Anda di halaman 1dari 4

UAS THE manajemen risiko dan asuransi

1. Perusahaan Kimia GEOTECH sedang melakukan ekspansi usaha dan sementara mendirikan anak
perusahaan di daerah Riau. Perusahaan menunjuk kontraktor Perusahaan Bangun rumah untuk
mendirikan bangunan perusahaan di lokasi baru tersebut. Perusahaan Bangun rumah dengan
sengaja menurunkan kualitas rumah untuk mendapatkan keuntungan. Atap bangunan yang
dibangun tersebut terbuat dari bahan yang mudah terbakar dan dindingnya terbuat dari kayu.
a. Jelaskan yang dimaksud dengan hazard!
Jawab:
Hazard atau bahaya merupakan keadaan yang dapat memperbesar kemungkinan
terjadinya suatu peristiwa yang dapat menimbulkan kerugian. Bahaya diartikan sebagai potensi
dari rangkaian kejadian untuk muncul dan meimbulkan kerusakan atau kerugian. Bahaya dapat
terjadi dimana saja, baik di tempat kerja atau lingkungan, namun bahaya akan menimbulkan
efek apabila terjadi sebuah kontak.
b. Kasus diatas mengandung 2 tipe hazard. Jelaskan dan buatlah kesimpulan tentang kasus
tersebut untuk masing-masing tipe hazard tersebut.
Jawab:
Dua tipe hazard pada kasus diatas ialah tipe Hazard Fisik (Phsical Hazard) dan Hazard
Moral (Moral Hazard).
1) Hazard Fisik (Phsical Hazard) berkenaan dengan aspek-aspek fisik dari risiko yang dapat
mempengaruhi timbulnya atau besarnya suatu kerugian, baik dari segi frequency maupun
severity.
Kasus diatas merupakan salah satu tipe Hazard Fisik (Phsical Hazard) yang tinggi, dimana
pada bangunan komponen dinding dibuat menggunakan kayu. Selain itu, atap yang
digunakan merupakan bahan yang mudah terbakar. Mudahnya kebakaran pada komponen
yang digunakan menyebabkan kerugian yang besar apabila terjadi kebakaran.
2) Hazard Moral (Moral Hazard) berkenaan dengan sikap dan tingkah laku seseorang terkait
dengan suatu risiko. Moral hazard ini berpengaruh terhadap besarnya atau tingkat
keparahan kerugian.

Kasus diatas terlihat bahwa kurangnya pengawasan dari Perusahaan Kimia GEOTECH
terhadap pengerjaan proyek oleh Perusahaan Bangun Rumah menjadikan Perusahaan
Bangun Rumah memanfaatkan peluang yang ada, dimana Perusahaan Bangun Rumah
dengan sengaja menurunkan kualitas rumah untuk mendapatkan keuntungan.

Sumber: BMP ABDI4211 Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 1, Hal 1.15-1.17

2. Dunia usaha dalam 2 tahun terakhir semenjak pandemic Covid-19, sering diterpa kabar tak sedap.
Banyak perusahaan yang dikabarkan tak mampu membayar kewajibannya. Para perusahaan yang
keuangannya terganggu itu berasal dari berbagai sektor. Perusahaan HIJ merupakan salah satu dari
perusahaan tersebut. Dari bulan Januari – Oktober 2022, tunggakan listrik dan Air perusahaan
meningkat, gaji pegawai adminitrasi dan pabrik sering terlambat, gaji dibayarkan tidak sesuai
kontrak yang ada.
a. Jelaskan empat jenis risiko keuangan.

Risiko keuangan terdiri dari empat jenis risiko, yaitu:

 Risiko Likuiditas, dapat dilihat dari risiko likuiditas dana dan risiko likuiditas aset. Risiko
likuiditas dana adalah ketidakpastian atau kemungkinan perusahaan tidak dapat memenuhi
kewajiban pembayaran jangka pendek atau pengeluaran tak terduga, sehingga memberi
pengaruh kepada tertanggungnya aktivitas perusahaan ke posisi tidak berjalan secara
normal. Sedangkan risiko likuiditas asset berarti kemungkinan penjualan suatu aset
perusahaan dengan diskon yang tinggi karena sulitnya mencari pembeli.
 Risiko Kredit, merupakan ketidakmampuan suatu perusahaan, institusi dan lembaga
maupun pribadi dalam menyelesaikan kewajiban-kewajibannya secara tepat waktu baik
pada jatuh tempo maupun sesudah jatuh tempo seperti tertuang dalam kesepakatan. Risiko
kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional bank, seperti penyaluran
pinjaman, kegiatan tresuri dan investasi, dan kegiatan jasa pembiayaan perdagangan, yang
tercatat dalam buku bank.
 Risiko Permodalan, yaitu risiko yang dihadapi perusahaan berupa kemungkinan tidak dapat
menutup kerugian. Besarnya risiko permodalan dapat dilihat dari rasio antara pinjaman dan
ekuitas.
 Risiko Pasar, merupakan risiko yang berkaitan dengan potensi penyimpangan hasil
keuangan karena pergerakan variable pasar. Risiko pasar disebut juga systematic risk atau
correlation risk karena perubahan nilai pasar dari aset perusahaan bertalian dengan factor-
faktor yang bersifat sistematik.
b. Berdasarkan kasus di atas, jelaskan risiko keuangan yang mana yang sementara dihadapi oleh
Perusahaan HIJ
Pada kasus diatas, risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan HIJ ialah risiko likuiditas.
Diman perusahaan memiliki tunggakan listrik dan Air, gaji pegawai adminitrasi dan pabrik sering
terlambat, gaji dibayarkan tidak sesuai kontrak yang ada. Sehingga kondisi ini memberikan arah
bahwa perusahaan sudah mengalami permasalahan keuangan, yaitu berupa tertundanya
berbagai kewajiban jangka pendek.

Sumber: BMP ABDI4211 Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 3

3. PT. Asuransi EFG menutup polis perpanjangan asuransi kendaraan bermotor tertanggung ABC
dengan uang pertanggungan sebesar Rp 250.000.000,00 di wilayah A dengan tarif premi sebesar
2,68% dan tidak terjadi klaim pada periode sebelumnya. Perusahaan memberikan diskon 10% dan
membayar komisi sebesar 20%. Hitunglah besarnya premi setelah ada diskon.

Jawab:

Rate premi bruto = 2,68%

Rate premi setelah diskon 10% = 2,68% x 90%


= 2,412%

Premi bruto perpanjangan = 2,412% x 250jt

= Rp6.032.500,-

Biaya akuisisi (25%) = 20% x Rp6.032.5000

= Rp1.206.500,-

Premi = Rp6.032.500-Rp1.206.500

= Rp4.826.000,-

Jadi, pada perolehan PT. Asuransi EFG pada wilayah A besarnya premi setelah ada diskon ialah
2,412%

Sumber: BMP ABDI4211 Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 6, Hal6.10-6.11

4. Jaminan sosial atau jamsos adalah salah satu bentuk perlindungan dari Pemerintah Indonesia
kepada rakyatnya. Tujuannya agar seluruh kebutuhan dasar hidup rakyatnya dalam hal kesehatan
dan perlindungan kesejahteraan saat bekerja tercapai. Pemerintah menjamin segala urusan
kesehatan dan ketenagakerjaan lewat sebuat sistem dan lembaga yang bertugas untuk menjamin
kehidupan sosial masyarakatnya. Dalam penyelenggaraan jaminan sosial dikenal lima sistem
utama. Jelaskan sistem-sistem penyelenggaraan jaminan sosial tersebut.
Berikut lima sistem utama dalam penyelenggaraan jaminan social.
a. Sistem kewajiban pengusaha
Dalam sistem ini peraturan perundangannya memberikan kewajiban kepada pengusaha
untuk bertanggung jawab atas peristiwa-peristiwa tertentu yang merugikan karyawan.
Pelaksanaan kewajiban ini sepenuhya diserahkan kepada pengusaha. Pengusaha menanggung
sendiri kewajiban finansial yang timbul jika peristiwa yang dimaksud menimpa karyawannya,
atau ia dapat mempertanggungkan risiko tersebut kepada perusahaan asuransi komersial.
Sistem ini sering digunakan untuk penyelenggaraan program kecelakaan kerja dan sakit akibar
kerja sebagaimana tertuang dalam UU No 2 Tahun 1951 tentang kecelakaan kerja.
Kelebihan sistem ini terletak pada kesederhanaan penyelenggaraannya karena
diserahkan pada para pengusaha sendiri, sehingga pemerintah hanya mengawasi saja.
Kelemahannya pada kemampuan finansial masing-masing pengusaha.
b. Sistem kepersertaan universal
Pada sistem ini kepersertaannya praktis seluruh penduduk. Pembiayaan terutama
berasal dari perpajakan, dan sebagian dapat dipenuhi dengan iuran dari yang bersangkutan.
Sistem ini berupa asuransi social dan juga untuk program kesehatan.
Kelebihan sistem ini terletak pada kepersertaannya yang sangat luas sehingga jaminan
perlidungannya merata. Kelemahannya alokasi anggarannya harus bersaing dengan kegiatan
rutin lainnya karena bersumber dari pajak.
c. Sistem bantuan social
Jaminan pada bantuan social diberikan kepada mereka yang menurut kriteria dianggap
membutuhkannya.
Kelebihan sistem ini terletak pada pembiayaan dibebankan pada anggaran belanja
Negara. Kelemahannya ada pada persyaratan tes kebutuhan.
d. Sistem tabungan hari tua
Pada dasarnya tabungan hari tua merupakan program tabungan wajib. Tenaga kerja dan
pengusaha membayar iuran secara tetap kepada badan penyelenggara. Tabungan ini hanya
dapat dibayarkan kepada atau hanya bisa ditarik oleh peserta atau ahli warisnya secara
sekaligus, apabila peristiwa tertentu terjadi, seperti mencapai umur tertentu, mengalami cacat
tetap total, dan meninggal dunia.
Kelebihan sistem ini ialah mudah menjelaskan mengenai prinsip tabungan dan
kesederhaaan dalam pembayaran saldo tabungan secara sekaligus. Kelemahannya menyangkut
kerumitan pada administrasi rekening individu yang harus mencatat iuran peserta setiap tahun.
e. Sistem asuransi social
Sistem ini menggunakan mekanisme asuransi dalam arti melakukan pengumpulan dana
dan pembagian risiko di antara peserta ang mengikuti jaminan social. Dalam sistem ini
pembiayaan jaminan social ditanggung oleh pengusaha dan tenaga kerja sendiri sehingga
program ini benar-benar merupakan swadaya masyarakat.
Kelebihan sistem ini terletak pada kegotongroyongan beban risiko dan pemerataan
beban biaya berdasarkan swadaya masyarakat. Kelemahannya terletak pada kepersertaannya
yang biasanya terbatas pada tenaga kerja yang dapat diasuransikan yaitu mereka yang bekerja
di sector formal dan terorganisasi di daerah perkotaan.

Sumber: BMP ABDI4211 Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 9 Hal 9.7-9.11

Anda mungkin juga menyukai