Anda di halaman 1dari 3

Nama : Khaerunnisa

NIM : 200803500008

Mata Kuliah : Kajian Tari II

Estetika Bentuk Ketubuhan Pada Penari Tari Pajoge yang Berkembang di


Masyarakat Bugis

Tari Pajoge adalah tari tradisional yang berasal dari Bone, Sulawesi
Selatan. Istilah Pajoge memiliki tiga makna sekaligus. Dari kata “Joge” yang
artinya sebuah tarian, kata pa joge untuk menyebut penari, sekaligus sebagai sebuah
pertunjukkan. Walaupun berbeda, namun ketiga makna tersebut merupakan satu
kesatuan.

Pajoge Makunrai merupakan salah satu tari Tradisional dari daerah


rumpun bugis Bone. Yang hadir pada masa kerajaan Fatimah Banri, raja Bone yang
ke 31, tarian ini terinspirasi setalah raja bone berhijrah dari pulau jawa.

Berdasarkan penarinya, Tari Pajoge dibedakan menjadi dua yaitu


Pajoge Makkunrai dan Pajoge Angkong. Pajoge Makkunrai dipentaskan oleh para
gadis, sedangkan Pajoge Angkong dipentasan oleh penari waria. Dari keduanya,
Pajoge Makkunrai lebih berkembang dan lebih banyak dipentaskan sampai saat ini.
Pajoge Makkunrai berkembang di sekitar Kerajaan Bone, Wajo, Soppeng dan Barru.

Dahulu Tari Pajoge Makkunrai hanya akan dipertunjukkan di dalam


istana bangsawan. Penarinya adalah gadis dari kalangan biasa. Para penonton,, yang
merupakan kaum laki-laki, akan membentuk lingkaran. Sedangkan gadis penari
akan menari di tengah lingkaran tersebut.

Penari akan berkeliling di dalam lingkaran, sembari menari dan


bernyanyi. Kemudian penari akan mencari pasangannya di antara penonton.
Apabila telah memilih, maka penari akan memberikan daun sirih kepada salah
seorang laki-laki dan laki-laki tersebut akan menari dengan gadis penari. Laki-laki
yang terpilih juga akan memberikan hadiah kepada penari atau mappasompe.

Namun tidak semua penonton laki-laki bisa menari bersama penari


Pajoge. Yang diperkenankan hanyalah dari kalangan bangsawan atau tokoh yang
disegani. Apabila laki-laki tersebut tertarik dengan salah satu penari Pajoge, maka
yang bersangkutan bisa mengutarakannnya kepada pangibing. Pangibing adalah
sebutan untuk pengawal atau seseorang yang berperan dalam pesta tari adat
Makassar. Selanjutnya, penari Pajoge akan dibimbing oleh pangibing tersebut.

Di masa lalu, gadis penari Pajoge akan ditetapkan atau dipilih oleh
keluarga bangsawan. Biasanya kriteria penari adalah gadis yang belum menikah,
bisa bernyanyi ata makkelong, berparas cantik (magello-gello), bertingkahlaku baik
(ampe-ampe madeceng ) dan postur badan cukup berisi (malebu-lebu/mabondeng).
Jumlah penari biasanya 4, 8, 10, 12 orang atau berjumlah genap.

Penari akan mengenakan baju bodo atau Pakambang, dengan rambut


disanggul atau disebut simboleng bunga sibollo. Penari juga mengenakan mahkota
segitiga atau jungge. Jungge ini menjuntai sampai bawah dekat pinggul. Di
belakang jungge dipasang hiasan pinang goyang atau kembang . Sedangkan
properti wajib yang dibawa penari adalah kipas atau papi.

Definisi atau Teori tentang Estetika dari beberapa pakar

◆ Menurut Dharsono (2007:9) (Estetika Seni, 2016), mengatakan bahwa “fakta


estetika itu fata jawa, suatu karya seni bagaimanapun nyata tampak, namun bukan
pada pengamatan semula, itu hadir dalam pengamatan dan penikmatan.

◆ Menurut AA. Djelantik (Estetika Suatu Pengantar, 1999) Estetika adalah ilmu
yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keindahan, mempelajari
semua aspek yang disebut keindahan.

◆ Agus Sachari (Estetika Terapan, 1989) Estetika adalah filsafat yang membahas
esensi dari totalitas kehidupan estetik dan artistik yang sejalan dengan jaman.

◆ Menurut pandangan Plato (Jurnal Seni Rupa Surakarta: Nilai-Nilai Estetika


Dalam Interior Arsitektur, 2006), yang disebut indah adalah yang ada pada benda
material seperti bentuk tubuh manusia. Jika kita melihat keindahan itu berulang
kali, maka pengalaman tentang estetika itu akan meningkat. Ada yang lebih indah
dari bentuk tubuh manusia itu sendiri yaitu jiwa.
◆ Menurut Van Mater Ames (Colliers Encyclopedia, Vol.1) Estetika merupakan
suatu telaah yang berkaitan dengan penciptaan, apresiasi dan kritik terhadap
karya seni dalam konteks keterkaitan seni dalam perubahan dunia.

Dapat disimpulkan bahwa Estetika yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang
Keindahan, estetika disebut juga dengan filsafat keindahan. Keindahan tidk selalu
terjelma dari sebuah bentuk, namun juga berasal dari maksud dan tujuan dari ekspresi
objek tersebut. Estetika seni juga menjadi salah satu tolak ukur untuk menilai apakah
sebuah seni tertentu bisa dikatakan bagus atau tidak.

Penjelasan tentang definisi Estetika dari beberapa pakr diatas dapat membantu
kita melihat atau menilai letak keindahan pada bentuk ketubuhan penari pada Tari
Pajoge Makkunrai yang ada di Kabupaten Bone.

Anda mungkin juga menyukai