A. ISLAM MODERAT
Islam moderat adalah Islam pertengahan, tidak ghuluw (berlebih-lebihan) dan tidak juga
tafrith (meremehkan), tidak ekstrim kanan dan tidak juga ekstrim kiri untuk istilah modern
saat ini.
Dalam Islam, referensi beragama memang satu, yaitu Alquran dan Hadits, namun
fenomena menunjukkan bahwa wajah Islam adalah banyak. Ada berbagai golongan
Islam yang terkadang mempunyai ciri khas sendiri-sendiri dalam praktek dan amaliah
keagamaan. Tampaknya perbedaan itu sudah menjadi kewajaran, sunatullah, dan
bahkan suatu rahmat.
Azyumardi Azra juga kerap menyebut bahwa Islam moderat merupakan karakter asli
dari keberagamaan Muslim di Nusantara. inilah yang banyak menarik simpatik
masyarakat Indonesia pada saat itu untuk mengikuti ajaran Islam.
Pergaulan muda mudi saat ini biasanya dibumbui dengan istilah "pacaran". menurut Iip
Wijayanto, pacaran adalah sebuah hubungan yang dibangun atas dasar komitmen,
berangkat dari rasa "cinta" untuk memiliki (memonopoli) seluruh potensi yang dimiliki
pasangannya, sambil berproses menuju ke level yang lebih serius. Serius menikah atau
serius untuk "berpisah".
Dikalangan tertentu pacaran tidak dikenal, pun mereka tahu tetapi cenderung
menghindari karena menganggap gaya itu tidak lagi mutlak dilakukan pada masa
pranikah. Selain itu pacaran dinilai tidak sesuai dengan norma agama, dan merupakan
satu kesiasiaan saja berjalan bersama orang yang belum tentu 100% menjadi pasangan
kita.
Oleh karena banyak terdapat kesia-siaan dalam pacaran tersebut, maka Islam tidak
mengenal pacaran ala anak muda-mudi saat ini.
Islam mengenal "pacaran" dalam kemasan yang berbeda. Islam hanya mengajarkan
bentuk curahan kasih sayang dan cinta itu setelah melalui satu proses sakral yakni
pernikahan.
cara menghidari pergaulan yang mengarah pada pergaulan maksiat
1. Menundukkan Pandangan
2. Tidak Berduaan dengan Bukan Mahrom di Tempat Sepi
3. Tidak Berkhalwat
.