Anda di halaman 1dari 27

lOMoARcPSD|17159186

MINI Riset Psikologi Pendidikan

Pendidikan Ekonomi (Universitas Negeri Medan)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)
lOMoARcPSD|17159186

MINI RISET PSIKOLOGI PENDIDIKAN


BELAJAR YANG MENYENANGKAN, BERHASIL,
DAN MEMBANGUN KARAKTER

NAMA MAHASISWA KEL.1 :


ALYA YASMIN (7203141031)
FISKA YOLANDA (7201141002)
KAREN ORELIA GULO (7203341014)
ROBIATUN ADAWIYAH HASIBUAN
(7203141002)
NAMA DOSEN PENGAMPU :
Prof. Rosmala Dewi, M.Pd.
MATA KULIAH :
PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
BULAN April 2021

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

ABSTRAK

Penelitian yang kelompok kami lakukan ini bertujuan untuk mengetahui


bagaimana yang dapat dikatakan suasana belajar yang menyenangkan; berhasil; dan
membangun karakter, membantu orang-orang yang terlibat didalam proses belajar
mengajar dalam menciptakan susasana belajar yang menyenangkan dan
membangun karakter. Metode pengumpulan data yang kelompok kami gunakan,
yaitu dengan cara menyebarkan angket atau kuesioner, yang dimana angket tersebut
dibuat langsung oleh kelompok kami. Adapun tujuan digunakannya angket ini adalah
untuk mencari informasi tentang sebuah permasalahan yang sering terjadi didunia
pendidikan, yaitu tentang belajar yang menyenangkan, berhasil, dan membangun
karakter. Hasil dari penelitian ini untuk mengetahui secara singkat pendapat para
pelajar tentang (1) Pengertian belajar yang menyenangkan, (2) Kriteria seperti apa
yang dapat dikatakan belajar yang menyenangkan dan membangun karakter, (3)
Harapan para peserta didik kepada guru bidang studi dalam menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan didalam kelas, (4) Mengetahui pendapat peserta didik
terhadap permasalahan tentang guru bidang studi yang tidak mendukung bakat para
peserta didiknya, (5) Mengetahui penggunan media belajar yang digunakan didalam
proses kegiatan belajar mengajar dikelas.

Kata Kunci: Belajar, Pembelajaran, Belajar yang menyenangkan, Pembelajaran


Karakter, Keterampilan dasar yang dimiliki guru, Kriteria dan aktivitas
yang diharapkan peserta didik didalam kelas.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas MR dengan lancar tanpa adanya kendala atau
permasalahan yang bisa saja menghambat kami untuk menyelesaikan tugas kami ini
dan kami juga mengucapkan syukur kepada-Nya karena kami masih diberikan
kesehatan sampai saat ini

Kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak khususnya


kepada ibu dosen pengampu mata kuliah psikologi pendidikan, yaitu Ibu Rosmala
Dewi, M.Pd., Kons,.

Adapun yang menjadi tujuan dari tugas ini adalah untuk membandingkan dua
jurnal atau lebih dan dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Adapun yang menjadi tugas kami adalah “MINI RISET” yang mengangkat
sebuah judul “Belajar Yang Menyenangkan, Berhasil, dan Membangun Karakter.”

Jika didalam penulisan tugas kami ini terdapat berbagai banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisannya baik dari segi tanda baca, penulisan EYD, hubungan
antarkalimat tidak sesuai maka kepada para pembaca, kami memohon maaf
sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang para pembaca telah lakukan. Hal
tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi untuk kami dalam pembuatan
tugas ini.

Semoga dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat


kepada para pembaca yang dapat berupa ilmu pengetahuan yang baik dan benar
dan dapat menambah wawasan pembaca atas informasi yang diberikan atau yang
disajikan dari tugas kami ini.
MEDAN, APRIL 2021
PENULIS

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

DAFTAR ISI
SAMPUL DAN HALAMAN JUDUL………………………………………I
Abstrak……………………………………………………………………...II
KATA PENGANTAR……………………………….………………………III
DAFTAR ISI…………………………………………………………………IV
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………..V
A. Latar Belakang Masalah……………………………….…
B. Identifikasi Masalah……………………………………….
C. Batasan Masalah……………………………….…………
D. Rumusan Masalah……………………….……….....……
E. Tujuan Survey…………………….………………….……
F. Manfaat Survey………….………………………………..
BAB II. LANDASAN TEORI……………………………………………...VII
A. Pengertian Belajar……………………………
B. Konsep dari Belajar dan Pembelajaran………………..
C. Konsep Dasar Belajar yang Menyenangkan……….
D. Pendidikan Karakter yang Menyenangkan…….
E. Kerangka Berpikir……………………………………………
BAB III. METODE SURVEY………………………………………..…….XII
A. Tempat dan Waktu Survey………………………………….
B. Subject Survey………………………………………………..
C. Teknik Pengambilan Data……………………………………
D. Instrumen Survey……………………………………………..
E. Teknik Analisis Data………………………………………….
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………XV
BAB V. PENUTUP………………………………………………………….XXIV
A. Kesimpulan………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..XXVI

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kelompok kami melakukan observasi tentang permasalahan belajar yang
menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter dengan alasan untuk memenuhi
tugas kuliah Psikologi Pendidikan dan untuk mengetahui bagaimana konsep dari
belajar yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter.
Seperti yang kita ketahui dan kita rasakan bahwa masih ada beberapa guru
menerapkan metode pembelajaran yang monoton, kaku, suasana kelas yang sepi
dikarenakan kurang aktifnya para peserta didik dalam proses belajar mengajar
dikelas, dan guru yang otoriter dan tidak dapat menerima kritikan; masukan; dan
pendapat dari peserta didiknya. Untuk itulah kelompok kami ingin metode
pembelajaran seperti itu dapat diubah menjadi metode pembelajaran yang
menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter. Kami ingin semua pihak yang
terlibat didalam proses belajar mengajar dikelas dapat menikmati suasana kelas yang
jauh dari kesan “horor, mencekam”. Kami ingin para peserta didik datang kesekolah
tanpa rasa takut, tanpa ada beban, dan tanpa ada keterpaksaan.

B. Identifikasi Masalah
Sebelumnya kelompok kami sudah sedikit menyinggung permasalahan yang
dihadapi para guru didalam metode pembelajaran yang digunakan para guru dalam
proses belajar mengajar dikelas. Masih dapat kita temui bahwa beberapa guru
menggunakan metode pembalajaran yang monoton dan kaku. Untuk itu kelompok
kami ingin memberikan pembahasan dan masukkan tentang metode pembelajaran
yang monoton dan kaku diubah menjadi metode pembelajaran yang menyenangkan.

C. Batasan Masalah
Sehubungan dengan tema dan cakupan survei maka penelitian kelompok kami ini
dilakukan kepada para peserta didik yang berada dijenjang pendidikan Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

D. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari belajar
2. Bagaimana konsep dari belajar dan pembelajaran
3. Bagaimana konsep dasar belajar yang menyenangkan
4. Bagaimana konsep dari pendidikan karakter yang menyenangkan

E. Tujuan Survei
1. Mengetahui pengertian belajar
2. Mengetahui konsep belajar dan pembelajaran
3. Mengetahui konsep belajar yang menyenangkan
4. Mengetahui konsep pendidikan karakter yang menyenangkan

F. Manfaat Survei
Berdasarkan survei yang kelompok kami lakukan, kami ingin memberikan
informasi mengenai konsep dari belajar yang menyenangkan, kami ingin membantu
para guru menciptakan suasana kelas menjadi menyenangkan dan mengubah
metode pembelajaran yang monoton dan kaku menjadi metode pembelajaran yang
fleksibel, aktif, dan menyenangkan yang dapat membantu para peserta didik menjadi
mudah menerima materi pembelajaran yang dibawa guru didalam kelas.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Pengertian Belajar
Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkan perubahan
tingkah laku. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan yang baru. Sebelum
belajar seseorang mungkin tidak memiliki pengetahuan tertentu, akan tetapi setelah
belajar memilikya. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu sangat dangkal, akan
tetapi setelah belajar menjadi lebih dalam.
Belajar menurut Skinner adalah menciptakan kondisi peluang dengan
penguatan (reinforcement), sehingga individu akan bersungguh-sungguh dan lebih
giat belajar dengan adanya ganjaran (punishment), pujian (reward) dari guru atas
hasil belajarnya. Belajar dalam pandangan Skinner adalah kesempatan terjadinya
peristiwa yang menimbulkan respon belajar, baik konsekuensinya berupa pujuan
maupun teguran atau hukuman.
Robert M. Gagne memandang bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus-menerus yang bukan hanya
disebabkan oleh pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama isi dengan ingatan memengaruhi individu sedemikian rupa sehingga
perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu setelah
ia mengalami situasi itu.

B. Konsep Dasar dari Belajar dan Pembelajaran


Dalam kegiatan belajar dan mengajar, peserta didik adalah subjek dan objek
dari kegiatan pendidikan. Oleh karena itu, makna dari proses pengajaran adalah
kegiatan belajar peserta didik dalam mencapai suatu tujuan pengajaran. Tujuan
pengajaran akan dicapau apabila peserta didik berusaha secara aktif untuk
mencapainya. Keaktifan anak didik tidak hanya dituntut dari segi fisik, tetapi juga dari
segi kejiwaan.
Belajar menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang disadari
atau disengaja. Aktivitas ini menunjuk pada keaktifan seseorang dalam melakukan
aspek mental yang memungkinkan terjadinya perubahan pada dirinya. Dengan

