Anda di halaman 1dari 6

FAKTOR PENYEBAB KARIES

Karies gigi (Gigi Berlubang) dalam bahasa Yunani, kata “ker” artinya kematian. Dalam
bahasa latin berarti kehancuran. Pembentukan lubang pada permukaan gigi disebabkan oleh
kuman yang dikenal sebagai lubang (Srigupta, 2004).

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum, yang
disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan.
Tandanya adalah adanya demineralisasi jaringan keras gigi yang kemudian diikuti oleh
kerusakan bahan organiknya. Akibatnya, terjadi invasi bakteri dan kematian pulpa serta
penyebaran infeksinya ke jaringan periapeks yang dapat menyebabkan nyeri.

Faktor utama penyebab karies gigi digambarkan sebagai 4 lingkaran yang saling berorientasi
(multifaktoral). Lingkungan pertama adalah host, yang meliputi gigi dan saliva, lingkaran
kedua adalah faktor mikroorganisme (plak), lingkaran ketiga adalah faktor substrat
(makanan) dan lingkaran yang keempat adalah faktor waktu, selain faktor langsung yang ada
di dalam mulut (faktor dalam) yang berhubungan dengan karies gigi terdapat juga faktor-
faktor tidak langsung yang disebut faktor resiko luar, yang merupakan faktor predisposisi dan
faktor penghambat terjadinya karies. Faktor luar tersebut antara lain adalah usia, jenis
kelamin, keadaan penduduk dan lingkungan, pengetahuan kesadaran dan perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan gigi misalnya mengenai jenis makanan dan minuman yang
menyebabkan karies gigi (Ruslawati, 1991)

Gambar: Empat lingkungan yang


menggambarkan paduan faktor
penyebab karies. Karies baru akan
timbul hanya kalau keempat faktor
penyebab tersebut bekerja simultan.

FAKTOR PENYEBAB KARIES GIGI


1. Gigi dan air ludah Bentuk gigi yg tdk beraturan dan air ludah yg banyak lagi kental
mempermudah terjadi karies

2. Ada bakteri penyebab karies Bakteri yg menyebabkan karies adl dari jenis Streptococcus
dan Lactobacillus

3. Makanan yg kita dikonsumsi Makanan yg mudah lengket dan menempel di gigi seperti
permen dan coklat memudahkan terjadi karies

Menurut Suwelo (1992) terjadinya karies merupakan multi faktor yang terdiri dari faktor luar
dan dalam, dari faktor luar antara lain faktor dari usia, suku bangsa kultur sosial penduduk
dan kesadaran, sikap dan perilaku, individu terhadap kesehatan gigi.

Penjelasan :

1. Usia

Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun semakin bertambah. Hal ini
jelas, karena faktor resiko terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.

2. Suku bangsa

Beberapa penelitian menunjukkan ada perbedaan pendapat tentang hubungan suku bangsa
dengan prevalensi karies, semua tidak membantah bahwa perbedaan ini karena keadaan sosial
ekonomi, pendidikan, makanan, cara pencegahan karies dan jangkauan pelayanan kesehatan
gigi yang berbeda di setiap suku tersebut.

3. Kultur sosial penduduk

Dijelaskan oleh Wycoff ( 1980 ) ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi dan prevalensi
karies. Faktor yang mempengaruhi perbedaan ini ialah pendidikan, dan penghasilan yang
berhubungan dengan diet, kebiasaan merawat gigi dan lain-lain. Perilaku sosial dan kebiasaan
akan menyebabkan perbedaan jumlah karies (Davies, 1963).

4. Kesadaran, sikap dan perilaku terhadap kesehatan gigi

Anak yang dipisahkan dari ibunya dan dititipkan di institusi ( Panti Asuhan ) akan mengalami
kehampaan psikis. Biasanya anak kurang mendapatkan perawatan sehingga pertumbuhan
pisik dan mental anak agak terlambat terutama intelegensia dan emosi ( Sri Rahaju Haditomo,
1985; dan Kartini-Kartono; 1986 ). Anak yang tinggal di suatu institusi akan mendapatkan
perlakuan (disiplin) ketat dengan jadwal acara yang telah tersusun secara cermat. Bagaimana
dan kapan harus makan, minum,

membersihkan badan, dan lain-lain termasuk bilamana dan bagaimana membersihkan gigi.
(Rahayu cit Suwelo, 1992).

Untuk faktor luar yang disebabkan karena jenis kelamin dijelaskan :

Bahwa karies pada perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki. Hal ini
disebabkan antara lain erupsi gigi perempuan lebih lama dalam mulut. Akibatnya gigi anak
perempuan akan lebih lama berhubungan dengan faktor resiko terjadinya karies (Suwelo,
1992).

1. Edwina A.M. Kidd, Sally Joyston Bechal.


2. Satish Chandra, Shaleen Chandra, Girish Chandra. Textbook of Operative Dentistry
(with MCQs). Jaypee Brothers Publishers, 2008.

Anda mungkin juga menyukai