Anda di halaman 1dari 2

7. Pelanggaran etika apakah yang terjadi pada skenario?

pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh dokter pada skenario adalah penangan kasus
pelayanan kedokteran dibawa stanndar,maka bertentangan dengan
a. Undang-Undang Kesehatan Pasal 5 Ayat (2) yang  menyatakan bahwa )
“Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman¹
b. Diatur juga dalam KODEKI tentang kewajiban dokter yang dicantumkan di dalam
pasal 11, pasal 14 :
1) Pasal 11
“Setiap dokter wajib senantiasa mengingat kewajiban dirinya melindungi hidup
makhluk insani”.
Penjelasan pasal : Setiap dokter selayaknya berperan sebagai “pamomong atau
penjaga dan pelestari kehidupan” manusia yang merupakan penyandang hak asasi,
mulai dari konsepsi/saat pembuahan sampai meninggal dunia/dimakamkannya.
Setiap manusia adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan telah menciptakan
masing-masing manusia seusia dengan tujuannya. Ketika menjadi klien/pasien,
betapapun parah atau kecacatannya, setiap dokter wajib menyadari panggilan suci
nuraninya untuk menjaga kehidupan pasien tersebut.Seorang dokter harus
mengerahkan segala kemampuannya untuk memelihara kehidupan alamiah pasiennya
dan tidak untuk mengakhirinya.
2) Pasal 14
“Seorang dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan seluruh
keilmuan dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien, yang ketika ia tidak mampu
melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, atas persetujuan pasien/ keluarganya,
ia wajib merujuk pasien kepada dokter yang mempunyai keahlian untuk itu”.

Penjelasan pasal :

Yang dimaksud dengan sikap tulus ikhlas adalah:

a) Sikap demi menjaga kehormatan profesi luhur kedokteran dan perilaku terpuji
seorang dokter yang ditandai oleh ramah tamah, sopan santun dan berwibawa
terhadap pasien.
b) Berkemauan sepenuh hati, teliti dan hati-hati menolong dengan mengutamakan
kepentingan kesehatan pasien seutuhnya
c) Bersungguh-hati bertanggung jawab atas semua tindakan mengabdi yang semata-
mata ditujukan untuk kepentingan pasien
d) Bersikap empati, turut merasakan dan berkeinginan untuk segera mengatasi
permasalahan kesehatan pasien
e) Di saat menolong tidak memikirkan imbalan materi atau memikirkan akan
menguntungkan pihak lain.

Yang dimaksud dengan konsultasi adalah upaya untuk meminta pendapat, saran dan
nasehat dari dokter lain. Merujuk adalah upaya menyerahkan pasien kepada dokter lain
(secara vertikal atau horizontal). Keduanya bertujuan membantu pasien mendapatkan
pelayanan yang lebih baik. Konsultasi horizontal terutama untuk sesama dokter spesialis
karena pada hakekatnya tubuh manusia itu utuh dan bukan hanya sekedar kumpulan sistem,
organ atau jaringan belaka yang seringkali dijadikan ciri spesialisasi.²

Pihak terujuk/terkonsultasikan harus lebih mampu, ahli dan mau menangani lebih baik.
Konsultasi dan rujukan selain karena keterbatasan perujuk, juga agar menghindari
kemungkinan kesalahan dalam diagnosis, pengobatan maupun pelayanan medis yang dapat
merugikan pasien. Rawat bersama adalah bekerja dalam tim yang saling berkonsultasi
tentang penyakit-penyakit yang diderita satu penderita.²

sumber :
1. Rozaliyani, Anna, Putri Dianita Ika Meilia, and Nurfanida Librianty. "Prinsip Penetapan
Sanksi bagi Pelanggaran Etik Kedokteran." Jurnal Etika Kedokteran Indonesia 2.1
(2018): 19.
2. kode Etik Kedokteran Indonesia, 2012

Anda mungkin juga menyukai