Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

(“PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA DENGAN


AMERIKA SERIKAT”)

 
 

OLEH :
NAMA : I GEDE JULIADA ARTA
NIM : 20211120008
 
  
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NGURAH RAI

DENPASAR

2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka............................................................................................

2.2 Tinjaoan Umum..........................................................................................

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metodelogi Tipe Penelitian........................................................................

3.2 Teknik Pengumpulan Data.........................................................................

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN……………………………………...

BAB V PENUTUP…………………………………………………………………

4.1 Kesimpulan................................................................................................

DAPTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara merupakan suatu organisasi dalam wilayah yang mempunyai


kekuasaan tertinggi yang sah dan yang diakui oleh rakyatnya, dimana terbagi atas
beberapa unsur yaitu adanya wilayah, adanya pemerintahan, adanya rakyat dan
adanya pengakuan/kedaulatan. Sedangkan administrasi adalah proses kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan
bersama dan untuk perbandingan adalah dua hal atau lebih yang di bandingkan
dengan hal yang lainnya. Administrasi negara perbandingan merupakan
perbandingan administrasi di dua negara atau lebih yang berbeda.

Ilmu Administrasi Negara adalah ilmu pengetahuan (cabang ilmu


administrasi) yang secara khas melakukan studi (kajian) terhadap fungsi intern dan
ekstern struktur-struktur serta proses-proses yang terdapat di bagian yang sangat
penting dari sistem dan aparatur pemerintahan. Secara singkat, dapat pula disebut
administrasi Negara. Dalam bahasa sehari-hari, administrasi negara disebut juga
“pemerintahan” selama tidak dicampuradukkan dengan pemerintahan yang sifatnya
eksekutif atau politik kenegaraan. Di kalangan departemen kehakiman dan badan-
badan pengadilan dikenal dengan istilah tata usaha negara.

Perbandingan administrasi negara adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji


sistem pelayanan negara dan penyelenggaraan negara dengan pendekatan
perbandingan. Perbadingan ini bertujuan membandingkan pola-pola administrasi dari
berbagai sudut pandang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, rumusan masalah

dalam penulisan ini adalah sebagai untuk mengetahui bentuk pemerintahan di Negara

Amerika Serikat.
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan tujuan dari penulisan ini

adalah untuk mengetahui bentuk pemerintahan yang ada di Amerika Serikat.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

Indonesia Pengertian Perbandingan Administrasi Negara, Sebelum permulaan


abad ke-20, studi perbandingan administrasi negara termasuk dalam studi ilmu
pemerintahan. Setelah Perang Dunia II, ilmu perbandingan administrasi negara mulai
mendapatkan perhatian,terutama oleh Robert E. Dahl (1947). Bertepatan dengan tahun
itulah awal kelahiran ilmu perbandingan administrasi negara yang berlanjut dengan
diadakannya konferensi Princeton tahun 1952. Konferensi tersebut salahsatunya
membahas masalah penelitian dan metode pengajaran perbandingan administrasi
negara yang sistematik.

Hasil konferensi Princeton tahun 1952 tersebut telah menyita perhatian serius
dari para pakar ilmu administrasi, terutama administrasi perbandingan. Banyak penulis
menguraikan gagasannya mengenai perbandingan administrasi, di antaranya William J.
Siffin pada tahun 1957, dan sejak tahun 1957, ilmu perbandingan administrasi negara
terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Di Indonesia, ilmu ini merupakan
salah satu mata kuliah dalam program studi administrasi negara.Perbandingan
administrasi negara tersusun dari tiga konsep yang sangat bermakna, yaitu
kata“perbandingan”,“administrasi”,dan kata“negara”. Perbandingan, artinya
melakukan penilaian terhadap dua hal yang sama dalam objek tertentu. Kata
“perbandingan” dapat diartikan pula dengan istilah menyamakan dan membedakan dua
objek atau lebih objek.

2.2 Tinjauan Umum

Sistem pemerintahan di Amerika Serikat adalah republik konstitusional federal


dan demokrasi perwakilan. Melansir USA Facts (2021), pemerintah Amerika Serikat
bertindak berdasarkan checks and balances yang ditentukan oleh Konstitusi negara,
yang berfungsi sebagai dokumen hukum tertinggi. Di Amerika Serikat, warga negara
biasanya tunduk pada 3 tingkat pemerintahan, yaitu federal, negara bagian, dan
daerah. Tugas pemerintah daerah biasanya dibedakan antara pemerintah county
(setingkat kabupaten) dan munisipal. Teks asli Konstitusi menetapkan struktur dan
tanggung jawab pemerintah federal dan hubungannya dengan masing-masing negara
bagian Amerika Serikat yang berjumlah 50. Konstitusi negara telah diamandemen 27
kali, termasuk 10 amandemen pertama, Bill of Rights, yang menjadi dasar utama dari
hak-hak individu orang Amerika Serikat.

 Struktur pemerintahan federal


Konstitusi Amerika Serikat membagi pemerintah federal menjadi tiga cabang
fungsi, untuk memastikan tidak ada individu atau kelompok yang mendapatkan
terlalu banyak kendali di pemerintah pusat.
 Cabang legislatif bertugas untuk membuat undang-undang (Kongres)
 cabang eksekutif untuk menjalankan undang-undang (Presiden, Wakil
Presiden, Kabinet)
 cabang Yudisial untuk mengevaluasi hukum (Mahkamah Agung dan
pengadilan lainnya).

Setiap cabang pemerintahan dapat mengubah tindakan cabang lainnya,


contohnya sebagai berikut:

 Contoh pertama, presiden dapat memveto RUU legislatif yang disahkan


oleh Kongres sebelum menjadi undang-undang.
 Contoh kedua, Kongres bisa mengkonfirmasi atau menolak penunjukan
presiden dan dapat memberhentikan presiden dari jabatannya dalam
keadaan luar biasa.
 Contoh ketiga, Hakim Mahkamah Agung yang dapat membatalkan
undang-undang inkonstitusional, diangkat oleh presiden dan disahkan
oleh Senat.

 Legislatif dalam pemerintahan federal


Cabang legislatif dalam pemerintahan federal berfungsi memberlakukan
undang-undang, mengkonfirmasi, atau menolak pengajuan presiden, dan
memiliki wewenang untuk menyatakan perang. Cabang ini terdiri dari Kongres
(Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat) dan beberapa lembaga yang
memberikan layanan dukungan kepada Kongres. Pihak legislatif berfungsi
untuk mempertimbangkan hal-hal yang diajukan oleh gubernur atau
diperkenalkan oleh anggotanya untuk membuat peraturan perundang-undangan
menjadi undang-undang. Cabang legislatif juga menyetujui anggaran negara
bagian dan memprakarsai undang-undang pajak dan pasal-pasal pemakzulan.
 Eksekutif dalam pemerintahan federal
Cabang eksekutif dalam pemerintahan federal berfungsi untuk
menjalankan dan menegakkan hukum, termasuk presiden, wakil presiden,
Kabinet, 15 departemen eksekutif, lembaga independen, dewan, komisi, dan
komite lainnya.
 Yudikatif dalam pemerintahan federal
Cabang yudikatif dalam pemerintahan federal berrfungsi menafsirkan arti
undang-undang, menerapkan undang-undang untuk kasus-kasus individu, dan
memutuskan apakah undang-undang melanggar Konstitusi. Cabang yudisial
terdiri dari Mahkamah Agung dan pengadilan federal lainnya.
Kemudian, fungsi yang terakhir adalah sebagai bagian dari sistem checks
and balances di antara tiga cabang pemerintahan negara bagian yang
mencerminkan sistem federal dan mencegah cabang mana pun
menyalahgunakan kekuasaannya.

Setiap negara bagian kecuali satu memiliki badan legislatif bikameral yang
terdiri dari dua majelis, yaitu majelis tinggi yang lebih kecil dan majelis rendah
yang lebih besar.

Bersama-sama kedua majelis membuat undang-undang negara bagian dan


memenuhi tanggung jawab pemerintahan lainnya.

Majelis atas yang lebih kecil disebut Senat, dan anggotanya umumnya
menjabat lebih lama, biasanya 4 tahun.

Majelis bawah yang lebih besar disebut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR),
tetapi beberapa negara bagian menyebutnya Majelis atau Dewan Delegasi.
Anggota DPR biasanya menjabat dengan masa jabatan yang lebih pendek,
seringkali 2 tahun. Nebraska adalah satu-satunya negara bagian Amerika
Serikat yang hanya memiliki satu majelis di badan legislatifnya.

 Eksekutif dalam pemerintahan negara bagian Amerika Serikat.


Di setiap negara bagian Amerika Serikat, cabang eksekutif dipimpin oleh
seorang gubernur yang dipilih langsung oleh rakyat.
Di sebagian besar negara bagian, pemimpin lain di cabang eksekutif juga
dipilih secara langsung, seperti letnan gubernur, jaksa agung, sekretaris negara,
serta auditor dan komisaris.
Negara bagian berhak untuk berorganisasi dengan cara apa pun, sehingga
mereka sering sangat berbeda dalam hal struktur eksekutif. Tidak ada dua
organisasi eksekutif negara yang identik.

 Yudikatif dalam pemerintahan negara bagian Amerika Serikat


Sebagian besar negara bagian Amerika Serikat memiliki pengadilan
tertinggi yang mendengarkan banding dari pengadilan negara bagian yang lebih
rendah.
Struktur pengadilan dan pengangkatan/pemilihan hakim ditentukan baik
oleh undang-undang atau konstitusi negara.
Pengadilan tertinggi negara bagian Amerika Serikat biasanya berfokus
pada koreksi kesalahan yang dibuat di pengadilan yang lebih rendah dan karena
itu tidak mengadakan persidangan.
Keputusan yang dibuat di pengadilan tertinggi negara bagian biasanya
mengikat. Namun, ketika pertanyaan diajukan mengenai konsistensi dengan
Konstitusi AS, masalah dapat diajukan langsung ke Mahkamah Agung
Amerika Serikat.
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metodelogi Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif yang bersifat


deskriptif dengan pendekatan induktif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu
agar fokus penelitian sesuai dengan literatur sertah bahan-bahan penelitian yang
dipakai dalam menyusul makalah ini.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Penulis dalam mengumpulkan data menerapkan teknik studi pustaka


(Library Research) dengan cara mencari informasi dari litaratur yang berkaitan
dengan permasalahan yang dibahas, yakni melalui buku, jurnal, beberapa dari laporan
resmi institusi ternama, dan artiket website (Yulianda, 2019).
DAFTAR PUSTAKA

Chhibber, Pradeep K.; Kollman, Ken (2004). The formation of national party


systems: Federalism and party competition in Canada, Great Britain, India, and the
United States. Princeton University Press.

Stanek, Wojciech (1996). Konfederacje a ewolucja mechanizmów walki politycznej w


Rzeczypospolitej XVIII wieku. Olsztyn: Interpress. hlm. 135–136.

Avnon, Dan (16 November 2007). "Parties laws in democratic systems of


government". The Journal of Legislative Studies.

A.W Wijaya, 1996, Pemerintahan Desa dan Administrasi Desa menurut UU No. 5 Th
1979 (sebuah tinjauan), RajaGrafindo Persada, Jakarta

Saparin, Sumber, 1979, Tata Pemerintahan dan Administrasi Pemerintahan Desa,


Ghalia Indonesia, Jakarta

Surianingrat, Bayu, 1985, Pemerintahan Administrasi Desa dan Kelurahan,Aksara


Baru, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai