PROPOSAL
I. LATAR BELAKANG
Tingginya tingkat kelaparan tersebut juga berdampak besar pada aspek kesehatan di
Indonesia, terutama terkait dengan pemenuhan gizi. Hal ini dibuktikan berdasarkan
Data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting saat
ini masih berada pada angka 24,4% atau 5,33 juta balita. Untuk menghadapi kondisi
krisis pangan tersebut, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
mengamanatkan bahwa tujuan Pembangunan Desa adalah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan
kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana
Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam
dan lingkungan secara berkelanjutan. Hal ini kemudian diperkuat dengan adanya
Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 tentang APBN yang menyatakan bahwa
Dana Desa ditentukan penggunaannya untuk program ketahanan pangan dan hewani
paling sedikit 20% (dua puluh persen), dengan harapan mampu menyiapkan sedini
mungkin Desa menghadapi krisis pangan.
Penyebab
Krisis energi
Gas alam adalah bahan baku produksi amonia melalui proses Haber yang kemudian
digunakan dalam produksi pupuk.[10] Pengembangan sumber nitrogen anorganik ini
telah secara signifikan menyokong populasi dunia, dan diperkirakan saat ini hampir
setengah warga dunia memiliki persediaan pangan yang dihasilkan dari lahan yang
menggunakan pupuk nitrogen anorganik ini. [11]
Krisis energi global di tahun 2021–2022 telah merambat hingga ke produksi pupuk
dan industri pangan.[12][13][14] Hal ini telah menyebabkan berbagai harga pupuk telah
mencapai titik tertingginya sejak tahun 2008. Dan ini, menurut Independent Commodity
Intelligence Services adalah masalah serius karena setengah suplai pangan dunia
disokong oleh pupuk nitrogen anorganik.[15]
Krisis iklim
SAYUR
kekkkemasan sayuran Ekoenzim/Pupuk hayati
Pangan, Energi & & bahan organik
Produk olahan
Pangan,
PendapatanEnergi
Produk olahan
Tepung
dan Pendapatan (Bakso ) Ikan
Kolam, Keramba,
Ikan & Kepiting dan tambak
Tepung
Tulang
Daging, Telur Ternak ayam, Bebek
Susu petelur dan
Pedaging Penetasur
6. Pengelolaan Limbah
Komponen pengelolaan limbah sangat penting dalam penyediaan energi dan
menekan pencemaran lingkungan. Beberapa yang dapat dilakukan antara lain
adalah:
Untuk konteks isu pertanian terpadu, pengolahan Limbah rumah tangga yang
dimaksud ada limbah organic. Limbah organic ini bisa dikelola menjadi ekoenzim
dan pakan maggot BSF. Salah satu kegunaan ekoenzim merupakan pupuk
kompos cair yang berguna sekali sebagai penyubur tanah dan penyubur
ekosistem air di samping banyak kegunaan lainnya.
Limbah ternak (kotoran ternak) terdiri dari limbah cair dan limbah padat yang
keduanya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos (pupuk organik).
Bersama limbah lainnya seperti hijauan, kotoran ternak (feces dan urine) dapat
diproses menjadi pupuk organik, termasuk sebagai bahan baku utama untuk
pembuatan POC (Pupuk Organik Cair).
Selain sebagai penyubur tanah, pupuk kompos juga berperan dalam
memperbaiki struktur tanah, daya simpan air dan pengayaan mikroba tanah.
Nilai manfaat tersebut secara simultan akan meningkatkan daya tahan tanah dan
tanaman untuk antisipasi perubahan iklim. Selain itu penambahan pupuk kompos
yang diperkaya dengan bakteri tertentu juga menjadi pilihan untuk menjaga
kesehatan dan kesuburan tanah.
Biogas
Selain sebagai bahan pembuat kompos, kotoran ternak juga dapat diproses
untuk penyedia energi (Biogas). Biogas terbentuk dari hasil penguraian kotoran
hewan oleh mikroorganisme yang terdiri atas karbondioksida (CO 2) dan metana
(CH4) serta unsur lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk memasak, sebagai
pemanas maupun penerangan.
Produksi metana ditentukan oleh jenis dan jumlah ternak yang dibudidayakan.
Banyaknya metana yang dihasilkan juga menentukan daya listrik yang
dihasilkan. Sebagai ilustrasi satu meter kubik metana ekivalen dengan 10 kWh
atau 0,6 liter bensin, mampu menghidupkan lampu 100 watt selama 6 jam.
7. Industri Hilir
Contoh industry hilir, yaitu:
V. METODE PERTEMUAN
1. SEMINAR
Seminar dilakukan untuk memberi masukan kepada Kepala Desa agar faham
persoalan, konsepsi, strategi dan kerangka kerja membangun system ketahanan
pangan di desa masing-masing. Beberapa narasumber akan diminta paparan berkaitan
dengan materi-materi seperti :
Seberapa genting isu tentang ketahanan pangan di Indonesia
Pemahaman Regulasi yang di-drive oleh pemerintah agar ketahanan pangan
tersebut dapat diwujudkan
Masukan pakar tentang gagasan, strategi, metode hingga konsepsi perwujudan
tentang membangun ketahanan pangan di desa
Penyusunan perencanaan dan anggaran untuk program atau kegiatan
ketahanan pangan di desa.
2. WORKSHOP
Workshop dilakukan oleh kepala desa. Tentunya panitia membantu merumuskan
materi-materi bahasan yang bersumber dari masukan narasumber dalam bentuk draft
yang sudah siap dibahas. Antara lain draft :
PEDOMAN KETAHANAN PANGAN DI DESA
KEBIJAKAN DAN INDIKATOR KETAHANAN PANGAN DI DESA
PROGRAM KETAHANAN PANGAN DI DESA
PERAN KELEMBAGAAN DI DESA
Mekanisme workshop dimulai dengan pembahasan melalui diskusi kelompok. Masing-
masing kepala desa membentuk kelompok sebanyak jumlah draft yang akan dibahas.
Kemudian dipresentasi dalam rapat pleno. Hasil pembahasan dan kesepakatan dalam
pleno kepala desa merupakan buah hasil dari kegiatan workshop yang dilakukan.
1. Umum
2. Kepala Desa
VII. JADWAL KEGIATAN SEMINAR DAN WORKSHOP
(SEMINAR)
Regulasi-regulasi pemerintah
mewujudkan ketahanan pangan di
Desa
Jalan Cassia Raya Blok OO No. 3A kOMPLEKS Taman Setiabudi Indah, Tj. Rejo, kec.
Medan Sunggal, Kota Medan, Sumatera Utara
X. PENUTUP
Demikian proposal ini kami sampaikan semoga Bapak Bupati dapat memakluminya.
Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
Referensi
1. ^ Julia Horowitz (12 March 2022). "War has brought the world to the brink of a
food crisis". CNN. Diakses tanggal 2022-04-01.
2. ^ Lynch, Colum. "U.N. to Keep Beasley at WFP as Food Crises Roil the
World". Foreign Policy (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-01.
3. ^ Lompat ke:a b McDonough, Siobhan (2022-02-27). "What the Russian invasion
of Ukraine could mean for global hunger". Vox (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2022-04-01.
4. ^ Nicas, Jack (2022-03-20). "Ukraine War Threatens to Cause a Global Food
Crisis". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses
tanggal 2022-04-01.
5. ^ Lompat ke:a b c Good, Keith (2022-03-21). ""Global Food Crisis" Possible- - "No
Precedent Even Close to This Since World War II" • Farm Policy News". Farm
Policy News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-05.
6. ^ Reuters (2022-03-05). "Food prices jump 20.7% yr/yr to hit record high in Feb,
U.N. agency says". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-
01.
7. ^ Lompat ke:a b c Braun, Phillip. "How The Russia-Ukraine War Has
Compounded The Global Food Crisis". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2022-04-01.
8. ^ "Global food security: These are the main challenges to feeding the world –
and how we can solve them". World Economic Forum (dalam bahasa Inggris).
Diakses tanggal 2022-04-01.
9. ^ Philpott, Tom. "As Russia's invasion roils supply chains, the world grows
hungrier". Mother Jones (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-07.
10. ^ Mulvaney, Dustin (2011). Green Energy: An A-to-Z Guide. SAGE.
hlm. 301. ISBN 978-1-4129-9677-8.
11. ^ Erisman, Jan Willem; MA Sutton, J Galloway, Z Klimont, W Winiwarter
(October 2008). "How a century of ammonia synthesis changed the
world". Nature Geoscience. 1 (10): 636–
639. Bibcode:2008NatGe...1..636E. doi:10.1038/ngeo325. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 23 July 2010. Diakses tanggal 22 October 2010.
12. ^ "Energy crisis today – fertiliser and food crisis tomorrow?". Euractiv. 19
October 2021.
13. ^ "'I'm afraid we're going to have a food crisis': The energy crunch has made
fertilizer too expensive to produce, says Yara CEO". Fortune. 4 November 2021.
14. ^ "Soaring fertilizer prices put global food security at risk". Axios. 6 May 2022.
15. ^ "Fears global energy crisis could lead to famine in vulnerable countries". The
Guardian. 20 October 2021.
16. ^ Swanson, Anna (24 February 2022). "Ukraine Invasion Threatens Global
Wheat Supply". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24
February 2022. Diakses tanggal 25 February 2022.
17. ^ "Ukraine War to Compound Hunger, Poverty in Africa, Experts Say". VOA
News. 19 March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 March 2022. Diakses
tanggal 23 March 2022.
18. ^ Durisin, Megan; Elkin, Elizabeth; Parija, Pratik (9 March 2022). "The World's
Next Food Emergency Is Here as War Compounds Hunger Crisis". Bloomberg
News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 March 2022. Diakses tanggal 10
March 2022.
19. ^ "Crisis in Ukraine Drives Food Prices Higher Around World". VOA News. 6
March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 March 2022. Diakses
tanggal 23 March 2022.
20. ^ "UN food agency official alarmed by Afghan food, fuel prices". Associated
Press. 18 March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 April 2022. Diakses
tanggal 7 April 2022.
21. ^ "Afghanistan's Hungry Will Pay the Price for Putin's War". Foreign Policy. 1
April 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 April 2022. Diakses tanggal 7
April 2022.
22. ^ "As many as 28 million people across East Africa at risk of extreme hunger if
rains fail again". Oxfam. 22 March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25
March 2022. Diakses tanggal 23 March 2022.
23. ^ "Russia's invasion of Ukraine will likely ratchet American food prices even
higher, experts say". The Washington Post. 26 February 2022. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 27 February 2022. Diakses tanggal 26 February 2022.
24. ^ "How tensions in Ukraine could rile Egypt". The Economist. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 24 February 2022. Diakses tanggal 25 February 2022.
25. ^ Yusuf, Mohammed (2022-03-19). "Ukraine War to Compound Hunger, Poverty
in Africa, Experts Say". VOA (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi
asli tanggal 24 March 2022. Diakses tanggal 2022-03-23.
26. ^ "海关总署公告 2022 年第 21 号(关于允许俄罗斯全境小麦进口的公告)
[General Administration of Customs Notification 21/2022]". General
Administration of Customs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2022.
Diakses tanggal 6 March 2022.
27. ^ Tang, Frank (24 February 2022). "China lifts all wheat-import restrictions on
Russia amid Ukraine crisis". South China Morning Post (dalam bahasa Inggris).
Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 February 2022. Diakses tanggal 26
February 2022.
28. ^ "Food prices jump 24.1% yr/yr to hit record high in Feb, U.N. agency
says". Reuters. 4 March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 March 2022.
Diakses tanggal 5 March 2022.
29. ^ "Food Price Index hit record high in February, UN agency reports". UN News.
4 March 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 March 2022. Diakses
tanggal 5 March 2022.
30. ^ "Putin has created a "global food crisis" with war in Ukraine, US deputy
secretary of state says" (dalam bahasa Inggris). CNN. 29 March 2022.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2022. Diakses tanggal 30
March 2022.
31. ^ "As sanctions bite Russia, fertilizer shortage imperils world food
supply". Reuters. 23 March 2022.
32. ^ "FAO Information Note: The importance of Ukraine and the Russian
Federation for global agricultural markets and the risks associated with the
current conflict, 25 March 2022 Update" (PDF). Food and Agriculture
Organization. 25 March 2022.
33. ^ "Soaring fertilizer prices put global food security at risk". Axios. 6 May 2022.
34. ^ "Russia-Ukraine war worsens fertilizer crunch, risking food supplies". NPR. 12
April 2022.
35. ^ Thomas, Aled; Bland, William; Bobylov, Alexandre (2022-02-02). "Russia bans
ammonium nitrate exports until April to support domestic
farmers". www.spglobal.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-
02.
36. ^ "Food crisis due to Ukraine war calls for demand-side action: less animal
products, less waste, and greening EU agricultural policy — Potsdam Institute
for Climate Impact Research" (dalam bahasa Inggris). Potsdam Institute for
Climate Impact Research. Diakses tanggal 18 April 2022.
37. ^ "Auswirkungen des Ukraine-Kriegs auf Ernährungssicherheit". Science Media
Centre Germany (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 April 2022.
38. ^ Bentley, Alison (22 March 2022). "Broken bread — avert global wheat crisis
caused by invasion of Ukraine". Nature (dalam bahasa Inggris). 603 (7902):
551. Bibcode:2022Natur.603..551B. doi:10.1038/d41586-022-00789-x. PMID 35
318475 Periksa nilai |pmid= (bantuan). Diakses tanggal 18 April 2022.
39. ^ Lee, Meredith. "'We see the storm coming': U.S. struggles to contain a
deepening global food crisis". POLITICO (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 2022-04-07.
40. ^ "'All the trees have died': Iraqis face intensifying water crisis". Al Jazeera. 5
November 2021.
41. ^ "Severe water shortages strain wheat harvest in Iraq". Associated Press. 29
May 2022.
42. ^ Lompat ke:a b c d e MULVANEY, KIERAN (2022-03-14). "Historic drought looms
for 20 million living in Horn of Africa". National Geographic: Environment (dalam
bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-05.
43. ^ "Severe drought threatens 13 million with hunger in Horn of Africa". UN
News (dalam bahasa Inggris). 2022-02-08. Diakses tanggal 2022-04-05.
44.
45. ^ "Extreme winter drought devastates crops in Spain and
Portugal". euronews (dalam bahasa Inggris). 2022-02-13. Diakses tanggal 2022-
04-05.
46. ^ Torres Benayas, Victoria (8 April 2022). "El marzo menos soleado en 40
años". El País.
47. ^ "Late frost ices over French vineyards, threatens fruit crops". AP
NEWS (dalam bahasa Inggris). 2022-04-04. Diakses tanggal 2022-04-05.
48. ^ "Italy's longest river, fed by melt from the Alps, dries up, threatening
agricultural collapse". Daily Kos. Diakses tanggal 2022-05-19.
49. ^ Bhardwaj, Mayank (16 March 2022). "EXCLUSIVE India acts to seize gap in
wheat export market left by Ukraine war". Reuters (dalam bahasa Inggris).
Diakses tanggal 30 April 2022.
50. ^ "Explained: How heatwave might thwart India's dream to feed the
world". Firstpost (dalam bahasa Inggris). 2022-04-20. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2022-04-24. Diakses tanggal 2022-04-24.
51. ^ Vaughan, Adam. "Severe Indian heatwave will bake a billion people and
damage crops". New Scientist (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi
asli tanggal 2022-04-26. Diakses tanggal 2022-04-27.
52. ^ Kumar, Hari; Ives, Mike (28 April 2022). "The Extreme Heat Pummeling India
and Pakistan Is About to Get Worse". The New York Times. Diarsipkan dari versi
asli tanggal 28 April 2022. Diakses tanggal 30 April 2022.
53. ^ Business, Diksha Madhok, CNN. "India offered to help fix the global food crisis.
Here's why it backtracked". CNN. Diakses tanggal 2022-05-17.
54. ^ Ellis-Petersen, Hannah; Meer Baloch, Shah (2 May 2022). "'We are living in
hell': Pakistan and India suffer extreme spring heatwaves". The Guardian (dalam
bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 May 2022.
55. ^ "GRAINS-Soybeans steady as South America rain chances
assessed". Successful Farming (dalam bahasa Inggris). 2022-01-14. Diakses
tanggal 2022-04-05.
56. ^ by (2022-01-10). "La Niña puts record harvests at risk". California18 (dalam
bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-05.
57. ^ Heath, Maximilian (2022-01-06). "Heatwave to hit Argentina, further stressing
corn, soybean crops". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-
04-05.
58. ^ GRANT, DANIEL. "Argentine crops in 'grave danger;' Brazilian estimates
fall". FarmWeek Now.
59. ^ "'All of our crops are completely submerged': Total crop losses expected in
northern NSW flood zone". ABC News (dalam bahasa Inggris). 2022-03-03.
Diakses tanggal 2022-04-05.
60. ^ "Floods and livestock losses leave NSW and Queensland farmers reeling from
third disaster in three years". the Guardian (dalam bahasa Inggris). 2022-03-01.
Diakses tanggal 2022-04-05.