KARDIOVASKULER
OLEH :
INDRA PINOZA
NIM :
2248201131
PENDAHULUAN
Pembuluh Darah
Fungsi pembuluh darah adalah sebagai alat transpor darah menuju organ-organ, seperti
paru-paru untuk terjadi pertukaran CO2 dengan O2 melalui kapiler; organ intestinal
untuk mengabsorbsi nutrisi dalam bentuk cair; kelenjar endokrin, dimana hormon
berjalan melalui dindingnya dan pembuluh darah akan mendistribusikan ke sel tujuan;
organ sekresi seperti ginjal, intestinal, paru-paru dan kulit.
Arteri
Arteri berfungsi membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke bagian tubuh
lain. Pembuluh arteri berdinding tebal, berotot, dan elastis untuk menahan tingginya
tekanan darah yang dipompa dari jantung. Dinding arteri mempunyai 3 (tiga) lapisan,
yang dapat mengembang dan berkontraksi yaitu tunica adventitia, tunica media dan
tunica intima. Lapisan yang terdiri dari otot polos mempunyai kemampuan kontraksi
yang besar sedangkan lapisan dengan jaringan konektif hanya dapat berkontraksi sedikit.
Kerusakan pada tunica intima yaitu pada lapisan endotelium dapat mengakibatkan
tertimbunnya zat-zat yang dapat menghalangi lancarnya aliran darah atau bahkan
menyumbat lumen pembuluh darah. Keadaan ini disebut dengan atherosclerosis.
Timbunan bahan-bahan pada dinding endotel yang disebut dengan plak dapat berasal dari
sel-sel lemak, sel-sel radang dan lain-lain. Akibat dari keadaan ini maka jaringan dapat
Kelainan yang lain adalah aneurysma, yaitu tipisnya salahsatu lapisan dari dinding arteri.
Keadaan ini dapat menjadi fatal jika dinding arteri yang menipis tersebut pecah akibat
tekanan darah yang naik tiba-tiba.
Arteri elastik. Merupakan jenis arteri terbesar. Dindingnya terdiri dari serat elastis yg
menghilangkan tekanan dan mengurangi kecepatan aliran darah yang dipompakan oleh
jantung. Termasuk dalam jenis arteri ini adalah arteri yang paling dekat alirannya dengan
jantung yaitu : aorta, arteri pulmonalis, arteri anonima, arteri carotis communis dan
arteri subclavia
Arteriol. Arteri yang mempunyai ukuran terkecil. Mempunyai lumen yang relatif sempit
dan dinding otot yang tebal. Tekanannya terutama diatur oleh derajat tonus otot polos
pada dindingnya. Arteriol merupakan cabang akhir dari arteri yang langsung terhubung
dengan jaringan dan akan membentuk kapiler bersama dengan venula.
Vena
Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Vena
berdinding lebih tipis dan mudah teregang, memungkinkannya mengembang dan
membawa darah berjumlah besar saat tubuh sedang beristirahat. Dinding dalam pada
banyak vena mempunyai lipatan yang berperan sebagai katup searah untuk mencegah
darah bergerak ke arah yang salah. Biasanya berdampingan erat dengan arteri sebagai
satu pasang atau lebih (vena komitans). Vena membawa darah venosa yang bewarna
kehitaman karena mengandung CO2, kecuali vena pulmonalis yang bewarna lebih terang
karena mengandung O2.
Kerusakan pada dinding vena timbul diawali dengan kerusakan dari katup-katup vena
(valve). Akibatnya darah mengalir dari dalam ke permukaan karena tidak ada lagi
tahanan yang menghalangi dan mencegah darah bergerak ke arah yang salah, sehingga
dinding vena terdesak dan melebar serta berkelok-kelok. Kelainan ini disebut dengan
varices.
Terdiri dari jaringan anastomosis yang disebut selimut kapiler. Tersebar di seluruh tubuh
dan bersentuhan langsung dengan sel jaringan. Menghubungkan arteriol dengan venula.
Pada kapiler terjadi pertukaran bahan terlarut secara difusi melintasi dinding endothel
arteriol ke ruang jaringan, dan dari jaringan ke darah melalui dinding venula. Kapiler
tidak dijumpai pada cornea, epidermis dan cartilago hyalin.
Sinusoid
Lebih luas daripada kapiler dan bentuk lebih tidak beraturan. Sinusoid merupakan
pengganti kapiler pd hepar, lien, sumsum tulang merah, corpus caroticus, adeno
hypophisis, cortex supra renal dan glandula parathyroid. Dindingnya terutama terdiri
dari sel fagosit. Merupakan bagian dari sistem retikuloendothel, berhubungan dengan
pembentukan fagositosis dan antibodi.
Atrium. Kedua atrium mempunyai auricula cordis yang menjadi bagian luarnya,
didalamnya terdapat musculus pectinati.
10
11
Peredaran Darah
Jantung memompa darah ke dua sirkulasi yang saling berkait: sirkulasi pulmonal (paru)
dan sirkulasi sistemik.
Sirkulasi pulmonal membawa darah dari ventrikel kanan yang tak beroksigen ke
paru-paru melalui arteri pulmonalis, tempat ia menyerap oksigen dan melepas
karbon dioksida (gas buangan) melalui jaringan kapiler, lalu darah beroksigen
dibawa kembali ke atrium kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Sirkulasi sistemik tubuh membawa darah beroksigen dari ventrikel kiri melalui
aorta ke semua jaringan tubuh, di mana ia melepas oksigen dan zat-zat gizi
melalui dinding kapiler; dan karbon dioksida serta buangan lain berpindah dari
jaringan ke aliran darah, lalu darah tak beroksigen itu kembali ke atrium kanan
12
Sirkulasi portal hepatik merupakan bagian dari sirkulasi sistemik yang membawa darah
dari organ pencernaan (intestinal) menuju vena porta untuk selanjutnya masuk ke liver
dan keluar melalui vena hepatica dan masuk ke dalam vena cava inferior.
Aorta yang keluar dari ventrikel kiri jantung akan membentuk arcus aorta (lengkung
aorta), dan akan bercabang tiga yaitu arteri anonima (brachiocephalica), arteri carotis
communis sinistra dan arteri subclavia sinistra.
13
14
15
Sirkulasi Fetal
Pada fetus/janin oksigenasi darah terjadi di placenta, tidak di dalam paru-paru. Sebelum
lahir terdapat tiga jalan pintas (shunts) secara parsial yg melampaui paru-paru dan hepar
yaitu foramen ovale, ductus arteriosus botalli dan ductus venosus arantii
16
17
KESIMPULAN
18
3. Kahle W, Leonhardt H, Platzer W. Alat-alat Dalam. Vol. II. 16th ed.. Hipokrates.
1995
19