Anda di halaman 1dari 20

Brain Based

Learning
Kelompok 9
ANGGOTA KELOMPOK

Ivana Rahma M G Alman De Sheera Rika Septiani


21301244018 21301244035

Pengertian

Tujuan

Prinsip

Instruksi Penting menerapkan BBL


Penggunaan model pembelajaran
BBL

Kelebihan

Kekurangan

Referensi
Pengertian
Setiap struktur otak baik otak kanan dan otak kiri memiliki fungsi
dominan masing-masing. Otak kanan lebih dominan terhadap
rhythm, colour, shapes, maps, imagination, dan daydreaming,
sedangkan otak kiri lebih dominan terhadap words, numbers,
lines, lists, logis, dan analisis (Lucy & Rizky, 2012:154).

Jensen (2008) mendefinisikan “Brain-based education is


learning in accordance with the way the brain is naturally
design to learn”.
Pengertian
Solapur (2012) memaknai BBL sebagai pembelajaran yang
berlandaskan struktur dan fungsi kerja otak.

Icha (2011) Brain Based Learning adalah sebuah konsep untuk


menciptakan pembelajaran dengan berorientasi pada upaya
pemberdayaan potensi otak siswa.
Kesimpulan
Pembelajaran berbasis otak adalah
sebuah konsep untuk menciptakan
sebuah pembelajaran dengan
berorientasi pada upaya
pemberdayaan potensi otak siswa.
Jadi, brain based learning
merupakan sebuah model
pembelajaran siswa
mengembangkan otaknya untuk
memecahkan suatu permasalahan
atau mengembangkan suatu
informasi yang diperolehnya
Bertujuan untuk mengembangkan lima sistem pembelajaran alamiah
Tujuan otak yang dapat mengembangkan potensi otak dengan maksimal,
yaitu:
Sistem pembelajaran emosional
Sosial
Kognitif
Fisik
Reflektif
Kelima sistem pembelajaran tersebut saling mempengaruhi dan
tidak dapat berdiri sendiri (Given, 2007).
Prinsip
Caine and Caine (2003: 4) menjelaskan 12 prinsip utama dalam brain based
learning, yaitu:
Otak merupakan processor parallel.
Pembelajaran perlu melibatkan keseluruhan proses fisiologi.
Mencari pengertian atau pemahaman adalah keinginan awal manusia.
Pemahaman terjadi apabila pola/corak dapat dibentuk. Pencarian makna
terjadi dengan berpola.
Emosi penting dalam membentuk pola/corak.
Otak bisa memproses keseluruhan dan sebagian pengetahuan sekaligus.
Pembelajaran melibatkan penumpuan perhatian kepada lingkungan
peripheral.
Pembelajaran melibatkan proses-proses sadar dan tanpa sadar.
Terdapat dua jenis ingatan, yaitu hafalan dan spasial.
Belajar merupakan sebuah perkembangan
Pemahaman terbentuk jika fakta tersimpan dalam ingatan spasial
Setiap otak adalah unik dan setiap individu berlainan.
Instruksi Penting
menerapkan Brain Based Learning

Relaxed alertness Orchestrated Active processing



immersion

Mengusahakan Menciptakan Kegiatan yang


sebuah keadaan lingkungan belajar memungkinkan siswa
dimana siswa bisa yang benar-benar secara aktif melihat,
“waspada tapi rileks” membuat siswa mengkondisikan dan
merasa telah masuk ke menginternalisasi
dalam pengalaman informasi yang
edukatif secara datang.
langsung
Penggunaan model pembelajaran
Brain Based Learning

Lingkungan Gerakan dan Olahraga Musik

Peta Pikiran (Mind Map) Penampilan Guru


Pra-Pemaparan Persiapan Inisiasi dan Elaborasi
akuisisi
guru berusaha
siswa diberikan membantu siswa tahap pemrosesan
menciptakan
ulasan tentang untuk membangun informasi.
keingintahuan dan
pembelajaran baru pengetahuan dan
kesenangan pada diri
sebelum benar-benar pemahaman awal.
siswa serta menciptakan
didalami lebih jauh.
pembelajaran yang
menyenangkan.
Inkubasi dan Verifikasi dan Perayaan dan
memasukkan memori pengecekan keyakinan integrasi
pentingnya waktu istirahat
dan waktu untuk mengulang guru mengecek Tahap ini
kembali, hal ini dikarenakan pemahaman siswa menanamkan semua
otak belajar paling efektif dengan materi yang arti penting dari
dari waktu ke waktu, bukan telah dipelajari kecintaan terhadap
langsung pada sesaat. belajar.
Kelebihan
Menurut Eric Jensen, 2008

Menciptakan lingkungan
belajar yang menantang Menciptakan lingkungan
kemampuan berpikir pembelajaran yang
siswa menyenangkan

Menciptakan situasi
pembelajaran yang aktif
dan bermakna bagi
siswa (active learning)
Kelebihan
Memberikan efek yang
sangat ampuh pada waktu Memberikan efek yang
singkat baik dalam menyenangkan
pembelajaran akademik mengembangkan
maupun kemampuan proses kemampuan sosial siswa

Mengajak siswa
berpikir kreatif Merangsang bekerjanya
otak kiri dan otak kanan

Menurut Gallaher, 2011


Menurut Eric Jensen, 2008 : Kekurangan
Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk menciptakan
pembelajaran yang baik

Memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk dapat memahami otak


kita bekerja dalam memahami suatu permasalahan

Memerlukan fasilitas yang memadai dalam mendukung


praktek pembelajaran.

Memerlukan biaya yang tidak sedikit dalam menciptakan


lingkungan pembelajaran yang baik bagi otak.
Kekurangan

Menurut Gallaher 2011


Lack of adequate preparation
Banyak yang harus dipersiapkan dalam pembelajaran menggunakan
Brain Based Learning.

Lack of Support from Experts


Kurangnya dukungan dari para ahli
Pertanyaan?
REFERENSI
Caine, R. N., & Caine, G. (2003). 12 Brain/Mind Learning Principles In Action.
The Eldbook for Making Connections, Teaching And The Human Brain. Thousand
Oaks, CA: Corwin Press.

Jensen, E (2008). Brain Based Learning: Pembelajaran Berbasis Kemampuan


Otak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syafa’at, Asep. 2007. Brain Based Learning.

Sukoco, H. (2014). Efektivitas Pendekatan Brain Based Learning (BBL) Ditinjau


dari Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa. Jurnal AgriSains.
TERIMA KASIH
KELOMPOK 9

Anda mungkin juga menyukai