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik apabila
intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi dan
sebaliknya.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.
Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan
kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik
dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan
belajar. Yang dikatakan dengan proses pembelajaran adalah suatu sistem yang
melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi
untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Komponen-Komponen Pembelajar, yaitu (1) Guru dan Siswa, Guru adalah
pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang terdapat dalam upaya memberikan sejumlah ilmu pengetahuan
kepada peserta didik di sekolah. Sama halnya dengan guru, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa yang memiliki latar
belakang berbeda-beda. Terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan
rendah. Perbedaan tersebut tentunya memerlukan perlakuan yang berbeda, (2)
Tujuan pembelajaran, Tujuan merupakan komponen yang dapat mempengaruhi
komponen pengajaran lainnya, seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
pemilihan metode, alat, sumber dan alat evaluasi. Oleh Karena itu, maka seorang
guru tidak dapat mengabaikan masalah perumusan tujuan pembelajaran.
(3) Materi pembelajaran, Materi pembelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran
proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Oleh karena itu, guru yang akan
mengajar pasti memiliki dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa, (4) Metode pembelajaran, m kegiatan belajar mengajar, metode

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

sangat diperlukan oleh guru, penggunaan metode dapat dilakukan secara bervariasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan metode pembelajaran yang
bervariasi akan memberikan suasana belajar yang menarik, dan tidak membosankan
bagi peserta didik.
(5) Alat pembelajaran, Alat pembelajaran adalah media yang berfungsi
sebagai alat bantu untuk memperlancar penyelengaraan pembelajaran aga lebih
efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media dalam
pembelajaran haruslah disesuaikan dengan kondisi yang sedang berlangsung. Media
atau alat pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarkan,
(6) Evaluasi, Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran, akan tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik guru atas kinerja yang
telah dilakukannya dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi dapat diketahui
kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen dalam pembelajaran. Dengan
adanya evaluasi dalam pembelajaran, sehingga guru akan mengetahui sejauh mana
siswa dapat memahami materi yang disampaikan.

C. Konsep Dasar Belajar yang Menyenangkan


Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi pelajaran kepada
peserta didik akan tetapi guru juga berperan sebagai pendidik, serta harus
memposisikan diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga
professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tengah berkembang serta
tuntutan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia.
Keterampilan dasar guru dalam mengajar di kelas merupakan tuntutan yang
harus dikuasai dan dilakukan oleh para guru, dengan tujuan agar pembelajaran di
kelas dapat terwujud pembelajaran yang baik dan menyenangkan. Alvin W. Howard
(Slameto, 2010: 32) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas untuk
mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau
mengembangkan 2Tskill, attitude, ideals2T (cita-cita), 2Tappreciations2T
(penghargaan) dan 2Tknowledge2T. Salah satu keterampilan seorang guru yaitu
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Rose dan Nicholl (2003: 112).

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

Ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan adalah (1) menciptakan


lingkungan tanpa stress, lingkungan yang aman untuk melakukan kesalahan, namun
menumbuhkan harapan meraih sukses sangat tinggi, (2) menjamin bahwa bahan ajar
itu relevan dengan manfaat dan pentingnya dalam memenuhi harapan siswa, (3)
menjamin bahwa secara emosional dapat berlangsung proses belajar positif, pada
umumnya suasana ini dapat tumbuh jika belajar dilakukan bersama orang lain, ada
humor dan dorongan semangat, waktu rehat dan jeda teratur, serta dukungan
antusias, (4) melibatkan secara sadar semua indera dan juga pikiran otak kiri dan
otak kanan, (5) menantang peserta didik untuk dapat berpikir jauh ke depan dan
mengekspresikan yang sedang dipelajarinya dengan mengarahkan kecerdasan
secara optimal untuk memahami bahan ajar, (6) mengkonsolidasikan bahan ajar
yang sudah dipelajari dengan meninjau ulang dalam periode-periode yang relaks.
Aktivitas guru yang diharapkan peserta didik agar terciptanya suasana belajar
yang menyenangkan didalam kelas, yaitu (1) menyampaikan materi dengan baik,
dapat dimengerti, menggunakan contoh contoh nyata, memanfaatkan media yang
ada, (2) tidak otoriter, (3) tepat waktu, menegakan disiplin dalam pembelajaran, (4)
mengajar menyenangkan, menarik perhatian, suka bercanda; tidak serius terus, (5)
menumbuhkan semangat belajar kepada peserta didik, (6) dapat berkomunikasi
dengan akrab kepada peserta didik, (7) membina kemampuan berbicara,
mengeluarkan pendapat, ekspresi diri

