Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

3V DALAM PUBLIK SPEAKING

Diajukan Untuk Memenuhi Mata Kuliah “ Retorika & Publik Speaking “ Pada

Program Studi Ilmu Hadis

Dosen Pengampu : Dr. H.Engkos Kosasih , M.Ag

Disusun oleh :

Muhammad Ali Fikri 1211060058

Muhammad Anwar Musaddad 1211060059

Salman Alfarizi 1211060084

Zakiyyah Nur Rofa 1211060099

JURUSAN ILMU HADIS FAKULTAS USHULUDDIN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2024
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ 3
BAB I .................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................................... 5
BAB II ................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 6
2.1 3V Dalam Publik Speaking................................................................................................... 6
2.2 Vokal/Suara ........................................................................................................................... 6
2.3 Verbal ..................................................................................................................................... 7
2.4 Visual ..................................................................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................................... 12
KESIMPULAN ................................................................................................................................. 12
REFERENSI ...................................................................................................................................... 13

2
KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur mari kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayat-Nya, makalah yang berjudul " 3v Dalam Publik Speaking“ ini dapat terselesaikan
baik.Makalah ini disusun untuk pemenuhan tugas mata kuliah ' Retorika Dan Public Speaking ‘
dan untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi para pembaca. Juga Informasi yang
disajikan dalam bentuk makalah ini diperoleh dari pengamatan berbagai sumber informasi dan
referensi.

Dalam menyusun makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada teman - teman yang
telah mendukung dan juga kepada bapak dosen pengampu yang telah membantu kami hingga
terselesaikannya makalah ini. Besar harapan kami semoga makalah ini dapat membantu pembaca
untuk memahami materi kuliah tentang ' Retorika Dan Public Speaking ‘ kami juga berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan dan bisa bermanfaat
khususnya bagi mahasiswa dan terealisasikan ilmunya di dalam lingkungan masyarakat yang luas.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan yang sangat jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar makalah
ini lebih sempurna.

Bandung, 20 Maret 2024

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan komunikasi telah terbukti menjadi salah satu faktor kesuksesan individu. Hal
yang dianggap penting dalam interaksi interpersonal hingga dunia kerja bukan lagi indeks
prestasi kumulatif (IPK), melainkan kemampuan komunikasi, kejujuran, motivasi,
penyesuaian diri, kerja sama, dan relasi interpersonal lainnya. Aspek komunikasi lisan menjadi
salah satu hal penting di dunia kerja, sehingga mahasiswa yang nantinya akan memasuki dunia
kerja membutuhkan keterampilan komunikasi yang bermanfaat untuk proses perkuliahan dan
kesuksesan setelah lulus. Keterampilan komunikasi lisan dengan orang lain disebut public
speaking.

Public speaking adalah kemampuan komunikasi lisan dengan orang dalam jumlah banyak
ataupun sedikit. Lamerton, mengemukakan bahwa public speaking adalah berbicara di depan
umum dan memberikan pesan yang dimengerti oleh pendengar. Public speaking adalah
kemampuan pembicara untuk menyampaikan informasi yang berpusat pada pendengar dan
berusaha memenuhi harapan serta mengerti situasi pendengar(Bakar, n.d.). Secara umum,
kemampuan public speaking bermanfaat untuk proses transfer informasi secara efektif dan
efisien. Selain itu, kemampuan public speaking dapat meningkatkan kepemimpinan,
kepercayaan diri, prestasi, dan pengaktualisasian potensi diri. Dalam proses perkuliahan,
kemampuan public speaking membantu individu untuk memaksimalkan penyampaian materi
presentasi, pendapat mengenai materi perkuliahan, ataupun bertanya di dalam kelas. Bukan
hanya pada proses perkuliahan, kemampuan public speaking yang disertai gagasan keilmuan
yang baik memungkinkan mahasiswa lebih percaya diri untuk menunjukkan potensinya di
depan orang banyak.

4
1.2 Rumusan Masalah

A. Apa saja 3V dalam Publik Speaking?


B. Apa yang dimaksud Vokal dalam Publik Speaking?
C. Apa yang dimaksud Verbal dalam Publik Speaking?
D. Apa yang dimaksud Visual dalam Publik Speaking?

1.3 Tujuan Penelitian

A. Untuk mengetahui 3V dalam Publik Speaking


B. Untuk mengetahui pengertian Vokal dalam Publik Speaking
C. Untuk mengetahui pengertian Verbal dalam Publik Speaking
D. Untuk mengetahui pengertian Visual dalam Publik Speaking

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 3V Dalam Publik Speaking

Pembicara yang baik seharusnya memiliki vokal yang baik, verbal yang tepat dan
visual yang menarik. Vokal atau suara yang baik adalah suara tidak terlalu tinggi dan juga
tidak terlalu rendah. Jika terlalu tinggi terkesan tegang dan jika terlalu rendah terdengar
seperti berbisik. Vokal atau suara yang baik akan terdengar jelas dan menyenangkan.
Belum ada definisi vocal atau suara yang baik yang menjadi standar dimanapun karena
semua vocal atau suara seseorang memiliki “timbre” masing-masing dan semuanya bersifat
khas. Demikian juga dengan verbal seorang pembicara. Aspek verbal berhubungan dengan
pilihan kata dan kalimat seorang pembicara dalam menyampaikan suatu pembicaraan
termasuk di dalamnya adalah cara mengucapkannya. Sedangkan visual berkaitan dengan
tampilan luar dari seorang pembicara baik apa yang dipakai maupun ekspresi wajah dan
gerak tubuh saat berbicara di depan publik.
Ada 3 hal yang harus diperhatikan dan dioptimalkan yaitu Verbal/Kalimat,
Voice/Suara/Vocal dan Visual/Penampilan/apa yang tampak oleh audien dari seorang
pembicara. Seperti apapun jenis suara yang dimiliki sama-sama memiliki potensi untuk
menjadi suara yang baik asal dikelola dengan baik (Nofrion, 2018).

2.2 Vokal/Suara

Vokal atau suara yang baik adalah suara tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu
rendah. Jika terlalu tinggi terkesan tegang dan jika terlalurendah terdengar seperti
berbisik. Vokal atau suara yang baik akan terdengar jelas dan menyenangkan. Belum
ada definisi vocal atau suara yang baik yang menjadi standar dimanapun karena
semua vocal atau suara seseorang memiliki “timbre” masing-masing dan semuanya
bersifat khas (Zainal, 2022).

Suara dihasilkan dari getaran pita suara saat manusia berbicara atau mengeluarkan kata-
kata. Suara bisa menjadi daya tarik/point of interest luar biasa bagi seseorang. Seorang
pendengar perempuan bisa menikmati siaran radio berjam-jam karena penyiarnya memiliki

6
suara yang berkarakter dan nyaman. Demikian juga dengan Public Speaking, suara juga
perlu perhatian khusus. Suara manusia terbagi atas beberapa jenis baik untuk pria maupun
wanita.

a. Jenis suara pria.


Suara pria terbagi tiga yaitu:
1) Tenor, merupakan suara tinggi pria
2) Bariton, merupakan suara antara Tenor dan Bass
3) Bass, merupakan suara rendah pria
b. Jenis suara wanita.
Suara wanita juga dibagi tiga:
1) Sopran, merupakan suara wanita paling tinggi dan sangat dominan dalam music
klasik. Sopran memiliki arti melampaui atau super.
2) Mezo-sopran, merupakan suara wanita yang berada di tengah antara sopran dengan
alto/kontalto.
3) Alto/contralto, merupakan suara rendah pada wanita.

2.3 Verbal

Kemampuan verbal ini bisa dipelajari dan dilatih dengan pola D2S. Diri, Dini dan
Sederhana. Diri artinya bahwa untuk bisa berbicara dengan kata-kata/kalimat yang penuh
makna, singkat/straight to the points, padat dan tepat sasaran bisa diawali dengan
membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai kesempatan. Di rumah,
di sekolah, di kampus, di kantor dan sebagainya. Ini tentunya akan mendapatkan tantangan
terutama bagi orang lain yang belum mengetahui arti penting bahasa Indonesia. Cemoohan,
olok-olokan bahkan hal-hal sinis akan anda temui. Tapi anda harus yakin bahwa apapun
respon orang sekitar, anda tetap kokoh dan istiqamah karena apa yang anda lakukan adalah
sesuatu yang berguna bagi anda dan tidak merugikan orang lain.

