Anda di halaman 1dari 6

Nama : Awanda Novi Cahyawati

NIM :142210080

Kelas : EA-C

PENANAMAN NILAI-NILAI BELA NEGARA DI UPN “VETERAN”


YOGYAKARTA UNTUK MENGAWAL PEMBANGUNAN NEGARA ERA
TEKNOLOGI

Perguruan tinggi memiliki fungsi penting dalam perkembangan kehidupan


masyarakat (Yuliawati 2012). Sebagai masyarakat ilmiah, perguruan tinggi dituntut
untuk ikut andil dalam memcahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Dengan mempelajari teori dalam proses belajar mengajar kemudian melakukan
sebuah riset atau penelitian mengenai kehidupan sekitar sampai dengan
mengimplementasikan ilmu yang mereka dapatkan untuk ikut serta membangun
dan mengabdi kepada masyarakat. Perkembangan dunia yang sangat dinamsi
menuntut peran atau fungsi perguruan tinggi tetap terlaksana dengan mengikuti arus
berkembangnya zaman. Dimana pada dasarnya peran perguruan tinggi termuat
dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian Masyarakat). Tuntutan itu mengerakan setiap perguruan tinggi di
Indonesia untuk mengerakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pelaksanaan Tri
Dharma tersebut dapat menjadi sebuah upaya bagi perguruan tinggi dalam
mengawal pembangunan masyarakat di Indonesia terlebih di masa gencar teknologi
saat ini. Dimana, di era teknologi bukan hanya kemudahan saja yang dapat
dirasakan namun juga terdapat tantangan yang akan di hadapi. Misalkan saja
potensi lunturnya rasa cinta tanah air akibat pengaruh dari masuknya budaya luar
dengan mudahnya. Perguruan tinggi menjadi wadah yang tepat untuk mengawal
pembangunan negara dengan penanaman nilai-nilai Tri Dharma dalam kehidupan
kampus yang diiringi dengan nilai-nilai bela negara.

Kapten Inf Arianto dalam kegiatan Wawasan Kebangsaan (Wasbang)


menjelaskan bahwa banyak pemuda dan pemudi yang terlena akan kecangihan
teknologi hingga tidak peduli terhadap lingkungan sekitar, bahkan bangsa dan
negara. Kurangnya kontrol terhadap diri sendiri dalam penggunaan teknologi akan
menimbulkan pemanfaatan teknologi yang tidak semestinya. Apabila hal semacam
ini menjadi sebuah habit bagi mereka, maka akan sangat mungkin rasa bela negara
dan cinta tanah air dari diri kaum muda perlahan luntur. Dari kasus ini, dapat
dikatakan bahwa penanaman rasa bela negara ke dalam diri setiap masyarakat
Indonesia terlebih kaum muda dapat dikatakn penting. Rasa bela negara dan cinta
tanah air akan menjadi pengendali diri dalam bertindak dan berperilaku. Adanya
rasa bela negara pada setiap individu akan meminimalisir terjadinya perlakuan-
perlakuan menyimpang terhadap tatanan atau aturan yang sudah ditetapkan oleh
negara. Hal ini dapat direalisasikan dengan senantiasa berperilaku baik dan tidak
menyimpang dari nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai landasan dasar hidup
bernegara.

Sebagai Perguruan Tinggi yang menekankan nilai bela negara dalam


pengoprasiannya. UPN “Veteran” Yogyakarta tentu juga melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan tetap mengikut sertakan penanaman bela negara di
dalamnya. Seluruh civitas di UPN “Veteran” Yogyakarta ikut andil dalam
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Mulai dari Tri Dharma Pendidikan, Tri
Dharma Penelitian, sampai Tri Dharma Pengabdian Masyarakat. Pelaksanaan Tri
Dharma Pendidikan sangat dapat dirasakan di lingkungan Universitas ini. Dapat
dilihat dari proses belajar mengajar yang dilakukan dengan semestinya. Dosen
memberikan materi kepada mahasiswanya, kemudian mahasiswa berkewajiban
untuk memperhatikan materi dosen hingga berdiskusi dengan mahasiswa lain
mengenai materi tersebut. Sebagai Universitas yang mempunyai julukan
“Unversitas Bela Negara”, UPN memberikan mata kuliah khusus mengenai bela
negara yaitu mata kuliah Bela Negara dan Mwat Yasa. Hal ini sebagai langkah yang
dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai bela negara
dan diharapkan dapat diimplementasikan di kehidupan nyata. Selain itu, dalam
proses belajar mengajar mahasiswa sering memanfaatkan teknologi untuk
menunjang proses pembelajaran mereka. Misalkan saja penggunaan komputer
untuk mengerjakan tugas, penggunan internet untuk mencari refresnsi belajar, atau
memanfaatkan fitur teknologi masa kini untuk berkomunikasi atau berdiskusi
dengan mahasiswa lain terkait materi ataupun kepentingan lainya yang berkaitan
dengan kegiatan kampus. Pelaksanaan Tri Dharma bidang Penelitian juga dapat
dijumpai di UPN “Veteran” Yogyakarta. Mahasiswa melaksanakan penelitian
dengan berbagai bidang dan mengembangkannya. Selain itu di UPN “Veteran”
Yogyakarta juga terdapat wadah bagi mahasiswa untuk belajar lebih mengenai
penelitian dan pengembangan seperti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) ISR dan
PKM Center. Dalam proses penelitian dan pengembangan ini tak lepas dari
penggunaan teknologi sebagai penunjang kegiatan. Penelitian dan pengembangan
berperan dalam pembentukan karakter mahasiswa yang cerdas, kritis, dan kreatif.
Dengan mengikuti kegiatan semacam ini, mahasiswa akan disibukan dengan hal-
hal yang positif dan dapat terhindar dari perilaku atau kegiatan merugikan. Tri
Dharma yang terakhir adalah Pengabdian kepada Masyarakat. Disetiap perguruan
tinggi pasti telah melaksanakan Tri Dharma poin ini melalui kegiatan semacam
KKN. Begitu juga di UPN “Veteran” Yogyakarta yang juga melaksanakan program
KNN sebagai syarat wisuda. Selain itu, juga terdapat kegiatan-kegiatan yang
berasal dari organisasi kemahasiswaan yang memiliki program kerja yang
berhubungan dengan pengabdian masyarakat. Misalkan saja program kerja BEM
FEB UPN “Veteran” Yogyakarta yang berkerja sama dengan HMPS disetiap
jurusan di FEB. Ilmu yang didapatkan di kampus baik bidang akademi maupun non
akademik dibagikan ke masyarakat melalui kegiatan semacam ini. Mulai dari
mengajar, ikut membuat perencanaan pembangunan desa, dan memperkenalkan
teknologi masa kini kepada penduduk yang masih awam. Pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi di Kampus Bela Negara atau UPN “Veteran” Yogyakarta seperti
yang telah dipaparkan, tidak lepas dari bumbu-bumbu penanaman nilai bela negara
dan teknologi sebagai penunjang kegiatan.

Penanaman nilai bela negara dalam diri mahasiswa dan civitas akademika
yang lain menjadi langkah awal upaya mengawal pembangunan negara yang
dikalukan oleh UPN “Veteran” Yogyakarta. Upaya yang demikian bertujuan agar
civitas akademika memiliki landasan dan batasan dalam bertindak atau berperilaku
yakni yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Sasaran yang paling mencolok
dalam penanaman nilai bela negara ini adalah mahasiswa. Sebagai agen perubahan,
mahasiswa perlu mempunyai landasan nilai cinta tanah air dan bela negara dalam
diri mereka. Sehingga dalam melangkah kedepannya mahasiswa sebagai agen
perubahan mampu membawa bangsa ke arah perubahan yang lebih baik lagi.
Tertanamnya nilai bela negara pada civitas akademika terutama mahasiswa menjadi
kekuatan untuk menghadapi gempuran era yang kian semakin maju misalkan saja
di era teknologi saat ini. Tidak hanya berdampak baik dalam menunjang
pembangunan negara dengan kecangihannya, namun teknlogi menyuguhkan
tantangan tersendiri bagi negara Indonesia. Mudahnya akses segala informasi dan
komunikasi memanglah menguntungkan bagi Indonesia. Ekonomi semakin
bersaing dengan adanya kecangihan jual beli online hingga ekspor impor.
Bersosialsiasi sangat terbantu dengan adanya media sosial yang memungkinkan
penggunanya untuk berteman dengan siapa saja bahkan dari luar negara sekalipun.
Informasi dapat dengan mudah diperoleh dengan hanya memasukaan kata kunci di
mesin pencarian. Sangatlah menunjang, namun apabila diamati lagi dengan adanya
teknologi yang semakin cangih ini nyatanya banyak memberikan dampak buruk.
Penyalahgunaan teknologi akan memberikan dampak buruk seperti kurangnya rasa
sosialisasi di dunia nyata, tersebarnya informasi bohong, kejahatan atau penipuan
online, sifat konsumtif masyarakat meningkat, masuknya budaya asing yang akan
melunturkan budaya asli Indonesia, dan masih banyak lagi. Dampak buruk tersebut
dapat berpengaruh terhadap pembangunan negara baik dari segi ekonomi, sosial,
politik, dan budaya. Untuk itu, rasa bela negara dan cinta tanah air dapat menjadi
kekuatan dalam menghadapi tantangan perubahan zaman yang semakin canggih ini.
Penekanan nilai bela negara di UPN “Veteran” Yogyakarta mampu mengarahkan
civitas akademika untuk memanfaatkan teknologi dengan semestinya melalui
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pada dasarnya pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah wajib bagi
setiap perguruan tinggi di Indonesia. Hal ini agar perguruan tinggi sebagai pencetak
sumber daya manusia unggul diharapkan dapat mengawal pertumbuhan nasional
yang nantinya membawa perubahan ke arah baik bagi bangsa di era teknologi saat
ini. Adanya teknologi tidak hanya menunjang pembangunan nasional, namun juga
menyuguhkan tantangan. UPN “Veteran” Yogyakarta sebagai salah satu perguruan
tinggi negeri di Indonesia yang menekankan penanaman nilai bela negara juga ikut
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. UPN “Veteran” Yogyakarta mampu
mencpitakan sumber daya manusia unggul, cakap dalam berteknologi dan memiliki
jiwa bela negara. Sumber daya manusia yang dalam dirinya tertanam nilai bela
negara, mempnyai kekuatan untuk menghadapi tantangan di masa sekarang
maupun yang akan datang seperti era teknologi untuk mengawal pembangunan
nasional.
DAFTAR PUSTAKA

Sumarsono.2022. “Satgas TMMD ke-113 Gelar Wasbang”,


https://waspada.id/aceh/satgas-tmmd-ke-113-gelar-wasbang/, diakses pada
13 Juni 2022.

Yuliawati, Sri. 2012. “Kajian Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi Sebagai
Fenomena Pendidikan Tinggi Di Indonesia.” Widya 29(318): 28–33.

Anda mungkin juga menyukai