D. Konsep Pendidikan Karakter yang Menyenangkan


Pendidikan karakter menentukan cara berpikir dan perilaku seseorang.
Karakter yang baik dapat memberikan dorongan untuk berbuat baik, menyetujui
seseorang yang setiap saat berbuat baik atau memiliki budi pekerti luhur. Hill (2002)
menyatakan bahwa secara umum “Character determines someone’s private thoughts
and someone’s actions done. Good character is the inward motivation to do what is
right, according to the highest standard of behaviour, in every situation”.
Bertemali dengan pendidikan karakter, Dimerman (2009) telah
mengimplementasikan karakter dalam pembelajaran di kelas/sekolah dan di rumah
(seperti pekerjaan rumah/PR). Dalam mengimplementasikan pendidikan karakter,

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

Dimerman membuat panduan berisi (1) tema aktivitas; (2) topik; (3) materi; (4) seting,
(5) strategi pembelajaran; dan (6) diskusi.
Guru merupakan aktor utama dalam pembelajaran. Artinya situasi, interaksi,
dinamika, dan kesuksesan dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Guru
yang yang dapat membelajarkan karakter dengan menyenangkan hendaknya
memiliki kompetensi sebagai berikut, yaitu (1) Menguasai materi dengan baik dengan
wawasan luas, Untuk dapat menguasai materi dengan baik, guru perlu membaca
materi dan memperluas materi dengan wawasan terkait, (2) Memilih dan
mengimplementasikan metode mengajar yang tepat. Ketepatan dalam memilih dan
mengimplementasikan metode secara tepat dapat menghantarkan pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan, (3) Memilih dan mengimplementasikan metode
mengajar yang tepat. Ketepatan dalam memilih dan mengimplementasikan metode
secara tepat dapat menghantarkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,
(4) Kreatifdengan menyajikan sesuatu yang baru sehingga kebaruan ini senantiasa
ditunggu-tunggu pembelajar. Guru yang kreatif akan dapat menyajikan teknik dan
strategi baru yang ditunggu-tunggu oleh pembelajar, walaupun materi yang disajikan
sama, (5) Menyampaikan materi dengan mentransformasi berbagai teknik
pembelajaran. Materi yang sama dikemas dengan cara yang berbeda. Perbedaan ini
terletak pada bentuk atau wujud sajian materi, atau model pembelajaran, media,
metode, atau teknik pembelajaran, (6) Dapat menjadi aktor dan fasilitator. Guru
sebagai aktor dapat beraksi (acting) seperti pemeran dalam suatu cerita, dapat
menjadi berbagai peran. Misalnya dalam metode cerita guru dapat menjadi berbagai
peran dengan sikap dan ucap yang tepat pasti akan menarik bagi siswa. Guru
sebagai fasilitator menyiapkan berbagai fasilitas yang dapat mendorong siswa untuk
belajar (kelompok atau mandiri).

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

BAB III. METODE SURVEI

A. Tempat dan Waktu Survei


Observasi yang kelompok kami lakukan adalah menggunakan angket, dimana
tempat melakukan observasi dilakukan melalui laptop atau handphone didaerah
masing-masing dan dilakukan oleh subjek penelitian kelompok kami. Pada hari
Minggu dan Senin 18-19 April 2021, pada pukul 19.57 – 09.00 WIB.

B. Subjek Survei
Yang menjadi subjek penelitian dari kelompok kami adalah para pelajar yang
berada dijenjang pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Akhir, Perguran Tinggi. Adapun yang menjadi sampel subjek dari
penelitian kelompok kami ini terdiri dari 38 pelajar dengan jenjang pendidikan yang
berbeda-beda.

C. Teknik Pengambilan Data


Teknik pengambilan data untuk penelitian yang kelompok kami lakukan adalah
dengan menggunakan metode angket angket atau kuesioner yang dimana angket
tersebut dibuat langsung oleh kelompok kami. Adapun tujuan digunakannya angket
ini adalah untuk mencari informasi tentang sebuah permasalahan yang sering terjadi
didunia pendidikan, yaitu tentang belajar yang menyenangkan, berhasil, dan
membangun karakter.

D. Instrumen Survei
Adapun instrument survei dari penelitian kelompok lakukan adalah dengan
terdiri dari beberapa pertanyaan yang terdapat dalam angket yang diunduh melalui
google form yang telah kelompok kami siapkan sebagai berikut:

1. Jelaskan pengertian singkat tentang belajar yang menyenangkan


2. Pilih kriteria seperti apa yang dapat dikatakan belajar yang menyenangkan

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

a. Para siswa/siswi berani memberikan pendapat ketika guru memberikan


sebuah pertanyaan dan berperan aktif didalam proses belajar.
b. Metode pembelajaran yang membosankan
c. Guru tidak dapat menerima pendapat yang diberikan siswanya tentang
materi yang diajarkan gru tersebut.
d. Seorang guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan akrab kepada
murid-muridnya
3. Bagaimana sistem pembelajaran disekolah anda?
a. Membosankan
b. Menyenangkan
c. Biasa saja
d. Membingungkan
4. Bagaimana cara guru membuat proses belajar mengajar lebih
menyenangkan?
a. Membiarkan murid ribut didalam kelas
b. Melakukan kegiatan makan-makan didalam kelas
c. Pembelajaran yang tidak terlalu serius maupun kaku dalam mengajar
5. Sebutkan minimal 3 apa saja harapan anda untuk guru-guru bidang studi yang
dalam proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran yang
kaku dan monoton
6. PAKEM merupakan singkatan dari
a. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Ekonomis, dan Menyenangkan
b. Pendidikan Aktif, Kreatif Efektif, dan Menyenangkan
c. Pembinaan Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan
d. Pembelajaran Aktif, Kreatif, namun tetap Efektif dalam suasana yang
menyenangkan
7. Apakah proses belajar mengajar didalam kelas anda menggunakan berbagai
metode belajar yang bervariasi, seperti guru menampilkan film atau video
melalui LCD proyektor untuk membantu murid memahami materi, guru
mengajak murid untuk melakukan debat pendapat tentang materi
pembelajaran.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

a. Ya
b. Tidak
8. Bagaimana tanggapan anda untuk guru bidang studi yang tidak mendukung
keterampilan para murid-muridnya.

E. Teknik Analisis Data


Cara yang kami gunakan dalam menganalisis data permasalahan dari tema
yang kelompok kami angkat dengan cara memnyebarkan sebuah angket kepada
para pelajar dari jenjang pendidikan SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Setelah
penyebaran angket tersebut, kelompok kami mengumpulkan terlebih dahulu sebelum
dilakukan sebuah analisa.Setelah semua angket sudah sampai dan terkumpul
ketangan kami, kami langsung membuat sebuah pembengelompokkan dari hasil dari
pertanyaan yang ada. Kemudian dari hasil akhir tersebut, kelompok kami dapat
menarik sebuah kesimpulan dan dapat memberikan masukan atas permasalahan
yang menjadi topik pembahasan kelompok kami lakukan.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil akhir dari angket yang kelompok kami sebarkan adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian singkat tentang belajar yang menyenangkan
Subjek: 15 responden (sampel)
 Belajar yang menyenangkan adalah belajar yang tidak menggunakan metode
pembelajaran yang kaku atau monoton dan didalam proses belajar mengajar
para siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat.
 Belajar yang tidak membosankan yang tidak berpacu sekali kepada materi
belajar
 Belajar yang menyenangkan ialah belajar dimana suatu kita menyukai sebuah
pembelajaran tersebut dan membuat diri tenang dan aman jika
mempelajarinya
 Belajar menyenangkan adalah belajar dengan tidak terpaksa, tulus dari hati
agar materi yang dipelajari juga bisa dengan gampang dimengerti
 Belajar dengan keadaan tenang tanpa keributan
 Pembelajaran-pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang
menyenangkan dan mengesankan
 Belajar menyenangkan merupakan proses pembelajaran yang berlangsung
dengan baik dengan adanya interaksi yang baik antara guru dengan muurid,
dengan komunikasi dua arah yang berjalan dengan baik. Dan memberikan
tempat atau kesempatan bagi murid untuk berdiskusi dan menyampaikan
opininya.
 Belajar yang tidak berpaku sekali pada pembelajaran
 Belajar yang menyenangkan itu ketika kita dengan orang yang
menyenangkan, jadi belajarnya itu sambil tertawa, santai, tetapi masih bisa
tetap fokus belajar. Dan kita sebagai pelajar bisa memberikan pendapat
kepada guru
 Belajar yang dapat dilakukan dengan sambil bermain

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

 Belajar dengan suasana yang nyaman, rapi bersih, dengan keadaan kelas
yang tertib dan penjelasan guru yang jelas.
 Belajar yang menyenangkan, yaitu dimana ketika otak kita fresh dan terbuka
untuk menerima pelajaran yang disampaokan tanpa ada beban sedikitpun,
yaitu belajar tanpa ada tekanan sedikitpun dan si anak yang belajar merasa
senang dan nyaman dalam berlajar sehingga sampai ia pada kenikmatan
belajar.
 Pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan
mengesankan.Suasana yang berkesan akan menarik minat peserta didik
untuk terlibat secara aktif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
maksimal.
 Belajar yang menyenangkan ialah ketika guru mampu membuat siswa paham
dengan pelajaran yang diajarkan guru dan siswa juga aktif terhadap
pembelajaran yang diberikan guru sehingga terjadi kolaborasi atau interaksi
yang baik antara guru dengan murid.
 Belajar yang menyenangkan, yaitu belajar dengan mudah memahami
penjelasan guru dan murid tidak merasakan bosan.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

