Bagian antrum dari pilorus menebal secara abnormal -> obstruksi pada saat pengosongan gaster -> ada obstruksi bayi muntah-muntah proyektil ->
gangguan metabolik dan gangguan keseimbangan elektrolit.
Gambaran makroskopik :
- otot pyloris menebal (m. spincter pylorica/ otot sirkuler) -> lambung obstruksi -> makanan tidak bisa lewat ke doudenum -> muntah
Gejala klinis : muntah non bilious (muntah tanpa empedu) - proyektil + biasanya bayi tampak kelaparan karena setiap makan pasti
dimuntahkan
Paling banyak kasusnya pada usia 4-5 bulan post natal (cuman 4% yang dibawah usia 3 bulan)
Diagnosis :
Pemfis : ada gastric wave ( gerakan peristaltik lambung di kiri atas) -> gerakan peristaltik ini berjalan dari perut kuadran kiri atas ke kanan dan
semakin terlihat saat bayi minum susu
Cara lihatnya : kasi dextrose atau intake oral untuk lihat gerakan peristaltik lambungnya
Palpasi : raba kuadran kanan katas dengan 1 jari -> teraba seperti olive sign/buah zaitun (khas) -> karena penebalan otot
Penunjang :
- Radiologi :
- foto abdomen tanpa kontras -> tampak lambungnya besar, dilatasi dan berisi gas disertai gas yang relatif sedikit pada intestinum di bawah
pylorus
- bisa juga foto abdomen dengan kontras barium -> kontrasnya dimasukkan lewat oral -> terlihat double track
- USG : sensitivitas dan spesifitasnya tinggi -> penebalan otot lebih dari 14 nm sampai 20 nm dan panjang pylorus antara 10-14 nm
- Endoskopi : lebih jelas lagi (cauliflower like)
- MRI
Tatalaksana :
- Resusitasi cairan dan elektrolit karena adanya gangguan cairan dan elektrolit (Natrium, mg, K dll)
- Operatif : pyloromyotomi Ramsted ( insisi transversal pada otot sirkuler) -> potong otot sirkuler yang menebal tadi
Prognosis : BAIK
2. Atresia Jejunoileal -> Tidak ada hubungan antara jejunum dan ileum / KOMPETENSI 2
Gambaran umum : terjadi diskontinuitas kongenital dari jejunum atau ileum yang disebabkan oleh gangguan vaskular saat dalam kandungan (intra
uterin) sehingga sebabkan iskemia -> nekrosis segmen usus dan mesenterium
Iskemia -> nekrosis yang steril karena masih belum berhubungan dengan dunia luar dan ada bagian yang tersorpsi pada bagian usus -> ujung
proximalnya dilatasi dan hipertrofi. Tampakan histologinya vilinya masih normal tapi fungsi peristaltiknya sudah tidak efektif
Anamnesis :
Riwayat ibu : polihidramnion
GEH Page 1
Riwayat ibu : polihidramnion
Gejala pada bayi : muntah bilious (hijau) karena sudah lewati ampulla vater dan mekoniumnya berwarna putih keabu-abuan karena bagian distalnya
atresia akhirnya tidak menyatu sehingga aliran empedu tidak masuk ke distal akhirnya tidak mewarnai feses. Lebih cepat muncul kalau atresianya
lebih ke proximal (ex jejunum lebih cepat dibandingakan ileum)
Pada ileum lebih banyak yang terjadi distendid abdomen karena semakin ke distal semakin besar kemungkinan terjadi distensi abdomen
Pemfis : Distensi abdomen, tapi kalau sudah perforasi bisa ada peritonitis juga
Penunjang : foto polos abdomen hitung jumlah bubble -> kalau 2-5 buble (+ atresia jejunum) dan >5 buble atresia ileum
Tatalaksana :
- Reseksi anastomosis (sambung kembali) proksimal dan distalnya
Perawatan pasca bedah :
- Observasi ttv
- Puasa 3 hari dengan pemberian TPN
- Awasi nanti ada kebocoran anastomose
- Kasih antibiotik intra vena
- Rawat luka post operasi
Komplikasi :
- Jangka pendek : obstruksi fungsional (walaupun sudh disambung tetapi karena peristaltik bagian proximal kurang bagus ), kebocoran
anastomosis, infeksi luka operasi
- Jangka panjang : short bowel syndrome (kalau panjang usus yang dikeluarkan dari stroma terlalu ke proximal karena atresianya di jejunum,
gangguan absorpsi vitamin B12, calcium, magnesium, garam empedu dan lemak
Bayi : konstipasi
Anak : bisa gangguan tumbuh kembang
Zona a ganglion
Zona transisional hipoganglion
Zona ganglion
Tegakkan diagnosis dengan biopsi rectum : hipertrofi trunus saraf dan tidak ganglion
Harus pemeriksaan patologi anatomi : ambil 1,5-2 cm dari linea dentata (kalau ambil di 1 cm hasilnya pasti negatif karena pasti aganglion tetapi
normal bukan normal)
Gejala :
GEH Page 2
• Mekonium kehitaman
• Feses terakumulasi di kolon bagian distal -> perumbuhan bakeri berlebih -> enterocolitis
• Distensi abdomen
• Diare
• Feses bau busuk
Membuang segmen yang aganglion dan menyambungkan kembali segmen ganglion dari 1,5-2 cm proximal dari linea dentata (prinsip
pembedahan)
Komplikasi :
Jangka pendek : perdarahan (post operasi), infeksi luka operasi, eskoriasi perianal (bab terus)
Jangka panjang : Inkontinensia feses
4. Atresia oesophagus
Syndrome Vactrel
V
A
C : cardiovaskular : tetralogi of falot, PDA, VDS
T
R
E
L : limb defect : kaki bengkok, jari berlebih
Klasifikasi :
Terbanyak atresia esofagus dengan fistula tracheosophageal distal (kalau nagis udaranya bisa masuk ke gaster -> gasternya dilatasi)
Gejala : - hipersalivasi, regurgitasi (batuk, tersedak, muntah), pneumonia aspirasi, sianosis, scapoid (tipe A)
Kalau fistula bagian proximal dan tanpa fistula : bisa kasih susu
Kalau tidak cukup : pake sambungan colon, ileum atau gaster
5. Achalasia Esofagus
6. Omphalomesentericus Remnant
GEH Page 3