Dini artinya bahwa pembiasaan berbahasa Indonesia tidak mengenal istilah terlambat.
Mulailah dari sekarang. Gunakanlah bahasa Indonesia minimal dari kegiatan kegiatan
akademis/formal. Sedangkan sederhana artinya bahwa kemampuan berbahasa Indonesia
yang benar dan tepat bisa dilakukan dengan hal-hal yang sederhana seperti:

7
a) Latihan Membaca Rutin/LMR. Setiap hari anda bisa membaca minimal selembar
atau dua lembar buku atau dua kolom berita secara utuh di Koran. Perlu anda ingat,
pilihlah buku atau Koran yang menggunakan bahasa Indonesia yang benar dan
tepat. Sangat bagus sekali jika anda membiasakan diri untuk membaca buku-buku
berkualitas setiap hari. Tidak perlu banyak, tapi rutin.
b) Latihan Membaca Bersuara/LMB. Bedanya dengan poin pertama adalah bahwa
pada LMB, anda membaca sambil bersuara cukup terdengar oleh telinga sendiri.
Perlu anda ingat adalah yang perlu diperhatikan adalah kejelasan aksara/huruf, kata
dan kalimat yang diucapkan. Alangkah baiknya jika anda mempunyai sahabat yang
setia mau mendengarkan anda dan bersedia memberikan perhatian dan koreksi
terhadap anda.
c) Latihan Bertutur Lancar/LBL. Latihlah kemampuan bertutur anda dengan cara
bercerita apa saja secara berkelanjutan tanpa ada sisipan liar/noise minimal selama
60 detik. Mulailah dengan menceritakan hal-hal menyenangkan atau momen-
momen istimewa dalam hidup anda.
d) Latihan BRiTuS. Baca, Ringkas, Tulis dan Sampaikan. Pilih sebuah sub topik,
artikel, berita lalu anda cari ide pokok atau intinya/Ringkas. Dalam menulis,
perhatikan kaidah bahasa Indonesia dalam menyusun kalimat. Perhatikan S, P, O,
K nya. Setelah itu, anda mulai berlatih untuk menyampaikannya. Perlu anda
perhatikan adalah kalimat anda efektif dan efisien atau tidak. Latihan Bri TUS ini
sangat bermanfaat bagi pembicara pemula yang sering mengalami kesulitan untuk
memulai pembicaraan. Dengan latihan BriTUS, pembicara akan terbiasa untuk
membaca, mengambil kata dan kalimat kunci, menyusun kalimat sendiri
berdasarkan sumber yang dibaca serta melatih menyampaikannya.

Hambatan-hambatan dalam Interaksi Bahasa dan Verbal Dalam proses komunikasi


yang dilakukan antara komunikan dan komunikator sering kali diantaranya:

 Polarisasi (polarization) kecenderungan untuk melihat dunia dalam bentuk lawan


kata dan menguraikannya dalam bentuk ekstrim yang tidak realistis.
 Orientasi intensional (intentional orientation) terjadi bila kita menanggapi apa yang
sebagai suatu kenyataan, atau melebihkan.

8
 Kekacauan karena menyimpulkan fakta (Fact-inference confusion) terjadi bila kita
memperlakukan kesimpulan sebagai fakta d. Potong kompas (bypassing) terjadi
bila antara pembicara dan pendengar saling salah paham akan maka yang mereka
maksudkan.
 Kesemua (allness) mengacu pada kecenderungan untuk menganggap bahwa orang
yang mengetahui hal tertentu pasti menguasai segalanya, atau bahwa apa yang telah
dikatakan pada sudah seluruhnya.
 Evaluasi statis ( static evaluation) terjadi bila kita mengabaikan perubahan dan
menganggap bahwa realitas merupakan hal yang statis. g. Indiskriminasi
(indiscrimination) terjadi bila kita mengelompokkan hal-hal yang tidak sama ke
dalam satu kelompok dan menganggap karena mereka berada dalam kelompok
yang sama, mereka semuanya sama.(Asiyah, 2018)

