
• ʎ𝑝𝑤 = 3,76√𝑓𝑦 = 88,624

karna ʎ𝑓 < ʎ𝑝𝑓, maka penampang badan kompak

2. Gelagar Melintang IWF 500.500.45.50
Sayap
𝐵
• ʎ𝑓 = 2𝑡𝑓 = 5,000

𝐸
• ʎ𝑝𝑓 = 0,38√𝑓𝑦 = 8,957

karna ʎ𝑓 < ʎ𝑝𝑓, maka penampang sayap kompak

Badan
ℎ
• ʎ𝑤 = = 11,111
𝑡𝑤

𝐸
• ʎ𝑝𝑤 = 3,76√ = 88,642
𝑓𝑦

karna ʎ𝑓 < ʎ𝑝𝑓, maka penampang badan kompak

3. Rangka IWF 400.400.28.32
Sayap
𝐵
• ʎ𝑓 = 2𝑡𝑓 = 6,250

𝐸
• ʎ𝑝𝑓 = 0,38√ = 8,957
𝑓𝑦

karna ʎ𝑓 < ʎ𝑝𝑓, maka penampang sayap kompak

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

Badan
ℎ
• ʎ𝑤 = = 14,286
𝑡𝑤

𝐸
• ʎ𝑝𝑤 = 3,76√ = 88,642
𝑓𝑦

karna ʎ𝑓 < ʎ𝑝𝑓, maka penampang badan kompak

4. Ikatan Angin 270.270.40.40
𝐵
• ʎ𝑓 = 2𝑡𝑓 = 3,375

𝐸
• ʎ𝑝𝑓 = 0,54√𝑓𝑦 = 12,728

karna ʎ𝑓 < ʎ𝑝𝑓, maka penampang kompak

B. Langkah-Langkah Pemodelan
1. Buka aplikasi SAP2000

2. Setelah dibuka, akan muncul tampilan seperti dibawah ini, lalu klik New
Model untuk membuat lembar kerja baru, atau klik open untuk membuka
lembar kerja yang sudah di buat sebelumnya.

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

3. Atur Model Initialization menjadi seperti berikut :

4. Kemudian atur Sloped Truss Dimension menjadi seperti berikut :

5. Lakukan Define Material untuk mendefinisikan material yang akan

digunakan yaitu Baja dan Beton. Dengan cara pilih Define → Materials.
Lalu atur masing-masing properties seperti berikut
• Baja

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

• Beton

6. Lakukan Define Properties dengan klik Section Properties. Lalu pilih

seperti berikut :
a. Frame Section untuk mendefinisikan Rangka, Gelagar Melintang,
Gelagar Memanjang, dan Ikatan Angin.
• Rangka (IWF 400.400.28.32)

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

• Gelagar Memanjang (IWF 450.450.34.40)

• Gelagar Melintang (IWF 500.500.45.50)

• Ikatan Angin (270.270.40.40)

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

b. Area Section untuk mendefinisikan Pelat Lantai Jambatan

7. Select bagian jembatan lalu defiinisikan sebagai rangka dengan cara pilih
Assignt → Frame section → Rangka

8. Lalu replicate jembatan sesuai dengan lebar jembatan ditambah dengan

lebar trotoar

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

9. Kemudian buatlah gelagar melintang

10. Kemudian buat plat lantai nya

11. Lalu divide plat lantai seperti berikut

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

12. Kemudian buatlah gelagar memanjangnya seperti berikut

13. Buatlah ikatan angin seperti berikut

14. Select rangka yang ada di bagian kiri dan kanan jembatan kemudian ubah
sudutnya menjadi 90 derjat maka hasilnya seperti berikut

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

15. Definisikan load patternnya seperti berikut

16. Lalu definisikan load case seperti berikut

17. Inputkan load combinasinya

C. Langkah Langkah Pembebanan

1. Masukakan beban mati tambahan di aspal sebesar 5,5 kN/m²

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

2. Masukkan beban mati tambahan di trotoar sebesar 7,2 kN/m²

3. Masukkan beban hidup di trotoar sebesar 5 kN/m²

4. Kemudian divide bagian jalan dengan ketentuan seperti berikut

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

5. Maka hasilnya akan seperti berikut

6. Inputkan Beban Terbagi Rata (BTR) sebesar 9 kN/m²

7. Inputkan Beban Garis Terpusat (BGT). Untuk menginputkan BGT, nilai

BGT dibagi dengan jumlah joint.

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

8. Kemudian inputkan gaya rem (TB) sebesar 56,25 kN/m²

9. Lalu inputkan beban truk (TT) seperti berikut

10. Divide juga bagian trotoar seperti plat lantai maka hasilnya seperti
berikut

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

11. Inputkan beban angin tekan sebesar 4,4 N/mm²

12. Inputkan beban EWL sebesar 1,46 N/mm²

13. Kemudian lakukan running terlebih dahulu, lalu tekan CTRL+T lalu pilih
seperti berikut, lalu tekan OK

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

14. Export data tersebut kedalam excel. Kemudian lakukan perhitungan

untuk beban gempanya yaitu sebesar 20% dari berat struktur
TABLE: Material List 1 - By Object Type
ObjectType Material TotalWeight NumPieces
Text Text KN Unitless
Frame BAJA 360MPa 1448.263 76
Area BETON 28 MPa 1296 N
Jumlah 2744.263 N
274.4263 KN
Beban Gempa 54.88526 KN

15. Kemudian inputkan beban gempa ke joint. Untuk EQX inputkan pada
arah x dan untuk EQY inputkan di arah y.

16. Lakukan release di semua frame yang ada di jembatan dengan cara select
semua frame yang ada di jembatan kecuali bagian depan dan
belakangnya seperti berikut

Noni Ambarwati 2010922001

 LABORATORIUM MATERIAL DAN STRUKTUR
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK-UNIVERSITAS ANDALAS
STRUKTUR BAJA II

17. Kemudian di assignt pilih frame lalu release dan atur seperti berikut

18. Maka hasilnya akan seperti ini

Noni Ambarwati 2010922001