Makalah
Oleh:
Kelompok 4
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Tata Wicara Presenter TV" dengan tepat
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang tata wicara presenter TV
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
Penulis
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Presenter berita atau sering disebut dengan newsanchor ialah orang yang
(dalam Baksin, 2006 : 159) mengatakan, seorang penyiar berita harus memiliki otoritas,
Penyampaian berita melalui siaran televis yang dapat dengan mudah dimengerti
dan dicerna oleh semua kalangan masyarakat, itulah presenter berita yang berhasil
membuat masyarakat memiliki wawasan social dan mengetahui setiap peristiwa yang
Presenter berita dituntut untuk memiliki kepribadian baik dan berwibawa karena
sasaran dari berita di televisi adalah kepercayaan penonton. Kredibilitas dari berita atau
informasi yang disampaikan juga ditunjang oleh presenter berita yang berwibawa tinggi.
Seorang presenter berita haruslah menjaga sikap, berprilaku baik, berpenampilan rapi dan
menarik juga memiliki reputasi baik dimata publik. Semua itu guna menjaga kewibawaan
di mata publik, sehingga dari cara penampilan saja publik sudah simpatik dan percaya.
Setiap orang mungkin saja dapat menjadi seorang presenter televisi, asalkan
memiliki kualitas dan jenis suara yang baik. Untuk mendapatkan suara yang baikdan
menarik diperlukan latihan yang rajin. Adapun bentuk latihan dengan olahraga, senam
nafas, olah vocal, latihan pengucapan, latihan pengucapan, latihan intonasi, dan latihan
gerak tubuh.
Bab 2
Pembahasan
Seperti halnya semua profesi yang bertumpu pada komunikasi oral, TV presenter
tak pelak lagi harus memiliki suara (voice) yang berkualitas, bulat dan bernas dengan
warna yang jernih dan nada yang rendah, stabil dan meyakinkan. Namun, untuk dapat
menjalin komunikasi yang efektif dengan pemirsa, suara merdu saja tidak cukup, karena
tidak cuman didengar, tapi harus juga gampang dipahami dan dimengerti, sehingga
mutlak perlu dilengkapi dengan tata wicara (speech) dalam bentuk bahasa lisan yang
Beberapa cara dapat jadikan sebagai pedomonan bila ingin menjadi pembaca
berita yang baik, berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kita praktekkan, diantarnya
1. Intonasi
Intonasi harus setabil naik turunnya diaturnya nada suara disesuaikan dengan bahan
yang dibawakan supaya pendengar tidak bosan. Seorang pembaca sebaiknya dapat
mengatur volume suara, mampu memilih kata atau kalimat mana yang disuarakan
penyampaiannya.
2. Artikulasi / Pengucapan
yang akan kita ucapkan. Dalam Artikulasi/pengucapan harus jelas huruf dan
mengalami pergeseran makn atau bermakna ambiugitas dari apa yang dimaksud oleh
pembaca berita.
3. Tekanan kata-kata
Tekanan suara harus jelas dan mantap, bila mengunakan kata-kata bahasa indonesia
jangan mengunakan penekanan kata-kata untuk bahasa asing seperti bahasa Belanda,
4. Kecepatan
Presenter TV harus bisa melatih tempo dalam membaca berita disesuaikan dengan
durasi tayang dalam berita tersebut. Selain itu juga kita harus memberi jeda agar
berita yang dibaca tersampaikan dengan benar. Pastikan kita tidak terlalu cepat,
Seperti hal nya dengan bahasa presenter televisi, penggunaan bahasa yang sering
kali terjadi kesalahan ataupun kekeliruan berupa plesetan kata ataupun pengaruh bahasa
lainnya. Seperti yang dikemukakan oleh A.M Dewabrata bahwa “ragam bahasa Indonesia
bagi wartawan dalam tulisan berita, merujuk kepada pengertian umum yang
membedakannya dengan bahasa lainnya dan dibedakan dalam bentuk kalimat, klausa,
siaran televisi. Kesalahan berupa fonem vocal /ê/menjadi /a/ pada kata (ênam) yang
dilafalkan menjadi (anam), contoh lainnya kata (antrêan) menjadi (antrian). Kesalahan
bahasa yang membentuk gabungan atau gugus konsonan seperti kata /s/ menjadi /sy/ pada
Selain itu kesalahan pada pengucapan seperti angin menjadi anjing, salah sebut
no. irut capres, penyebutan metro TV menjadi metro mini, palestina disebut Israel pada
ucapan terima kasih untuk Indonesia, dan banyak lagi kesalahan yang lainnya.
Selanjutnya penulisan juga menjadi tolak ukur kita dalam penggunaan bahasa pada berita
di televisi seperti kata kerioyok yang seharusnya adalah di keroyok, penulisan terkam
yang seharusnya terekam, lalu ada kesalahan penulisan pada kata diangkap yang
Peraturan KPI tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) pasal 36 poin pertama
mengatakan, bahwa lembaga penyiaran wajib menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar sebagai bahasa pengantar utama, baik tulisan maupun lisan, kecuali bagi
program siaran yang disajikan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Penggunaan
bahasa yang benar sebenarnya juga saling berkaitan erat dengan aturan baku, maupun
hukum yang ada. Hanya saja dalam penggunaan bahasa lebih menekankan kepantasan
Saat ini bahasa begitu bebas digunakan namun tentunya dalam penggunaan ada
sembarangan apalagi seorang presenter yang menjadi sorotan banyak orang, seperti
menggunakan kata yang sama tetapi dapat membedakan makna sesuai dengan ide dan
gagasan pengarang.”
C. Panduan Pelafalan Dalam Presenter TV
Ideolek sendiri dapat diartikan secara sederhana sebagai gaya bicara seseorang.
a. Lafalkan beberapa nama Kota dan Negara seperti pelafalan konvensional yang
berlaku secara umum dan di pahami secara luas seperti Jerman dan Germany, Den
b. Nama Asing. Orang yang diketahui, lafalkan sesuai keinginan empunya nama. Orang
terkenal, lafalkan seperti biasanya. Orang yang tidak dikenal, lafalkan sesuai bahasa
Negara asalnya.
c. Untuk melafalkan nama orang Amerika yang berasal dari nama asing. Bila orangnya
diketahui, lafalkan sesuai keingan empunya nama. Bila tidak diketahui, lafalkan
d. Judul komposisi music asing. Samakan pelafalan jika judul dikenal luas dan
pronounciationnya lazim. Jika judul dikenal luas namun pengucapan kurang benar,
Penutup
A. Kesimpulan
pendengar atau penyimak akan menilai mutu suara kita, dan kita dituntut untuk
pahamterhadap apa yang sedang disampaikan, jadi sebagai saran sebelum tampil
usahakan kita memahami dahulu apa yang akan dibawakan agar intonasi, kecepatan,
Ada beberapa ditemukannya penyebab pelafalan yang keliru dalam presenter tv,
antara lain:
- Salah baca
Hijrin, Lidzi. (2018). Bahasa Presenter Televisi. Diakses pada 4 April 2023, dari
https://oerban.com/bahasa-presenter-televisi/
M.S Hidajat, Public Speaking Dan Teknik Presentasi, Graha Ilmu, Yogyakarta 2006
Yunanto, Teguh. (2020). Upaya Peningkatan Kompetensi Presenter Berita Televisi Di Lembaga
Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (Lpp Tvri) Jambi. (Skripsi, Universitas