2.4 Visual

Visual merupakan V ketiga menurut pendapat Albert Mahrabain. Visual mengacu pada
apa yang tampak oleh audiens pada diri seorang Pembicara. Bisa pakaian, riasan, perhiasan
dan bisa juga bahasa tubuh. Pentingnya bahasa tubuh adalah mampu memperkuat pesan
atau informasi yang disampaikan. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa 60%-70%
manusia berkomunikasi lewat komunikasi non verbal. Artinya manusia berkomunikasi
kebanyakan tidak menggunakan mulut. Keampuhan komunikasi non verbal yang salah
satunya adalah bahasa tubuh ini dapat dibuktikan dalam film Charlie Chaplin atau Mr.
Bean. Walaupun kedua film tersebut miskin bahkan nyaris tanpa dialog namun sukses
besar. Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa perhatian audiens 55% tertuju pada
ekspresi dan bahasa tubuh. Bahkan untuk mendapatkan informasi 87% mereka dapatkan
dari melihat.

Cakupan Visual tidak semata-mata tertuju pada apa yang anda pakai baik pakaian,
perhiasan dan riasannya. Namun, aspek bahasa tubuh seperti eyes contact, mimik atau
ekspresi wajah, senyuman yang tulus dan menawan, gerakan-gerakan kecil dan ringan
tangan, kaki, lengan, bahu, mulut, hidung, kepala, badan perlu dilatih agar lahir dengan
alami dan serasi. Dalam sebuah penelitian terungkap bahwa pesan yang disampaikan 7%
ditangkap oleh audiens melalui suara, 38% melalui nada, aksen dan intonasi serta 55%

9
melalui mimik muka/ekspresi serta bahasa tubuh. Beberapa bentuk latihan untuk
mengoptimalkan aspek visual adalah;

a) Latihan Cermin Diri. Sebenarnya semakin lama waktu yang dihabiskan dalam
bercermin setiap hari maka semakin terbukalah peluang untuk menemukan sisi
positif dari diri kita. Selama ini, banyak diantara kita yang terjebak dengan jebakan
kelemahan diri. Sehingga setiap hari kita fokus dan selalu menghabiskan energi
untuk meratapi kekurangan diri. Kita lupa, dibalik kekurangan pasti ada kelebihan.
Saatnya fokus untuk mencari sisi positif diri dan melejitkannya. Latihan Cermin
diri sebenarnya bisa diartikan secara implisit maupun eksplisit.
b) Latihan Rekam Aksi. Anda bisa meminta bantuan sahabat anda untuk merekam
aksi anda saat tampil dalam latihan presentasi. Jujurlah pada diri sendiri. Catat
segala kesalahan atau kekurangan sekecil apapun. Ulangi dan mintalah pendapat
sahabat anda.
c) Latihan Padu Padan Pakaian.Walaupun bukanlah sesuatu yang mutlak tapi
pemilihan pakaian dan perhiasan yang tepat dan serasi perlu juga diperhatikan.
Coba anda bayangkan jika anda tampil dalam sebuah forum resmi sebagai
pembicara dengan kemeja berwarna kuning, celana dasar warna dongker dan dari
berwarna merah. Aneh bukan?.

Visual Aids & Properties adalah hal-hal yang diperlukan oleh seorang public speaker
dalam menyampaikan materi di depan para audience. Di masa lalu, sebelum adanya
proyektor, materi disampaikan dalam bentuk poster. Namun, seiring kemajuan teknologi
semua sistem tersebut sudah dikomputerisasi. Sebagai contoh, seorang public speaker
saat menyampaikan materi sekarang menggunakan program bernama power point yang
lebih dinamis dan praktis.Di masa sekarang, terdapat berbagai alat bantu seorang public
speaker yang akan dijabarkan sebagai berikut:

a) Mic : suatu alat atau komponen elektrik yang dapat mengubah energi gelombang suara ke
energi sinyal radio. Mic merupakan alat yang vital atau penting, karena jika tidak
menggunakan mic dan ruangan yang digunakan dengan skala besar, otomatis audience
yang berada di belakang venue tidak dapat mendengan suara atau materi yang sedang kita
presentasikan. Sebagai seorang public speaker hendaknya memeriksa terlebih dahulu mic

10
yang akan digunakan supaya tidak terjadi kendala teknis seperti suara mic yang
tidak ada,suara mic yang pecah dan sebagainya.
b) Pointer : Pointer adalah suatu alat bantu yang digunakan ketika melakukan
presentasi, sehingga Public Speaker dapat menunjuk bagian pada slide dengan lebih
mudah. Selain itu juga pointer sangat berguna bagi public speakers karena dapat
memudahkan memindah- mindahkan slide yang mau dipresentasikan tanpa harus
menunggu operator untuk memindahkannya. Sehingga dapat memperlancar
jalannya presentasi.
c) Komputer/Laptop : Komputer atau laptop adalah salah satu gawai yang sudah
umum digunakan oleh public speakers. Komputer atau laptop digunakan sebagai
alat untuk membuat presentasi. Setiap public speaker terkadang membawa laptop
sendiri untuk mempermudah dalam pengoperasiannya dikarena sudah mengerti
apa yang harus dilakukan jika terjadi kendala
d) Projektor : Projektor adalah alat untuk meproyeksikan objek visual yang berasal dari
laptop maupun komputer sehingga tampilan layar menjadi lebih besar, sehingga
mempermudah audience memahami presentasi dari public speaker.
e) Software : Software adalah aplikasi ataupun program yang digunakkan untuk
melakukan sesuatu di laptop maupun komputer. Software yang banyak digunakan
oleh public speakersantara lain powerpoint, google slide, dan WPS.

Visual aids & Properties sangatlah dibutuhkan public speakers untuk mempermudah
dalam menyampaikan materi. Di era yang semakin digital ini Visual aids & Properties
semakin canggih dan mempermudah public speakers dalam menyiapkan bahan presentasi
hingga melakukkan presentasi.(Alauddin, 2019)

11
BAB III
KESIMPULAN

Maka dapat disimpulkan bahwasannya mengenai konsep 3V dalam public speaking Verbal,
Visual, dan Vocal merupakan elemen kunci yang saling melengkapi untuk meningkatkan
efektivitas komunikasi saat berbicara di depan umum. Dengan memperhatikan dan
mengoptimalkan setiap aspek ini, seorang pembicara dapat:

1) Meningkatkan Klaritas dan Kepahaman: Dengan fokus pada verbal, pembicara dapat
menyampaikan pesan dengan jelas, tepat, dan lengkap, sehingga memastikan bahwa
pendengar memahami informasi yang disampaikan.
2) Memperkuat Pesan: Dengan mendukung verbal dengan elemen visual yang tepat,
pembicara dapat memperkuat pesan mereka dan membantu pendengar untuk memahami
konsep yang kompleks melalui gambaran visual yang jelas dan kuat.
3) Membangun Koneksi Emosional: Melalui penggunaan vocal yang variatif dan tepat,
pembicara dapat membangun koneksi emosional dengan pendengar, mempertahankan
minat mereka, dan meningkatkan daya tarik presentasi.
4) Meningkatkan Daya Tarik dan Memori: Dengan memadukan ketiga aspek ini secara
seimbang, seorang pembicara dapat meningkatkan daya tarik presentasinya, membuatnya
lebih mudah diingat oleh pendengar, dan meningkatkan efektivitas komunikasi secara
keseluruhan.

Dengan demikian, pemahaman dan penerapan konsep 3V dalam public speaking dapat membantu
seorang pembicara untuk menjadi lebih efektif dalam menyampaikan pesan mereka dan
memengaruhi pendengar dengan lebih kuat.

12
REFERENSI

Alauddin, G. A. R. dan A. R. (2019). Visual Aids & Properties in Digital Era.


https://publicspeaking.sv.ugm.ac.id/2019/12/04/visual-aids-properties-in-digital-era/

Asiyah, S. (2018). Implementasi komunikasi verbal dan non verbal dalam kegiatan public speaking
santri di pondok pesantren darul falah amtsilati putri bangsri jepara. Jurnal An-Nida, 10(2),
154–165.

Bakar, R. M. (n.d.). Melejitkan Potensi dalam Public Speaking Class.

Nofrion, N. (2018). NOFRION: Teknik Dasar Public Speaking (Voice, Verbal Dan Visual).

Zainal, A. G. (2022). Public Speaking (Cerdas Saat Berbicara di Depan Umum).

13

Anda mungkin juga menyukai