HIPERTENSI
DI SUSUN OLEH:
MARIA NOVIANA KII
20226111023
MALANG
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Teori
1. Hipertensi
a) Definisi Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan kronis yang
ditandai dengan meningkatnya tekanaan darah pada dinding pembuluh darah arteri.
tekanan darah yang berbeda. Pada laporan JPC-V, tekanan darah pada orang
Sistol Diastol
c) Etiologi Hipertensi
tekanan perifer (Aspiani, 2015). Akan tetapi, ada beberapa faktor yang
Gejala umum yang ditimbulkan akibat menderita hipertensi tidak sama pada
setiap orang, bahkan terkadang timbul tanpa gejala (Aspiani, 2015). Secara umum
1) Sakit kepala
5) Telinga berdenging
e) Patofisiologi
dipusat vasomotor pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jarak
saraf simpatis yang berlanjut ke bawah korda spinalis dan keluar dari kolumna
sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron pre-ganglion
kontriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
cenderung mencetuskan hipertensi.
f) Komplikasi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi jika tidak diobati dan di tanggulangi maka
dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan kerusakan arteri didalam
tubuh sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut (Aspiani,
1) Stroke
Stroke dapat terjadi akibat hemoragi akibat tekanan darah tinggi di otak, atau
akibat embolus yang terlepas dari pembuluh, selain daerah otak yang tekanan
tinggi. Stroke dapat terjadi pada hipertensi kronis apabila arteri yang memperdarahi
otak mengalami hipertrofi dan penebalan, sehingga aliran darah ke otak yang
2) Infark miokard
yang menghambat aliran darah melewati pembuluh darah. Pada hipertensi kronis
dipenuhi dan dapat terjadi iskemia jantung yang menyebabkan infark. Demikian
juga, hipertrofi ventrikel dapat menyebabkan perubahan waktu hantaran listrik
pembentukan bekuan.
3) Gagal ginjal
Gagal ginjal dapat terjadi karena kerusakan progresif akibat tekanan tinggi
nefron akan terganggu dan dapat berlanjut menjadi hipoksik dan kematian. Dengan
tekanan osmotic koloid plasma berkurang dan menyebabkan edema, yang sering
4) Ensefalopati
(hipertensi yang meningkat cepat dan berbahaya). Tekanan yang sangat tinggi pada
keruang interstisial di seluruh susunan saraf pusat. Neuron disekitarnya kolaps dan
5) Kejang
Kejang dapat terjadi pada wanita pre-eklampsia. Bayi yang lahir mungkin
memiliki berat lahir kecil akibat perfusi plasenta yang tidak adekuat, kemudian
dapat mengalami hipoksia dan asidosis jika ibu mengalami kejang selama atau
hipertensi adalah
lperempuan : 12 - 16 g/dl
fungsi ginjal
elektrolit
Na 135-145 mmol/L
K 3.7-5.2 mmol/L
Cl 98 - 109 mmol/L
Ronsen Dada
h) Penatalaksanaan
dan mortalitas serta morbiditas yang berkaitan yang bertujuan mencapai dan
a) Pengaturan diet
Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan gaya hidup sehat dan/atau dengan
Diet rendah garam dapat menurunkan tekanan darah pada klien hipertensi.
Mengatasi obesitas, pada sebagian orang dengan cara menurunkan berat badan
penurunan berat badan adalah hal yang sangat efektif untuk menurunkan tekanan
c) Olahraga
katakolamin plasma. Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam
akibat hipertensi.
efek jangka panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran
dengan obat lain (Muttaqin, 2014). Klasifikasi obat hipertensi dibagi menjadi lima
a) Diuretik (Hidroklorotiazid)
penderita hipertensi ringan atau penderita yang baru. Banyak obat hipertensi dapat
menyebabkan retensi cairan. Oleh karena itu, sering kali diuretic diberi bersamaan
hipertensi.
tolazim. Terutama digunakan untuk krisis hipertensi dan hipertensi berat yang
natrium dan air dengan edema, dan sering kali diberikan diuretic untuk menurunkan
obat tunggal diklasifikasikan sebagai terapi tahap II, tetapi jika ditambah diuretic
norepinefrin menjadi berkurang. Hal ini menyebabkan baik curah jantung maupun
tahanan vaskuler perifer menurun. Reserpin dan guanetidin (dua obat yang paling
merupakan efek samping yang sering terjadi. Klien harus dinasehati untuk bangkit
perlahan-lahan dari posisi berbaring atau dari posisi duduk. Obat-obat dalam
kelompok ini dapat menyebabkan retensi natrium dan air. Obat-obat ini
Vasilidator yang bekerja langsung adalah obat tahap III yang bekerja dengan
turun dan natrium serta air tertahan, sehingga terjadi edema perifer. Diuretic dapat
srteriol untuk menurunkan denyut jantung, hal ini untuk melawan reflek takikardia.
Dua dari vasodilator yang bekerja langsung adalah hidralazin dan minoksidil. Obat
ini digunakan untuk pengobatan hipertensi yang sedang dan berat. Nitropusid dan
diazoksid diresepkan untuk hipertensi akut yang darurat. Kedua obat terakhir ini
Nitropusid bekerja pada pembuluh darah arteri dan vena. Sedangkan diazoksid
d) Antagonis angiotensin
sama dengan air. Katopril, enalapril, dan lisinopril adalah ketiga antagonis
angiotensin. Obat-obat ini digunakan pada klien yang mempunyai kadar rennin
saluran lambat kalsium otot jantung; sebagian yang lebih spesifik untuk saluran
1. Pengkajian
Tujuan pengkajian adalah mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien.
Menurut (Wijaya, 2013), yang harus dikaji pada klien hipertensi yaitu:
a) Data biografi
b) Riwayat kesehatan:
1) Keluhan utama
Alasan utama klien datang kerumah sakit atau pelayanan kesehatan. Biasanya
pasien hipertensi mengelukan sakit kepala/Nyeri pada kepala akibat peningkatan
tekanan aliran darah ke otak.
2) Riwayat kesehatan sekarang
yang sudah lama dialami oleh klien dan biasanya dilakukan pengkajian tentang
Sirkulasi
Kenaikan tekanan darah Nadi: denyutan jelas dari karotis, jugularis,
radialis, perbedaan denyut. Denyut apical: titik point of maksimum impuls, mungki
bergeser atau sangat kuat. Frekuensi / irama: takikardia, berbagai disritmia. Bunyi
jantung: tidak terdengar bunyi jantung I, pada dasar bunyi jantung II dan bunyi
jantung III. Murmur stenosis valvular. Distensi vena jogularis. Ekstremitas :
perubahan warna kulit, suhu dingin, pengisian kapiler lambat.
:
Neurosensori
Respirasi
nutrisi/cairan
Eliminasi
Gejala: Gejala ginjal saat ini atau yang lalu (misalnya: infeksi ,
aktivitas/istirahat
2. Diagnosis Keperawatan
keperawatan dibagi menjadi dua yaitu proses interpretasi dan proses menjamin
memiliki beberapa syarat, yaitu dapat membedakan antara sesuatu yang actual,
risiko dan potensial. Metode penulisan diagnosis aktual terdiri dari masalah,
Diagnosis keperawatan studi kasus yang penulis tulis menurut (SDKI DPP
PPNI, 2018), dalam buku Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia yaitu Resiko
3. Intervensi Keperawatan
keperawatan segala bentuk terapi yang dikerjakan oleh perawat yang didasarkan
Akral hangat
Pengisian kapiler (Capilarry refile) baik, kembali dalam waktu 2-3 detik
2. nyeri akut
Meingis menurun
Gelisah menurun
3. Intoleransi aktivitas
4. Implementasi Keperawatan
intervensi yang disusun pada tahap perencanaan dan kemudian mengakhiri tahap
IMPLEMENTASI
Pantau TD
Catat oedema
3. intoleran aktivitas
ditoleransi
mengonsumsi obat tradisional. Obat tradisional tersebut antara lain jus mentimun
dengan bahan dua buah mentimun, gula (secukupnya), satu buah jeruk lemon (peras
airnya), es serut (secukupnya jika perlu), setengah gelas air minum. Cara
masukkan ke dalam blender, tambahkan setengah gelas air putih dan blender buah
mentimun hingga hancur, tambahkan gula, air jeruk lemon dan sedikit es serut (jika
perlu), lalu blender lagi hingga mentimun halus, saring jus mentimun ke dalam gelas
dan tambahkan es serut ke dalam gelas (jika perlu), jus buah mentimun telah siap
2016)
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi dibagi menjadi dua yaitu Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif.
kondisi dengan menilai hasil yang diharapkan telah tercapai. (Deswani, 2011)
Evaluasi yang diharapkan dapat dicapai pada klien dengan defisit pengetahuan
adalah:
Daftar Pustaka
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Rencana Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tujuan Keperawatan,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI