Mini Riset Psikologi Pendidikan
Mini Riset Psikologi Pendidikan
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas MR dengan lancar tanpa adanya kendala atau
permasalahan yang bisa saja menghambat kami untuk menyelesaikan tugas kami ini
dan kami juga mengucapkan syukur kepada-Nya karena kami masih diberikan
kesehatan sampai saat ini
Adapun yang menjadi tujuan dari tugas ini adalah untuk membandingkan dua
jurnal atau lebih dan dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Adapun yang menjadi tugas kami adalah “MINI RISET” yang mengangkat
sebuah judul “Belajar Yang Menyenangkan, Berhasil, dan Membangun Karakter.”
Jika didalam penulisan tugas kami ini terdapat berbagai banyak kesalahan dan
kekurangan dalam penulisannya baik dari segi tanda baca, penulisan EYD, hubungan
antarkalimat tidak sesuai maka kepada para pembaca, kami memohon maaf
sebesar-besarnya atas koreksi-koreksi yang para pembaca telah lakukan. Hal
tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi untuk kami dalam pembuatan
tugas ini.
DAFTAR ISI
SAMPUL DAN HALAMAN JUDUL………………………………………I
Abstrak……………………………………………………………………...II
KATA PENGANTAR……………………………….………………………III
DAFTAR ISI…………………………………………………………………IV
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………..V
A. Latar Belakang Masalah……………………………….…
B. Identifikasi Masalah……………………………………….
C. Batasan Masalah……………………………….…………
D. Rumusan Masalah……………………….……….....……
E. Tujuan Survey…………………….………………….……
F. Manfaat Survey………….………………………………..
BAB II. LANDASAN TEORI……………………………………………...VII
A. Pengertian Belajar……………………………
B. Konsep dari Belajar dan Pembelajaran………………..
C. Konsep Dasar Belajar yang Menyenangkan……….
D. Pendidikan Karakter yang Menyenangkan…….
E. Kerangka Berpikir……………………………………………
BAB III. METODE SURVEY………………………………………..…….XII
A. Tempat dan Waktu Survey………………………………….
B. Subject Survey………………………………………………..
C. Teknik Pengambilan Data……………………………………
D. Instrumen Survey……………………………………………..
E. Teknik Analisis Data………………………………………….
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………XV
BAB V. PENUTUP………………………………………………………….XXIV
A. Kesimpulan………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………..XXVI
BAB I. PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Sebelumnya kelompok kami sudah sedikit menyinggung permasalahan yang
dihadapi para guru didalam metode pembelajaran yang digunakan para guru dalam
proses belajar mengajar dikelas. Masih dapat kita temui bahwa beberapa guru
menggunakan metode pembalajaran yang monoton dan kaku. Untuk itu kelompok
kami ingin memberikan pembahasan dan masukkan tentang metode pembelajaran
yang monoton dan kaku diubah menjadi metode pembelajaran yang menyenangkan.
C. Batasan Masalah
Sehubungan dengan tema dan cakupan survei maka penelitian kelompok kami ini
dilakukan kepada para peserta didik yang berada dijenjang pendidikan Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Perguruan Tinggi.
D. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari belajar
2. Bagaimana konsep dari belajar dan pembelajaran
3. Bagaimana konsep dasar belajar yang menyenangkan
4. Bagaimana konsep dari pendidikan karakter yang menyenangkan
E. Tujuan Survei
1. Mengetahui pengertian belajar
2. Mengetahui konsep belajar dan pembelajaran
3. Mengetahui konsep belajar yang menyenangkan
4. Mengetahui konsep pendidikan karakter yang menyenangkan
F. Manfaat Survei
Berdasarkan survei yang kelompok kami lakukan, kami ingin memberikan
informasi mengenai konsep dari belajar yang menyenangkan, kami ingin membantu
para guru menciptakan suasana kelas menjadi menyenangkan dan mengubah
metode pembelajaran yang monoton dan kaku menjadi metode pembelajaran yang
fleksibel, aktif, dan menyenangkan yang dapat membantu para peserta didik menjadi
mudah menerima materi pembelajaran yang dibawa guru didalam kelas.
A. Pengertian Belajar
Belajar adalah mendapatkan sesuatu yang baru dan menghasilkan perubahan
tingkah laku. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan yang baru. Sebelum
belajar seseorang mungkin tidak memiliki pengetahuan tertentu, akan tetapi setelah
belajar memilikya. Pengetahuan seseorang tentang sesuatu sangat dangkal, akan
tetapi setelah belajar menjadi lebih dalam.
Belajar menurut Skinner adalah menciptakan kondisi peluang dengan
penguatan (reinforcement), sehingga individu akan bersungguh-sungguh dan lebih
giat belajar dengan adanya ganjaran (punishment), pujian (reward) dari guru atas
hasil belajarnya. Belajar dalam pandangan Skinner adalah kesempatan terjadinya
peristiwa yang menimbulkan respon belajar, baik konsekuensinya berupa pujuan
maupun teguran atau hukuman.
Robert M. Gagne memandang bahwa belajar adalah perubahan yang terjadi
dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus-menerus yang bukan hanya
disebabkan oleh pertumbuhan saja. Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama isi dengan ingatan memengaruhi individu sedemikian rupa sehingga
perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu setelah
ia mengalami situasi itu.
demikian, dapat dipahami juga bahwa suatu kegiatan belajar dikatakan baik apabila
intensitas keaktifan jasmani maupun mental seseorang semakin tinggi dan
sebaliknya.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses, yaitu proses mengatur,
mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta didik sehingga dapat
menumbuhkan dan mendorong peserta didik melakukan proses belajar.
Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan bimbingan atau bantuan
kepada peserta didik dalam melakukan proses belajar.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang
Sistem Pendidikan Nasional, bahwa pembelajaran adalah proses interaksi pendidik
dengan peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu lingkungan
belajar. Yang dikatakan dengan proses pembelajaran adalah suatu sistem yang
melibatkan satu kesatuan komponen yang saling berkaitan dan saling berinteraksi
untuk mencapai suatu hasil yang diharapkan secara optimal sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
Komponen-Komponen Pembelajar, yaitu (1) Guru dan Siswa, Guru adalah
pelaku utama yang merencanakan, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang terdapat dalam upaya memberikan sejumlah ilmu pengetahuan
kepada peserta didik di sekolah. Sama halnya dengan guru, faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran dilihat dari aspek siswa yang memiliki latar
belakang berbeda-beda. Terdapat siswa yang berkemampuan tinggi, sedang dan
rendah. Perbedaan tersebut tentunya memerlukan perlakuan yang berbeda, (2)
Tujuan pembelajaran, Tujuan merupakan komponen yang dapat mempengaruhi
komponen pengajaran lainnya, seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
pemilihan metode, alat, sumber dan alat evaluasi. Oleh Karena itu, maka seorang
guru tidak dapat mengabaikan masalah perumusan tujuan pembelajaran.
(3) Materi pembelajaran, Materi pembelajaran adalah substansi yang akan
disampaikan dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya materi pembelajaran
proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Oleh karena itu, guru yang akan
mengajar pasti memiliki dan menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa, (4) Metode pembelajaran, m kegiatan belajar mengajar, metode
sangat diperlukan oleh guru, penggunaan metode dapat dilakukan secara bervariasi
sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan metode pembelajaran yang
bervariasi akan memberikan suasana belajar yang menarik, dan tidak membosankan
bagi peserta didik.
(5) Alat pembelajaran, Alat pembelajaran adalah media yang berfungsi
sebagai alat bantu untuk memperlancar penyelengaraan pembelajaran aga lebih
efisien dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan media dalam
pembelajaran haruslah disesuaikan dengan kondisi yang sedang berlangsung. Media
atau alat pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarkan,
(6) Evaluasi, Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam
pembelajaran, akan tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik guru atas kinerja yang
telah dilakukannya dalam proses pembelajaran. Melalui evaluasi dapat diketahui
kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen dalam pembelajaran. Dengan
adanya evaluasi dalam pembelajaran, sehingga guru akan mengetahui sejauh mana
siswa dapat memahami materi yang disampaikan.
Dimerman membuat panduan berisi (1) tema aktivitas; (2) topik; (3) materi; (4) seting,
(5) strategi pembelajaran; dan (6) diskusi.
Guru merupakan aktor utama dalam pembelajaran. Artinya situasi, interaksi,
dinamika, dan kesuksesan dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh guru. Guru
yang yang dapat membelajarkan karakter dengan menyenangkan hendaknya
memiliki kompetensi sebagai berikut, yaitu (1) Menguasai materi dengan baik dengan
wawasan luas, Untuk dapat menguasai materi dengan baik, guru perlu membaca
materi dan memperluas materi dengan wawasan terkait, (2) Memilih dan
mengimplementasikan metode mengajar yang tepat. Ketepatan dalam memilih dan
mengimplementasikan metode secara tepat dapat menghantarkan pembelajaran
yang menarik dan menyenangkan, (3) Memilih dan mengimplementasikan metode
mengajar yang tepat. Ketepatan dalam memilih dan mengimplementasikan metode
secara tepat dapat menghantarkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,
(4) Kreatifdengan menyajikan sesuatu yang baru sehingga kebaruan ini senantiasa
ditunggu-tunggu pembelajar. Guru yang kreatif akan dapat menyajikan teknik dan
strategi baru yang ditunggu-tunggu oleh pembelajar, walaupun materi yang disajikan
sama, (5) Menyampaikan materi dengan mentransformasi berbagai teknik
pembelajaran. Materi yang sama dikemas dengan cara yang berbeda. Perbedaan ini
terletak pada bentuk atau wujud sajian materi, atau model pembelajaran, media,
metode, atau teknik pembelajaran, (6) Dapat menjadi aktor dan fasilitator. Guru
sebagai aktor dapat beraksi (acting) seperti pemeran dalam suatu cerita, dapat
menjadi berbagai peran. Misalnya dalam metode cerita guru dapat menjadi berbagai
peran dengan sikap dan ucap yang tepat pasti akan menarik bagi siswa. Guru
sebagai fasilitator menyiapkan berbagai fasilitas yang dapat mendorong siswa untuk
belajar (kelompok atau mandiri).
B. Subjek Survei
Yang menjadi subjek penelitian dari kelompok kami adalah para pelajar yang
berada dijenjang pendidikan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Akhir, Perguran Tinggi. Adapun yang menjadi sampel subjek dari
penelitian kelompok kami ini terdiri dari 38 pelajar dengan jenjang pendidikan yang
berbeda-beda.
D. Instrumen Survei
Adapun instrument survei dari penelitian kelompok lakukan adalah dengan
terdiri dari beberapa pertanyaan yang terdapat dalam angket yang diunduh melalui
google form yang telah kelompok kami siapkan sebagai berikut:
a. Ya
b. Tidak
8. Bagaimana tanggapan anda untuk guru bidang studi yang tidak mendukung
keterampilan para murid-muridnya.
Hasil akhir dari angket yang kelompok kami sebarkan adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian singkat tentang belajar yang menyenangkan
Subjek: 15 responden (sampel)
Belajar yang menyenangkan adalah belajar yang tidak menggunakan metode
pembelajaran yang kaku atau monoton dan didalam proses belajar mengajar
para siswa diberikan kebebasan untuk berpendapat.
Belajar yang tidak membosankan yang tidak berpacu sekali kepada materi
belajar
Belajar yang menyenangkan ialah belajar dimana suatu kita menyukai sebuah
pembelajaran tersebut dan membuat diri tenang dan aman jika
mempelajarinya
Belajar menyenangkan adalah belajar dengan tidak terpaksa, tulus dari hati
agar materi yang dipelajari juga bisa dengan gampang dimengerti
Belajar dengan keadaan tenang tanpa keributan
Pembelajaran-pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang
menyenangkan dan mengesankan
Belajar menyenangkan merupakan proses pembelajaran yang berlangsung
dengan baik dengan adanya interaksi yang baik antara guru dengan muurid,
dengan komunikasi dua arah yang berjalan dengan baik. Dan memberikan
tempat atau kesempatan bagi murid untuk berdiskusi dan menyampaikan
opininya.
Belajar yang tidak berpaku sekali pada pembelajaran
Belajar yang menyenangkan itu ketika kita dengan orang yang
menyenangkan, jadi belajarnya itu sambil tertawa, santai, tetapi masih bisa
tetap fokus belajar. Dan kita sebagai pelajar bisa memberikan pendapat
kepada guru
Belajar yang dapat dilakukan dengan sambil bermain
Belajar dengan suasana yang nyaman, rapi bersih, dengan keadaan kelas
yang tertib dan penjelasan guru yang jelas.
Belajar yang menyenangkan, yaitu dimana ketika otak kita fresh dan terbuka
untuk menerima pelajaran yang disampaokan tanpa ada beban sedikitpun,
yaitu belajar tanpa ada tekanan sedikitpun dan si anak yang belajar merasa
senang dan nyaman dalam berlajar sehingga sampai ia pada kenikmatan
belajar.
Pembelajaran yang berlangsung dalam suasana yang menyenangkan dan
mengesankan.Suasana yang berkesan akan menarik minat peserta didik
untuk terlibat secara aktif sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan
maksimal.
Belajar yang menyenangkan ialah ketika guru mampu membuat siswa paham
dengan pelajaran yang diajarkan guru dan siswa juga aktif terhadap
pembelajaran yang diberikan guru sehingga terjadi kolaborasi atau interaksi
yang baik antara guru dengan murid.
Belajar yang menyenangkan, yaitu belajar dengan mudah memahami
penjelasan guru dan murid tidak merasakan bosan.
2. Pilih kriteria seperti apa yang dapat dikatakan belajar yang menyenangkan
a. Para siswa/siswi berani memberikan pendapat ketika guru memberikan
sebuah pertanyaan dan berperan aktif didalam proses belajar.
b. Metode pembelajaran yang membosankan
c. Guru tidak dapat menerima pendapat yang diberikan siswanya tentang
materi yang diajarkan gru tersebut.
d. Seorang guru tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan akrab kepada
murid-muridnya
Subjek: 15 responden (sampel)
5. Sebutkan minimal 3 apa saja harapan anda untuk guru-guru bidang studi yang
dalam proses belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran yang
kaku dan monoton
Subjek: 15 responden (sampel)
Saya berharap agar guru bidang studi memberikan kebebasan kepada setiap
anak muridnya masukan atau pendapat terhadap materi yang diajarkan, saya
berharap agar guru bidang studi menciptakan variasi belajar yang berbeda,
dan saya berharap agar guru bidang studi lebih menciptakan komunikasi yang
akrab kepada para muridnya.
Guru bidang studi lebih menggunakan media belajar lain seperti melalui ppt
atau video agar lebih berwarna.
Harus lebih variatif dalam mengajar, membuka ruang partisipasi murid, dan
mengikuti perkembangan zaman dalam mengajar.
Harapan saya,para guru tidak terlalu galak,agar para murid juga tidak kaku
dalam belajar. Guru bisa melakukan sesuatu seperti bermain games yang
bersangkutan dalam pelajaran agar murid yang tidak terlalu paham menjadi
Aapaun harapan saya terhadap guru guru yang kaku atau monoton ketika
sedang mengajar yaitu: 1) semoga dari pengalaman tahun ketahun
sebelumnya semakin baik lagi . 2) Ditingkatkan lagi dalam hal mengajar nya
supaya siswa tidak terlalu bosan 3) dan semoga dalam hal mengajar guru
tersebut tidak hanya fokus pada satu titik supaya tidak terjadi kaku atau
monoton dengan menggunakan atau membuat disela sela pembelajaran
membuat game supaya ada sedikit keceriaan, jadi ini juga bisa membuat guru
supaya tidak kaku.
Lebih kreatif, inovatif dan cerdas
Tumbuhkan ketertarikan siswa dengan memasukkan misteri dalam pelajaran,
ajak siswa untuk praktik, dan ajak siswa berdiskusi dan jadikan pelajaran lebih
interaktif.
Harapan saya adalah (1) Sering diskusi sama murid, (2) Biarkan murid
mengeluarkan pendapat, (3) Jadilah guru yg merangkul bukan memukul.
8. Bagaimana tanggapan anda untuk guru bidang studi yang tidak mendukung
keterampilan para murid-muridnya.
Subjek: 15 responden (sampel)
Saya kurang setuju jika ada guru bidang studi yang tidak mendukung
keterampilan atau bakat yang dimiliki muridnya.
Guru adalah orang tua murid di sekolah, mendukung keterampilan para murid
sudah menjadi kewajiban bagi para guru
Guru selalu menekankan para peserta didik untuk bidang studi nya sendiri,
tetapi dia tidak tahu bahwa ada pembelajaran yang lain begitu banyak juga
dari bidang pembelajaran nya. "Guru harus memotivasi anak didik nya dan
melihat kekurangan dari anak didiknya.”
Guru tersebut kurang mengikuti perkembangan sistem pembelajaran. Yang
mana seharusnya sesuai dengan kurikulum 2013, partisipasi dan keterampilan
murid merupakan hal utama yang harus diperhatikan.
Saya tidak bisa memberikan tanggapan karena guru saya tidak pernah tidak
mendukung keterampilan para murid.
Sebenarnya kalau tidak mendukung mungkin saja karena mereka juga engga
menyadari atau takut akan pengaruh buruk dari keterampilan murid. Tetapi
kalau bukan dari situ, saya sedih karena guru itu sudah seperti orangtua di
sekolah yang seharusnya mendukung dalam hal sepenting ini yang bisa saja
akan menjadi masa depan muridnya.
Menurut saya guru bidang studinya kurang pengalaman, karena dari hal ini
kita bisa berpendapat bahwa guru studi belum mampu mempelajari kriteria
seorang siswa.
Seharusnya guru tidak seperti itu, seharusnya guru mendukung potensi yang
ada pada muridnya tersebut karna tidak semua orang itu sama.
Jika seseorang guru tidak mendukung keterampilan murid muridnya
bagaimana murid tersebut dapat berkembang karena guru berperan penting
terhadap kreativitas murid, jika hanya sekedar materi yg diberikan, murid
hanya fokus ke pelajaran itu saja tidak bisa mengembangkan skill skill yg
dimilikinya
Kurang efisien dalam mengajar dan sebagai guru harus mendukung
keterampilan para murid-muridnya.
Kurang setuju akan sikap guru tersebut
Kurang efisien dalam mengajar dan sebagai guru harus mendukung
keterampilan para murid-muridnya.
Kurang baik dalam mendukung keterampilan muridnya, gurunya mungkin
kurang dalam hal mendukung dari keterampilan muridnya.
Tanggapan saya ialah sangat kurang baik.karena sebagai guru seharusnya
harus bisa mendukung dan memberikan solusi untuk murid"nya apapun
keterampilan atau bakat yang mereka dalami seharusnya sebagai guru harus
lebih mendukung murid nya jangan hanya gara" trsbt akhirnya murid trsbt jdi
tidak terlalu senang melihat guru tersebut apalagi anak zaman sekarang
semakin guru menekannya maka anak tersebut akan semakin kurang baik
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai materi pelajaran kepada
peserta didik akan tetapi guru juga berperan sebagai pendidik, serta harus
memposisikan diri secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga
professional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang tengah berkembang serta
tuntutan Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendunia.
Berdasarkan hasil penelitian yang kelompok kami lakukan dengan penyebaran
angket atau kuesioner, maka dapat disimpulkan bahwa belajar menyenangkan
adalah belajar dimana menggunakan metode belajar yang bervariasi, dilakukan pada
saat suasan kelas yang aktif, tidak dilakukan secara terpaksa, semua orang yang
terlibat didalam proses kegiatan belajar mengajar bebas mengeluarkan pendapat
atau bebas memberikan masukan, dan mendukung setiap keterampilan atau
kemampuan para peserta didik.
Harapan peserta didik untuk terciptanya suasana belajar yang menyenangkan
didalam kelas, yaitu guru-guru menciptakan metode belajar yang bervariasi, guru
dapat berkomunikasi akrab dengan para muridnya, diberikan kebebasan dalam
bersuara ketika memberikan sebuah pendapat atau masukan, sering melakukan
diskusi antara guru dan peserta didi, guru harus mampu berinovasi, kreatif, dan
memotivasi didalam kelas.
B. Rekomendasi
Setelah kelompok kami melakukan penelitian terhadap permasalahan belajar
yang menyenangkan, berhasil, dan membangun karakter. Kelompok kami
menemukan beberapa hal-hal yang menjadi penyebab suasana disuatu kelas tidak
menyenangkan dan dapat dikatakan suasana kelas yang kaku. Untuk itu kelompok
kami memiliki beberapa saran kepada guru dan peserta didik agar suasana belajar
didalam kelas menjadi menyenangkan dan dapat membangun karakter.
Pertama, guru mendukung setiap kemampuan atau bakat yang dimiliki para
peserta didiknya, tidak menjatuhkan atau memberikan kata-kata yang tidak baik
kepada peserta didik dalam mengembangkan bakat yang dimilikinya. Kedua, guru
harus dapat menciptakan komunikasi yang hangat dan akrab dengan para peserta
didiknya, sehingga terhindar suasana kelas yang terkesan kaku. Ketiga, guru harus
dapat menciptakan metode belajar yang bervariasi, seperti menampilkan sebuah
video atau film untuk mendukung materi pembelajaran dan juga dapat membawa
para peserta didik untuk belajar diluar kelas. Keempat, guru memberikan kebebasan
kepada setiap peserta didik untuk bebas memberikan pendapat atau masukkan
didalam proses kegiatan belajar mengajar. Kelima, guru dapat menjadi motivator atau
menjadi role model para peserta didiknya. Keenam, guru harus mampu memahami
materi pembelajaran sebelum mengajarkannya kepada pesera didik.
Demikianlah saran dan rekomendasi yang dapat kelompok kami berikan, kami
berharap agar setiap kelas yang ada disekolah-sekolah diIndonesia dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan yang mampu membangun
karakter para peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA