Anda di halaman 1dari 10

Antihelmintik

Apt. Alvina Arum Puspitasari, M.Clin.Pharm.


S1 Farmasi – FIKES UMM

PARASITOLOGI
Patient with Dracunculus medinensis
Filariasis

Patient with Gnathosoma spinigerum


Antihelmintik
Albendazol, Diethylcarbamazine,
Ivermectin
Antihelmintik
• Jaringan :
a. Gnathosoma
spinigerum
(bentuk larva)
b. Dracunculus
medinensis
albendazole
(bentuk
dewasa)

• Darah :
a. DEC (Di-etil
carbamicyn) u/
dewasa dan
microfilaria.
*Gigantisme tidak
bisa diobati.
Antihelmintik
ALBENDAZOLE: inhibition of microtubule polymerization by binding to β-tubulin →
menghambat enzim fumarate reduktase → memblok fungsi mitokondria → kehilangan energi
a broad-spectrum oral antihelminthic, treatment of hydatid disease and cysticercosis. It is also
used in the treatment of pinworm and hookworm infections, ascariasis, trichuriasis, and
strongyloidiasis.
Farmakokinetik
Setelah pemberian oral, mengalami metabolisme lintas pertama dihati menjadi metabolit aktif albendazol-
sulfoksida. Absorbsi meningkat bila diberikan bersama makanan berlemak. t1/2 8 – 12 jam dengan kadar
puncak plasma 3 jam.
Dosis dan Lama Pemberian
Pada pasien dewasa dan anak usia 2 tahun diberikan dosis tunggal 400 mg per oral. Untuk askariasis berat
dapat diberikan selama 2 – 3 hari. WHO merekomendasikan dosis 200 mg untuk anak usia antara 12 – 24
bulan. Penggunaannya tidak lebih dari 3 hari.
Efek samping
Ringan seperti rasa tidak nyaman di lambung, mual, muntah, diare, nyeri kepala, pusing, sulit tidur dan lesu.
Antihelmintik

• Dietilkarbamazin melumpuhkan
mikrofilaria, mengubah struktur membrannya,
memindahkannya dari jaringan dan membuatnya
lebih rentan terhadap kerusakan oleh mekanisme
pertahanan inang.
• Ivermectin melumpuhkan nematoda dan
arthropoda dengan mengintensifkan transmisi sinyal
yang dimediasi oleh γ-aminobutyric acid (GABA) di
saraf perifer. Pada onchocerciasis, ivermectin adalah
microfilaricidal.
Antihelmintik
Dosis Obat
Pemberian Obat Pencegahan Massal
• Albendazol atau Mebendazol,
• dalam bentuk sediaan tablet kunyah (usia pra sekolah dan sekolah) dan,
• sirup (anak balita).
• Dosis Albendazol yang digunakan adalah sbb :
• untuk penduduk usia > 2 tahun – dewasa : 400 mg dosis tunggal, sedangkan
• anak usia 1 – 2 th : 200 mg dosis tunggal.
• Mebendazol : 500 mg dosis tunggal.
• Dalam
pelaksanaan
POPM Cacingan
harus selalu
diikuti dengan
penyuluhan
tentang perilaku
hidup bersih dan
sehat.
• Obat harus
diminum di
depan petugas
dan tidak boleh
dibawa pulang.
Referensi
• Kemenkes RI. Permenkes RI No 15 Tahun 2017 Tentang
Penanggulangan Cacingan
• Medical pharmacology at a glance / Michael J. Neal. – 7th ed. p. ; cm. –
(At a glance series)
• MIMS Indonesia. Diakses di https://www.mims.com/

Anda mungkin juga menyukai