Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH FARMAKOGNOSI

GLIKOSIDA

Disusun Oleh :

1. Ahmad Firmansyah ( E0022051 )


2. Yunnanda Meliarna Jawza ( E0022053 )
3. Aditya Haikal Tasyakur ( E0022056 )
4. Hazeline Gustianti Putri F ( E0022066 )
5. Kania Khoirunnisa ( E0022068 )
6. Fina Putriana ( E0022076 )
7. Nur Kartika Andra Sari ( E0022081 )
8. Lutful Labibah ( E0022083 )
9. Sabila Aghnia ( E0022089 )
10.Fadila Nabila ( E0022093 )
11.Ananda Citra Adelia ( E0022097 )
12.Aulia Az Zahra ( E0022099 )

Dosen Pengampu : Prihastini Setyo Wulandari, M.Farm

UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT dan segala puji syukur hanya bagi-Nya
Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dalam
penyusunan makalah ini.
Maksud penyusunan makalah ini adalah sebagai syarat memenuhi tugas
Farmakognosi. Makalah ini juga menguraikan beberapa materi mengenai Glikosida
dan juga untuk mempermudah pemahaman kepada kita semua, khususnya mahasiswa
Universitas Bhamada Slawi.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada para mahasiswa dari hasil
makalah ini. Karena itu kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu
yang berguna bagi kita bersama, bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para
pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini.

Slawi, 7 Maret 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Glikosida...............................................................................3
2.2 Sifat Kimia Glikosida..............................................................................3
2.3 Sifat Fisika Glikosida..............................................................................4
2.4 Struktur Dasar Glikosida.........................................................................4
2.5 Jenis-Jenis Glikosida...............................................................................5
2.6 Identifikasi senyawa..............................................................................10
2.7 Isolasi.....................................................................................................11
2.8 Biosintesis.............................................................................................13
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan............................................................................................15
2. Saran......................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Glikosida adalah senyawa alami yang terdiri dari bagian karbohidrat dan
bukan karbohidrat. Bagian bahan karbohidrat yang paling banyak ditemukan
adalah triterpen, steroid, flavonoid, sedangkan molekul karbohidrat yang paling
banyak ditemukan adalah glukosa, galakosa, xilosa, dan arabinose.
Monosakarida tersebut dapat terikat pada satu atau lebih atom C pada bagian
bukan karbohidrat. Kata glikosida bermakna karbohidrat atau gula yang pada
umumnya bersifat oksidator yang disebut dengan glikon, sedangkan bukan gula
disebut aglikon ikatan kimia bentukan glikosida mempunyai eter sehingga secara
kimiawi dalam proses pembentukannya selalu melepas air atau H2O (Rijai,
2016).
Isolasi adalah proses pengambilan dan pemisahan snyawa bahan ala dengan
menggunkan pelarut yang sesuai. Sejak abad ke-17 orang telah memisahkan
berbagai jenis senyawa dari sumber-sumber organic. Senyawa senyawa tersebut
dapat berupa senyawa metabolit primer dan senyawa metabolit sekunder (Leny,
2006)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian glikosida?
2. Apa sifat kimia glikosida?
3. Apa sifat fisika glikosida?
4. Bagaimana struktur dasar glikosida?
5. Apa saja jenis jenis glikosida?
6. Apa identifikasi senyawa ?
7. Apa isolasi?
8. Apa biosintesis?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian glikosida.
2. Mengetahui sifat kimia glikosida.
3. Mengetahui sifat fisika glikosida.
4. Mengetahui struktur dasar glikosida.
5. Mengetahui jenis jenis glikosida.
6. Mengetahui identifikasi senyawa.
7. Mengetahui isolasi.
8. Mengetahui biosintesis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Glikosida


Glikosida merupakan senyawa organic yang ada dalam dunia
tumbuhan.Glikosida terdiri dari dua bagian yaitu molikul gula (sakarida) dan
aglikon. Gugus gula bisa diberikan dengan gugus aglikon dengan berbagai
cara yang paling umum dijembatani oksigen (O-glikon) tetapi bisa juga sulvur
(S-glikosida), Nitrogen (N- Glikosida) atau carbon (C-glikosida). Glikosida
umumnya berbentuk padatan cukup larut dalam air dan alkohol sedikit larut
dalam eter.Ikatan glikosida resisten terhadap hidrolisis oleh alkali tetapi tetap
mudah pecah oleh reaksi enzimatik dari glikosida (Supriyanto, 2014).

2.2 Sifat Kimia Glikosida


Sifat kimia dimaksud merupakan sifat kimia dari ikatan glikosida.
Ikatan glikosida secara umum yaitu gugus fungsi tertentu yang berikatan
dengan molekul karbohidrat. Tetapi secara spesifikatan glikosida terbentuk
antara gugus fungsi hemiasetal sakarida dengan dengan gugus fungsi hidroksi
dan senyawa organic. Gugus fungsi hermiasetal adalah gugus fungsi hidroksi
yang terkonjugasi dengan gugus fungsi eter. Sedangkan gugus fungsi asetal
adalah gugus fungsi eter yang terkonjugasi.

(Sudarma, 2009)
Pada karbohidrat gugus fungsi di atas akan membentuk suatu atom C
anomerik yang merupakan atom C reaktif. Hal ini dikarenakan atom C
tersebut miskin electron jika dibandingkan dengan tetangganya.

3
(Sudarma, 2009)
Gugus hemiasetal dari karbohidrat dapat membentuk ikatan glokisida. Ikatan
ini, cukup lemah dan dapat putus karena adanya reaksi hidrolisis biasanya
dibantu dengan adanya asam (Sudarma, 2009).

2.3 Sifat Fisika Glikosida


Senyawa glikosidamemiliki sifat sangat polar mendekati air hingga
menyerupai sifat lipiditas aqua. Sifat fisika sangat polar yang dimiliki okeh
senyawa glikosida mempermudah penyerapan dalam sel sehingga memiliki
laju pembentukan efek dinamik maupun eliminasi yang baik. Dengan
demikian senyawa glikosida sangat potensial sebagai bahan farmasi jika
ditinjau dari kinetika (Rijai, 2016).
Glikosida berbentuk Kristal atau amorf. Umumnya mudah larut dalam
air atau etanol encer (kecuali pada glikosida renin). Oleh karenanya, banyak
sediaan- sediaan farmasi mengandung glikosida umumnya diberikan dalam
bentuk eliksir, ekstrak, atau tintur dengan kadar etanol yang rendah. Larutan
glikosida dalam air kadang – kadang bisa berasa pahit. Bersifat memutar
bidang polarisasi kekiri dan tidak mereduksi larutan fehling, kecuali bila telah
mengalami proses hidrilisis (Rijai, 2016).

2.4 Struktur Dasar Glikosida


Glikosida adalah suatu jenis senyawa alkaloid. Alkaloid adalah tumbuhan
dan hewan yang memiliki atom nitrogen.Glikosida terdiri atas gabungan dua
bagian senyawa, yaitu disebut dengan gliko dan bukan gula yang di sebut
aglikon. Glikosida yang mengandung glikon dan aglikon ini sangat mudah

4
terurai oleh pengaruh asam, basa, enzim air dan panas (Gunawan dan
Mulyani,2004). Struktur kimia glikosida dapat dilihat pada gambar:

(Gunawan dan Mulyani,2004).


Jembatan atau ikatan glikosida yang menggabungkan glikon dan aglikon ini
sngat mudah terurai oleh pengaruhh asam, basa, enzim, air dan panas bila
semakin panas lingkungannya, maka glikosida akan cepat terhidrolisis. Pada
saat glikosida terhidrolisis maka ikatan glikosida akan terputus sehingga
molekul akan pecah menjadi dua bagian glikon dan aglikon (Gunawan dan
Mulyani,2004).

2.5 Jenis-Jenis Glikosida

2.5.1 Glikosida Saponin

Glikosida saponin adalah glikosida yang aglikonnya berupa


sapogenin.Glikosida saponin bisa berupa saponin steroid maupun
saponin triterpenoid.Saponin adalah golongan senyawa glikosida yang
mempunyai sifat-sifat khas dapat membentuk larutan klorida dalam air
dan membui bila dikocok.Saponin merupakan senyawa berasa pahit
menusuk dan menyebabkan bersin dan sering mengakibatka iritasi
terhadap selaput lender.Sponin juga bisa bersifat menghancurkan butir
darah merah lewat reaksi hemolysis, bersifat racun bagi hewan berdarah
dingin, dan banyak diantaranya digunkan sebagai racun ikan. Saponin

5
bila dihidrolisis akan menghasilkan aglikon yang disebut sapogenin. Ini
merupakan senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga
dapat dimurnikan dan dipelajari lebih lanjut.Saponin yang berpotensi
keras atau berracun sering kali disebut sebagai sapotoksin (Supriyanto,
2014).
Salah satu contoh saponin yaitu berada pada tumbuha binahong:

Tabel keberadaan senyawa saponin pada tumbuhan binahong:

Bagian Tanaman Daun Segar Daun Kering %saponin di daun


kering (20 mg)
Daun Ada Ada 28,14
Batang Ada Ada 3,65
Bunga Ada Ada 43,25
Rimpang Ada Ada -
(Mardina,2012)

 Biosintesis glikosida Saponin


Berdasarkan struktur dari aglikon maka glikosida dan saponin
dapat dibagi menjadi dua gologan yaitu saponin netral yang berasal dari
steroid dan rantai smping spiroketal dan saponin asam yang mempunyai
struktur triterpenoid. Biosintesis triterpenoid lebih kurang diketeahui bila
dibandingkan dengan dengan saponin steroid tetapi dapat dikatakan
bahwa keduanya mempunyai tidak tolak yang sama yaitu yang berasal
dari asetat dam mevalonat. Rantai samping terbentuk sesudah
terbentuknya squalen. Sebagian terjadi inti steroid spiroketal dan yang
lain membentuk triterpenoid pentasiklik. Gugus gulannya dapat berdiri 1-
55 gula dan dalam beberapa hal akligon tidak diikat dengan gula tetapi
dengan asam uronat (Supriyanto, 2014).

6
2.5.2 Glikosida Steroid

Glikosida steroid adalah glikosida yang aglikonya berupa


steroid.Glikosida steroid disebut juga glikosida jantung karena memiliki
daya kerja kuat dan spesifik tehadap otot jantung (Bogoriani, 2008).

Struktur dari sapogenin steroid spirostan dan tiga gula yang


menyusun glikosidanya ( dua a-L-ramnopiranosida dan satu d-D-
fukopiranosida) (Bogoriani, 2008).

 Buosintesis Glikosida Jantung


Aglikon dan glikosida jantung adalah steroid yaitu turunan
dari siklo-pentenofenantren yang mengandung lingkarann lakton yang
tidak jenuh pada atom C-17. Yang sudah kita ketahui biosintesis dari
senyawa steroid pada umumnya didasarkan atas biosintesa dari
senyawa kolesterol. Meskipun tidak semua steroid memerlukan
kolesterol sebagai perkusor ( pra zat) pembentuknya, paling tidak
pembentukan kolesterol ini dianggap sebagai mekanisme biosintesa
senyawa steroid pada umumnya.
Secara singkat proses biosintesanya adalah asam asetat ->
asam mevalonat -> isopentenil pirofosfat ->skulen-> kolesterol
(Supriyanto, 2014).

2.5.3 Glikosida Flavonol

Glikosida falvonol dan aglikon biasanys dinamakan flavonoid.


Glikosida ini merupakan senyawa yang sangat luas penyebarannya di
dalam tanaman.Dialam dikenal adanya sejumlah besar flavonoid yang
berbeda-beda dan merupakan pigmen kuning yang terbesar luas di
seluruh tanaman tingkat inggi.Rutin, kuarsitin, ataupun sitrus

7
bioflavonoid (termasuk hesperidin, hesperetin, diosmin, naringenin)
merupakan kandungan flavonoid yang paling dikenal (Suprianto, 2014).

 Biosintesa Glikosida Flavonoid


Aglikon dan glikosida flavonoid dan flavonoid ainnya adalah
contoh senyawa yang alam system biologis pembentukannya dapat
melalui dua cara yaitu kondensasi asam asetat dan melalui shikimic
acid pathway (Supriyanto, 2014).

2.5.4 Glikosida Antarakinon

Beberapa jenis obat pencahar yang berasal dari tanaman


mengandung glikosida sebagai isi aktifnya.Glikosida-glikosida yang
terdapat di dalam obat pencahar tersebut mengandung turunan antrasen
atau antarakinon sebagai aglikonnya. Simplisia yang mengandung
glikosida antara lainCassia multijuga adaah merupakan salah satu spesies
dari genus Cassia yang telah diteliti sebagian. Biji dari tumbuhan ini
dilaporkan menghasilkan senyawa monomer antarakuinon.Namun bagian
kulit batang dari tanaman ini belum pernah diteliti sebelumnya (Gunawan
dan Mulyani, 2004).

 Biosintesa Senyawa Antarakinon


Biosintesa senyawa antarakuinon diselidiki di dalam
mikroorganisme. Dan disimpulkan bahwa biosintesa pada tumbuhan
tinggi terjadi melalui proses yang serupa, salah satu contoh sederhana
yaitu pembentukan turunan antara kuinon dari asam asetat yang
diberi labeb dalam peniccilium islandicum, jenis penicilium
yangdikenal menghasilkan macam-macam turunan antarakinon
(Supriyanto, 2014).

8
Terjadinya proses biosintesa emodin atau senyawa antarakinon
lainya dapat diberi label (tanda) pada asam asetat, yang dimaksud
dengan memberi label adalah menggunakan senyawa yang sebagian
unsur-unsurnya diberi muatan radioaktif dengan menggunakn isotope
yang radioaktif (Supriyanto, 2014).

2.5.5 Glikosida Sianogenik

Glikosida sianogeik adalah sneyawa hidrokarbon yang terikat


dnegan gugus CN dan gula dan dinamakan semikian karena glikosida
ini menghasilkan asam hidrosianat pada bagian aglikonnya. Glikosida
ini juga disebut sebagai glikosida sianofora karena glkosida sianofora
adalah glikosida yang pada ketika dihidrolisis akan terurai menjadi
bagian bagian yang menghasilkan asam sianida (HCN). Sejumlah
glikosida sianogenik diisolasi dan diidentifikasi dengan berbagai sumber
tanaman (Gunawan dan Mulyani, 2004).

2.5.6 Glikosida Lakton

Lakton merupakan eter yang siklik.Glikosida lakton mrngandung


suatu lakton yang mrngikat glikon.Salah satu senyawa lakton di alam
adlah kurkumin.Walaupun demikian, glikosida yang mengndung
kurkumin sangat jarang dialam.Kurkumin merupakan metabolit turunan
sikimat yang terbentuk ketika fenilamin dideaminasi dan dihidroksilasi
menjadi asam trans- hidroksisinamat.Ikatan rangkap asam ini segera
dikonfersi menjadi bentuk cis melalui isomerasinya yang dikatalisasi
oleh cahaya, menghasilkan pembentukan senyawa yang mempunyai
gugus fenol dan asam yang berdekatan.Gugud-gugud ini kemudian
bereaksi secara intra molekuler untuk membentuk lakton (Gunawan dan
Mulyani, 2004).

2.5.7 Glikosida Alkohol

9
Gliosida alkohol ditunjukkan oleh aglikonnya yang selalu
memiliki gugus hidroksi.Senyawa yang termasuk glikosida alkohol
adalah salicin (Gunawan dan Mulyani, 2004). Salicin adalh glikosida
dari beberapa spesies Salix sp. Dan Populus sp. Kebenyakan batang
pohon willow dan poplap mengandung salicin (Tyler etal,1988).

2.5.8 Glikosid Fenolik

Glikosida fenolik adalah glikosida yang mengandung fenolik.Fenolik


merupaka senyawa yang banyak ditemukan pada tumbuhan. Fenolik
memiliki cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksi (-OH-)
dsn gugus-gugus lain penyertanya senyawa ini di beri nama sesuai nama
induknya yaitu fenol. Fenol biasanya dikelompokkan berdasarkan
jumlah atom karbon pada kerangka penyusunnya.Glikosida fenol sering
ditemukan pada produk tumbuhan alami seperti arbutin, salissin,
populin, dan glukovanilin (Karr, 2003).

2.5.9 Glikosida Aldehid

Glikosida aldehid merupakan golongan glikosida yang


aglikonnya berupa gugus aldehid. Salinigrin terkandung dalam salix
discolor terdiri dari glikosa yang diikat oleh m-hidroksibenzaldehida
sehingga merupakan glikosida aldehida. Salinigrin adalah suatu isomer
dari helisisn (0-hidroksibenzaldehid dan glukosa), dan dapat juga
diperoleh lewat oksidasi lwmah dari salisin.Amigdalin yang
menghasilkan benzaldehida pada hidrolisisnya dapat pula digolongkan
kedalam kelompok glikosida aldehida (Gunawan dan Mulyani, 2004).

2.6 Identifikasi Senyawa

2.6.1 Asam Fosfat-Bromida

10
Untuk mendeteksi digitalis glikosida, Larutan 1 :10% asam fosfat
encer

Larutan 2 :campurkan 2 ml larutan jenuh kaliumbromida, 2 ml larutan


jenih kalium bromate dan 2 ml 25% asam hidroksida.prodedur kerja
semprot plat dengan larutan 1. Dipanaskan pada suhu 120 derajat celcius
selama 12 menit. Digitalis glikosida seri b, d dan e akan menunjukkan
fluorosenpada panjang gelombang uv. Dan dipanaskan lagi pada suhu
120 derajat celcius dan disemprotkan sedikit larutan 2. Glikosida seri A
menunjukkan warna orange, seri C ditunjukkan pada flurosen berwarna
abu-abu.

2.6.2 Orcinol ( reagen bebas)

Untuk mendeteksi glikosida dan glikolipid, Larutan 0,1 gram


orcinol dalam 40,7 HCl pekat. Ditambahkan 1 ml 1% feCl 3 larutan
dengan aquades. semprot plat dan dipanaskan pada suhu 80 derajat
celcius selama 90 menit dan sampai menjadi warna ungu.

2.6.3 Timbal Tetraasetat

Larutan 1 : larutan 2 gram Pb tetraasetat ke dalam 100 ml asam glasial.

Larutan 2: larutan 1 gram 2,7 dikloflurosen dalam 100 ml etanol.


Dicampur larutan 1 dan 2 masing-masing 5 ml, dan ditambahkan
toluence kering 200 ml. Larutan reagen stabil selama 2 jam. ( Julianto ,
2019)

2.7 Isolasi Glikosida

Proses isolasi dan identifikasi senyawa flavonoid dari ekstrak etanol


buah naga merah (Hylocereus Plyrhzua ( F.A.C.Weber )Brion &Rose). Ekstrak
buah naga merah diperoleh secara maserasi serbuk buah naga merah dengan

11
pelarut etanol 96%. Ekstrak etanolyang diperoleh di partisi dengan metode
partisi cair –cair menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat dan air. Hasil
praktisi ekstrak etil asetatkemudia dilakukan pemisahan dengan kromatografi
vakum cair, sedangkan ekstrak air dihidrolisis terlebih dahulu dengan HCl lalu
dipartisi dean etil asetat. Berdasarkan αhasil pemurnian ekstrak etil asetat dan
fraksi etil asetat dengan KLT preparasi diperoleh 5 isolat tetpi hanya isolat 3
yang positif senyawa flavonoid. Hasil spektroskopi UV-Vis isolat 3
menghasilkan puncak pada 330 nm ( pita 1) dan 280 nm ( pita II), sedangkan
pada penambahan pereaksi geser tidak mengalami pergeseran batokromik dan
hipsokromik. Berdasarkan data-data yang diperoleh isolat 3 merupakan
golongan senyawa flavonon.

Proses isolasi senyawa dilakukan dengan metode ekstraksi dan


kromatografi. Fraksi yang sebagai sumber kumarin glikosida adalah fraksi etil
asetat. Isolat murni yang dihasilkan 17,6 mg berbentuk kristal berwarna kunig
dengan hasil uji fitokimia positif golongan fenolik. Berdasarkan hasil analisis
senyawa yang diperoleh dari fraksi etil asetat biji buah N. Lappaceum adalah
senyawa 5-O-α-L- rammnosa-7-hidroksikumarin.

2.8 Biosintesis Glikosida

Glikosida merupakan metabolit sekunder yang didapat dari metabolit


primer glukosa mellui jalur glikolisis. Metabolit primer adalah hasil dari
proses fotosntesis. Ada 2 lintasan metabolit sekunder yaitu glikolisis dan
siklus krebs . dan berikut ini adalah hbungan metabolit primer deanga
sekunder melalui lintasan metabilit dasar dan metabolit shikinamate yaitu
pada gambar (Puji Mulyani,2010).

12
Gambar 1: lintasan metabolit sekunder (Puji Mulyani,2010).

Gambar 2 : lintasan shikimate (Puji Mulyani,2010).

Tahapan pembentukan glikosida dari kelompok uridylyl dari urine trifosfar


(UTP) untuk gula fosfat dan enzim katalis teaksi ini adalah uridylul
transferase. Enzim- enzim yang bertindak sebagai katalisator adalah uridilil
trasferase dan telah dapat diisolasi dari binatang, tanaman dan mikroba
sedangkan guula fosfatnya dapat pentose, heksosa, dan turunan gula lainnya
pada tingkat reaksi berikutnya enzim yang digunakan adalah glikolisis
trasferase dimana terjadi perpinahan (transfer) gula dari uridin difosfat kepada
akseptor tertrntu (agligon) dan membentuk glikosida (Puji Mulyani,2010).

13
(1) UTP + Sugar 1= phospate UDP –Sugar +pp

(2) UDP – Sugar+ aglycone glikoside+UDP

Gambar 3: Reaksi biosintesis glikosida(Puji Mulyani,2010).

Apabila glikosida telah terbentuk, maka suatu enzim lain akan bekerja
untuk memindahkan gula lain kepada bagian monosakarida sehingga terentuk
bagian disakarida. Enzin serupa terdapat juga dalam tanaman yang
mengandung glkosida lainnya yang dapat membentuk bagian di-, tri-, dan
tetrasakarida dari glikosidanya dengan reaksi yang sama (Puji Mulyani,2010).

14
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Gglikosida adalah senyawa yang terdiri atas dua dabian senyawa yaitu
senyawa gula (glion) dan senyawa bukan gula (aglilon).Sifat glikosida yang
mudah larut dalam air, mudah terurai dalam keadaan lembab dan lingkungan
asam, berbentuk kriatal tak berwarna, pahit dan dapat di hidrolisa dengan
adanya enzim dan air asam.Glikosida terdiri dari berbagaimacam glikosida
saponin, steroid, flavonoid, antarakuinon, sianogenik, lakton, alkohol,
fenolik dan aldehid. Biosintesis glikosida adalah :
a. UTP + Sugar 1= phospate UDP –Sugar +pp
b. UDP – Sugar + aglycone glikoside+UDP
Jalan reaksi dari pembentukan glikosida meliputi perpindahan (transfer)
gugus uridilil dari uridin trifosfat (UTP) ke suatu gula-I- fosfat.

2. Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahan. Karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan serta

15
referensi yang ada. Kami berharap pembaca dapat member kritik dan sasaran
yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini berguna bagi penulis, khususnya para pembaca pada umumnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bogoriani N.W. 2008. Isolasi dan Identifikasi Glikosida Steroid Daun Adong
(Cordyline Terminalis Kunth). Jurnal Kimia.Vol 2 (1).

Gunawan.D dan Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi jilid I).Jakarta:

Penebar Swadaya.

Julianto, tatang shabur. 2019. Fitokimia Tinjauan Metabolit Sekunder dan Skrining
Fitokimia . Yogyakarta : UII.

Karr. 2003. Pharmacology and Pharmacobiotecnology. New Delhi: New Age


International Limited Publish. Pp. 148.

Mardiana.2012. Daun Ajaib Tumpas Penyakit.Jakarta : Niaga Swadaya.

Nuari. S, Anam Syariful, Dan Akhmad Khulmaidi.,2017. Isolasi dan Identifikasi


Senyawa Flavonoid Ekstrak Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhiuz
( F.A.C.Weber) Briton & Rose. Jurnal Farmasi Galenika.2(2): 118-125.

Dwiyati, Pujimulyani, Sri Raharjo, Y . Marsono Dan Umar Santoso., 2010, Pengaruh
Blanching Terhadap Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenol, Flavonoid, Dan
Tanin Terkondensasi Kunir Putih (Curcum Mangga Val.), Agritech, Vol. 30,
NO.3.

Rijai, Laode. 2016. Senyawa Glikosida Sebagai Bahan Farmasi Potensial Secara
Kinetik. J.Trop. Pharm Chem. 2016. Vol.3 No3

Supriyanto. Moelyono Mw, Yopi I. Febrianti R. M. 2014. Seri Herba Medika Prinsip
Obat Herbal.Jakarta: Deepublish.

Tyler E.E.R.B Lynn, E.R. James.1988. Pharmacology America.Lea & Febiger. Pp


73,77-78.

17
_SESI TANYA JAWAB_

 E0022080_Kharisma Sugiarti Pratiwi

Pertanyaan : Apa yang terjadi jika ikatan glikosida terurai?

Jawab. : Saat glikosida terurai,maka molekul aka mudah terurai menjadi 2


bagian (glikon dan aglikon)

 E0022096_Hera Sulisna Mulyanti

Pertanyaan : Bagaimana proses terbentuknya glikosida?

Jawab : glikosida dibentuk oleh eliminasi air antara hidroksil anomeric dari
monosakarida siklik dan gugus hidroksil dari senyawa lain

 E0022065_Nanda Aura Aevrellya

Pertanyaan : Berapa kadar glikosida sehingga dapat menjadi toksik pada tubuh?

Jawab : glikosida dapat menjadi toksik pada tubuh apabila kadarnya mencapai
0,2 mg/L yang setara dengan 0,2 ppm

 E0022079_Sabrina Nur Azizah

Pertanyaan : Apakah glikosida bersifat polar?

Jawab : senyawa glikosida memliki sifat sangat polar mendekati air hingga
menyerupai sifat lipidditas aqua

18
 E0022062_Wanda Khamidah

Pertanyaan : Glikosida larut dalam pelarut apa?

Jawab. : dalam bentuk glikosida,senyawa ini mudah larut dalam pelarut


polar.saat glikosida terurai,maka molekul akan mudah terurai menjadi 2
bagian (glikon dan aglikon)

 E0022061_Fanisa Putri

Pertanyaan : Glikosida termasuk metabolit apa?

Jawab : glikosida merupakan salah satu senyawa metabolit sekunder yang


terdiri atasgabungan dua bagian senyawa,yaitu glikon dan aglikon

 E0022054_Aghnia Tiara Anggrarulillah

Pertanyaan : Tanaman apa saja yang mengandung glikosida?

Jawab : tanaman yang mengandung glikosidaantara lain yaitu;tanaman obat-


obatan,daun tomat,biji karet,daun mangrove,dan tangkai daun pepaya

19

Anda mungkin juga menyukai