Anda di halaman 1dari 2

Nama : Annisa

NIM : 5111422092

ISLAM NUSANTARA

Islam Nusantara bukanlah model Islam baru tapi merupakan suatu wujud empiris Islam
yang dikembangkan di Nusantara setidaknya sejak abad ke-16. Islam Nusantara
didefinisikan sebagai penafsiran Islam yang mempertimbangkan budaya dan adat istiadat
lokal di Indonesia dalam merumuskan fikihnya. Selain itu juga sebagai bentuk penafsiran
alternatif masyarakat Islam global yang selama ini selalu didominasi perspektif Arab dan
Timur Tengah.
Istilah Islam Nusantara secara secara resmi diperkenalkan dan digalakkan oleh organisasi
Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama pada 2015, dan pada bulan Juni di
tahun yang sama Presiden Joko Widodo telah secara terbuka memberikan dukungan
kepada Islam Nusantara, karena dianggap cocok dengan nilai budaya Indonesia.
Islam Nusantara tidak anti Arab. Malah, mereka ahli berbahasa Arab, baik dalam tulisan
maupun ucapan. Adalah persepsi yang salah bahwa Muslim Nusantara anti Arab dan
alergi dengan Arab.
Beberapa pemikir Muslim mengemukakan gagasan mereka. “Islam Nusantara ialah
paham dan praktek keislaman di bumi Nusantara sebagai hasil dialektika antara teks
syariat dengan realitas budaya setempat.” (Muhajir dalam Sahal & Aziz, 2015: 67).
“Islam Nusantara adalah Islam yang khas ala Indonesia, gabungan nilai Islam teologis
dengan nilai-nilai tradisi lokal, budaya, adat istiadat di tanah air.” (Bizawie dalam Sahal
& Aziz, 2015: 239).

Definisi pertama menjelaskan bahwa Islam Nusantara merupakan paham Islam yang
substansi dan implementasinya terjadi di wilayah Nusantara dalam bentuk pertautan
antara wahyu dan budaya Nusantara, yang menjadikan Islam Nusantara memiliki nuansa
khas Nusantara. Sedangkan definisi kedua menyatakan bahwa Islam Nusantara
merupakan Islam yang mempunyai karakter Indonesia, hasil interaksi nilai-nilai Islam
teologis dengan tradisi Indonesia. Definisi kedua mempersempit ruang lingkupnya
menjadi hanya wilayah Indonesia, lebih sempit dari pengertian pertama yang menyebut
bumi Nusantara di mana tidak turut dijelaskan batasan Nusantara itu mencakup wilayah
mana saja.
Pro dan kontra soal Islam Nusantara juga terjadi di media sosial. Pihak yang pro berjuang
keras menggunakan penalarannya dalam beragumentasi agar Islam Nusantara dapat
Nama : Annisa
NIM : 5111422092
diterima semua kalangan. Semantara pihak yang kontra berusaha menyerang dan
mematahkan semua argumen yang dibangun pihak pro Islam Nusantara. Tuduhan pihak
kontra terasa agak ambigu dengan mencurigai gagasan Islam Nusantara merupakan
produk Barat.
Pihak kontra meyakini bahwa Islam itu hanya satu, yaitu Islam yang diajarkan Nabi
Muhammad SAW. Islam tidak bisa diberikan julukan berdasarkan metode pendekatan
maupun kawasan seperti Islam Nusantara. Islam dengan ciri khas seperti Islam Nusantara
dipandang negatif dan diyakini hal itu salah. Di mata mereka, kelompok pro Islam
Nusantara dianggap sebagai ahli bid’ah, karena berbeda dengan Islam ideal dalam
pandangan mereka. Islam Nusantara, menurut mereka, tidak lagi murni karena dimasuki
paham dari luar.
Pihak pro, di sisi lain, mendapat dukungan dari para pemikir Muslim. Dalam kesimpulan
mereka, Islam memang satu namun ekspresinya beragam. Islam Nusantara menunjukkan
ekspresi karakteristik Islam Indonesia yang khas dan tidak dimiliki Islam di belahan bumi
lain. 

Anda mungkin juga menyukai