BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Morowali dan Kab. Tojo Una - Una yang terletak ± 533 km dari pusat Kota
Palu, memiliki fasilitas transportasi yang begitu baik dan fasilitas pendukung lainnya
termasuk komunikasi, persoalan fasilitas pendidikan merupakan persoalan yang
sangat penting bagi masyarakat Prov. Sulawesi tengah khususnya Kab. Morowali
dan Kab. Tojo Una - Una, persoalan pendidikan merupaka situasi akan terus
berlanjut ke depan, sehingga diperlukan tindak lanjut terhadap pembangunan
fasilitas pendidikan. Namun demikian Pembangunan fasilitas pendidikan dianggap
dapat menjawab persoalan pendidikan yang lebih maju di Kab. Morowali dan Kab.
Tojo Una - Una
Tujuan utama dari pekerjaan ini adalah membuat Detail Engineering Drawing (DED)
bangunan gudang pendidikan yang akan difungsikan sebagai tempat belajar
mengajar
BAB II
PENGALAMAN PERUSAHAAN
II.1. UMUM
Kami Konsultan Perencana, Cv. Multikon berkeinginan untuk berperan serta dalam
proses persiapan Perencanaan Pembangunan SMA Swasta Al Khairaat Kolono
SMA dan Swasta Chairul Amin di Kab. Morowali dan Kab. Tojo Una- Una. Maka
kami akan ikut serta dalam proses pelelangan pekerjaan Perencanaan
Pembangunan SMA Swasta Al Khairaat Kolono SMA dan Swasta Chairul Amin
di Kab. Morowali dan Kab. Tojo Una- Una. Dan salah satu persyaratan ikut
pelelangan tersebut adalah membuat Usulan Teknis. Usulan Teknis ini kami susun
sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan Kerja (Term of
Refference) tetapi terbatas pada hal tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja
tersebut. Usulan Teknis ini dibuat atas Undangan Pengadaan Jasa Konsultan.Untuk
memberikan suatu gambaran yang lebih jelas terhadap pandangan proyek tersebut
maka Usulan Teknis ini juga merinci pelayanan jasa konsultan yang dibutuhkan
berupa penanganan perusahaan dalam menangani suatu pekerjaan, metodologi,
rencana kerja, organisasi dan personil yang dibutuhkan.
Sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan yakni Jasa konsultasi perusahaan Cv.
Multikon dengan golongan badan usaha “Kecil” serta memilki surat badan usaha
jasa konstruksi dan non konstruksi
Sejak berdiri Cv. Multikon telah mempunyai pengalaman yang banyak dan
mempunyai tenaga ahli yang mampu mengerjakan pekerjaan Perencanaan
Pembangunan SMA Swasta Al Khairaat Kolono SMA dan Swasta Chairul Amin
di Kab. Morowali dan Kab. Tojo Una- Una
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB III
PEMAHAMAN DAN TANGGAPAN
TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA
III.1. UMUM
Secara garis besar, Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan sudah cukup
memberikan informasi dan data-data mengenai pekerjaan pada proyek ini sehingga
Konsultan dapat menyusun proposal/usulan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja,
maka secara umum kami dapat memahami dengan lengkap maksud dan tujuan serta
ruang lingkup pekerjaan yang merupakan tanggung jawab konsultan dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan maupun dalam menyiapkan usulan
sebagaimana dimaksud dalam KAK. Mengingat pentingnya peran dari konsultan,
maka sudah sepatutnya pihak konsultan siap dengan pandangan dan pemahaman
lingkungan tugas, tanggung jawab perangkat dan mampu menginterprestasikan
pekerjaan yang akan ditangani sehingga mengahasilkan produksi yang optimal.
Setelah membaca dan memahami seluruh isi dokumen Pengadaan Jasa Konsultan,
Pekerjaan Perencanaan Pembangunan SMA Swasta Al Khairaat Kolono SMA
dan Swasta Chairul Amin di Kab. Morowali dan Kab. Tojo Una- Una Tahun
Anggaran 2023, yang telah diberikan berikut Berita Acara Penjelasan Pekerjaan,
maka dapat disimpulkan bahwa isi dari penjelasan yang diberikan, merupakan
gambaran apa yang harus dilaksanakan baik dalam persiapan, mobilisasi,
pelaksanaan pekerjaan maupun akhir pekerjaan baik itu menangani lingkup tugas,
tanggung jawab maupun perangkat konsultan, yang harus disediakan guna
melaksanakan pekerjaan perencanaan. Dokumen berikut addendum tersebut di atas
cukup jelas dan lengkap untuk dipakai sebagai pegangan/acuan dalam pelaksanaan
pekerjaan. Meskipun demikian kemungkinan dalam pelaksanaan fisik pekerjaan
nanti perlu penyesuaian dengan permasalahan / kondisi yang ada dilapangan,
misalnya adalah pekerjaan tambah dan kurang karena dalam Dokumen dan
Addendum belum termasuk hal tersebut diatas. Dokumen dan Addendumnya yang
telah diberikan cukup mudah dimengerti dan jelas dalam rangka konsultan
menyiapkan, membuat Usulan Dokumen Administrasi, Usulan Dokumen Teknis dan
Usulan Dokumen Biaya.
A. DOKUMEN ADMINISTRASI
Materi dokumen administrasi yang dipersiapkan pada Kerangka Acuan Kerja adalah
sesuai peraturan yang berlaku berikut petunjuk teknisnya dan sesuai dengan surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tentang standar dokumen lelang, pengadaan
barang dan jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum, sehingga persyaratan
tersebut cukup jelas untuk dipahami dan dimengerti.
B. USULAN TEKNIS
Materi yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja ditambah rapat penjelasan
pekerjaan berikut Berita Acara Penjelasan yang diterbitkan telah dapat memberi
gambaran umum dengan jelas terhadap lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab personil konsultan dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan maupun
dalam memberikan pelaporan-pelaporan sebagaimana diminta oleh proyek. Isi dari
Kerangka Acuan Kerja dapat dijadikan titik tolak dalam penyusunan rencana kerja,
penyiapan personil, metodologi dan manajemen yang akan diterapkan dalam
melaksanakan pekerjaan perencanaan.
C. USULAN BIAYA
Bentuk usulan biaya dalam KAK beserta contoh formatnya walaupun dengan sistem
pembiayaan Lump Sump sudah dapat dimengerti meskipun belum lengkap item-
itemnya.
Analisa data juga menghasilkan progam fasilitas Rancangan Teknik Tlrinci (Detail
Enginering Design/ DED) yang mencakup perancangan fasitiras-fasilitas sarana dan
prasarana serta pentahapan pelaksa pekerjaan konstruksi berdasarkan studi
rencana, meliputi:
3. Perancangan Pekerjaan
a. Pekerjaan arsitektural
b. Pekerjaan sipil struktur gedung
c. Pekerjaan mekanikal
d. Pekerjaan elektrikal
e. Rincian volume pekerjaan, rencana anggaran biaya dan spesifikasi tiap-tiap
item pekerjaan.
f. Penyiapan dokumen tender
g. Meliputi penyiapan seluruh dokumen tender, termasuk gambar-gambar kerja
yang telah disahkan.
Lingkup tugas yang akan dilaksanakan adalah Jasa Konstruksi Perencanaan Desain
Rancangan Teknik Perencanaan Pembangunan SMA Swasta Al Khairaat Kolono
SMA dan Swasta Chairul Amin di Kab. Morowali dan Kab. Tojo Una- Una yang
akan dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2021. Terdiri atas :
5. Pelaksanaan Pelelangan
6. Pengawasan Berkala
Untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan ini sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja,
terhitung sejak dikeluarkannya SPMK oleh Pengguna Anggaran. Selama jangka
waktu tersebut Konsultan harus menyelesaikan dan menyerahkan semua hasil
pekerjaan sebagaimana diuraikan dalam Kerangka Acuan Tugas (Term of
Reference).
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB IV
APRESIASI DAN INOVASI
1. Menerapkan konsep Green Building / bangunan hijau yang saat ini sudah marak
dikembangkan dilingkungan perencanaan di Indonesia. Konsep ini diterapkan
sebagai respons terhadap krisis energi dan keprihatinan masyarakat tentang
lingkungan hidup. Inovasi untuk mengembangkan green building terus
dilakukan sebagai upaya untuk menghemat energi dan mengurangi masalah-
masalah lingkungan.
2. Kebijakan penyusunan tata ruang dan sirkulasi dari perencanaan pembangunan
agar tetap mengacu pada kepentingan masyarakat, Sehingga dihasilkan sebuah
tatanan ruang yang memudahkan pengguna maupun tamu sebagai pasien.
3. Dalam penyusunannya agar memperhatikan pelayanan pendidikan yang telah
disusun Pemerintah Prof. Sulawesi Tengah yang orientasinya adalah untuk
kebutuhan pelayanan parsial dengan pertimbangan perencanaan yang
komprehensive, meskipun pelayanan tersebut harus tetap dikaji untuk
dilakukan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan scenario pengembangan
yang direncanakan serta tetap memperhatikan asas legalitas terhadap perijinan
yang telah dikeluarkan.
4. Memperhatikan kebijaksanaan dan perencanaan sektoral yang terdapat atau
yang direncanakan di wilayah perencanaan.
5. Melengkapi dengan tampilan-tampilan perspektive atau bentuk tiga dimensi
lainnya untuk memperjelas kondisi lapangan dan rencana pengembangan yang
dilakukan
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB V
Berdasar dari lingkup pekerjaan yang telah disampaikan melalui Kerangka Acuan
Kerja agar didapat hasil yang sesua dengan tujuan utama pekerjaan, maka dalam
penyusunan desain ini akan dilakukan metode :
1. Studi Observasi Studi ini berupa pengumpulan data untuk diolah dalam
perancangan ini. Pada proses pekerjaan perencanaan ini data yang dibutuhkan
antara lain, diagram rancangan kebutuhan ruang, satuan keperluan ruang
sehingga didapatkan luas bangunan yang dibutuhkan dan penggunaan.
2. Studi Literatur atau juknis Adalah kajian perencana atas referensi-referensi yang
ada baik berupa buku maupun karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan
pekerjaan perenceanaan ini. Beberapa referensi yang dibutuhkan untuk
perancangan ini antara luasan kebutuhan yang dibutuhkan setiap orang yang
dibutuhkan untuk melakukan aktifitasnya disesuaikan dengan tingkat
pekerjaannya. Studi literature juga dilakukan melalui internet untuk mencari
literature mengenai contoh bangunan gedung pendidikan yang baik dan
mampu diterapkan di wilayah Prof. Sulawesi Tengah dan tentu saja
menyesuaikan dengan kondisi di wilayah Kab. Morowali Dan Kab. Tojo Una- Una
3. Analisa data dan Perancangan Pengolahan data dan analisa data yang kemudian
digunakan sebagai masukan dalam penghitungan secara manual dan dengan
program simulasi bangunan seperti Autodesk Ecotect Analysis maupun Design
Builder untuk menganalisi kesesuaian suhu dengan kebutuhan serta
perancangan instalasi dengan program AutoCad.
a. Nasional
b. Global
Proses pembakaran energi fosil menjadi listrik menimbulkan gas buang CO2
dalam jumlah besar yang dilepaskan ke atmosfer secara konstan dan terus
menerus yang pada akhirnya menimbulkan efek rumah kaca yang
mengakibatkan pemanasan global (global warming). Saat ini Jakarta merupakan
kota dengan kualitas udara yang berada pada urutan ketiga terburuk dunia
setelah Meksiko dan Panama, dan peningkatan polusi udara tersebut
mengakibatkan penurunan produkifitas dan peningkatan pembiayaan
pendidikan yang berarti terjadinya pemborosan anggaran keuangan negara.
2. Sustainable Design
Site planning
Efficient water consumption
Energy and atmosphere
Materials and resource protection
Indoor air quality Innovativeness and design/contruction proses
1. PENDEKATAN PERENCANAAN
1. Site
Site merupakan faktor besar dalam penentuan sebuah desain. Berbagai factor
berpengaruh tergantung pada site.
a. Landform/Microclimate
Sumber panas utama bagi permukaan bumi adalah matahari (Jacobson, 2002).
Setelah melewati atmosphere bumi sinar matahari diurai menjadi komponen-
komponen antara lain sinar inframerah yang menyebabkan naiknya suhu
dipermukaan bumi. Semua bagian setting yang menghambat sinar matahari baik
dalam bentuk gelombang panjang maupun energi thermal dianggap dapat
mengurangi suhu di permukaan bumi. Oleh karena itu dapat dihipotesakan bahwa
suhu di suatu lingkungan akan dipengaruhi oleh bayangan yang ditimbulkan oleh
bangunan dan vegetasi.
b. Topography
c. Light-colored surfacing
Penggunaan warna dinding diberi warna muda karena mampu menyerap sebagian
radiasi matahari dengan baik daripada warna gelap. Bahan pelapis dengan warna
terang dapat mengurangi cooling load hingga 40 %. Untuk permukaan gedung
dapat dipilih material yang cenderung memantulkan panas daripada menyerapnya.
Atau material yang mempunyai kemampuan insulasi yang tinggi sehingga panas
tidak masuk ke dalam interior bangunan.
d. Vegetative cooling
e. Wind buffering/channeling
Dalam perencanaan orientasi tidak hanya perlu memperhatikan sinar matahari yang
mengakibatkan panas saja, melainkan juga arah angin yang memberi kesejukan.
Udara yang bergerak atau angin mampu menurunkan suhu dan mempercepat
proses penguapan sehingga memberikan efek penyegaran. Kecepatan angin yang
nikmat yaitu yang memiliki batas kecepatan 0,1-0,15m/secon.
Kecepatan aliran udara yang lebih rendah menghasilkan penurunan temperatur dan
efektifitas lebih tinggi serta memerlukan laju penguapan air lebih rendah. Semakin
tinggi temperatur dan semakin rendah RH, udara masuk semakin besar penurunan
temperatur dan efektifitas evaporative cooler; temperatur air yang rendah membuat
laju penguapan air berkurang. Evaporative cooler dan Air Conditioner dapat
dikolaborasikan untuk membuat pendingin ruangan yang ramah lingkungan dan
hemat energi serta udara yang dihasilkan karena kaya Oksigen sangat baik dipakai
terutama di rumah sakit.
Site Design
a. Solar orientation
Orientasi bangunan terhadap sinar matahari yang paling cocok dan menguntungkan
terdapat sebagai kompromi antara letak gedung berarah dari timur ke barat dan
yang terletak tegak lurus terhadap arah angin. Dari hasil penelitian Ken Yeang
didapatkan bahwa untuk iklim tropis, bangunan umumnya memiliki orientasi ke
utara - selatan dan serong 5 o dari sumbu utara - selatan. Maka, mengorientasikan
bangunan pada arah utara-selatan di iklim tropis dengan menegakluruskan arah
datangnya angin bisa menjadi salah satu solusi.
a. Pedestrian orientation
Orientasi bangunan
Lokasi objek disekitarnya
Kondisi landskap sekitar
1. Infrastructure Efficiency
Sumber air pada umunya berasal dari sumur air. Sumber air dimanfaatkan se-efisien
mungkin sehingga dapat mengurangi pemakaian air yang tidak perlu. Sumber air
dari sumur setempat merupakan air tanah. Pemanfaatan dengan efisien akan
mengurangi dampak pengurangan air tanah secara berlebihan. Sumber air yang
berasal dari air olahan limbah selain mengurangi biaya pembelian di PDAM juga
mengurangi pemakaian yang berlebihan.
b. Wastewater collection
Membuat sistem pengolahan limbah domestik seperti air kotor (black water, grey
water) yang mandiri dan tidak membebani sistem aliran air kota. Sistem pengolahan
limbah ini berdiri sendiri dan memiliki sistem pengolahan limbah mandiri. Limbah-
limbah yang sudah terolah akan diresapkan kembali ke area pengolahan. Sistem ini
menguntungkan karena menambah jumlah air tanah di dearah tersebut. Berbeda
dengan sistem saluran air kota yang mengalirkan air ke sistem pembuangan
sehingga air tidak teresap ke tanah didearah tersebut..
2. Energy Conservation
Terdapat enam prinsip dalam konstruksi yang berkelanjutan (Kibert, 1994), yaitu:
Iklim Indonesia adalah iklim tropis. Sebuah bentuk bangunan diharapkan mengacu
pada aturan-aturan yang ada dalam membangunan bangunan tropis. Sehingga
meminimalisir bentuk yang merugikan dan menyesuaikan ukuran ruang sesuai
dengan kebutuhan namun tetap mengacu standard bangunan tropis. Sehingga
didapat efisiensi dalam bentuk, dan ukuran bangunan.Bangunan jangan sampai
memiliki bangunan yang gemuk. Sebisa mungkin memiliki bangunan yang
memanjang sehingga pengudaraan dan pencahayaan alami dapat berjalan baik.
a. Materials
Memilih material ramah lingkungan menjadi penting karena tidak hanya semata-
mata demi kelestarian alam, tetapi juga sebenarnya jauh lebih efisien dan hemat
dari segi estimasi biaya jangka panjang. pemilihan material yang ramah dapat
dijabarkan menjadi dua hal yakni dari sisi teknologi dan penggunaan. Dari sisi
teknologi, pemilihan bahan sebaiknya menghindari adanya toksin atau racun dan
diproduksi tidak bertentangan dengan alam. Sebagai contoh, minimalkan
penggunaan material kayu, batu alam ataupun bahan bangunan yang mengandung
racun seperti asbeston. Sedangkan dari sisi penggunaan, pemilihan material yang
ramah lingkungan misalnya menggunakan lampu hemat energi seperti semen instan
yang praktis dan efisien, ataupun memilih keran yang memakai tap yang hanya
mengeluarkan air dalam volume tertentu. Selain memiliki sifat ramah lingkungan
dan tidak mencemarkan material ramah lingkungan sebaiknya terbuat dari bahan
daur ulang, atau setidaknya tidak menghabiskan sumber daya alam, bahkan dapat
memberikan nilai tambah pada lingkungan dan harus didukung 3R yaitu Reused
(memanfaatkan kembali material yang masih bisa dipakai) Reduce (mengurangi
pemakaian material yang berlebihan) serta Recycle (mendaur ulang material agat
bermanfaat kembali).
4. Energy Efficiency
a. Glazing
Kaca yang dapat menghemat energi merupakan kaca yang didesain khusus.
Beberapa penelitian mengklaim bahwa terdapat beberapa jenis kaca yang dapat
menyaring radiasi panas matahari, hingga menghemat penggunaan pendingin
udara. Terdapat tiga jenis kaca yang dikategorikan penghemat energi.
b. Kaca Warna
Dari namanya nampak jelas, kaca ini tidak murni bening. Biasanya berwarna biru
kehijauan, perak atau abu-abu. Kaca ini dapat menyaring panas hingga suhu dalam
ruang tetap terjaga. Jenis kaca warna yang baik mempunyai sifat seperti kaca film
pada mobil. Ia mampu membuat Anda melihat pemandangan luar nampak jernih,
namun menyaring jumlah cahaya yang masuk ke dalam ruangan.
c. Kaca Pantul
Kaca ini sering dijumpai di gedung perkantoran. Kaca ini menyaring panas lebih
banyak daripada jenis lain. Ada satu kekurangan dari kaca pantul adalah pandangan
dari dalam akan kurang indah karena terjadi distorsi.
Diartikan kaca rendah emisi. Kaca ini menjaga suhu di dalam ruang tetap tinggi.
Terdiri dari dua lapis. Pada bagian tengah diisi lapisan udara kosong dan lapisan
metal transparan.Kaca jenis ini pun memantulkan sinar ultraviolet. Untuk iklim
Indonesia, kaca macam ini tidak disarankan, karena hawa panas tetap berada di
dalam ruang. Menjadikan ruang bertambah panas. Jenis ini populer digunakan di
negara sub tropis.
a. Insulation
Isolasi termal pada bangunan adalah faktor penting untuk mencapai kenyamanan
termal untuk penghuninya. Insulasi panas yang tidak diinginkan akan merugikan
dan dapat menurunkan efektifitas energi sistem pemanas atau pendingin. Dalam
pengertian lain isolasi dapat hanya penyesuaian pada bahan isolasi yang digunakan
untuk menghambat hilangnya panas ruang, seperti: selulosa, kaca wol, wol batuan,
plastik, busa urethane, vermikulit, dan tanah. Tetapi dapat juga menggunakan
desain khusus dan teknik khusus untuk mengatasi perpindahan panas atau konduksi,
radiasi dan konveksi. Masalah kualitas konstruksi termasuk uap memadai hambatan,
dan masalah dengan rancangan-pemeriksaan. Selain itu, sifat dan densitas bahan
isolasi itu sendiri sangat penting. Sebagai contoh, menurut Leah Twings, Kualitas
Manager Kepatuhan Textrafine Isolasi, fiberglass bahan isolasi yang terbuat dari
serat-serat pendek berlapis kaca tidak begitu tahan lama seperti isolasi yang
terbuat dari untaian serat panjang kaca.
b. Efficient Lighting
Lampu pijar pada dasarnya merupakan lampu ruang yang menghasilkan panas
selain juga mengeluarkan cahaya. Hal ini sangat tidak efisien, membuang sebagian
besar energi yang di konsumsi dan menjadikannya sebagai panas yang tidak
diinginkan. Salah satu lampu yang merupakan lampu hemat energy adalah lampu
LED. Lampu LED menghemat energi yang digunakan sampai 48% (berarti
penghematan tagihan listrik) ditambah dengan kecilnya panas yang dihasilkan oleh
lampu LED. Hal ini membuat bangunan tidak perlu menyalakan mesin pendingin
ruangan (AC) dalam posisi maksimal, yang berarti terjadi penghematan lagi.
6. LED
Daylighting
Sistem pencahayaan alami terutama dipakai pada siang hari dengan memanfaatkan
cahaya matahari, pemasukan sinar matahari ke dalam ruangan diusahakan
mencapai tingkat kenyamanan pencahayaan tertentu seperti yang diharapkan. Pada
prinsipnya, dalam ruangan dengan lubang pencahayaan yang tetap, semakin ke
dalam semakin menurun intensitas cahaya yang diterima. Guna mencapai kualitas
kenyamanan yang diisyaratkan semakin lebar ruangan/bangunan, semakin luas
pula lubang pencahayaannya.
1. Water
a. Zero-run-off
Air limbah buangan sebisa mungkin dimanfaatkan tanpa harus ada yang terbuang
ke saluran pembuangan kota. Air limbah buangan dimanfaatkan sebagai penyiram
tanaman sekaligus dapat sebagai pupuk. Air limbah diresapkan di area tanaman.
Kalau muatan resapan berlebihan, baru dilakukan pembuangan ke saluran
pembuangan.
Pemanfaatan grey water akan mengurangi pembebanan pada air tanah. Dengan
memanfaatakan lagi grey water sama halnya memanfaatkan air dua kali atau lebih
namun tepat dalam penggunaannya. Pemanfaatan grey water misalanya air buangan
dari wastafel dapat dimanfaatkan untuk penyiraman tanaman. Ataupun air bekas
cucian setelah mengalami proses penyaringan dapat pula dimanfaatkan untuk
menyirami taman.
Pembagian ruang
Pembagian ruang yang dimaksud adalah pembagian pengelompokan ruang
antara ruang public, ruang khusus, ruang service, ruang pengelola, dan lahan
parker.
Fasilitas utama dalam gedung
Merupakan pendekatan untuk mengetahui kebutuhan utama dalam
perancangan kebutuhan sebuah gedung pendidikan.
Program ruang kantor
Pendekatan mengenai berbagai ruangan dalam gedung yang tidak dapat
dipisahkan dan letaknya tak boleh berjauhan sehingga efektif dalam
pemakaian ruang.
Syarat fisik interior gedung
Syarat-syarat dalam interior sebuah gedung memiliki ketentuan yang harus
diikuti.
Standar ruang
Ukuran-ukuran ruang ditentukan oleh standar ruang yang mengalokasikan
bidang dan ruang tertutup menurut tingkatan status tingkatan pengguna
ruang.
Sistem interior Sistem interior merupakan penilaian terhadap sebuah
bangunan dilihat dari segi pencahayaan, penghawaan, akustik, kemananan
bangunan dan perawatan yang perlu dilakukan.
3. PENDEKATAN AKSESIBILITAS
1. PENCAPAIAN BANGUNAN
setiap struktur yang digunakan atau dimaksudkan untuk menunjang atau mewadahi
suatu penggunaan atau kegiatan. Bagian bangunan : bagian ruang dari bangunan
seperti kamar, koridor, ruang untuk kegiatan tertentu dsb.
Ruang Lantai Bebas : ruang lantai atau tanah yang tidak terhalang, minimum
diwajibkan untuk menampung sebuah kursi roda dan penggunanya.
Rambu : tanda-tanda yang bersifat verbal ( informasi yang dapat didengar),
bersifat visual (informasi yang berupa gambar), simbol, atau yang dapat
dirasa/diraba, atau.
Ruang : suatu daerah yang dapat ditentukan batasnya, seperti kamar, toilet,
hall, tempat pertemuan, jalan masuk, gudang.
Ukuran dasar
Ramp
Rambu
Ukuran dasar
Ramp
Pintu
Tangga
Kamar kecil
Pancuran
Wastafel
Perabot
Perlengkapan
Rambu
1. Ramp
Merupakan alternatif rute/ jalan untuk orang-orang yang tidak bias menggunakan
tangga
Syarat:
i. Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi rasio 1:12,
perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan/ akhiran ramp(curb
ramps/landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp yang ada di luar bangunan
adalah 1:15 .
ii. Maksimum panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 1:12) tidak
boleh lebih dari 900 cm. Ramp dengan kemiringan yang lebih rendah bisa menjadi
lebih panjang.
iii. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm. Untuk ramp yang juga digunakan
sekaligus untuk pejalan kaki dan pelayanan angkutan barang harus
dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sedemikian sehingga bisa dipakai
untuk kedua fungsi tersebut, atau dilakukan pemisahan ramp dengan fungsi sendiri-
sendiri. Untuk ramp atau ramp dengan fungsi ganda melayani angkutan barang,
harus diperhitungkan secara tersendiri.
iv. Landing atau muka datar pada awalan atau akhiran ramp dari suatu ramp harus
bebas dan datar sehingga memungkinkan, sekurang-kurangnya untuk memutar
kursi dengan ukuran minimum 150 cm.
v. Permukaan datar dari landing (baik awalan atau akhiran ramp) harus memiliki
tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan atau tidak.
vi. Pembatas rendah pinggir ramp (low curb) dirancang untuk menghalangi roda
kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. Apabila berbatasan
langsung dengan lalu-lintas jalan umum atau persimpangan harus dibuat
sedemikian rupa agar tidak mengganggu jalan umum.
vii. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup yang akan membantu
penggunaan ramp saat malam hari. Penerangan khususnya disediakan pada bagian-
bagian ramp yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian-
bagian yang membahayakan.
viii. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang dijamin kekuatannya
dan dengan ketinggian yang sesuai untuk pengguna ramp.
2. Tangga
Syarat:
3. Kamar Kecil
Merupakan fasilitas sanitasi yang disediakan untuk semua orang (tanpa terkecuali
penyandang cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil) yang sedang mengunjungi suatu
bangunan atau fasilitas umum.
Syarat:
ii. Toilet/kamar kecil umum harus memiliki ruang gerak yang cukup untuk masuk
dan keluar pengguna kursi roda.
iii. Ketinggian dari tempat duduk kloset harus sesuai dengan ketinggian pengguna
kursi roda.
iv. Toilet/kamar kecil umum harus dilengkapi dengan pegangan yang memiliki
posisi dan ketinggian disesuaikan dengan pengguna kursi roda dan penyandang
cacat yang lain. Pegangan disarankan merupakan bentuk siku-siku mengarah ke
atas untuk membantu pergerakan/perpindahan menyamping dari tubuh pengguna
kursi roda.
v. Letak kertas tissu, air, kran air atau shower dan perlengkapan-perlengkapan
seperti tempat sabun, pengering tangan harus dipasang sedemikian hingga mudah
digunakan oleh orang yang memiliki keterbatasan-keterbatasan fisik/cacat dan bisa
dijangkau dengan baik oleh pengguna kursi roda.
vi. Wastafel harus aksesibel dan disesuaikan dengan ketinggian pengguna kursi
roda.
ix. Pintu harus membuka keluar untuk memudahkan pengguna kursi roda untuk
4. Wastafel
Fasilitas cuci tangan, cuci muka, berkumur atau gosok gigi yang bias digunakan
untuk semua orang, khususnya bagi pengguna kursi roda.
Syarat:
ii. Ruang gerak bebas yang cukup harus disediakan di depan wastafel.
iii. Wastafel harus memiliki ruang gerak di bawahnya sehingga tidak menghalangi
lutut dan kaki pengguna kursi roda.
5. Telepon
Syarat:
i. Telepon umum harus terletak pada lantai yang aksesibel bagi semua orang
termasuk penyandang cacat, orang tua dan ibu-ibu hamil.
ii. Ruang gerak yang cukup harus disediakan di depan telepon umum sehingga
memudahkan pengguna kursi roda untuk mendekati dan menggunakan telepon.
v. Bagi tuna rungu sebaiknya disediakan faksimili sebagai alat komunikasi yang
lebih bernilai, khususnya pada kantor pos, fasilitas komersial, dan fasilitas publik.
vi. Bagi tuna netra sebaiknya disediakan petunjuk dalam huruf Braille dan
dilengkapi juga dengan talking sign (isyrat bersuara) yang terpasang di dekat
telepon umum.
vii. Panjang kabel gagang telepon harus memungkinkan pengguna kursi roda untuk
viii. Teleponboks (booth) dilengkapi dengan kursi yang disesuaikan dengan area
gerak pengguna.
Syarat:
Harus tersedia peralatan peringatan yang dapat terdiri dari dari system
peringatan suara (vocal alarms), sistem peringatan bergetar (vibrating
alarms) dan berbagai petunjuk dan penandaan untuk melarikan diri pada
situasi darurat .
Stop kontak harus dipasang dekat tempat tidur untuk mempermudah
pemasangan sistem alarm, termasuk peralatan bergetar (vibrating devices) di
bawah bantal,
Semua peralatan pengontrol peralatan listrik harus dapat dioperasikan
dengan satu tangan dan tidak memerlukan pegangan yang sangat kencang
atau sampai dengan memutar lengan.
ii. Tombol dan stop kontak
Tombol dan stop kontak dipasang pada tempat yang posisi dan tingginya sesuai dan
mudah dijangkau.
iii. Pencahayaan
Semua ruang harus memiliki pencahayaan yang merata dan cukup yang tidak
menimbulkan silau. Ruang tangga harus dilengkapi dengan peralatan pencahayaan
yang cukup
l. Perabot
Syarat:
i. Sebagian dari perabot yang tersedia dalam bangunan dapat digunakan oleh
pengguna yang berkursi roda, termasuk dalam keadaan darurat.
2. Rambu
Fasilitas dan atau elemen yang digunakan untuk untuk memberikaninformasi, arah,
penanda atau petunjuk.
Syarat:
Rambu huruf timbul atau huruf Braille yang dapat dibaca oleh tuna netra dan
dapat penyandang cacat lain.
Rambu yang berupa gambar dan simbol yang mudah dan cepat ditafsirkan
artinya.
Rambu yang berupa tanda dan simbol internasional
Rambu yang menerapkan metode khusus (misal; pembedaan perkerasan
tanah, warna kontras, dll) Karakter dan latar belakang rambu harus dibuat
dari bahan yang tidak silau. Karakter dan simbul harus kontras dengan latar
belakangnya, apakah karakter terang di atas gelap atau sebaliknya.
Proporsi huruf atau karakter pada rambu harus mempunyai rasio lebar dan
tinggi antara 3 : 5 dan 1 : 1 dan ketebalan huruf antara 1: 5 dan 1: 10
Tinggi karakter huruf dan angka pada rambu harus diukur sesuai dengan
jarak pandang dari tempat rambu itu dibaca.
Penempatan yang sesuai dan tepat serta bebas secara vertkal dan horizontal.
Cukup mendapat penerangan termasuk penambahan lampu pada kondisi
gelap.
Bisa dimasukkan dalam street furniture.
Tidak mengganggu arus (pejalan kaki, dll) dan sirkulasi (buka/tutup pintu,
dll).
a. Kesetaraan penggunaan
Ukuran saklar yang lebih lebar, dilengkapi dengan lampu led ketika
dinyalakan dan atau dilapisi dengan fosfor sangat memudahkan
pengoperasian.
Desain dapat digunakan oleh pengunjung secara luas dengan berbagai background
pendidikan dan kemampuan.
Tombol cancel pada printer untuk mengurangi kertas yang terbuang percuma
karena kesalahan printing.
Kemasan benda beracun diberikan warna mencolok dengan keterangan di
luarnya.
Desain harus efisisen dan nyaman digunakan, serta memberikan seminim mungkin
efek lelah.
Pendekatan rencana tapak ini biasa dilakukan pada awal perencanaan suatu
bangunan atau kawasan.Dalam kegiatan ini, kondisi tapak perencanaan telah
terbentuk, sehingga konsultan perencana hanya melakukan beberapa usulan desain
yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan di sekitar bangunan. Maka
aspek-aspek lingkungan yang harus diperhatikan adalah:
BAB VI
RENCANA KERJA
Apabila faktor-faktor tersebut diatas dapat dipenuhi, maka berarti juga kelancaran
jalannya pekerjaan dapat secara keseluruhan terjamin. Rencana pelaksanaan
pekerjaan memuat penetapan masing-masing item pekerjaan sesuai dengan lingkup
pekerjaan yang tertera di dalam Kerangka Acuan Kerja. Rencana kerja yang
dimaksud dibuat agar tahapan-tahapan pekerjaan dapat dilaksanakan tanpa ada
yang terlewatkan sehingga sasaran pekerjaan ini dapat dicapai dengan waktu yang
juga telah direncanakan. Tahap pelaksanaan pekerjaan dibedakan menjadi 5 (lima)
tahap sebagai berikut:.
Program kerja ini mencakup tahap persiapan awal, seluruh proses perencanaan dan
perancangan serta kewajiban yang harus dilaksanakan konsultan pada tahap
pelaksanaan konstruksinya/secara keseluruhan program kerja konsultan mencakup:
1. Mobilisasi
Sebagai langkah awal dari pelaksanaan pekerjaan ini. Konsultan akan menyusun
program kerja dan pedoman penugasan / pengelolaan tugas, penyediaan sumber
daya dan lain-lain yang harus dilaksanakan oleh semua pihak yang terlibat. Usulan
ini harus mendapat persetujuan dari pengelola proyek.
3. Persiapan Survei
Pengamatan dan pengkajian arsitektur dan budaya serta perilaku merupakan hal
yang esensial sebagai dasar bagi pengembangan gagasan/idea perancangan suatu
bangunan.
5. Studi Literatur
Studi literatur semua aspek yang berkaitan dengan perancangan bangunan. Studi
yang dilakukan akan meliputi program ruang, kegiatan, persyaratan environment,
serta persyaratan-persyaratan teknis lainnya. Hasil studi akan disesuaikan dengan
kondisi Gedung.
Data dari Pemberi Tugas Beragam data, baik primer maupun sekunder, yang
banyak berkaitan dengan kegiatan administrasi kepemerintahan yang akan
menempati bangunan ini serta memenuhi kebutuhan pengembangan di masa
mendatang, serta aspirasi staf akan di kumpulkan melalui diskusi/wawancara dan
observasi lapangan. Secara rinci kebutuhan data dari pemberi tugas yang akan
dikumpulkan
meliputi:
Berisi gagasan awal rancangan arsitektural dan lansekap yang merupakan hasil
transformasi dari konsep perancangan arsitektur serta site developmentnya.
3. Pra-Rancangan Struktur, Mekanikal, Elektrikal dan Utilitas.
5. Cost Limit
Cost limit akan disusun pada tahap pra-rancangan maupun tahap pengembangan
rancangan sebagai alat kontrol agar hasil rancangan sesuai dengan kelas atau
kualitas bangunan yang diinginkan.
Dalam tahapan ini semua hasil pra-rancangan yang telah dikomunikasikan dan
disetujui oleh pihak pemberi tugas akan diolah lebih lanjut menjadi dokumen tender
yang akan di jadikan dasar bagi pelaksanaan konstruksi. Kegiatan yang akan
dilaksanakan dalam tahap ini mencakup:
2. Perhitungan Struktur
Berisi perhitungan-perhitungan struktur yang diterapkan dalam rancangan sesuai
dengan peraturan dan persyaratan yang berlaku perhitungan struktur akan
merupakan bagian dari dokumen lelang.
Spesifikasi teknis berisi penjelasan terinci tentang jenis, ukuran dan karakteristik
teknis setiap material (bahan) yang akan digunakan, mencakup bidang pekerjaan,
untuk memudahkan kemungkinan pelaksanaan konstruksi oleh beberapa sub
kontraktor.
RAB berisi penjelasan terinci tentang harga setiap pekerjaan yang akan
dilaksanakan di lapangan beserta item dan volume pekerjaannya. Setiap material
(bahan) yang akan digunakan, mencakup bidang pekerjaan, untuk memudahkan
kemungkinan pelaksanaan konstruksi oleh beberapa sub kontraktor.
4. KELUARAN
BAB VII
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
No Uraian kegiatan
I (Satu) Bulan
Minggu Ke. 1, Minggu Ke. 2, Minggu Ke. 3, Minggu Ke. 4 dan Minggu Ke. 5
I Tahap Persiapan
a. Survei Lapangan
IV Tahap Detail
b. Penyerahan Laporan
Laporan Pendahuluan
Laporan Antara
Laporan Akhir
Dokumen Lelang (Gambar DED, RAB, RKS)
TABEL. JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
1 Persiapan
3 Analisis Data
Penyususnan Fuctional
4 Program
5 Perancangan
(Pengambaran)
Penyusunan Spesifikasi
6
Teknis
Perhitungan Volume
7
(RAB)
Ouput Prodak
- Gambar Kontrak
- Spesifikasi Teknis
8
- Rencana Anggaran
Biaya (RAB)
- Rancangan Konseptual
(SMKK)
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB VIII
TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWAB
1. UMUM
Bentuk organisasi kerja ini bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu
diselesaikannya Pekerjaan Perencanaan Desain Rancangan Teknik Gedun
Pendidikan. Untuk menangani tugas pelaksanaan pekerjaan, Konsultan
mengusulkan Daftar Tenaga seperti tercantum pada tabel halaman berikut dimana
personil tersebut masing-masing sudah berpengalaman di dalam bidangnya
sehingga kami yakin akan dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan ini dengan
hasil yang memuaskan. Dengan struktur dan tata kerja tersebut maka diharapkan
pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan sempurna dan tepat pada waktunya
sesuai Kerangka Acuan Kerja.
2. URAIAN TUGAS
Disyaratkan harus sarjana minimal S-1 jurusan Teknik Arsitektur / Sipil lulusan
universitas negeri/ swasta, berpengalaman dalam pelaksanaan dibidang bangunan
Arsitektur/ Sipil khususnya pekerjaan perencanaan sekurang- kurangnya 3 tahun.
Sebagai Team Leader tugas utamanya memimpin dan mengkoordinasi seluruh
kegiatan anggota TIM Kerja dalam pelaksanaan pekerjaan semenjak ditanda-
tanganinya Kontrak sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Disyaratkan harus sarjana minimal S-1 jurusan Arsitektur / Sipil lulusan universitas
negeri/ swasta, berpengalaman dalam pelaksanaan dibidang bangunan Arsitektur/
Sipil khususnya pekerjaan perencanaan sekurang-kurangnya 1 tahun. Sebagai
Tenaga Ahli K3 Konstruksi tugas utamanya Membuat prosedur kerja dan instruksi
kerja dan penerapan ketentuan K3 dalam pelaksanaan pekerjaan, semenjak ditanda-
tanganinya Kontrak sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai..
Tugas- tugas para tenaga Sub Professional staf dapat dilihat sebagai berikut:
a. Drafter
Minimal lulusan SMK jurusan Bangunan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun dengan
jumlah 1 orang.
b. Estimator
Minimal lulusan SMK jurusan Bangunan pengalaman minimal 3 (Tiga) tahun dengan
jumlah 1 orang.
c. Surveyor
Minimal lulusan SMK jurusan Bangunan pengalaman minimal 1 (Satu) tahun dengan
jumlah 1 orang.
d. Operator Komputer
Minimal lulusan SMK Sederajat pengalaman minimal 1 (Satu) tahun dengan jumlah 1
orang.
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB IX
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Waktu Pelaksanaan
(Minggu – Hari)
Waktu Pelaksanaan
(Minggu – Hari)
Waktu Pelaksanaan
(Minggu – Hari)
Waktu Pelaksanaan
(Minggu – Hari)
Waktu Pelaksanaan
(Minggu – Hari)
I (Satu) Bulan
1- 2- 3- 4 -5
1 Tenaga Ahli
TA. Arsitektur
2 Tenaga pendukung
CAD Operator
Juru Ukur
Estimator
Tenaga Administrasi
TABEL. JADWAL PENUGASAN PERSONIL
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB X
DIREKTUR
DIVISI PENGEMBANGAN
SDM & PEMASARAN
DIVISI OPERASIONAL
KET.
Garis Komando
Garis Kordinasi
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB XI
LAPORAN
Sesuai dengan yang dinyatakan dalam Kerangka Acuan Tugas, bahwa Konsultan
diwajibkan untuk menyiapkan laporan-laporan yang direncanakan akan
dilaksanakan sebagai berikut:
USTEK
JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PERENCANGAN PEMBANGUNAN
SMA SWASTA AL KHAIRAAT KOLONO SMA DAN SWASTA CHAIRUL AMIN
BAB XII
PERALATAN PENUNJANG
1 Kantor
2 Peralatan Kantor
Printer A4 1 Buah
Printer A3 1 Buah
Scanner A4 1 Buah
Alat Komunikasi 1 Ls
3 Peralatan Lapangan
BAB XIII
PENUTUP
Helmi. ST
Direktur