2. Pilih kriteria seperti apa yang dapat dikatakan belajar yang menyenangkan
a. Para siswa/siswi berani memberikan pendapat ketika guru memberikan
sebuah pertanyaan dan berperan aktif didalam proses belajar.
b. Metode pembelajaran yang membosankan
c. Guru tidak dapat menerima pendapat yang diberikan siswanya tentang
materi yang diajarkan gru tersebut.
d. Seorang guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan akrab kepada
murid-muridnya
Subjek: 15 responden (sampel)

3. Bagaimana sistem pembelajaran disekolah anda?


e. Membosankan
f. Menyenangkan
g. Biasa saja
h. Membingungkan
Subjek: 15 responden (sampel)

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

4. Bagaimana cara guru membuat proses belajar mengajar lebih


menyenangkan?
d. Membiarkan murid ribut didalam kelas
e. Melakukan kegiatan makan-makan didalam kelas
f. Pembelajaran yang tidak terlalu serius maupun kaku dalam mengajar
Subjek: 15 responden (sampel)

5. Sebutkan minimal 3 apa saja harapan anda untuk guru-guru bidang studi yang
dalam proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran yang
kaku dan monoton
Subjek: 15 responden (sampel)
 Saya berharap agar guru bidang studi memberikan kebebasan kepada setiap
anak muridnya masukan atau pendapat terhadap materi yang diajarkan, saya
berharap agar guru bidang studi menciptakan variasi belajar yang berbeda,
dan saya berharap agar guru bidang studi lebih menciptakan komunikasi yang
akrab kepada para muridnya.
 Guru bidang studi lebih menggunakan media belajar lain seperti melalui ppt
atau video agar lebih berwarna.
 Harus lebih variatif dalam mengajar, membuka ruang partisipasi murid, dan
mengikuti perkembangan zaman dalam mengajar.
 Harapan saya,para guru tidak terlalu galak,agar para murid juga tidak kaku
dalam belajar. Guru bisa melakukan sesuatu seperti bermain games yang
bersangkutan dalam pelajaran agar murid yang tidak terlalu paham menjadi

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

paham. Melakukan tanya jawab tentang pelajaran,yang membuat para murid


bersaing untuk mengejar nilai.
 Cara mengajar lebih kreatif,tidak monoton hanya mengerjakan tugas serta
mencatat,memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan lebih aktif.
 Bisa memberikan waktu untuk berpendapat, berdiskusi dan bertanya;
memberikan suasana yang tidak terlalu dingin atau mencekam agar bisa
belajar dengan baik; memberikan contoh dan kegiatan yang tidak hanya
didalam ruangan tetapi juga diluar ruangan. memberikan tugas yang sesuai
dengan materi pembelajaran yang diberikan.
 Seorang gru harus bisa melihat kondisi anak-anak sehingga seorang guru bisa
megambil kebijakan apakah pelajaran akan di lanjutkan atau di berhentikan
dulu sebentar anak-anak supaya moodnya belajar itu kembali lagi, Seorang
guru juga harus bisa mnguasai metode yang sudah banyak di pecahkan oleh
ahli-ahli nya sehingga bertambah pengetahuan seorang guru bagaiman cara
mendidik yang baik tanpa membosankan karna kalau skedar mengajar banyak
di luar sana guru-guru yang bisa mengajar tetapi guru-guru yang bisa
mengajarkan pelajaran dengan santai dan menyenangkan, Buat seorang gru
agar lebih giat lagi dlaam belajar mencari kekurangan kita dalam mngajar,
sehingga terbentuk guru-guru yang aktif, tanggap, ceria, dan menyenangkan .
 Saya berharap guru tersebut dapat merubah metode pembelajarannya, lebih
banyak berkomunikasi dengan murid agar tidak terlalu kaku, dan sedikit
memberikan lelucon agar tidak terlalu serius.
 Tidak monoton lagi, tidak membingungkan murid dalam memberikan tugas
yang tegas, dan tidak mengekang murid dalam menjelaskan pelajaran.
 Semoga mudah di mengerti,semoga tidak membosankan lagi,dan semoga
tetap semangat
 Jangan terlalu serius dalam mengajar; berilah waktu sebentar untuk
memahami apa yang telah di jelaskan bapak/ibu guru; sesekali buatlah
candaan/lelucuan agar murid-murid tidak terlalu kaku.
 Penjelasan yang diberikan oleh guru harus jelas, terampil, dan disiplin

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

 Aapaun harapan saya terhadap guru guru yang kaku atau monoton ketika
sedang mengajar yaitu: 1) semoga dari pengalaman tahun ketahun
sebelumnya semakin baik lagi . 2) Ditingkatkan lagi dalam hal mengajar nya
supaya siswa tidak terlalu bosan 3) dan semoga dalam hal mengajar guru
tersebut tidak hanya fokus pada satu titik supaya tidak terjadi kaku atau
monoton dengan menggunakan atau membuat disela sela pembelajaran
membuat game supaya ada sedikit keceriaan, jadi ini juga bisa membuat guru
supaya tidak kaku.
 Lebih kreatif, inovatif dan cerdas
 Tumbuhkan ketertarikan siswa dengan memasukkan misteri dalam pelajaran,
ajak siswa untuk praktik, dan ajak siswa berdiskusi dan jadikan pelajaran lebih
interaktif.
 Harapan saya adalah (1) Sering diskusi sama murid, (2) Biarkan murid
mengeluarkan pendapat, (3) Jadilah guru yg merangkul bukan memukul.

6. PAKEM merupakan singkatan dari


e. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Ekonomis, dan Menyenangkan
f. Pendidikan Aktif, Kreatif Efektif, dan Menyenangkan
g. Pembinaan Aktif, Kreatif, dan Menyenangkan
h. Pembelajaran Aktif, Kreatif, namun tetap Efektif dalam suasana yang
menyenangkan
Subjek: 15 responden (sampel)

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

7. Apakah proses belajar mengajar didalam kelas anda menggunakan berbagai


metode belajar yang bervariasi, seperti guru menampilkan film atau video
melalui LCD proyektor untuk membantu murid memahami materi, guru
mengajak murid untuk melakukan debat pendapat tentang materi
pembelajaran.
c. Ya
d. Tidak
Subjek: 15 responden (sampel)

8. Bagaimana tanggapan anda untuk guru bidang studi yang tidak mendukung
keterampilan para murid-muridnya.
Subjek: 15 responden (sampel)
 Saya kurang setuju jika ada guru bidang studi yang tidak mendukung
keterampilan atau bakat yang dimiliki muridnya.
 Guru adalah orang tua murid di sekolah, mendukung keterampilan para murid
sudah menjadi kewajiban bagi para guru
 Guru selalu menekankan para peserta didik untuk bidang studi nya sendiri,
tetapi dia tidak tahu bahwa ada pembelajaran yang lain begitu banyak juga
dari bidang pembelajaran nya. "Guru harus memotivasi anak didik nya dan
melihat kekurangan dari anak didiknya.”
 Guru tersebut kurang mengikuti perkembangan sistem pembelajaran. Yang
mana seharusnya sesuai dengan kurikulum 2013, partisipasi dan keterampilan
murid merupakan hal utama yang harus diperhatikan.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

 Saya tidak bisa memberikan tanggapan karena guru saya tidak pernah tidak
mendukung keterampilan para murid.
 Sebenarnya kalau tidak mendukung mungkin saja karena mereka juga engga
menyadari atau takut akan pengaruh buruk dari keterampilan murid. Tetapi
kalau bukan dari situ, saya sedih karena guru itu sudah seperti orangtua di
sekolah yang seharusnya mendukung dalam hal sepenting ini yang bisa saja
akan menjadi masa depan muridnya.
 Menurut saya guru bidang studinya kurang pengalaman, karena dari hal ini
kita bisa berpendapat bahwa guru studi belum mampu mempelajari kriteria
seorang siswa.
 Seharusnya guru tidak seperti itu, seharusnya guru mendukung potensi yang
ada pada muridnya tersebut karna tidak semua orang itu sama.
 Jika seseorang guru tidak mendukung keterampilan murid muridnya
bagaimana murid tersebut dapat berkembang karena guru berperan penting
terhadap kreativitas murid, jika hanya sekedar materi yg diberikan, murid
hanya fokus ke pelajaran itu saja tidak bisa mengembangkan skill skill yg
dimilikinya
 Kurang efisien dalam mengajar dan sebagai guru harus mendukung
keterampilan para murid-muridnya.
 Kurang setuju akan sikap guru tersebut
 Kurang efisien dalam mengajar dan sebagai guru harus mendukung
keterampilan para murid-muridnya.
 Kurang baik dalam mendukung keterampilan muridnya, gurunya mungkin
kurang dalam hal mendukung dari keterampilan muridnya.
 Tanggapan saya ialah sangat kurang baik.karena sebagai guru seharusnya
harus bisa mendukung dan memberikan solusi untuk murid"nya apapun
keterampilan atau bakat yang mereka dalami seharusnya sebagai guru harus
lebih mendukung murid nya jangan hanya gara" trsbt akhirnya murid trsbt jdi
tidak terlalu senang melihat guru tersebut apalagi anak zaman sekarang
semakin guru menekannya maka anak tersebut akan semakin kurang baik

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

terhadap guru tersebut.sebagai guru sudah seharusnya mendukung para


murid"nya selagi itu dijalan yang baik, guru adalah orang tua dari pengganti
dirumah,maka sudah sepatutnya guru mendung murid"nya selagi masih dijln
yg benar.
 Sebaiknya guru juga dapat mengerti dan memahami tentang apa yang di suka
muridnya bukan hanya kami yang harus memahami materi yang disampaikan,
guru juga harus mampu memahami apa yang ketrampilan yang dimiliki murid-
muridnya.
 Usahakan untuk lebih mendukung keterampilan yang dimiliki oleh siswa-siswi
nya, karena keterampilan siswa-siswi itu berbeda beda dan harus diberi
dukungan supaya mereka memiliki semangat yang tinggi untuk melakukan
keterampilan yang dimilikinya.
 Menumbuhkan kembali kesadaran untuk guru bidang studi tersebut kembali ke
awal jadilah guru yang terbuka untuk murid, berdiskusi, bertukar pikiran, dan
bebas berpartisipasi dalam keterampilan. Intinya jadilah guru yang nyaman
dan disegani bukan ditakuti

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan
Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi pelajaran kepada
peserta didik akan tetapi guru juga berperan sebagai pendidik, serta harus
memposisikan diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga
professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tengah berkembang serta
tuntutan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia.
Berdasarkan hasil penelitian yang kelompok kami lakukan dengan penyebaran
angket atau kuesioner, maka dapat disimpulkan bahwa belajar menyenangkan
adalah belajar dimana menggunakan metode belajar yang bervariasi, dilakukan pada
saat suasan kelas yang aktif, tidak dilakukan secara terpaksa, semua orang yang
terlibat didalam proses kegiatan belajar mengajar bebas mengeluarkan pendapat
atau bebas memberikan masukan, dan mendukung setiap keterampilan atau
kemampuan para peserta didik.
Harapan peserta didik untuk terciptanya suasana belajar yang menyenangkan
didalam kelas, yaitu guru-guru menciptakan metode belajar yang bervariasi, guru
dapat berkomunikasi akrab dengan para muridnya, diberikan kebebasan dalam
bersuara ketika memberikan sebuah pendapat atau masukan, sering melakukan
diskusi antara guru dan peserta didi, guru harus mampu berinovasi, kreatif, dan
memotivasi didalam kelas.

B. Rekomendasi
Setelah kelompok kami melakukan penelitian terhadap permasalahan belajar
yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter. Kelompok kami
menemukan beberapa hal-hal yang menjadi penyebab suasana disuatu kelas tidak
menyenangkan dan dapat dikatakan suasana kelas yang kaku. Untuk itu kelompok
kami memiliki beberapa saran kepada guru dan peserta didik agar suasana belajar
didalam kelas menjadi menyenangkan dan dapat membangun karakter.
Pertama, guru mendukung setiap kemampuan atau bakat yang dimiliki para
peserta didiknya, tidak menjatuhkan atau memberikan kata-kata yang tidak baik

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

kepada peserta didik dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya. Kedua, guru
harus dapat menciptakan komunikasi yang hangat dan akrab dengan para peserta
didiknya, sehingga terhindar suasana kelas yang terkesan kaku. Ketiga, guru harus
dapat menciptakan metode belajar yang bervariasi, seperti menampilkan sebuah
video atau film untuk mendukung materi pembelajaran dan juga dapat membawa
para peserta didik untuk belajar diluar kelas. Keempat, guru memberikan kebebasan
kepada setiap peserta didik untuk bebas memberikan pendapat atau masukkan
didalam proses kegiatan belajar mengajar. Kelima, guru dapat menjadi motivator atau
menjadi role model para peserta didiknya. Keenam, guru harus mampu memahami
materi pembelajaran sebelum mengajarkannya kepada pesera didik.
Demikianlah saran dan rekomendasi yang dapat kelompok kami berikan, kami
berharap agar setiap kelas yang ada disekolah-sekolah diIndonesia dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang mampu membangun
karakter para peserta didik.

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)


lOMoARcPSD|17159186

DAFTAR PUSTAKA

Buku “PSIKOLOGI PENDIDIKAN” , FIP Unimed, ISBN (978-602-8207-18-8),


Prof.Dr.Sri Milfayetty S.Psi.,MS.Kons, dkk.

Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman Volume 3 No.2, Desember 2017, Aprida


Pane dan Muhammad Darwis Dasopang, “Belajar dan Pembelajaran”. IAIN Padang
Sidempuan.

Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Volume 17 No.1, Tahun 2017,


Hasma Nur Jaya, “ Keterampilan Dasar Guru Untuk Menciptakan Suasana Belajar
Yang Menyenangkan”, Universitas Muhammadiyah Kendari.

Jurnal Kependidikan Volume 18 No.1, Edisi Juni 2017, Yahya Mulyadi,


“Pembelajaran Menyenangkan di Sekolah Menengah”.

Jurnal Pendidikan Karakter No.3, Oktober 2013, Suwarna dan Warih


Jatirahayu, “Pembelajaran Karaakter Yang Menyenangkan”, FBS Universitas Negeri
Yogyakarta

Downloaded by Muhammad Rizki Syahputra Gultom (tommytalkerristhebest@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai