Anda di halaman 1dari 73

Ketika Umat dilanda Fitnah

(Syiah dan Khawarij)


Penyusun :

Zainudin

Ukuran Buku :

21.0 cm x 14.8cm (A5) 73 Halaman

Cetakan ke-1

Tahun 1444H/2023M

Diperbolehkan bahkan dianjurkan


memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku
ini dalam bentuk apapun dengan atau tanpa izin
penerbit selama bukan untuk tujuan komersil.
Mohon koreksi jika ditemukan kesalahan dalam
karya kami. Koreksi dan saran atas karya kami
dapat dilayangkan ke
zainudinayyubi@gmail.com

Jazaakumullahu khairan
B I S M I L L A H I R R A H M A A N I R R A H I IM
Daftar Isi
Muqadimmah ... Hal. 1

Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)


(1)... Hal. 8

Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)


(1)... Hal. 36
‫)‪Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij‬‬

‫‪bismillāhir-raḥmānir-raḥīm‬‬

‫يمِ‬
‫ٱلرحِ ِ‬
‫ن َ‬ ‫ٱلرح َْٰم ِِ‬
‫ٱّلل َ‬
‫بِس ِِْم َِِ‬
‫‪Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi‬‬
‫‪Maha Penyayang‬‬

‫*‪*MUQADDIMAH‬‬

‫ور أنْفُسِنا ومِنِْ‬ ‫ّلل نحْم ُدهُِ ونسْتعِينُهُِ ونسْتغْ ِف ُرهُِ ونعُوذُِ بِ َِِ‬
‫اّلل مِنِْ شُ ُر ِِ‬ ‫ن الْح ْمدِ ِ َِِ‬
‫إ َِ‬
‫ض ِل ِْل فلِ هادِيِ لهُِ وأشْه ُِد أنِْ لِ‬ ‫ّللا فلِ ُم ِض َِل لهُِ ومنِْ ُي ْ‬
‫ت أعْمالِنا منِْ ي ْه ِد ِِه َُِ‬ ‫س ِيئا ِِ‬
‫ن ُمح َمدًا عبْ ُدهُِ ورسُولُهُِ‬‫ّللا وحْدهُِ لِ ش ِريكِ لهُِ وِ أشْه ُِد أ َِ‬ ‫إِلهِ إِ َِل َُِ‬

‫ن ِإ ِلَ وأنتُ ِم ُّم ْ‬


‫س ِل ُمونِ‬ ‫ق تُقاتِ ِِه ولِ ت ُموتُ َِ‬ ‫يا أيُّها الَذِينِ آمنُواِْ اتَقُواِْ ِ‬
‫ّللا ح َِ‬
‫ثِ‬‫اس اتَقُوِاْ ربَكُ ُِم الَذِي خلقكُم مِن نَفْسِ واحِ دةِ وخلقِ ِمنْها زوْ جها وب َ‬ ‫يا أيُّها النَ ُِ‬
‫ّللا‬
‫ن ِ‬ ‫ّللا الَذِي تساءلُونِ بِ ِِه واأل ْرحامِ إِ َِ‬ ‫ِمنْهُما ِرجا ِلً كث ً‬
‫ِيرا ونِِساء واتَقُواِْ ِ‬
‫كانِ عليْكُ ِْم رقِيبًا‬
‫ح لكُ ِْم أعْمالكُ ِْم ويغْف ِِْر لكُ ْمِ‬ ‫ّللا وقُولُوا قوْ ًِل سدِيدًا ‪--‬يُ ْ‬
‫ص ِل ِْ‬ ‫يا أيُّها الَذِينِ آمنُوا اتَقُوا َِ‬
‫ُ‬
‫ّللا ورسُول ِه فق ِْد فازِ فوْ زً ا عظِ ي ًما‬ ‫ُ‬
‫ذنوبكُ ِْم ومن يُطِ عِْ َِ‬ ‫ُ‬

‫ْي ُمح َمدِ‪ ,‬وش َِر األ ُ ُم ِ‬


‫ورِ‬ ‫ّللا‪ ,‬وخيْرِ الْه ْد ِ‬
‫ي ِ هد ُِ‬ ‫اب َِِ‬ ‫ن خيْرِ الْحدِي ِِ‬
‫ث كِت ُِ‬ ‫أ َما بعْ ُِد‪:‬ف ِإ َِ‬
‫ُمحْدثاتُها‪ ,‬وكُ َِل ُمحْدثةِ بِدْعةِ‪ ,‬وكُ َِل بِدْعةِ ضللةِ‪ ,‬وكُ ُِّل ضللةِ فِي النَ ِارِ‬

‫‪Sesungguhnya, segala puji bagi-Allah, kami memuji-Nya dan‬‬


‫‪kami-memohon pertolongan dan ampunan-Nya, Kami‬‬
‫‪berlindung kepada Allah-dari kejahatan diri-diri kami dan‬‬
‫* ‪dari kejahatan amal perbuatan kami‬‬

‫‪*Barangsiapa yang Allah berikan-petunjuk, maka tidak ada‬‬


‫‪yang dapat-menyesatkannya, dan-barangsiapa yang Allah-‬‬
‫‪sesatkan, maka tidak ada yang-dapat memberikan petunjuk‬‬
‫* ‪kepadanya‬‬

‫‪1‬‬
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Aku bersaksi bahwa tidak ada-Tuhan yang berhak-disembah


kecuali Allah Maha Esa Dia dan tidak ada-sekutu bagi-Nya,
dan aku-bersaksi bahwa Muhammad shalallahu 'alaihi wa
sallam adalah hamba dan Rasul-Nya*

*Allah berfirman, yang artinya: (Wahai orang-orang yang


beriman kepada Allah dan mengikuti Rasul-Nya! takutlah
kalian kepada Rabb kalian dengan sebenar-benarnya takut,
yaitu dengan mengikuti perintah-perintah-Nya, menjauhi
larangan-larangan-Nya dan mensyukuri nikmat-nikmat-Nya
Dan berpegang-teguhlah kalian pada agama kalian sampai
maut menjemput ketika kalian dalam keadaan seperti itu)
(QS Al-Imran : 102)

*Dan juga berfirman, yang artinya (Wahai manusia!


Bertakwalah kalian kepada Rabb kalian Karena Dia lah yang
telah menciptakan kalian dari satu jiwa, yaitu bapak kalian,
Adam Dan dari Adam Dia menciptakan istrinya, Hawa, ibu
kalian Dan dari keduanya Dia menyebarkan banyak
manusia laki-laki dan wanita ke berbagai penjuru bumi

Dan bertakwalah kalian kepada Allah, Żat yang nama-Nya


kalian gunakan sebagai sarana untuk meminta sesuatu
kepada sesama kalian Yaitu dengan mengatakan, “Aku
memintamu dengan nama Allah agar kamu sudi melakukan
hal ini " Dan takutlah kalian terhadap memutus tali
persaudaraan yang mengikat kalian dengan saudara kalian
Sesungguhnya Allah Maha Mengawasi kalian Maka tidak
ada satu pun amal perbuatan kalian yang luput dari
pengawasan-Nya Dia senantiasa menghitungnya dan akan
memberi kalian balasan yang setimpal dengannya) (QS An-
Nisa: 1) *

2
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

*Dan juga berfirman, yang-artinya (Wahai orang-orang yang


beriman kepada Allah dan melaksanakan syariat-Nya,
bertakwalah kepada Allah dengan mengerjakan segala
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta
ucapkanlah ucapan yang benar dan jujur Sesungguhnya jika
kalian bertakwa kepada Allah dan mengucapkan ucapan
yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagi kalian
amal perbuatan kalian dan menerimanya dari kalian serta
menghapus dari kalian dosa-dosa kalian sehingga Dia tidak
menyiksa kalian karena dosa itu

Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya maka dia


telah mendapatkan kemenangan yang besar, tidak ada
kemenangan yang setara dengannya, yaitu kemenangan
dengan mendapatkan keridaan Allah dan masuk ke dalam
Surga ) (QS Al-Ahzab: 70-71)*

*Amma ba'du,

Sesungguhnya sebaik-baik ucapan adalah


Kalamullah,sebaik-baik petunjuk adalah tuntunan
Muhammad, seburuk-buruk perkara adalah sesuatu yang
diada-adakan dalam agama,setiap yang diada-adakan dalam
agama adalah bid'ah,setiap bid'ah adalah sesat, dan setiap
kesesatan tempatnya di Neraka

Allah mengutus beliau dengan membawa hidayah Dan


agama kebenaran, Maka beliau menyampaikan risalah,
menunaikan amanat, menasehati umat, berjihad di jalan
Allah dengan jihad yang sebenarnya, meninggalkan umat di
atas jalan putih yang malamnya seperti siangnya, tidak ada
yang menyimpang darinya kecuali akan binasa

3
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Dan shalawat


serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah,
keluarganya, para sahabatnya, serta para pengikutnya
hingga akhir zaman

‫للا الرحمن الرحيم‬


ِ ‫بسم‬
‫للا وبركاته‬
ِ ‫السلم عليكم ورحمة‬
‫ والصلة والسلم على نبيا المصطفى وعلى آله وصحبه ومن‬،‫الحمد هلل وكفى‬
‫اهتدى بهداه أما بعد‬

*Kaum muslimin yang dimuliakan oleh Allāh Subhānahu wa


Ta'āla Saudara-saudariku seiman, semoga Allāh senantiasa
memberikan taufik-Nya kepada kita semua *

*Alhamdulillāh, puji syukur kepada Allāh Subhānahu wa


Ta'āla, senantiasa kita haturkan, senantiasa kita panjatkan
dan tidak bosan-bosannya kita puji Tuhan kita *

*Dzat Yang Maha Memberi Rezeki, memberikan kehidupan


kepada kita, dan memberikan (tentunya) berbagai ragam
(macam) karunia, kenikmatan, yang salah satunya adalah
kenikmatan diberikan kita kesempatan dan keistiqamahan
belajar agama *

Pada kesempatan ini, kita akan membahas tema yang


berkenaan dengan Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan
Khawarij)

Semoga Allah ta'ala menjadikan amalan sederhana ini


menjadi amalan yang ikhlas mengharap wajah Allah semata
dan menjadi pemberat timbangan kebaikan di Yaumul
Mizan

4
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Inilah, hanya kepada Allah aku memohon agar Dia


menjadikan amalku ini murni mengharap wajah-Nya Yang
Mulia, dan agar ia bermanfaat bagi kaum muslimin, serta
menjadi tabungan untuk hari akhir

Semoga Allah berkenan menjadikan kita termasuk orang-


orang yang membela agama-Nya, Rasul-Nya, serta para
shahabat Dan semoga pula Allah menjadikan kita termasuk
orang-orang yang memberikan nasihat untuk Allah, untuk
agama-Nya, untuk Rasul-Nya, untuk para pemimpin Islam,
dan untuk kaum Muslimin kebanyakan

Sesungguhnya Allah menguasai hal itu Dan akhir seruan


kami ialah bahwa sesungguhnya segala puji kepunyaan
Allah, Rabb seru semesta alam

ِ‫اللَ ُه َِم ص ِِل وس ِل ِْم علِى ن ِب ِينا ُمح َمدِ وعلى آ ِل ِِه وص ْح ِب ِِه أجْم ِعيْن‬
Semoga Allah menerima amalan-amalan kita dan membuat
dakwah tauhid menjadi tegak dan semarak di bumi
nusantara yang kita cintai ini

Kita memohon kepada Allah agar menambahkan bagi kita


ilmu yang bermanfaat dan menjadikan buku ini bermanfaat
bagi kami pribadi dan umat secara umum Kritik dan saran
sangat kami harapkan dari semua pihak

_*Ya Allah, saksikanlah bahwa kami telah menjelaskan dalil


kepada umat manusia, mengharapkan manusia
mendapatkan-hidayah, melepaskan tanggung jawab
dihadapan Allah Ta’ala, menyampaikan dan menunaikan
kewajiban kami

5
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Selanjutnya, kepadaMu kami berdoa agar menampakkan


kebenaran kepada kami dan memudahkan kami untuk
mengikutinya*_

_*Itu saja yang dapat Ana sampaikan Jika benar itu datang
dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Kalau ada yang salah itu
dari Ana pribadi, Allah dan RasulNya terbebaskan dari
kesalahan itu *_

Hanya kepada Allah saya memohon agar Dia menjadikan


tulisan ini murni mengharap Wajah-Nya Yang Mulia, dan
agar ia bermanfaat bagi kaum muslimin dan menjadi
tabungan bagi hari akhir

Saya memohon kepada AllahTa’ala Agar menjadikan Tulisan


ini amal soleh saat hidup dan juga setelah mati untuk saya,
kedua orangtua, keluarga saya dan semua kaum muslimin
dihari di mana semua amal baik dipaparkan

Sebarkan, Sampaikan, Bagikan ebook ini jika dirasa


bermanfaat kepada orang-orang terdekat Anda/Grup
Sosmed, dll, Semoga Menjadi Pahala, Kebaikan, Amal Shalih
Pemberat Timbangan Di Akhirat Kelak

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membalas kebaikan


Anda Wa akhiru da’wanā ‘anilhamdulillāhi rabbil ālamīn
Wallāhu-a’lam, Wabillāhittaufiq

_*“Barangsiapa yang mengajak kepada petunjuk, maka


baginya ada pahala yang sama dengan pahala orang yang
mengikutinya dan tidak dikurangi sedikitpun juga dari
pahala-pahala mereka ”* (HR Muslim no 2674)_

6
‫)‪Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij‬‬

‫‪Kita meminta kepada Allah agar Dia selalu membimbing kita‬‬


‫‪ke jalan yang diridhai-Nya dan memberikan kita taufiq‬‬
‫‪untuk dapat menempuhnya, aamin‬‬

‫اللَ ُه َِم ص ِِل على ُمح َمدِ وعلى آ ِِل ُمح َِمد‪ ،‬كما صلَيْتِ على إِبْرا ِهيْمِ وعلى آ ِلِ‬
‫ِإبْرا ِهيْم‪ِ ،‬إنَكِ ح ِميْدِ م ِجيْد‪ ،‬اللَ ُه َِم ب ِاركِْ على ُمح َمدِ وعلى آ ِِل ُمح َمد‪ ،‬كما‬
‫باركْتِ على إِبْرا ِهيْمِ وعلى آ ِِل إِبْرا ِهيْم‪ ،‬إِنَكِ ح ِميْدِ م ِجيْد‬
‫ان ولِ تجْع ِْل فِي قُلُو ِبنا غ ًِ‬
‫ِل ِللَذِينِ‬ ‫ربَنا ا ْغف ِِْر لنا و ِ ِِل ْخوانِنا الَذِينِ سبقُونا ِب ْ ِ‬
‫اِليم ِِ‬
‫يم‬ ‫َ‬
‫آمنوا ربَنا إِنكِ رؤُوفِ َرحِ ِ‬ ‫ُ‬

‫ربَنا آتِنا فِي ال ُّدنْيا حسنةًِ وفِي اآلخِ ر ِِة حسنةًِ وقِنا عذابِ ال َن ِارِ‬
‫‪Penyusun,‬‬

‫‪Kota Besi Rabu, 4 Dzulqa’dah 1444H / 24 Mei 2023 M‬‬

‫‪Zainudin‬‬

‫‪7‬‬
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ketika Umat dilanda Fitnah… (1)

Akhir-akhir ini kaum muslimin di seluruh dunia sedang


dilanda fitnah besar Fitnah tersebut dihembuskan oleh dua
golongan Ahli Bid’ah yang tergolong musuh Islam terbesar
Pertama fitnah Syi’ah, yang diwakili oleh Iran dan Hizbullah-
nya Golongan ini sepintas muncul sebagai pahlawan kaum
muslimin dan simbol perlawanan terhadap kedigdayaan AS
dan Israel yang selama ini telah banyak menyakiti umat
Islam Fitnah semakin menghebat tatkala Hizbullah yang
dipimpin oleh Hasan Nasrallah terlibat perang hebat dengan
Zionis Israel selama 34 hari pada tahun 2006 yang lalu
Perang besar tersebut dipicu oleh kegegabahan Hizbullah
yang menculik dua orang serdadu Israel tanpa
berkonsolidasi terlebih dahulu dengan pemerintah Lebanon,
hingga demi membebaskan dua orang serdadunya tadi,
Israel membombardir seluruh wilayah Lebanon hingga
memporakporandakan negeri yang Indah tersebut, dan
menyebabkan kerugian sekitar 2 5 miliar Dollar Di samping
itu, korban yang tewas di kalangan rakyat sipil mencapai
1000 orang lebih Pun demikian, dunia menganggap
Hizbullah lah yang menang karena Israel tidak berhasil
menghancurkan sistem pertahanan roket Hizbullah meski
telah membombardir Lebanon demikian hebat [1]

Mata kaum muslimin pun terpaku menyaksikan patriotisme


pasukan Hizbullah yang dengan ‘gagah berani’ menyerang
tank-tank Merkava Israel, hingga berhasil menghancurkan
50 buah di antaranya

8
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Bahkan disinyalir Hizbullah telah menembakkan 4000 roket


dari 15000 roket yang dimilikinya ke wilayah Israel yang
padat penduduk, hingga menyebabkan sejumlah 300 ribu
yahudi diungsikan Hasan Nasrallah pun mengeluarkan
statemen-statemen yang dinilai pedas kepada Israel hingga
Israel hengkang dari selatan Lebanon yang notabene adalah
wilayah kaum Syi’ah Nasrallah bahkan mengklaim akan
membebaskan Masjidil Aqsha dari kekuasaan Yahudi dan
seterusnya, hingga statemen tadi membikin sebagian kaum
muslimin terkagum-kagum kepadanya, dan menjulukinya
sebagai Khomeini Arab dan Khalifatul Muslimin

Pada awal tahun 2009, Zionis kembali melakukan aksi


brutalnya terhadap warga Gaza Palestina Mereka
membombardir dan menyerang kota Gaza secara membabi
buta hingga menyebabkan ribuan jiwa dari kalangan sipil
tewas, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-
anak

Akan tetapi, kita patut bertanya-tanya… mengapa dalam


perang ini Hizbullah tidak menembakkan sebuah roket pun
ke wilayah Israel? Bukankah Israel adalah musuh bersama
kaum muslimin? Silakan Anda baca analisa tentang hal ini
dalam artikel kami yang berjudul: “Kisah Hizbullah”

Adapun golongan kedua adalah kelompok Khawarij yang


juga tidak kalah berbahaya dengan Syi’ah Bahkan boleh jadi
lebih banyak kaum muslimin yang tertipu oleh propaganda
Khawarij dari pada yang tertipu oleh Syi’ah

Barang kali faktor utama di balik ini semua adalah pengaruh


media massa yang demikian hebat dalam membentuk opini
masyarakat terhadap golongan atau negara tertentu

9
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Di samping itu, kesalahan dalam menuntut ilmu juga


memainkan peran besar Sebab banyak dari pemuda Islam
yang mengambil ilmu dari sumber yang tak jelas, seperti
dari internet lewat tulisan-tulisan, atau tayangan video dan
rekaman suara dari pihak-pihak tertentu yang tidak
diketahui asal-usulnya Bahkan mereka bukan berlatar
belakang pendidikan agama, namun sekedar insinyur,
dokter, atau pemuda-pemuda belia yang pernah terjun ke
medan jihad, dan menganggap dirinya lebih ‘alim dari
Hai’ah Kibaarul Ulama, Majma’ul Fiqhy dan ulama-ulama
besar lainnya

Mereka membawa seruan yang sepintas mulia dan enak


didengar: “Keluarkan orang-orang musyrik dari Jazirah
Arab” Mereka juga terlibat langsung dalam berbagai
pertempuran melawan tentara AS dan sekutunya baik di
Afghanistan maupun Irak Bahkan kini mereka telah
meresmikan berdirinya dua negara Islam: Imarah Islam
Afghanistan, dan Daulah Iraq Al Islamiyyah

Makin banyak kaum muslimin yang terbius dengan mereka,


terutama setelah melihat betapa tulusnya pengorbanan
mereka demi menolong saudara-saudara mereka di Irak dan
Afghanistan Mereka lupa bahwa ketulusan saja tidak cukup
untuk menilai benar-tidaknya suatu kelompok Akan tetapi
harus ada patokan yang jelas dalam hal ini, yang bersih dari
seluruh subyektivitas dan simpatisme Hendaklah dalam
menilai suatu kelompok kita merujuk kepada asal-usul
mereka, tujuan mereka, tokoh-tokoh mereka, dan
perbuatan mereka di lapangan

10
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Kemudian cocokkan semua itu dengan dalil-dalil dari Al


Qur’an dan Sunnah serta praktik para Salaf, barulah kita
akan mendapat penilaian akhir yang benar tentang mereka

Marilah kita mulai dengan menelusuri asal muasal mereka


sebagaimana yang kita lakukan tatkala membahas Syi’ah
dalam Revolusi Iran dan Kisah Hizbullah Berikut ini adalah
terjemahan dari situs Al Jazeera[2] tentang orang-orang
Arab-Afghan dan pengaruh mereka terhadap
berkembangnya pemikiran Khawarij akhir-akhir ini

AA

Tokoh-tokoh Al Qaeda

Sejarah Orang-orang Arab-Afghan

Siapakah Arab-Afghan itu? Ke organisasi dan jaringan apa


mereka berafiliasi? Apakah operasi-operasi militer terbesar
yang pernah mereka lakukan melawan eksistensi Uni Soviet
di Afghanistan? Apakah hubungan mereka dengan Jaringan
Al Qaeda dan Usamah bin Laden? Mengapa mereka diburu
oleh AS dan sejumlah negara Arab serta dianggap sebagai
jaringan berbahaya dan teroris?

Laporan ini mencoba untuk menjawab sejumlah pertanyaan


tadi, agar kita mendapat gambaran menyeluruh tentang
tahapan pertama dari skenario perang yang dilancarkan AS
kepada Afghanistan

11
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Siapakah Arab-Afghan itu?

Istilah Arab-Afghan mulai terkenal di media massa untuk


ditujukan kepada campuran pemuda-pemuda Arab yang
kembali dari Pakistan, dan mereka memiliki kaitan dengan
masalah Afghanistan serta pernah terlibat dalam beberapa
tindak kekerasan di sebagian negara Arab seperti Mesir, Al
Jazair, Libya, dan Yaman Istilah ini kemudian berkembang
dan meliputi semua orang yang pernah ikut serta dalam
bentuk apa pun pada perang Afghanistan

Faktor-faktor yang mendorong datangnya orang-orang Arab


ke Afghanistan dapat dijelaskan dalam beberapa poin
berikut:

Menolong mujahidin Afghan dalam perang mereka


melawan Tentara Soviet sejak akhir 70-an hingga sepuluh
tahun kedepan, sekaligus bersama mereka memerangi
pemerintahan boneka yang loyal kepada Rusia hingga April
1992

Bekerja di bidang sosial dan bantuan kemanusiaan baik di


dalam Afghanistan maupun di wilayah-wilayah pengungsian
di Pakistan

Bergabung dengan kamp-kamp pelatihan Arab di


Afghanistan, yaitu pada tahun 1992

Hidup menetap di Afghanistan karena melarikan diri dari


negara mereka, baik karena takut ditangkap atau dikejar-
kejar akibat suatu tuduhan

Kondisi Internasional dan Regional yang mendorong


datangnya orang Arab ke Afghanistan

12
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Kondisi yang terjadi selama perang dingin dan kekhawatiran


negara-negara Arab akan berkembangnya komunisme, serta
semangat jihad di kalangan pemuda, mendorong munculnya
fenomena Arab-Afghan

Ada beberapa faktor yang mendorong adanya pasukan dan


tim kemanusiaan dari kalangan Arab di Afghanistan dan
Pakistan Faktor-faktor ini sebelumnya belum cukup untuk
menyebabkan timbulnya perlawanan bersenjata yang
mendahului masalah Afghanistan seperti masalah Kashmir
dan Palestina, demikian pula dengan masalah yang muncul
pasca Afghanistan, seperti masalah Bosnia dan Chechnya
Faktor-faktor tadi bisa disimpulkan dalam poin-poin berikut:

Perang dingin mendorong AS untuk memotivasi pemuda-


pemuda Islam agar berangkat ke Afghanistan dan Pakistan,
guna ikut serta dalam perang melawan Uni Soviet, atau
dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan di sana Lebih-lebih
bahwa Washington telah mengenyam pengalaman pahit
selama di Vietnam, ketika Uni Soviet mendukung
gerilyawan Vietkong Intinya, perang Afghanistan
merupakan kesempatan balas dendam bagi AS

Negara-negara Arab yang bersahabat dengan AS dan juga


khawatir akan ekspansi komunisme, mengizinkan banyak
dari para sukarelawan yang berasal dari negara mereka
untuk pergi ikut serta dalam perang tersebut Negara-
negara yang paling besar memberikan dukungan politik,
ekonomi dan militer bagi mujahidin tadi adalah Arab Saudi,
Pakistan, Mesir, dan Kuwait

Berikut ini adalah pernyataan sejumlah Negara Arab dan


Islam yang ikut campur dalam perang Afghan:

13
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

1 Sikap Pakistan

Pakistan memandang bahwa invasi Soviet ke Afghanistan


merupakan ancaman bagi keamanan bangsanya, dan
merasa bahwa dirinya akan menjadi sasaran berikutnya
Pakistan pun segera membuka bandara-bandaranya untuk
menerima para sukarelawan yang datang untuk berperang
di pihak mujahidin Afghan

2 Sikap Arab Saudi

Arab Saudi memandang bahwa Uni Soviet merencanakan


untuk mengepung wilayahnya lewat wilayah yang meliputi
Yaman Selatan di selatan Jazirah Arab, kemudian Ethiopia
dengan mendukung pemerintahan militernya yang
berhaluan kiri dalam pertikaiannya dengan Uganda,
sekaligus dalam menghadapi gerilyawan Eritrea Oleh
karenanya, Arab Saudi demikian bersemangat untuk
mengirim sukarelawan dari penduduk Saudi maupun yang
lain agar berperang di Afghanistan, yaitu dengan membiayai
tiket pesawat dan menyiapkan rute penerbangan yang
langgeng ke Peshawar dan Islamabad Selain itu,
Pemerintah Saudi juga mendorong berbagai yayasan
kemanusiaan di Saudi agar bekerja di Peshawar dan
Afghanistan demi kepentingan Arab-Afghan

14
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

3 Sikap Mesir

Presiden Mesir Anwar Sadat mengirimkan bantuan kepada


Mujahidin Afghan berupa rudal-rudal Shaqr 20 Hal ini
selaras dengan keinginan AS, tepatnya setelah Mesir
mengusir pakar-pakar dan penasehat Uni Soviet dari tubuh
tentara Mesir tahun 1972, dan mulai mengarah ke Barat dan
AS

4 Sikap Kuwait

Selama periode tersebut, Kuwait juga memainkan peran


penting dalam membantu jihad di Afghanistan, khususnya
yang berkaitan dengan sisi kemanusiaan Kuwait mendirikan
sejumlah rumah sakit, sekolah, dan ma’had yang
dimanfaatkan oleh orang-orang Arab-Afghan sebagai
lapangan belajar dan bekerja

Berbagai negara tadi segera memberikan sejumlah bantuan


untuk Jihad di Afghanistan Mereka mengakui pemerintahan
sementara dari pihak Mujahidin yang dipimpin oleh
Shibghatullah Mujaddedi, yang berulang kali diterima oleh
Presiden Anwar Sadat beserta rombongannya di desa beliau
yang berada di Meit Abul Kum, dan Sadat menyangoni
mereka dengan persenjataan setelah berkonsolidasi dengan
Arab Saudi dan AS Sadat bahkan memerintahkan
dibentuknya panitia kesetiakawanan untuk rakyat Afghan,
yang dipimpin oleh Harun Al Mujaddedi sebagai Sekjen dan
Pembantu OKI Hal ini dilakukan Mesir sebagai ganti dari
Liga Arab yang memindahkan kantornya ke Tunisia setelah
terjadinya perdamaian antara Mesir dan Israel tahun 1979

15
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Al Azhar pun segera mengeluarkan fatwa yang menyatakan


bahwa siapa saja yang bekerja sama dengan pasukan Rusia
di Afghanistan berarti telah berkhianat Al Azhar juga
menyifati setiap pemerintahan yang ikut memantapkan
kekuasaan Rusia di bumi Afghanistan sebagai pemerintahan
yang tidak syar’i

Rabithah Alam Islami yang bermarkas di Saudi, dan


berbagai Yayasan Sosial di Kuwait, Emirat Arab, dan Qatar
pun semakin giat membuka markas-markas bantuan
kemanusiaan dan medis yang secara umum memelihara
eksistensi Arab untuk terus berperang bersama Afghan

Peran DR Abdullah Azzam

Bertolak dari adanya dorongan politis secara resmi yang


disertai sejumlah propaganda agamis, maka tersebarlah
fatwa-fatwa yang mewajibkan jihad melawan tentara
Soviet, dan aktiflah sejumlah dai yang memiliki bakat untuk
menggerakan ghirah Islamiyah masyarakat, seperti DR
Abdullah Azzam Melalui kaset-kaset, kunjungan-kunjungan,
dan kitab-kitab yang beliau tulis dalam menggambarkan
berbagai kemenangan Mujahidin Afghan dan ‘karamah’
yang terjadi pada mereka, seperti kitab: (‫آيات الرحمن في جهاد‬
‫ ;)األفغان‬melalui semua ini, beliau berperan cukup penting
untuk mendatangan banyak sukarelawan Arab ke Pakistan
dan Afghanistan

16
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Peran Usamah bin Laden

Nama milyuner Saudi Usamah bin Laden, segera terkenal


setelah mendirikan sejumlah kamp latihan untuk menerima
sukarelawan sekaligus memberikan nafkah dan latihan
kepada mereka Lebih-lebih pemuda yang datang dari
negara-negara teluk Ia ikut andil dalam mendirikan kantor
pelayanan, dan Baitul Anshar yang merupakan cikal bakal
Jaringan Al Qaeda setelah Bin Laden terpengaruh demikian
besar oleh Jama’ah Jihad Mesir Di Baitul Anshar ini,
keberadaan orang-orang Arab ditata ulang sesuai dengan
arah pemikiran seperti berikut:

Aktivitas Abdullah Azzam cukup seputar para pemuda yang


pemikirannya berafiliasi kepada Ikhwanul Muslimin (IM),
meski kebanyakan dari mereka tidak bergabung di barisan
IM Mereka konon memiliki kamp latihan yang terkenal
dengan nama Shada

Sejumlah besar orang Arab yang datang dari negara-negara


teluk bergabung dengan Jaringan Al Qaeda Al Qaeda konon
rutin mengirim dai-dai mereka ke Mekkah untuk merekrut
pemuda yang datang dari negara-negara Arab agar ikut
berperang di sampin mujahidin Afghan Jama’ah Jihad Mesir
juga mendapat manfaat dari Usamah bin Laden dan Al
Qaeda sebagai penyandang dana untuk kegiatan-kegiatan
training dan penyuluhan mereka Mereka bahkan memiliki
penetrasi ke kamp-kamp Al Qaeda seperti Kamp (mu’askar)
Al Faruq dan Kamp Ash Shiddiq Al Qaeda juga mendirikan
untuk pusat-pusat penyuluhan seperti Al Noor Centre di
kota Peshawar, Pakistan

17
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Jama’ah Islamiyyah Mesir tetap memelihara karakter khas


mereka dalam berorganisasi dan menerbitkan majalah
mereka yang bernama Al Murabithun, meskipun anggota
mereka mendapat banyak pelatihan dari kamp-kamp Al
Qaeda

Arab-Afghan dalam berbagai front Jihad

Front-front Jihad baru menerima sukarelawan Arab setelah


sekian tahun dari invasi Soviet ke Afghanistan Ketika itulah
jumlah mereka baru bertambah, yaitu dari tahun 1982-984
Ketika itu Peshawar menerbitkan majalah berbahasa Arab
yang khusus menyoroti masalah Afghanistan Majalah ini
boleh diedarkan di banyak negara teluk, Sudan, Yordania,
dan diselundupkan ke negara-negara di Utara Afrika (Al
Maghrib Al Araby), Irak dan Suriah Majalah ini memainkan
peran penting dalam mengobarkan jiwa patriotisme
kalangan muda untuk berangkat ke Afghanistan

Kamp Latihan Al Qaeda di Afghanistan

Konon mayoritas sukarelawan Arab yang datang ke medan


perang saat itu masih miskin pengalaman militer dan
latihan fisik Bahkan banyak dari mereka yan baru pertama
kali memegang senjata dalam perang tersebut Kondisi lalu
berkembang dan berbagai kamp latihan pun didirikan, yang
paling terkenal di antaranya adalah kamp Ma’sadatul
Anshar yang dibangun oleh Bin Laden dan Kamp Shada milik
Maktab Al Khadamat di bawah bimbingan Abdullah Azzam

18
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Di antara front terbesar yang diterjuni oleh orang-orang


Arab-Afghan dalam menghadapi pasukan Soviet adalah
perang Jalalabad atau yang terkenal dengan nama Inhiyaz,
di mana puluhan orang dari mereka gugur Demikian pula
perang Al Ma’sadah yang terjadi di Jalalabad juga

Arab-Afghan pasca jatuhnya Kabul

Nasib Arab-Afghan pasca jatuhnya ibukota Kabul ke tangan


mujahidin dapat disimpulkan dalam poin-poin berikut:

Banyak di antara mereka yang kembali ke negara asalnya,


terutama yang berasal dari negara teluk, Yordania, dan
Sudan jika tidak ada masalah dengan pemerintah di negara-
negara tersebut

Sebagian dari mereka bekerja di lembaga-lembaga


kemanusiaan, baik yang berada di Pakistan maupun
Afghanistan

Sebagian lagi tetap tinggal di kamp-kamp pelatihan yang


dimiliki oleh berbagai gerakan Islam, seperti Jama’ah Jihad
(JJ) dan Jama’ah Islamiyyah (JI) yang berasal dari Mesir, lalu
Jaringan Al Qaeda (JAQ) milik Usamah bin Laden, lalu
Jama’ah Islamiyyah Al Muqatilah (JIM) asal Libya, dan
Jama’ah Islamiyyah Al Musallahah (JIAM) asal Al Jazair

Sebagian lagi ikut serta dalam perang saudara yang meletus


di antara kelompok-kelompok Afghan setelah mereka
memasuki ibukota Kabul

Sebagian lagi pindah ke medan perang lainnya seperti


Bosnia, Kashmir, Sudan selatan, Somalia, Tajikistan dan
Chechnya

19
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Sebagian lagi kembali ke negara asal mereka untuk


memerangi pemerintah setempat, berangkat dari
pengalaman tempur dan gerilya mereka, seperti Jama’ah
Jihad dan Jama’ah Islamiyyah Mesir, lalu Jama’ah Islamiyyah
Al Musallahah Aljazair, dan Jama’ah Islamiyyah Al
Muqatilah Libya

Sejumlah kelompok dari mereka pergi menuju sejumlah


negara di Eropa dan Amerika Utara untuk mendapatkan
suaka politik, terutama mereka yang datang dari negara-
negara Afrika Utara, Irak dan Suriah

Sebagian lagi pindah ke berbagai negara Arab seperti Arab


Saudi, Yaman, dan Suriah untuk menetap dan hidup di sana

Orang Arab yang menetap di Afghanistan

Tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah orang Arab


yang ada di Afghanistan saat ini Sebagian laporan
menyebutkan bahwa jumlah mereka sekitar 4 ribu orang,
namun laporan lain mengatakan bahwa jumlah mereka
kurang dari seribu

Struktur organisasi dan afiliasi mereka memang bermacam-


macam Sebagian berafiliasi kepada organisasi lama yang
telah berdiri di negara asal mereka, seperti Jama’ah
Islamiyah, Tanzhim Al Jihad, dan Jama’ah Takfir wal Hijrah
yang ketiganya dari Mesir; lalu Tentara Aden Abyan Al
Islamy asal Yaman, dan sebagian lainnya berafiliasi ke
organisasi-organisasi yang didirikan di bumi Afghanistan dan
Pakistan yang masih eksis sampai hari ini

20
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Contohnya Jaringan Al Qaeda milik Bin Laden, yang


kemudian berkembang menjadi (‫الجبهة اِلسلمية العالمية لقتال‬
‫ )اليهود والصليبيين‬yang artinya: Front Islam Internasional untuk
memerangi kaum Yahudi dan Salibis”; yang
pembentukannya diumumkan pada Februari 1998 Front ini
terwujud setelah Jama’ah Jihad Mesir, Jama’ah Islamiyyah
Musallahah Aljazair, dan Jama’ah Islamiyyah Muqatilah
Libya beraliansi Di sana masih ada sejumlah organisasi lain
yang didirikan di Afghanistan atau Pakistan dan kemudian
punah, seperti Jama’ah Al Khilafah dan Jama’ah Al Fithrah
Di samping itu ada juga beberapa orang dari mereka yang
tidak berafiliasi ke Jama’ah tertentu

Arah pemikiran Arab-Afghan

Komunitas Arab-Afghan yang tetap tinggal di Afghanistan


sebagian besarnya mengadopsi pemikiran politik religius
yang mirip dengan organisasi-organisasi yang menaungi
mereka Mayoritas dari mereka percaya sepenuhnya bahwa
para pemimpin negara Arab harus diganti melalui kekuatan
senjata Acuan mereka dalam hal ini adalah buku-buku
tulisan sejumlah tokoh kontemporer seperti Sayyid Quthub,
Muhammad Quthub, dan Abul A’la Al Maududi; terutama
yang berkaitan dengan pengertian Jahiliyah, hakimiyyah,
golongan yang beriman, termasuk pandangan mereka
tentang realita dan bagaimana menyikapinya Mereka juga
mengacu kepada buku-buku yang ditulis oleh pemimpin
mereka tentang klasifikasi para pemimpin, hukum mereka,
golongan yang tidak mau mengamalkan syi’ar Islam, dan
memberi udzur karena ketidak tahuan, serta topik-topik lain
yang sering diangkat dalam sejumlah booklet mereka

21
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Contohnya yang berjudul (‫“ )الفريضة الغائبة‬Kewajiban yang


hilang”; lalu buku (‫ )منهاج العمل اِلسلمي‬yang ditulis oleh
Jama’ah Islamiyyah, dan buku (‫ )المنهاج الحركي‬tulisan Jama’ah
Jihad, termasuk pula (‫ )الحصاد المر‬dan (‫)حكم قتال الطائفة الممتنعة‬,
serta tulisan-tulisan lainnya

Kita dapat menyimpulkan ciri-ciri pemikiran Arab-Afghan


yang masih menjalin hubungan dengan Afghanistan dengan
tetap tinggal di sana serta memanfaatkan kondisinya untuk
mendirikan kamp-kamp pelatihan tadi, dalam poin-poin
berikut:

Arab-Afghan menganggap semua pemerintahan di negara


Arab sebagai pemerintahan yang tidak syar’i

Mereka percaya bahwa jihad adalah jalan utama untuk


mengganti para pemimpin tersebut

Mereka menolak untuk bekerja sama dengan


yayasan/lembaga negara dengan dalih bahwa
yayasan/lembaga tersebut mendukung negara kafir dan
thaghut

Mereka memandang bolehnya amar ma’ruf nahi mungkar


tanpa izin dari pihak yang berwenang, selama syarat-
syaratnya bisa mereka penuhi

Sebagian dari mereka memandang bahwa masyarakat Arab


dan Islam adalah masyarakat kafir, sedangkan sebagian
lainnya menganggapnya masyarakat jahiliyah, baik dari segi
pola pikir, hukum yang berlaku, maupun adat-istiadatnya
Sedangkan sisanya menganggap masyarakat tersebut
sebagai pihak yang dikalahkan

22
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Sebagian Arab-Afghan semisal JJ, JI, JIM, dan JIAM


memandang wajibnya berperang melawan pemerintahan
negara-negara Arab dan Islam karena menganggap mereka
sebagai golongan yang tidak mau mengamalkan Syari’at
Islam Mereka menganggap tidak mengapa jika harus jatuh
korban di kalangan sipil tak berdosa selama perang
tersebut, dengan mengacu kepada apa yang dinamakan ‘at
tatarrus’ dan ‘at takhaffiy’ [3], yang keduanya –menurut
mereka- berkonsekuensi wajibnya memerangi golongan
yang menentang penerapan syari’at, walaupun mereka
menjadikan sejumlah sipil kaum muslimin sebagai tameng
Artinya, –menurut pemahaman mereka- boleh saja
memerangi mereka semua, sedangkan pihak sipil yang mati
sebagai korban kelak akan dibangkitkan sesuai dengan niat
masing-masing di hari kiamat

Mereka banyak didominasi oleh pemahaman wala’ dan


bara’ sebagai titik tolak mereka, dan menyerukan agar bara’
kepada setiap non muslim, terutama AS dan Barat

Peralihan harakah pasca jatuhnya Kabul

Pasca jatuhnya Kabul ke tangan mujahidin dan berakhirnya


perang Afghanistan-Uni Soviet, sebagian Arab-Afghan
melebur dalam perang saudara yang meletus di antara faksi-
faksi mujahidin Sebagian dari mereka bergabung dengan
pasukan Gulbuddin Hekmatiyar yang mengajak mereka
yang berada di Peshawar Pakistan, agar masuk kembali ke
Afghanistan, lebih-lebih setelah mereka menjadi kejar-
kejaran pasukan keamanan Pakistan yang bekerja sama
dengan sebagian negara Arab

23
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Sebagian kecil dari mereka bergabung dengan kelompok


Ahmad Shah Mas’oud, dan sebagian sisanya tidak mau ikut
campur dalam perang tersebut, dan memutuskan untuk
pergi ke wilayah-wilayah lainnya dan berperang bersama
kaum muslimin yang lain

Ada juga di antara mereka yang memutuskan untuk kembali


ke tanah air mereka dan melakukan tindak kekerasan
terhadap pemerintah setempat, lewat operasi-operasi
pembunuhan dan peledakan Bahkan dalam masa terakhir
ini, sejumlah pemimpin Arab-Afghan memandang perlunya
memusatkan aktivitas mereka untuk memerangi AS yang
menurut mereka sedang memimpin koalisi Salibis
internasional untuk menyerang Islam

Operasi militer Arab-Afghan yang paling terkenal di luar


Afghanistan

Orang-orang Arab-Afghan mengaku bahwa mereka


bertanggung jawab atas sejumlah aksi kekerasan yang
terjadi di beberapa negara Arab dan asing Mereka juga
dituduh oleh pihak keamanan internal negara-negara
tersebut sebagai dalang di balik aksi-aksi kekerasan lainnya
yang dikaitkan kepada mereka Yang paling terkenal di
antaranya adalah:

Pertama: Di Mesir

Percobaan pembunuhan terhadap Mendagri Mesir Zaki


Badr pada bulan Desember 1989 Yang tertuduh dalam hal
ini adalah sejumlah orang yang memang pernah mendapat
latihan militer di Afghanistan

24
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Pembunuhan ketua DPR Mesir, Dr Rif’at Al Mahjub pada


bulan Oktober 1990

Percobaan pembunuhan atas Mendagri Hasan Al Alfi, dan


Menpen Shafwat Syarif tahun 1993

Percobaan pembunuhan atas Presiden Hosni Mobarak di


Ethiopia pada bulan Juni 1995 Yang tertuduh dalam hal ini
adalah seorang komandan bernama Musthafa Hamzah,
yang notabene merupakan tokoh paling terkenal di
kalangan Arab-Afghan asal Mesir

Peledakan yang terjadi di kedutaan Mesir di Islamabad


Pakistan pada bulan November 1995, yang mengakibatkan
semakin eratnya kerja sama Mesir-Pakistan-AS dalam
memburu Arab-Afghan

Keadaan semakin parah karena gerakan Islam moderat tidak


diberi peluang untuk merubah pemikiran ekstrim tersebut,
akan tetapi masalah ini hanya disikapi dari kacamata
stabilitas politik saja Akibatnya, banyak negara yang
menyaksikan bertambahnya aksi kekerasan lewat terus
terjadinya tindak pembunuhan dan pembunuhan balasan
yang meliputi berbagai kalangan di jajaran polisi Mesir
Negara pun dituding berada di balik pembunuhan balasan
terhadap Jama’ah-jama’ah tersebut, dan dituduh
melampaui batas dalam menggunakan senjata organik
dalam membekuk mereka Aksi kekerasan pun terus
berlangsung hingga akhirnya berhenti setelah ditanda
tanganinya gencatan senjata oleh para pemimpin historis
berbagai kelompok dan organisasi tadi, dari dalam penjara-
penjara Mesir tahun 1998

25
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Kedua: Di Aljazair

Jazair

Aksi kekerasan di Al Jazair

Arab-Afghan memainkan peran penting dalam rentetan


peristiwa yang disaksikan Aljazair sejak campur tangan
militer yang membatalkan hasil pemilu putaran pertama,
yang dimenangkan oleh partai Islam FIS pada Januari 1992
Berbagai peristiwa tadi terjadi seiring dengan kembalinya
orang-orang Aljazair dari Afghanistan Banyak di antara
mereka yang lalu bergabung dengan JIM yang berdiri pada
tahun itu juga Lalu setahun kemudian (1993) komando
dipegang oleh Ja’far Al Afghani yang merupakan veteran
perang Afghanistan-Soviet

Arab-Afghan di Aljazair menerapkan cara-cara keras dalam


menyikapi masalah politik dan mereka dituding mendalangi
banyak operasi militer, di antaranya:

Penculikan sejumlah pegawai kedutaan Prancis di Aljazair


tahun 1993

Percobaan pembunuhan atas mantan Menhankam, Jend


Khalid Nizar

Percobaan peledakan di Bandara Hawary Bomedine tahun


1993

Pembunuhan 12 orang Kroasia di Aljazair

Penghancuran sejumlah madrasah, dan pembunuhan


sejumlah besar warga sipil

26
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Setelah FIS mengumumkan damai dengan pasukan


keamanan Aljazair tahun 1997, aksi kekerasan pun
menurun, namun JIM berusaha mengaktifkan kembali
operasi-operasi militernya untuk kedua kalinya Hal tersebut
dilakukan di bawah komando Qamaruddien Kharban yang
mendapat suaka politik dari Inggris dan memiliki hubungan
erat dengan Usamah bin Laden sejak ia menjabat sebagai
penanggung jawab pusat latihan Arab-Afghan di
Afghanistan

Ketiga: Di Sudan

Aktivitas Arab-Afghan di Sudan lebih menonjol dalam


bidang pembangunan, lewat pembangunan bendungan-
bendungan, jalan-jalan, kemudian dengan pelatihan anarkis
yang salah satunya ialah percobaan pembunuha terhadap
Presiden Mesir di Addis Ababa Ethiopia, yang bertolak dari
wilayah Sudan

Sudan mulai kebanjiran orang-orang Arab-Afghan pada


tahun 1990 Yaitu ketika pemerintah Sudan yang dipimpin
oleh Omar Al Bashir dan Hasan At Turabi mengizinkan
muslimin Arab untuk masuk ke wilayah Sudan tanpa visa
Usamah bin Laden pun tiba di sana tahun 1992 pasca
jatuhnya Kabul Di sana ia berjumpa dengan banyak tokoh
Arab-Afghan asal Mesir, salah satunya adalah dr Aiman Azh
Zhawahiri, Abu Hafsh Al Mishry dan Musthafa Hamzah

27
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Aktivitas Arab-Afghan di Sudan memiliki dua fenomena


yang menyolok:

1 Aktivitas Investasi

Hal ini muncul sejak Usamah bin Laden mengalihkan


sebagaian aktivitas perdagangannya ke Sudan dan
memperhatikan proyek-proyek pembangunan yang
mempekerjakan banyak dari Arab-Afghan Di antara proyek
terpentingnya di Sudan ialah: pembangunan bendungan
Rousires, salah satu bendungan terbesar di Sudan; lalu
penggalian kanal Kinanah dan Rahd; pembangunan bandara
Port Sudan yang baru, dan pembangunan jalan raya yang
menghubungkan Khartoum-Shandi-Athbarah

2 Aktivitas Organisatoris

Aktivitas ini diwujudkan lewat pendirian sejumlah kamp


latihan khusus untuk JI dan Tanzhim Al Jihad Menurut
laporan pemerintah Mesir yang disangkal oleh pemerintah
Sudan, kamp-kamp tersebut melatih sejumlah personel
Arab-Afghan untuk melakukan percobaan pembunuhan
terhadap Presiden Mesir Hosni Mubarak pada bulan Juni
1995 di Addis Ababa Para eksekutor tadi disinyalir bertolak
dari wilayah Sudan

28
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Keempat: Di Bumi Afrika

Arab-Afghan mulai nampak di Somalia di samping Harakah


Ittihad Al Islamy dan komunitas Afghan asal Afrika Bahkan
peristiwa tenggelamnya komandan militer Al Qaeda Abu
Ubaidah Al Pansyiri di danau Viktoria, adalah kejadian yang
menarik perhatian dan menunjukkan betapa dalamnya
penyusupan anggota Arab-Afghan di bumi Afrika Beberapa
laporang menyebutkan bahwa Arab-Afghan juga bergabung
dengan pasukan Aliansi Nasional yang dipimpin oleh
Muhammad Farah Aidid dalam melawan pasukan AS yang
menjejakkan kakinya di bumi Somalia atas nama operasi
“Pengembalian Harapan” tahun 1994 Perang tersebut
mengakibatkan terbunuhnya sekitar 20 personel dari
pasukan khusus AS yang mendorong AS segera hengkang
dari Somalia

Sedangkan di Kenya dan Tanzania, nampaknya Arab-Afghan


juga memiliki eksistensi di sana Salah satu operasi militer
terbesar mereka ialah peledakan dua kedutaan AS di
Nairobi dan Darussalaam di saat yang bersamaan pada
bulan Agustus 1998

Kelima: Di negeri Syam

Arab-Afghan mulai nampak di negeri Syam (Suriah-Yordania-


Lebanon-Palestina) sejak awal tahun 1993 Nampaknya
terjadi percampuran antara organisasi-organisasi Arab-
Afghan dengan organisasi yang disebut Jaisy Muhammad
(Tentara Muhammad)

29
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Di Suriah, pemerintah setempat mengumumkan


penangkapan sejumlah Arab-Afghan yang masuk ke wilayah
mereka dengan cara yang inkonstitusional, mereka pun
dihukum dengan kurungan penjara dalam tempo yang
berbeda

Keenam: Di Yaman

Banyak dari warga Yaman yang pergi ke Afghanistan untuk


ikut serta dalam perang melawan Uni Soviet Di Afghanistan
dan Peshawar mereka memiliki kamp-kamp khusus, dan
dalam sisi militer muncullah tokoh mereka yang bernama
Thariq Al Fadhli, yang kemudian direkrut oleh pemerintah
Yaman dan menjadi anggota Partai Mu’tamar Bangsa yang
berkuasa Demikian pula Syaikh Abdul Majid Az Zindani
yang juga memainkan peran penting di sisi dakwah, dan
sering terlihat mondar-mandir ke Peshawar

Arab-Afghan asal Yaman konon berperan signifikan setelah


itu dalam perang saudara yang meletus antara Yaman Utara
dan Yaman Selatan yang dikuasai oleh kaum Sosialis pada
tahun 1994

Di antara organisasi Yaman yang banyak merekrut Arab-


Afghan adalah ‘Tanzhim Jaisy Aden Abyan’ yang
menyatakan dukungannya kepada Usamah bin Laden dan
JAQ-nya setelah serangan AS terhadap Sudan dan
Afghanistan tahun 1998 Di antara operasi militer terbesar
mereka ialah penghancuran kapal perang AS USS Cole di
Aden tahun 2000, yang menurut pemerintah Yaman
pelakunya adalah oknum-oknum Arab-Afghan yang pernah
mendapat pelatihan militer sebelumnya di Afghanistan

30
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ketujuh: Di Arab Saudi

Peledakan di khobar, Saudi

Meski Saudi menampung sejumlah besar Arab-Afghan asal


Saudi yang pernah ikut serta dalam perang melawan Uni
Soviet, tetap saja Saudi menderita berbagai gangguan dari
unsur-unsur lain yang anti terhadap pemerintah Pihak
keamanan Saudi menuding bahwa unsur-unsur tersebut
terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan yang menerpa Arab
Saudi, yang diantaranya:

Peledakan yang terjadi di Kantor Perwakilan Militer AS di


Riyadh pada bulan November 1995, yang menewaskan 5
orang Amerika, 2 orang India, dan melukai 60 orang lainnya

Peledakan yang terjadi di Khabar Dhahran pada tanggal 25


Juni 1996 yang menyebabkan tewasnya 19 warga Amerika,
dan melukai 386 orang lainnya, termasuk 17 orang Saudi,
118 orang Bangladesh, 109 orang Amerika, 4 orang Mesir,
dan 2 orang Yordania Kejadian ini dianggap serangan
militer terbesar kedua bagi AS di Timur Tengah, setelah
ledakan di Beirut tahun 1983 yang menewaskan 241 warga
Amerika

31
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Kedelapan: Di Libya

JIAM mulai muncul di Libya sejak tahun 1995 dan


melakukan sejumlah aksi pembunuhan terhadap pasukan
keamanan Libya JIAM memasuki sejumlah kancah
pertempuran dengan pasukan keamanan dan tentara Libya,
khususnya di wilayah timur dan tengah, seperti Ijdabiya,
Benghazi, Baidha’, dan Durna JIAM juga pernah berusaha
menculik Kolonel Mua’mmar Qaddafi di dekat kota Baidha’

Kesembilan: Hubungan dengan AS

Hubungan Arab-Afghan dengan AS melalui dua tahapan:

Tahapan Pertama, berlangsung selama dekade 80-an saat


perang melawan Uni Soviet di Afghanistan Hubungan ini
memiliki karakter khusus dengan dukungan AS terhadap
mujahidin dan rakyat Afghan secara umum, termasuk Arab-
Afghan Hal ini adalah bagian dari permusuhan AS-Uni
Soviet pasca berakhirnya perang dingin AS bahkan
mendorong sejumlah organisasi Arab untuk memberi
kemudahan dan dukungan resmi bagi para mujahidin
tersebut

Tahapan Kedua, berlangsung sejak mundurnya pasukan Uni


Soviet dan berakhirnya perang dingin seiring runtuhnya Uni
Soviet Ketika itu AS mulai merubah kebijakan strateginya
dalam menyikapi Arab-Afghan, khususnya setelah muncul
apa yang disebut terorisme lintas benua, dan keluhan
sejumlah pemimpin negara Arab yang bersahabat dengan
AS di wilayah Timur Tengah

32
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Seiring dengan berakhirnya Perang Teluk II dan masih


adanya pasukan AS di wilayah tersebut, relasi pun berubah
menjadi permusuhan nyata, khususnya setelah JAQ
mengutarakan tekadnya untuk mengusir pasukan AS
dengan kekuatan dari Jazirah Arab, dan membentuk Front
Islam Internasional untuk memerangi Yahudi dan Salibis
JAQ bahkan mengeluarkan fatwa yang menghalalkan darah
warga AS dan bolehnya menyerang fasilitas mereka Salah
satu operasi paling terkenal yang dilakukan Arab-Afghan
melawan tentara AS adalah:

Serangan militer yang dilancarkan oleh Arab-Afghan dan


Ittihad Islamy Somalia terhadap pasukan khusus AS pada
tahun 1993 hingga menewaskan 20 dari mereka, dan
berakhir dengan mundurnya AS dari Somalia

Peledakan terhadap sebagian gedung WTC New York dan


Washington pada bulan Februari 1995 yang menewaskan 6
warga AS, dan melukai sekitar 1000 orang lainnya, serta
menimbulkan kerugian material lebih dari 1 miliar Dollar
Pelakunya utamanya adalah Ramzi Yusuf dan Ahmad Ajjaj,
yang keduanya pernah bertemu di Afghanistan saat perang
melawan Soviet

Peledakan di Markas Militer AS di Riyadh, yang


menewaskan 5 orang AS dan 2 orang India, serta melukai 60
orang lainnya pada bulan November 1995

Peledakan di Al Khobar Dhahran (Saudi Arabia) yang


menewaskan 19 orang AS, dan melukai 386 lainnya;
diantaranya 17 orang Saudi, 118 orang Bangladesh, 109
orang AS, 4 orang Mesir, dan 2 orang Yordania

33
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Peledakan kedubes AS di Kenya dan Tanzania tanggal 17


Agustus 1998, yang menewaskan 263 orang yang di
antaranya 12 warga AS Al Jaisyul Islamy litahriril
Muqaddasaat Al Islamiyyah mengaku bertanggung jawab
atas peledakan tersebut, dan disinyalir bahwa mereka
merupakan sayap militer Al Qaeda

Serangan pesawat atas menara kembar WTC pada 11


September 2001 di New York, dan sebagian bangunan
Pentagon di Washington, yang oleh pemerintah AS
dikatakan bahwa JAQ pimpinan Usamah bin Laden yang
dilindungi oleh Taliban adalah dalang utamanya

Sejak peledakan tersebut, AS mengerahkan segenap


kekuatan militer, diplomasi, dan intelijennya untuk
menumpas Jaringan Al Qaeda dan sekutu-sekutunya dari
kalangan Arab-Afghan [ ]

Ditulis oleh: Tim Riset dan Kajian Aljazeera net

Referensi:

1- Arab Veterans of The Afghan War

2- (‫ )األفغان العرب… محاولة للفهم‬oleh Dr Nash’at Abdullah,


Dekan ilmu diplomasi dan politik di Univ London Dari situs:
Islamonline net

3- The Striving Sheikh: Abdullah Azzam

4- Al Qaeda Files

5- (‫ )ملحمة المجاهدين العرب في أفغانستان‬oleh Isham Darraz, cet


Darut Thiba’ah wan Nasyr Al Islamiyyah, Cairo tahun 1989

34
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Namun… fitnah mereka tidak berakhir sampai di sini!

Pasca invasi militer AS atas Afghanistan yang menyebabkan


tumbangnya pemerintahan Taliban, porak porandanya
negara tersebut, dan tewasnya ribuan jiwa di kalangan sipil
Afghan… rupanya Al Qaeda tidak mengambil pelajaran dari
itu semua Entah dengan logika apa seorang Usamah bin
Laden dianggap lebih berharga dari ribuan jiwa rakyat
Afghan yang menjadi tumbal dalam perang tersebut

Dengan bangga ia mengklaim bahwa serangan 11


September telah membuahkan kemenangan besar dan
berhasil meruntuhkan citra kedigdayaan AS di mata dunia
Serta merta ia mencap 19 orang tersangka pelaku
penyerangan tersebut sebagai syuhada’ dan pahlawan
Islam… dan sayangnya jutaan kaum muslimin hanyut dalam
simpati mereka terhadap Al Qaeda dan sosok Bin Laden,
tanpa merenungkan sedikit pun akibat negatif dari itu
semua

[1] Baca kronologi dan analisa seputar perang Hizbullah


Israel dalam majalah Edisi Koleksi Angkasa yang bertajuk:
“Perang Hizbullah Israel” tahun 2006

[2] Lihat: http://www aljazeera net/NR/exeres/9B455116-


8FF9-4221-9A2B-FC3CB23F07CD htm

[3] At Tatarrus artinya musuh menggunakan kaum muslimin


di barisan depan sebagai tameng mereka Sedangkan at
takhaffiy artinya musuh sembunyi di tengah-tengah kaum
muslimin untuk menghindari serangan

35
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ketika umat dilanda fitnah (2)

Dalam sepak terjangnya, Tanzhim Al Qaedah telah banyak


melakukan operasi militer dengan dalih menyerang Amerika
Serikat dan sekutu-sekutunya Sebut saja peledakan
kedutaan Amerika di Nairobi Kenya dan Darussalaam
Tanzania Hal itu terjadi pada tahun 1998 dan menewaskan
lebih dari 200 orang, di antaranya 12 orang Amerika
Menyusul penyerangan ke menara kembar WTC tahun 2001
yang juga diklaim sebagai kerjaannya Al Qaedah, dengan
korban tewas ribuan orang Kemudian tahun 2003 dengan
target serangan Komplek pemukiman Al Muhayya di Riyadh,
yang menewaskan puluhan orang, termasuk 17 orang
muslim yang tinggal di sana Disusul dengan peledakan
kedutaan AS di Amman Yordania, yang menewaskan sekitar
60 orang muslim dan melukai 115 orang lainnya

Untuk menjelaskan duduk perkara yang sebenarnya,


hendaknya kita kesampingkan dulu segala bentuk simpati
dan empati, lalu kita renungkan apa yang terjadi dengan
mengacu kepada nash-nash Al Qur’an dan Sunnah melalui
penjelasan para ulama… ya, para ulama yang berlatar
belakang ilmu dien yang shahih, bukan kampiun-kampiun
lapangan yang digelari syaikh… atau hakiemul ummah…
atau almujahid… atau apa saja, padahal latar belakang
mereka adalah insiyur sipil, atau dokter bedah, atau bahkan
hanya lulusan SMA, atau tidak diketahui asal-usulnya

36
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Musibah terbesar ialah bila agama jadi bahan pembicaraan


orang yang bukan ahlinya, lantas ia berfatwa dengan fatwa
ngawur yang diikuti dan diamalkan oleh para pemuda
ingusan, yang juga tidak matang dalam menuntut ilmu, lalu
menamakan aksi teror dengan nama jihad! Atau aksi
penyerangan terhadap warga AS, Inggris, atau orang-orang
kafir secara mutlak sebagai jihad!

Lupakah kita bahwa jihad adalah istilah syar’i? Jihad adalah


salah satu ibadah layaknya shalat, puasa, dan haji… ia
memiliki syarat-syarat sebagaimana ibadah lainnya, dan
setiap ibadah tidak akan diterima oleh Allah kecuali bila
dilakukan dengan ikhlas dan sesuai dengan petunjuk Rasul
Cobalah tanyakan kepada mereka yang selalu ribut masalah
jihad, tahukah kalian apa syarat-syarat jihad? PASTI 90% dari
mereka akan gelagapan dalam menjawab… selama ini
mereka hanyalah orang yang disetir dengan emosi, dan
perasaannya, sedangkan akal sehatnya dinonaktifkan…
semua itu akibat mereka terlalu banyak nonton film-film
jihad, dan membaca berita-berita heroik seputar kisah para
‘mujahidin’ yang disebarluaskan oleh berbagai media massa
takfiri, seperti arrahmah com, muslimdaily, dan
sebagainya… mereka tidak sibuk menggali fiqhul jihad dari
buku-buku warisan para ulama salaf, namun menuntut ilmu
tersebut dari pemuda-pemuda majhul yang tidak diketahui
jatidirinya… macam Abu Muhammad Al Maqdisi, Abdul Aziz
bin Abdul Qadir, Abu Bashir, Abdul Mun’im Musthafa
Halimah, dan lain-lain…

37
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Sungguh demi Allah, kalaulah bukan karena fitnah mereka


telah merajalela dan kerusakan yang mereka timbulkan
telah mendunia, niscaya saya tidak akan menulis artikel ini;
yang saya yakin pasti akan membuat banyak orang tidak
suka kepada saya… memang, menjadi orang yang disukai
semua orang adalah mustahil, tapi ketahuilah bahwa lewat
tulisan ini saya hendak menjelaskan kekeliruan fatal yang
dilakukan oleh mereka yang menamakan dirinya mujahidin,
tandzim al Qaedah, dan semisalnya tersebut… dan
ketahuilah bahwa dengan menjelaskan kesesatan mereka,
sesungguhnya saya telah berbuat baik kepada mereka,
sebab dengan demikian orang-orang tidak akan mengikuti
ajakan sesat mereka, hingga dosa yang harus mereka pikul
pun berkurang…

Intinya, mentahdzir mereka adalah ibadah agung yang


menjadi kewajiban setiap orang yang berilmu Apalagi sosok
Usamah bin Laden, Aiman Azh Zhawahiri, dan orang-orang
seperti mereka telah banyak menipu kaum muslimin Lewat
figur-figur jihad yang selalu mereka tonjolkan, kesesatan
mereka pun jadi nampak indah di mata banyak orang
Bid’ah mereka dianggap sebagai ibadah paling mulia, dan
aksi pengrusakan dan pembunuhan yang gegabah berubah
nama menjadi jihad Oleh sebab itu, mengingatkan umat
akan kesesatan tokoh-tokoh Al Qaedah adalah suatu
keharusan, dan semakin besar fitnah yang ditimbulka oleh
tokoh-tokoh tersebut maka semakin keras juga kecaman
yang patut mereka terima

38
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Dalam kitabnya yang berjudul Tahdzibut Tahdzib, Al Hafizh


Ibnu Hajar menyebutkan biografi salah seorang perawi
hadits yang bernama Hasan bin Shalih bin Shalih bin Hay
Orang ini sebenarnya tergolong penghafal hadits, berilmu,
zuhud, wara’, ahli ibadah, dan sering menangis lantaran
takut kepada Allah Pun demikian, Ia memiliki pemikiran
sesat yang berbahaya, yaitu menghasung orang-orang untuk
memberontak kepada para penguasa dengan alasan karena
mereka orang fasik Mengingat kharisma yang dimilikinya
demikian besar, maka para ulama sangat keras dalam
mengecamnya… simaklah bagaimana perkataan para ulama
salaf tentangnya, dan saya akan menukilkan teks arabnya
agar lebih valid, lalu menerjemahkannya:

(249 ‫ ص‬/ 2 ‫تهذيب التهذيب – )ج‬

‫قال يحيى القطان كان الثوري سئ الرأى فيه‬،


Yahya Al Qaththan (salah seorang imam ahli hadits yg wafat
th 198 H) mengatakan: “Konon Sufyan Ats Tsauri
berpersepsi jelek terhadapnya (yakni Hasan bin Shalih bin
Hay)

‫ دخل الثوري يوم الجمعة فإذا الحسن بن صالح يصلي فقال نعوذ‬:‫وقال أبو نعيم‬
‫باهلل من خشوع النفاق وأخذ نعليه فتحول‬،
Abu Nu’aim (salah seorang ahli hadits juga) mengatakan:
“Suatu ketika Sufyan Ats Tsauri memasuki mesjid; tiba-tiba
ia mendapati Hasan bin Shalih sedang shalat, maka ia
berkata: “A’udzubillah dari khusyuk yang penuh
kemunafikan!”, lantas ia mengambil sendalnya dan pindah
tempat

‫ ذاك رجل يرى السيف على المة‬:‫وقال ايضا عن الثوري‬

39
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Abu Nu’aim juga meriwayatkan dari Ats Tsauri bahwa ia


mengatakan: “Lelaki itu menganggap umat ini harus
menghunuskan pedang” [1]

‫ الحسن بن صالح مع‬:‫ جاءني الثوري إلى هاهنا فقال‬:‫وقال خلد بن زيد الجعفي‬
‫ما سُمِع من العلم وفِقْهِ يتْ ُرك الجمعة‬،
Khallad bin Zaid Al Ju’fi mengatakan: “Sufyan Ats Tsauri
pernah menghampiriku di sini seraya berkata: “Hasan bin
Shalih meski dikenal berilmu dan faqih, ternyata
meninggalkan shalat Jum’at!”

ُِ ‫ ما أنا واب‬:‫وقال ابن ادريس‬


‫ ل يرى جمعة ول جهادا‬،‫ن حي‬

Ibnu Idris mengatakan: “Apa urusanku dengan Ibnu Hay


yang tidak mau shalat Jum’at dan berjihad?!”

‫ كان زائدة يجلس في المسجد يحذر الناس من ابن حي‬:‫وقال بشر بن الحارث‬
‫ وكانوا يرون السيف‬:‫واصحابه قال‬

Bisyr bin Harits mengatakan: “Zaidah (salah seorang ulama


ahlussunnah dan ahli hadits) konon sering mengadakan
majelis di mesjid untuk memperingatkan orang-orang dari
Ibnu Hay dan kelompoknya Ia mengatakan bahwa mereka
adalah orang-orang yang berpemikiran ‘pedang’

‫ كان زائدة يستتيب من أتى الحسن بن حي‬:‫وقال خلف بن تميم‬،

Khalaf bin Tamim mengatakan: “Zaidah konon menyuruh


orang yang habis mendatangi Hasan bin Hay untuk
bertaubat!”

‫ ل حدثتُك أبدا‬:‫ حدَثتُِ رائدة بحديث عن الحسن فغ ِضب وقال‬:‫وقال علي بن الجعد‬

40
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ali bin Ja’ad mengatakan: “Aku pernah menyampaikan


hadits dari Hasan kepada Zaidah, maka ia pun marah
serayat berkata:”Aku takkan menyampaikan hadits lagi
kepadamu selamanya”

‫ كنا عند وكيع فكان إذا حدث عن الحسن بن صالح لم‬:‫وقال أبو معمر الهذلي‬
‫ ما لكم؟ فقال له أخي بيده هكذا يعني انه كان يرى السيف فسكت‬:‫ فقال‬،‫نكتب‬،

Abu Mu’adz Al Hudzali berkata: “Kami pernah bermajlis


dengan Waki’ Tiap kali ia menyampaikan hadits dari Hasan
bin Shalih maka kami tidak mencatatnya Ia pun bertanya:
“Ada apa dengan kalian?”, maka saudaraku mengisyaratkan
dengan tangannya yang artinya: “Ia berpemikiran ‘pedang’
“, maka Waki’ pun terdiam

‫ ذكرت ليوسف بن أسباط عن وكيع شيئا من أمر الفتن‬:‫وقال ابو صالح الفراء‬
‫فقال ذاك يشبه استاذه يعني الحسن ابن حي فقال فقلت ليوسف ما تخاف أن تكون‬
‫هذه غيبة فقال لم يا احمق انا خير لهؤلء من آبائهم وامهاتهم أنا انهى الناس أن‬
‫يعملوا بما احدثوا فتتبعهم اوزارهم ومن اطراهم كان أضر عليهم‬

Abu Shalih Al Farra’ menceritakan: “Aku menyampaikan


sesuatu dari Waki’ yang berkaitan dengan fitnah kepada
Yusuf bin Asbat (salah seorang Imam Ahlussunnah), maka
Yusuf berkata: “Dia (yakni Waki’) mirip dengan ustadz-nya –
yakni: Hasan bin Hay- Maka Aku (yakni Abu Shalih Al Farra’)
berkata kepada Yusuf: “Lho, kamu tidak takut jika
ucapanmu tadi dicatat sebagai ghibah?”, maka selanya:
“Dasar bodoh, memangnya kenapa (dianggap ghibah)? Aku
lebih baik bagi mereka (waki’, Hasan, dan kelompoknya)
dibanding orang tua mereka; Aku menghalangi orang-orang
untuk mengamalkan bid’ah yang mereka ciptakan hingga
mereka tidak ikut memikul dosa orang-orang tersebut

41
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Adapun orang yang memuji-muji mereka justeru


membahayakan mereka

‫ ذكر لبن ادريس صعق الحسن بن صالح فقال تبسم سفيان أحب الينا‬:‫وقال الشج‬
‫ن‬
ِ ‫من صعق الحس‬
Al Asyajj berkata: Aku menceritakan kepada Ibnu Idris
tentang Hasan bin Shalih yang suka pingsan kalau membaca
Al Qur’an; maka komentarnya: “Senyumnya Sufyan (Ats
Tsauri) lebih kusukai daripada pingsannya Hasan!”

[Lihatlah bagaimana para salaf menilai… mereka


menggunakan kacamata akidah sebelum ibadah Bagi
mereka, seorang ‘alim salafi’ yang tersenyum lebih baik dari
pada ‘ahli ibadah berpemikiran khawarij’ yang pingsan
karena membaca Al Qur’an]

‫وقال احمد بن يونس جالسته عشرين سنة ما رأيته رفع رأسه إلى السماء ول‬
‫ذكر الدنيا ولو لم يولد كان خيرا له يترك الجمعه ويرى السيف‬
Ahmad bin Yunus mengatakan: “Aku telah bermajlis dengan
Hasan selama 20 tahun dan tak pernah kusaksikan ia
menengadahkan kepalanya ke langit maupun menyebut-
nyebut dunia Namun seandainya ia tak pernah lahir itu
adalah lebih baik baginya; ia meninggalkan shalat Jum’at
dan berpemikiran pedang”

[Benarlah engkau hai Ahmad bin Yunus… seandainya Ibnu


Hay tidak pernah ada di dunia, adalah lebih baik baginya
karena keberadaannya sebagai sosok yang shalih dan zuhud
dengan pemikiran sesat yang dianutnya, justeru menjadi
fitnah besar atas umat Islam… lantas bagaimana dengan
fitnah Ibnu Hay kontemporer macam Bin Laden dan Azh
Zhawahiri??]

42
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Kemudian setelah menyebutkan perkataan sejumlah ulama


yang mengkritisi pedas Hasan bin Shalih bin Hay, Ibnu Hajar
menyebutkan perkataan sejumlah ulama lainnya yang
menganggapnya sebagai perawi yang tsiqah dan kuat
hafalannya Istilah tsiqah disini tidak menafikan semua
kritikan sebelum ini, akan tetapi menunjukkan bahwa ia
seorang yang jujur, dan bukan ahli maksiat serta kuat
hafalannya Pun demikian tidak menafikan dirinya sebagai
orang yang berpemikiran ‘pedang’ tadi Karenanya, setelah
menceritakan bagaimana kezuhudan dan kewara’an si
Hasan bin Shalih, Ibnu Hajar lantas menyimpulkan sbb

(250 ‫ ص‬/ 2 ‫تهذيب التهذيب – )ج‬

‫ وهذا‬،‫وقولهم كان يرى السيف يعني كان يرى الخروج بالسيف على ائمة الجور‬
‫ لكن استقر األمر على ترك ذلك لما رأوه قد افضى إلى أشد‬،‫مذهبِ للسلفِِ قديم‬
‫منه؛ ففي وقعة الحرة ووقعة ابن الشعث وغيرهما عظة لمن تدبر وبمثل هذا‬
‫الرأى ل يقدح في رجل قد ثبتت عدالته واشتهر بالحفظ والتقان والورع التام‬
‫والحسن مع ذلك لم يخرج على أحد وأما ترك الجمعة ففي جملة رأيه ذلك أن ل‬
‫ فهذا ما يعتذر به عن الحسن‬،‫يصلي خلف فاسق ول يصحح ولية المام الفاسق‬
‫وان كان الصواب خلفه فهو إمام مجتهد‬

Perkataan mereka yang berbunyi: “Ia berpemikiran pedang”


artinya ia membolehkan umat untuk memberontak kepada
penguasa zhalim dengan senjata Ini merupakan mazhab
lawas yang pernah dianut oleh Salaf, akan tetapi setelah itu
pemikiran ini disepakati untuk ditinggalkan, setelah mereka
menyaksikan bahwa pemikiran tersebut menimbulkan
dampak yang jauh lebih buruk Contohya dalam tragedi
Harrah[2], pemberontakan Ibnul Asy’ats[3], dan lain-lain
yang menjadi pelajaran bagi orang-orang yang mau
mengambil pelajaran

43
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Akan tetapi, pemikiran semacam ini tidak menjadikan


‘keadilan’ seseorang menjadi jatuh selama ia dianggap adil
dan terkenal kuat hafalan serta ahli dalam masalah hadits
dan wara’ Pun demikian, Hasan sendiri tidak pernah
memberontak secara langsung terhadap seorang pemimpin
pun Adapun sikapnya yang meninggalkan shalat Jum’at,
maka diantara pemikirannya ialah bahwa seseorang tidak
boleh bermakmum di belakang Imam yang fasiq, dan ia
menganggap kekuasaan seorang yang fasiq itu tidak sah
Inilah udzur yang bisa diberikan untuk Hasan karena dia
seorang imam mujtahid, meskipun yang benar bukanlah
seperti itu”

Inilah manhaj salaf yang harus kita ikuti… jangan


menjadikan keshalihan sebagai standar satu-satunya dalam
menilai seseorang Lihat dulu bagaimana pemikirannya?
Bagaimana ucapan-ucapannya? Cocokkan itu semua dengan
dalil-dalil dan komentar para ulama tentangnya… niscaya
Anda akan tahu siapa yang benar dan siapa yang sesat

Kezhaliman penguasa bukanlah alasan bolehnya


memberontak kepada mereka sama sekali Bahkan jika
mereka telah kafir sekalipun! Ya, kekafiran penguasa bukan
alasan mutlak bagi kaum muslimin yang tinggal di
wilayahnya untuk angkat senjata kepadanya, apalagi jika
kekafiran itu hanyalah tuduhan yang tidak bisa dibuktikan
secara ilmiah Bukankah Rasulullah dan para sahabat
selama 13 tahun di Mekkah hidup di bawah kekuasaan
kaum musyrikin yang jelas-jelas kafir itu? Lantas mengapa
beliau tidak menyuruh para sahabat untuk angkat senjata,
padahal persenjataan yang dimiliki kaum muslimin adalah
sama dengan milik musuh

44
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Semuanya memiliki pedang dan panah Hanya saja jumlah


kaum muslimin lebih sedikit di banding kaum musyrikin…
Cobalah kita bandingkan dengan realita kaum muslimin hari
ini yang jauuuh lebih lemah dibanding musuh-musuhnya,
baik itu AS maupun yang lainnya… Apakah dibenarkan
secara syar’i dan logika kita mengumumkan perang kepada
mereka yang secara persenjataan jauh lebih kuat, dan
jumlah personel jauh lebih banyak; padahal kaum muslimin
tercerai berai dan masih bergelimang dalam kubangan
syirik, bid’ah, khurafat, dan perang saudara di mana-mana?
Ini jelas propaganda yang gegabah yang tidak
mempertimbangkan sebab-akibat, namun hanya berpijak
kepada ambisi, rasa pe-de yang berlebihan, serta hawa
nafsu pribadi… akibatnya? Runtuhnya pemerintahan Taliban
dalam sekejap, dan melayangnya jiwa ribuan rakyat sipil
Afghan akibat serangan tentara koalisi… andai saja Usamah
tidak gegabah dan Al Qaeda tidak pongah, niscaya Taliban
tetap berkuasa dan keamanan tetap merata di seantero
Afghanistan hingga kini… bahkan ribuan jiwa tidak perlu
melayang karena perang yang tak kunjung selesai sampai
hari ini Apakah nyawa seorang Usamah atau Aiman Azh
Zhawahiri dan kelompok sesatnya lebih berharga dari
ribuan jiwa tadi hingga mereka harus menelan pil pahit
akibat ‘fatwa jihad’ ngawur yang dikeluarkannya tersebut?
Dan siapakah Usamah hingga ia berhak untuk berfatwa
dalam masalah ini??

Dunia telah mendengar bagaimana Al Qaeda menghalalkan


darah setiap orang Amerika, lebih-lebih Azh Zhawahiri yang
dalam pernyataannya mengatakan bahwa seluruh warga
Eropa dan Amerika adalah kafir harbi

45
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Sebab mereka ikut dalam pemilu, dan pemilu tadi


menghasilkan pemimpin-pemimpin yang memerintahkan
pasukan mereka untuk berkoalisi dengan AS menggempur
Afghanistan… dst” Ini jelas analogi yang kacau balau dan
sangat berbahaya Bagaimana jika fatwa ngawurnya tadi
direspon dengan cara yang sama, lalu setiap pemimpin
negara kafir menyatakan bahwa setiap muslim yang ada di
negaranya adalah teroris, kira-kira berapa juta minoritas
muslim di Eropa dan AS yang akan menderita akibat
kegegabahan Al Qaeda tsb? Atau jika AS dan negara-negara
Eropa menghalalkan darah setiap orang Arab yang
bermukim di wilayahnya, sebagaimana Al Qaeda
menghalalkan darah setiap orang Amerika yang tinggal di
negara-negara Arab, tanpa pandang bulu apakah ia datang
sebagai duta, pekerja, turis, atau sekedar lewat saja…
Sungguh, merupakan tindakan yang mencoreng nama baik
Islam jika fatwa ngawur ini sampai di amalkan begitu saja…
Akan tetapi sayang, nasi telah menjadi bubur dan fatwa
telah menjadi realita

Pada tanggal 21 November 2005, Al Qaeda –untuk kesekian


kalinya- kembali melakukan aksi teror berupa peledakan di
3 hotel yang disinyalir sebagai markas intelijen AS di
Yordania Al Qaeda bahkan mengeluarkan video khusus
yang menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas
peledakan yang menewaskan sekitar 60 muslim tersebut
Akan tetapi sebelum mengomentari pernyataan mereka ini,
kami ingin menegaskan hal-hal berikut kepada para
pembaca[4]:

46
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Jihad akan terus ada hingga hari kiamat, dan kuda


senantiasa membawa kebaikan pada ubun-ubunnya, serta
umat selalu dituntut untuk melawan musuh yang menjajah
negerinya serta menghinakan tanah-tanah sucinya dan
menyakiti kaum muslimin Setiap muslim wajib ikut serta
dalam melawan penjajah dan orang yang memerangi
agamanya, akan tetapi di sana ada aturan main dan kaidah
yang harus ditaati dan diperhatikan dengan seksama, agar
mendatangkan kemaslahatan yang merata bagi umat Islam

Rujukan kaum muslimin dan kelompok Islam di manapun


mereka berada adalah para ulama yang Rabbani dan
mengamalkan ilmunya Dari fatwa mereka lah kaum
muslimin bertolak, dan dari penjelasan mereka kaum
muslimin menyusun manhajnya, serta melalui jalur mereka
kaum muslimin melangkahkan kakinya Tentu saja ada
ulama tiap-tiap negara lebih mu’tabar di negaranya masing-
masing, sebab merekalah yang paling tahu tentang kondisi
negaranya, lebih tahu tentang apa yang terjadi di sekitar
mereka

Yang berhak untuk menghukumi bahwa cara ini benar atau


salah, atau menentukan kadar kerusakan dan manfaat bagi
umat yang akan ditimbulkan dari cara tersebut adalah para
ulama Dalam hal para ulama akan memberikan hukum atas
cara-cara yang digunakan, menurut aturan yang telah
digariskan oleh syariat dan berdasarkan musyawarah dari
orang-orang yang berpengalaman di bidang tersebut serta
faham akan realita, termasuk para pakar di berbagai bidang,
barulah para ulama tadi akan mengeluarkan fatwa dan
hukum-hukum mereka

47
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Dari sini, maka kaidah mengukur kemaslahatan dan


kemudharatan dalam memberi fatwa serta hukum-hukum
syar’I atas suatu amalan, merupakan kaidah yang sangat
penting dalam suatu harakah, dan dalam menentukan
sarana, dan cara bertahan, serta memulai serangan secara
umum

Dalam kondisi seperti ini, umat sangat membutuhkan untuk


merapatkan barisan, menyatukan persepsi dan sikap serta
berpegang teguh dengan tali Allah Dari sini, maka orang-
orang yang mengajak kepada perselisihan dan perpecahan
harus diperingatkan dengan keras dan diberi pelajaran
Sebab perpecahan berarti kekalahan, karena persatuan
adalah awal mula kemenangan

Setelah mukaddimah singkat ini, saya sarankan kepada


pembaca untuk mendengarkan pernyataan Abu Mus’ab Az
Zarqawi yang berbicara selaku Amir Tanzhim Al Qaeda di
Irak tentang bom bunuh diri yang dilakukan oleh 3 orang
anggota Al Qaeda asal Irak di tiga hotel di Amman Yordania
tersebut Pernyataan dalam bahasa Arab ini dapat saudara
simak di link berikut:

http://www youtube com/watch?v=CoIOLeJEsEs

Memang, tulisan ini tergolong sangat terlambat karena baru


ditulis sekarang, setelah tewasnya Az Zarqawi Akan tetapi
mengingat pemikirannya masih hidup subur di kalangan
pemuda Islam, maka tidak ada kata terlambat untuk
memperingatkan kesesatan manhaj mereka (Al Qaedah dan
simpatisannya) dan bahaya pemikiran radikal tersebut
terhadap kaum muslimin[5]

48
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Oleh karena itu, dalam beberapa paragraf berikut, kami


mengajak pembaca untuk merenungi pesan-pesan yang
disampaikan oleh Zarqawi sebagai jubir Al Qaeda di Irak,
dan menilai apakah manhaj mereka sesuai dengan ajaran
Islam ataukah tidak:

Dalam pernyataannya ia berulang kali menyebutkan istilah


riddah (murtad)[6] dan takfir (pengkafiran), sebagaimana
yang biasa didengar dalam pernyataan-pernyataan
sebelumnya Ini merupakan lafazh yang terdengar asing bagi
seorang muslim biasa yang mengulang-ulang lafazh laa
ilaaha illallaah tiap pagi dan sore Pernyataan tadi bahkan
kelewat batas ketika menyifati negara secara keseluruhan
dengan “negara kafir” setelah mengecap pemerintahannya
sebagai pemerintahan ‘murtad’ Ia juga mencap pemerintah
Palestina dengan cap ‘murtad’, dan dalam pernyataan
sebelum ini ia mencap Mesir dengan istilah ‘kafir’ juga…
cap-cap seperti ini ketika senantiasa terulang dalam
berbagai pernyataan, mengakibatkan orang yang
mendengarnya akan mudah melontarkan cap seperti itu
kepada berbagai masyarakat dan negara; padahal kita tahu
bahwa Syariat Islam melarang keras untuk gampang-
gampang melontarkan tuduhan ‘kafir’ kepada orang-
perorang maupun masyarakat muslim, kecuali berdasarkan
fatwa ulama yang mumpuni dan kredibel, atau keputusan
qadhi (hakim) yang syar’i Sebab Nabi saw mengatakan:
“Tidaklah seseorang melontarkan tuduhan kafir kepada
saudaranya, melainkan tuduhan itu akan berbalik
kepadanya jika tidak benar” (muttafaq ‘alaih) Kita bisa
melihat bagaimana para salaf saling membikin pernyataan,
mereka toh tidak menggunakan metode takfir seperti itu…

49
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Mereka memang menjelaskan hukum Allah dalam masalah


keislaman, kekafiran, dan kemurtadan; akan tetapi dengan
cara yang tidak merangsang pendengar atau pembacanya
untuk menikmati ucapan tersebut dan menjadi gampang
mengucapkannya Dengan pernyataan seperti Az Zarqawi
dan orang-orang yang sepemikiran dengannya, Anda dapat
melihat sendiri pengaruhnya pada media massa internet
yang dengan mudah mencap kafir dalam skema yang luas
serta berbahaya tanpa rasa takut sedikitpun, dan dengan
mudahnya mengeluarkan seorang muslim dari lingkaran
Islam kepada lingkaran kekafiran (padahal Ahlussunnah
sepakat untuk melarang hal tersebut kecuali setelah
ditegakkannya hujjah/argumentasi yang jelas, yang bila
ditinggalkan akan menyebabkan yang bersangkutan
menjadi kafir)

Pernyataan tersebut mengingkari sikap media massa dan


media lain yang dapat membangkitkan emosi dalam
mengomentari tragedi tersebut Lantas apakah mereka yang
membikin pernyataan itu menginginkan agar media massa
yang terkenal tadi memuji tragedi yang menyeramkan tadi
setelah menewaskan anak-anak, kaum wanita dan
manula?––baik media massa tadi merupakan antek dan
corong pemerintah –seperti yang dituduhkan- maupun
media massa yang independen dan bersahabat– Lalu kita
tanyakan kepada Zarqawi: “Orang-orang demikian terkejut
dengan tragedi tersebut dan mereka tidak perlu gembar-
gembor di media massa untuk menunjukkan tangisan dan
musibah mereka sebagaimana yang terjadi di Irak

50
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Artinya, meski banyak fakta yang disembunyikan dan


dipalsukan, toh semua orang merasakan betapa berat
penderitaan rakyat Irak yang mulia tersebut… apakah kita
ingin menjadikan kesedihan dan kekesalan masyarakat
akibat ulah media massa, sebagaimana yang dilakukan oleh
Syi’ah saat melarang stasiun TV seperti Al Jazeera atau
menyerang situs-situs semacam islamemo dengan tuduhan
membangkitkan emosi… seakan-akan masyarakat tidak bisa
mengenang kesedihan rakyat Irak

Pernyataan ini menyifati para pelaku peledakan sebagai tiga


ekor singa Irak yang keluar dari sarangnya di Baghdad
menuju Amman… kemudian menyebut tragedi sebagai
‘langkah yang penuh berkah’ ( ‫ …)الخطوة المباركة‬Apakah
pernyataan ini tidak memperhatikan perasaan kaum
muslimin yang keluarganya tewas tanpa dosa apa-apa
dalam tragedi ini, dengan menyifatinya sebagai ‘yang penuh
berkah’? Apakah pernyataan –yang mestinya dimaksudkan
sebagai permohonan maaf atas keluarga korban dari
kalangan sipil kaum muslimin– pantas menjuluki
pembantaian tersebut dengan sifat seperti itu ?

4 Pernyataan ini menyebutkan bahwa koran ‘Los Angeles


Times’ memberitakan –sebagai respon atas tragedi– bahwa
pihak intelijen Yordania menjadi sekutu terkuat CIA di
wilayah tersebut… kita katakan kepada Zarqawi:
“Berhentilah sejenak, dan gunakanlah akalmu… Apakah
tragedi ini menimbulkan dampak positif dan berhasil
menakut-nakuti kedua militer Yordania dan AS beserta agen
intelijen mereka dan Barat?

51
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ataukah justeru memperkuat penetrasi pasukan dan


intelijen asing dalam urusan internal negara, serta semakin
membatasi kebebasan warganya dan mempersempit ruang
dakwah para dai dan orang-orang baik?! Padahal dalam
ilmu usul fiqih telah dimaklumi bahwa kemudharatan tidak
boleh dihilangkan dengan kemudharatan yang lebih besar,
alias solusi yang diberikan harus mendatangkan
kemaslahatan yang lebih besar dari kerusakan semula…
lantas dimanakah kemashlahatan yang dicapai itu? Jika
dibandingkan dengan banjir darah dan kerusakan harta
benda serta hilangnya nyawa sekian banyak kaum
muslimin?

5 Pernyataan tadi juga menyebutkan: “Akan tetapi Allah


tahu bahwa kami tidaklah memilih hotel-hotel tersebut
kecuali setelah kami mendapat asumsi kuat lewat
pengamatan teliti terhadap hotel-hotel tersebut selama
lebih dari dua bulan, di samping sejumlah informasi yang
diberikan oleh sumber-sumber kami yang terpercaya dari
dalam maupun luar hotel, yang menyebutkan bahwa hotel-
hotel tersebut telah menjadi markas intelijen Yahudi, AS,
dan Irak” [7] Kami jadi bertanya-tanya kepada Zarqawi:
“Tidakkah sumber2 terpercaya kalian mengabarkan bahwa
salah satu hotel tersebut dihuni oleh kaum muslimin?
Tidakkah sumber2 terpercaya kalian mengabarkan bahwa
sasaran yang kalian bidik dalam operasi peledakan tersebut
bisa dibidik dari arah lain? Tidakkah sumber2 terpercaya
kalian mengabarkan bahwa mereka memiliki waktu-waktu
meeting yang lain selain hari itu, yang dengan begitu kalian
bisa menghindari tumpahnya darah kaum muslimin?

52
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ini semua jika kita anggap bahwa pernyataan Zarqawi


bahwa hotel-hotel tsb memang telah menjadi markas agen
Intelijen Yahudi, AS, dan Irak…Atau jangan-jangan ia
menganggap bahwa darah kaum muslimin di seluruh dunia
demikian murah di matanya?!

Apakah informasi-informasi yang dipercaya tadi tiba-tiba


keliru? Dengan skala yang demikian besar? Atau karena
sumber2 terpercaya tadi tidak menganggap perlu untuk
mengabarkan bahwa pada hari itu sedang terjadi resepsi
pernikahan kaum muslimin yang mengatakan: laa ilaaha
illallaah muhammadun rasuulullah? Dan apakah para
pelaku peledakan tadi tidak tahu bahwa saat mereka
meledakkan tempat tersebut berarti mereka akan
membunuh saudara-saudara mereka yang seakidah?
Mengapa mereka tidak berfikir untuk menunda perbuatan
mereka hingga resepsi pernikahan selesai? Atau
menjauhkan diri mereka dari membunuh dan melukai
ratusan kaum muslimin? Tidakkah fenomena resepsi
pernikahan yang sesak dengan orang-orang cukup menjadi
alasan untuk menunda misi mereka atau bahkan
membatalkannya??!!

6 Kita pun pantas bertanya-tanya: Sejauh apakah


keakuratan informasi yang diberikan oleh sumber2nya yang
terpercaya tadi? Baiklah, kita akan mengupas keakuratan
tersebut dengan sedikit aneh lewat sejumlah pertanyaan
yang kita tujukan kepada para pembaca, agar dengan sedikit
penalaran ia dapat memahami makna dari ‘sumber-sumber
terpercayanya si Zarqawi':

53
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Apakah Anda percaya –wahai pembaca yang budiman-,


bahwa Intelijen AS, Israel, dan Irak dengan segala
maknanya, rela menjadikan hotel umum tempat semua
orang bebas keluar masuk sebagai markas mereka??!!

Pernyataan tsb lantas bercerita ttg hotel Radisson dengan


asumsi bahwa mayoritas pegawai Kedutaan Israel tinggal di
sana[8] Maka kita tanyakan kepada Zarqawi: “Berapa
banyak jumlah petugas kedutaan Israel, dan berapa banyak
jumlah penghuni hotel tersebut mengingat Anda memiliki
sumber-sumber yang terpercaya? Kemudian kedutaan tolol
manakah yang tahu bahwa dirinya dibenci oleh warga dan
diburu oleh Az Zarqawi, tapi tetap saja (mayoritas)
pegawainya tinggal di hotel tersebut? Apakah kita berbicara
tentang sesuatu yang bisa diterima akal kita??!! Atau apa
yang diceritakan pernyataan tsb tentang hotel di Amman
merupakan lelucon dan teka-teki? Berikut ini adalah
pertanyaan lain yang mungkin terdengar aneh: “Apakah
Raja Yordania yang kekuasaannya terbentang dari ujung
timur ke barat negeri dan dari utara ke selatan, serta
memiliki sejumlah istana megah tidak mendapati tempat
bersantai kecuali di hotel itu[9], dan di depan banyak
orang”??!! ini sekedar pertanyaan untuk membuktikan
seberapa akurat informasi yang diberikan oleh ‘sumber-
sumbernya yang terpercaya tadi’!

7 Pernyataan tsb menyampaikan pesan yang berbunyi: “Ini


merupakan pesan bagi seluruh umat Islam di Yordania; kami
hendak menenangkan kalian bahwa kami termasuk orang
yang paling menjaga darah kalian Bagaimana tidak?
Sedangkan kalian lebih kami cintai dari diri dan anak-anak
kami…[10]

54
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Ucapan ini ditujukan oleh Zarqawi kepada rakyat setelah


tragedi tersebut menewaskan 60 orang dari warganya serta
melukai puluhan lainnya… ada diantara mereka yang
kehilangan kedua lengannya, ada yang kehilangan matanya,
ada yang kehilangan betisnya… lalu dia berkata kepada
mereka bahwa dia termasuk orang yang paling menjaga
darah mereka… kira-kira bagaimana rakyat menyikapi
pernyataannya tersebut? Dengan perasaan apa mereka
mencernanya? Dan dengan logika apa mereka hendak
memahaminya? Lalu apakah maksud dari “Kami hendak
menenangkan kalian” yang kalian tujuan kepada saudara-
saudara kalian, setelah mereka menyaksikan sendiri dengan
mata kepada mereka setiap aksi kekerasan yang kalian
lakukan dan kalian juluki ‘penuh berkah’ itu; bahwa
korbannya adalah puluhan orang tak berdosa? Lalu
bagaimana kiranya rakyat Yordania bisa menerima
perbuatan kalian, sedangkan kalian hingga kini tidak
mengeluarkan satu pernyataan pun yang berisi permohonan
maaf terhadap keluarga korban, dan tidak mau merepotkan
diri kalian dengan berjanji membayarkan diyat (denda) bagi
para korban sebagaimana yang Allah syariatkan?!

8 Dalam ucapannya yang ditujukan kepada rakyat Yordania,


Zarqawi mengatakan: “Kami tahu pasti bahwa kalian adalah
korban dari pemerintahan yang jahat ini…”[11] Apakah
ketiga ledakan tadi mengurangi penderitaan rakyat dari apa
yang disebutnya sebagai ‘kejahatan’ tersebut? Atau apakah
aksi-aksi seperti ini bisa menghentikan kediktatoran
penguasa sebagaimana yang kalian gambarkan? Atau
kejahatan para penjahat?

55
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Bahkan bisakah aksi-aksi seperti ini melepaskan berbagai


belenggu yang mengikat para aktivis Islam dan para dai?
Atau justeru menambah penderitaan dan berbagai tekanan
tadi meningkat berkali-kali lipat? Hingga banyak pihak
ditangkap tanpa dosa, dan banyak keluarga kehilangan
anak-anaknya, serta dirundung kesedihan dan rasa takut…

9 Zarqawi mengatakan: “Na’udzubillah jika kami dianggap


berani menumpahkan darah”, jadi kita harus mengatakan
apa jika ia telah membunuh, dan melukai puluhan dan
ratusan kaum muslimin dalam aksi tersebut, dan hal itu
terulang-ulang? Dan di saat yang sama, korban yang jatuh di
pihak non muslim hanya sedikit sekali… apakah ini tidak
patut dinamakan ‘berani menumpahkan darah’? Padahal
Islam telah mengajari kita bahwa kehormatan darah
seorang muslim adalah lebih besar dari kehormatan Ka’bah
yang mulia!? Zarqawi lalu mengucapkan kalimat yang
bertentangan dengan kalimat sebelumnya ketika
mengatakan: “Kalau tidak demikian, maka sesungguhnya
telah terjadi aksi-aksi penuh berkah yang semisal dengan
aksi ini di Sharmusy Syaikh (Mesir), Mumbassa, Turki,
Riyadh, dan lain-lain bahkan juga di Tel Aviv” Maka kami
tanya kepada saudara pembaca yang budiman: “Berapa
banyak kaum muslimin yang terbunuh dalam aksi mereka di
Azhar, Riyadh (keduanya di Saudi) serta di Darul Baidha’
(Maroko)?[12] … lalu bisakah dibenarkan jika aksi-aksi
tersebut kita katakan ‘penuh berkah’ meski yang jatuh
korban adalah kaum muslimin?

56
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

10 Zarqawi mengatakan: “Adapun isu yang mengatakan


bahwa saudara pelaku bom syahid meledakkan dirinya di
aula tempat resepsi nikah, di tengah-tengah hadirin; maka
ini semua adalah kebohongan dan rekayasa dari pihak
keamanan Yordania” Pertanyaannya: “Siapa yang memberi
tahu Zarqawi bahwa itu semua bohong dan rekayasa?”
apakah mayat-mayat yang nampak tadi semuanya bohong
dan rekayasa? Ataukah maksud dari ucapan Zarqawi tadi
bahwa si pelaku bom bunuh diri tidak meledakkan dirinya di
aula resepsi tsb? Memang apa bedanya bagi orang berakal
yang tahu bahwa di sampingnya atau di bawahnya ada
ruang resepsi, dan dia membawa peledak dalam jumlah
besar? Tidakkah dia tahu bahwa ledakkan hebat tersebut
akan menewaskan apa yang ada di atas, bawah, dan kanan-
kirinya… dan menghancurkan segalanya? Bagaimana ini,
sedangkan pada awal pernyataan disebutkan bahwa
mereka keluar untuk menghancurkan tempat-tempat
tersebut… berarti mereka tahu bahwa ruang pernikahan
tadi akan hancur beserta semua yang ada di dalamnya
Berikut ini adalah nash ucapan si Zarqawi:

… ‫ذلك بعد انطلق ثلثة من أسود الرافدين من عرينهم فى بغداد إلى قلب‬
‫”عمان ليدكُّوا ثلثة أوكا ِر‬

Itu terjadi setelah keluarnya tiga singa Irak dari sarang


mereka di Baghdad menuju jantung ‘Amman untuk
menghancurkan tiga markas…” intinya, tujuan dari aksi ini
ialah menghancurkan ketiga markas tersebut sebagaimana
yang dia nyatakan, dan akal para pelaku peledakkan tadi
hanya diarahkan untuk menghancurkan saja… sebab itulah

57
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

bagi mereka pesta pernikahan kaum muslimin di tempat itu


tidak menjadi perhatian sedikitpun…

Sebagaimana aksi-aksi yang mereka lakukan di Irak;


membunuh itu mudah, dan menghancurkan lebih mudah
lagi; selama targetnya adalah menewaskan seorang atau
dua orang AS, walaupun akan menyebabkan matinya
seratus muslim

11 Zarqawi mengatakan: “Adapun kaum muslimin yang


terbunuh dalam aksi ini, maka kami mengharap agar Allah
merahmati dan mengampuni mereka Sebab demi Allah,
mereka bukanlah target sesungguhnnya dan kami tidak
pernah merencanakan sesaat pun untuk menyerang mereka
meskipun mereka tergolong orang fasik dan bejat”
Statemen ini menjelaskan bahwa mereka yang ada di hotel
tersebut adalah tiga golongan: Golongan pertama dia
namakan sebagai Yahudi, Nasrani, Kepala intelijen dan
semisalnya, dan mereka adalah target… lalu golongan
kedua adalah kaki tangan negara-negara Salibis kafir dan
pembantu mereka, dan mereka juga target… sedangkan
golongan ketiga adalah orang-orang yang mereka namakan
muslimin, dan mereka lah yang di doakan agar mendapat
rahmat dan ampunan dari Allah, dan Zarqawi bersumpah
bahwa mereka bukanlah target, bahkan ia tak pernah
berpikir sesaat pun untuk menjadikan mereka sebagai
target… Tapi apakah mereka (Zarqawi & Al Qaedah-nya)
pernah berfikir tentang dampak dan kerugian yang
diakibatkan oleh aksi mereka terhadap kaum muslimin
tersebut? Lalu apakah dibenarkan jika seseorang

58
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

meledakkan dirinya di tempat yang penuh sesak dengan


kaum muslimin karena targetnya adalah bukan mereka

Lalu ia bersumpah bahwa kaum muslimin tadi bukanlah


targetnya?? Tidakkah ada orang yang berakal sehat di
antara kalian wahai Al Qaeda??!!

12 Zarqawi menyebut aksi tersebut sebagai yang ‘penuh


berkah’ untuk kedua kalinya, dan ia menegaskan lagi bahwa
aksi tersebut dan aksi-aksi sebelumnya adalah aksi penuh
berkah… seakan-akan mereka yang mengatakan ini berada
di lembah lain yang bukan lembahnya kaum muslimin yang
sedang merintih kesakitan dan kehilangan sanak saudaranya
dalam aksi tersebut… Tidakkah Al Qaeda tahu bahwa aksi
mereka ini telah menewaskan 14 orang dari satu keluarga,
yaitu keluarga Asy Syahidah (insya Allah) Ayat Al Akhras,
seorang wanita yang insya Allah mati Syahid di gerbang
Masjidil Aqsha?

13 Zarqawi juga mengatakan: “Dalam kesempatan ini saya


katakan bahwa saya tantang pemerintah yang murtad ini
(Yordania) untuk mengumumkan kerugian sesungguhnya
yang terjadi di pihak Yahudi dan Salibis serta kaki tangan
mereka dari kalangan murtaddien (orang2 murtad)”
Barangkali pendengar dan pembaca juga bisa menuntut
Zarqawi dan Al Qaeda dengan tuntutan yang sama agar kita
bersikap adil kepada kedua belah pihak Mengapa ia tidak
memberitahu siapa saja tokoh-tokoh yang menjadi target
setelah demikian banyak pihak yang menjadi tumbalnya –
selain yang disebutkan oleh media massa tentunya-?
Ataukah tokoh-tokoh tersebut adalah orang-orang yang
tidak diketahui identitasnya, alias Al Qaeda hanya

59
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

menyerang orang-orang yang sifatnya umum dan tidak


mereka kenali??!

Sebenarnya jika mereka memang memburu tokoh-tokoh


tertentu, pastila mereka menyebutkan jati dirinya sejak
awal pernyataan, dan tidak perlu menggunakan provokasi
dan ancaman demi mengaburkan fakta dan mengalihkan
arah perjuangan ke medan lainnya, sebagaimana yang
dilakukan oleh pemerintah negara-negara dunia ketiga
terhadap warganya tiap kali mereka tertimpa bencana
Siapa saja yang memperhatikan bagaimana cara Zarqawi
mengikuti berita-berita dari media massa dan kantor berita,
pasti akan tahu siapakah yang menjadi target dalam
peledakan tersebut… dan ia akan tahu hakikat dari ‘sumber-
sumber Zarqawi yang terpercaya’ itu

14 Zarqawi lalu bercerita ttg media massa yang


memalsukan fakta dengan mengatakan: “Di manakah
mereka ketika terjadi penghancuran kota-kota muslim
beserta warganya seperti Al Qa-im, Tela’far, Hadietsah, Ar
Ramady” lantas bagaimana dengan Fallujah dan Samurra?
(yang juga dibombardir)… akan tetapi warga Irak hanya bisa
berkata lirih “Cukuplah Allah bagi kami untuk membalas
orang yang menyebabkan dihancurkannya ‘kota menara’
Fallujah, Samurra, Tela’far, dan Al Qa-im Benar wahai Abu
Mus’ab, engkau telah menjadi ‘berkah’ bagi Amerika dan
anak cucu Ibnul Alqami (Syi’ah) dengan bertahan di kota-
kota milik Ahlussunnah hingga semua warganya terbantai
habis… engkau seakan-akan memainkan peran penting yang
diinginkan oleh pihak penjajah… awalnya engkau bertahan
di Samurra, lalu kau seret Fallujah, kemudian kau lanjutkan

60
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

persembunyianmu di Tela’far, lalu kau wujudkan impian


kaum penjajah dengan bertahan di Al Qa-im

Dan lihatlah bagaimana ia dihancurkan beserta seluruh


warganya hari ini… dan kami tidak mendengar apa-apa
tentang Zarqawi Sebab itu kami hendak bertanya
kepadamu tanpa malu-malu: “Kota Sunni mana yang
menjadi giliran berikutnya?” Hanya tinggal tiga dari tujuh
kota Sunni utama yang tersisa setelah peran besarmu dalam
menghancurkan empat kota sebelumnya… tinggal Mosul,
Ramady, dan Ba’qoubah Engkau dahulu pernah mencoba
untuk berlindung di Mosul dan Ramady, namun warganya
yang berakal mengusirmu demi memelihara kota dan
kehormatan mereka

Al Qaeda, kami harap kalian mau menerima perkataan ini


dari kami: Kalian sesungguhnya sedang memainkan peran
sama yang dimainkan oleh Syi’ah Rafidhah, tiap kali mereka
membunuh sejumlah Ahlussunnah, mereka mengatakan:
“Mereka dibunuh oleh para teroris ketika kami berusaha
membela dan melindungi mereka dari para pembunuh
tersebut” Kalian pun sekarang mengatakan: “Kota-kota itu
dihancurkan beserta warganya…” seakan-akan kalian
terbebas dari kejahatan tersebut, sebagaimana terbebasnya
si domba dari darah Yusuf

Siapakah yang memicu terjadinya invasi pasukan koalisi ke


bumi Afghanistan dan Irak? Bukankah itu semua terjadi
setelah aksi-aksi teror yang kalian lakukan? Kalian berdalih
hendak membalas kejahatan AS di negeri-negeri Islam,
namun justeru kalian lah yang menjadi penyebab makin
sengsaranya kaum muslimin di negeri-negeri tersebut

61
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Dakwah Islam yang semula giat beraktivitas kini harus


terhenti karena aktivisnya menggunakan atribut yang sama
dengan atribut kalian

Meski pemikiran mereka berbeda 180 derajat dengan


kalian Semua orang yang berjenggot, atau wanita bercadar
kini tak lagi bisa leluasa keluar rumah… citra mereka telah
rusak akibat ulah kalian Yayasan-yayasan sosial
penyandang dana dakwah pun harus ditutup karena
dituduh terkait dengan jaringan teroris… pemeriksaan
diperketat di mana-mana demi menghindari serangan
teroris Dana negara yang semestinya teralokasikan untuk
pembangunan dan kesejahteraan rakyat, terpaksa
diahlihkan untuk biaya pengamanan instansi-instansi negara
dan fasilitas umum… Demi Allah, apakah kebaikan yang
kalian datangkan bagi kaum muslimin setelah ini semua??

Sebagai penutup, kami mengajak pembaca sekalian untuk


merenungi kesimpulan berikut:

Aksi peledakan 3 hotel di Amman Yordania ini merupakan


aksi terpenting di mata Az Zarqawi dan Al Qaedah-nya
Mereka telah menyiapkannya dengan ‘teliti dan akurat’
selama dua bulan, dan hasilnya adalah tewasnya sekitar 60
orang muslim dari warga sipil… lantas berapakah korban
yang jatuh dari kaum muslimin akibat aksi-aksi mereka yang
terjadi hampir tiap hari di Irak, lewat bom-bom mobil yang
menghancurkan apa saja tanpa seleksi ??!!

[1] Tafsiran dari ungkapan ini akan dijelaskan sendiri oleh Al


Hafizh Ibnu Hajar di akhir biografi

62
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

[2] Tragedi Harrah terjadi di masa kekhalifahan Yazid bin


Mu’awiyah Kronologinya ialah ketika utusan Madinah di
bawah pimpinan Abdullah bin Hanzhalah berkunjung ke
Damaskus, ia disambut baik oleh Yazid dan diberi pesangon
uang

Akan tetapi sepulangnya mereka ke Madinah, orang-orang


menceritakan tentang berbagai kefasikan Yazid dan yang
paling besar di antaranya ialah ia sering mabuk hingga
mengakhirkan shalat sampai keluar dari waktunya akibat
mabuk Maka kontan mereka jadi marah mendengar berita
tersebut, hingga sepakat untuk melengserkan Yazid dari
jabatan khalifah (alias memberontak/khuruj) melalui
mimbar yang biasa dipakai khutbah oleh Nabi di mesjid
Nabawi Mendengar sikap warga madinah tadi, Yazid pun
mengirim pasukan di bawah komando Muslim bin ‘Uqbah Al
Murri –yang terkenal beringas dan tak beradab tersebut-,
lalu melanggar kesucian kota Madinah dan membantai
warganya selama tiga hari berturut-turut, hingga hampir tak
ada seorang pun yang luput dari pedang maut mereka
Bahkan konon gadis perawan dari Bani Hasyim yang
terbunuh saja mencapai seribu orang (lihat Al Bidayah wan
Nihayah 6/262)

[3] Ibnul Asy’ats adalah bekas anak buah Hajjaj bin Yusuf
yang kemudian membelot kepadanya dan memberontak
dengan dukungan sebagian ulama dan fuqaha’ kala itu,
seperti Asy Sya’bi dan Sa’id bin Jubeir Ibnul Asy’ats mulanya
hendak menggulingkan Hajjaj saja, akan tetapi ia kemudian
juga melepaskan bai’atnya dari Khalifah Abdul Malik bin
Marwan dan dibai’at sebagai Amirul mukminin oleh
pendukungnya Perang besar pun meletus antara pasukan

63
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

Daulah Umayyah dibawah komando Hajjaj bin Yusuf dengan


pihak Ibnul Asy’ats, dan berakhir dengan kemenangan di
pihak Hajjaj

Hajjaj lalu memburu setiap pengikut Ibnul Asy’ats selama


sepuluh tahun, dan hasilnya… 130 ribu orang yang berada
dalam barisan Ibnul Asy’ats dihukum mati, dan yang paling
akhir di antara mereka adalah Sa’id bin Jubeir rahimahullah
Oleh karena itu, setelah menceritakan tragedi yang
memilukan tadi, Imam Ibnu Katsier berkomentar sbb:

‫ وإنما هو‬،‫والعجب كل العجب من هؤل ِء الذين بايعوه بالمارة وليس من قريش‬


‫ وقد اجتمع الصحابة يوم السقيفة على أن المارة ل تكون إل في‬،‫كندي من اليمن‬
‫ حتى إن النصار سألوا أن يكون‬،‫ واحتج عليهم الصديق بالحديث في ذلك‬،‫قريش‬
‫ ثم مع هذا كله ضرب‬،‫منهم أمير مع أمير المهاجرين فأبى الصديق عليهم ذلك‬
ِ‫ كما قررنا ذلك فيما تقدم‬،‫سعد بن عبادة الذي دعا إلى ذلك أول ثم رجع عنه‬
‫فكيف يعمدون إلى خليفة قد بويع له بالمارة على المسلمين من سنين فيعزلونه‬
‫وهو من صلبية قريش ويبايعون لرجل كندي بيعة لم يتفق عليها أهل الحل والعقد‬
‫؟ ولهذا لما كانت هذه زلة وفلتة نشأ بسببها شر كبير هلك فيه خلق كثير فإنا هلل‬
‫ن‬
ِ ‫وإنا إليه راجعو‬

Yang paling aneh bin ajaib ialah, bagaimana mereka (para


fuqaha’ tadi) bisa membaiat Ibnul Asy’ats sebagai pemimpin
(amirul mukminin) padahal ia bukan berasal dari Quraisy
namun dari Bani Kindah yang berasal dari Yaman Padahal
para sahabat pada kejadian di Saqifah Bani Sa’idah telah
sepakat bahwa kepemimpinan haruslah di tangan Suku
Quraisy, dan Abu Bakar Ash Shiddiq berhujjah dengan
sebuah hadits dalam hal ini Ketika kaum Anshar
mengusulkan agar mereka memiliki Amir dan Muhajirin
memiliki Amir secara terpisah, Abu Bakar tetap menolak,

64
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

bahkan ia sempat memukul Sa’ad bin Ubadah yang ngotot


dalam hal ini hingga ia akhirnya ruju’, sebagaimana yang
kami tegaskan sebelum ini

Lantas bagaimana bisa dibenarkan jika mereka (para fuqaha


pendukung Ibnul Asy’ats tadi) sengaja melengserkan
seorang Khalifah yang telah dibai’at oleh seluruh kaum
muslimin bertahun-tahun yang lalu, padahal ia seorang
Quraisy yang totok (maksudnya Abdul Malik bin Marwan),
lalu membai’at seorang lelaki dari Bani Kindah yang tidak
disepakati oleh Ahlul Halli wal ‘Aqd (semacam wakil
rakyat)? Karenanya, berangkat dari kesalahan dan
keteledoran ini, terjadilah fitnah dan bencana besar yang
membinasakan banyak orang… inna lillaahi wa inna ilaihi
raaji’uun (al Bidayah wan Nihayah 9/66)

[4] Disadur dari artikel berjudul ( ‫)وقفات هادئة مع بيان الزرقاوي‬:


http://majdah maktoob com/vb/majdah13541/

[5] Bukti dari masih suburnya pemikiran radikal ini di


kalangan para pemuda Islam ialah, makin banyaknya aksi
teror yang mengatasnamakan jihad dan mujahidin, baik di
wilayah Timur Tengah, Pakistan, Afghanistan, bahkan di
negeri kita tercinta: Indonesia Lihat saja bom Bali tahun
2002 yang menewaskan sekitar 220 orang, lalu Bom JW
Marriot I dan II bersama Hotel Ritz Carlton bulan Juli silam
Semuanya dilakukan atas nama jihad dan pelakunya
mendapat julukan syahid (?), seakan-akan istilah jihad dan
syahid adalah julukan yang bisa disematkan kepada siapa
saja!

65
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

[6] Simak pada detik ke 54-55, lalu pada durasi 06:22-06:24 ,


06:32 , 06:47, dan 09:54

[7] Simak pada durasi 02:13 hingga02:40

[8] Simak pada durasi 02:41-02:47

[9] Pada durasi 03:29 hingga beberapa saat berikutnya,


Zarqawi mengatakan bahwa Hotel Hayati Amman memiliki
kamar khusus yang dihuni oleh Thaghut Yordania: Raja
Abdullah Jr selama beberapa malam

[10] Simak dari awal pernyataan hingga detik ke 18

[11] Simak pada detik ke 19 dan beberapa saat setelahnya

[12] Simak kembali laporannya dalam bagian pertama dari


artikel ini

66
Ketika Umat dilanda Fitnah (Syiah dan Khawarij)

67

Anda mungkin juga menyukai