Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/337059458

ASPEK HUKUM PIDANA DALAM TINDAK PIDANA PERPAJAKAN OLEH INDAH


LESTARI NIM 02011181722014

Article · November 2019

CITATIONS READS

0 2,294

1 author:

Indah Lestari
Universitas Sriwijaya
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

law public View project

All content following this page was uploaded by Indah Lestari on 06 November 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ASPEK HUKUM PIDANA
DALAM TINDAK PIDANA PERPAJAKAN
OLEH:
INDAH LESTARI1

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA, INDRALAYA


Jalan Balap Sepeda Lorong Muhajirin IV, Nomor 59
Email: indahlsta6@gmail.com / indahlestari@student.unsri.ac.id

ABSTRAK

Sengketa Pajak dan Pidana Pajak merupakan suatu hal yang berbeda. Dalam
pembahasan Pidana Pajak yang dimaksud pada artikel ini adalah Perbuatan yang
menimbulkan kerugian Negara ( Pajak/bea/cukai/pajak daerah) yang diancam dengan
hukuman pidana.2 Mengenai ketentuan pidana pajak sudah ditetapkan secara khusus dengan
undang-undang No. 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
(UU.KUP). Dalam UU.KUP Bab VIII Pasal 38,39, 40,41,42,43 telah ditetapkan secara tegas
apa yang dimaksud dengan tindak pidana perpajakan dan dalam Bab IX, pasal 44 tentang
penyidikan. 3 dari rumusan pasal-pasal tersebut jenis tindak pidana perpajakan dalam bentuk
pelanggaran (culpa) sebagai perbuatan yang tidak sengaja dan tindak pidana pajak dalam
bentuk kejahatan (dolus) sebagai perbuatan yang dilakukan dengan sengaja. Subjek tindak
pidana pajak adalah manusia dan korporasi (badan hukum). Tanggung jawab pidana
perpajakan yang dilakukan manusia berbasis pada culvabilitas (kesalahan), untuk korporasi
sebagai pelaku tindak pidana perpajakan maka asas pertanggungjawaban perpajakannya
berdasarkan teori identifikasi, vicarious liability, dan strict liability. Sanksi pidana terhadap
pelaku tindak pidana perpajakan, hanya menggunakan sanksi pidana penjara dan kurungan.
Demi menjaga pendapatan negara, maka rumusan pidana denda terhadap pelaku tindak

1
Indah Lestari adalah mahasiswi Fakultas Hukum Prodi Ilmu Hukum Universitas Sriwijaya di Indralaya yang
sedang menempuh Semester 5
2
Bustamar Ayza, Hukum Pajak Indonesia (Jakarta : Prenasamedia Group, 2017) hlm.212
3
Ibrahim Idham, Jurnal: Masalah Penyelidikan dan Hukum Pidana Pajak, 2017. hlm.1
http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/1133
pidana perpajakan oleh wajib pajak menjadi sanksi utama (premum remedium), sedangkan
pidana penjara dirumuskan sebagai sanksi bersifat ultimum remedium (senjata pamungkas). 4

4
Ruben Achmad, (Jurnal: Aspek Hukum Pidana dalam tindah Pidana Perpajakan) 2016. Hlm.1
http://jurnal.um-palembang.ac.id/doktrinal/article/download/385/356
A. PENDAHULUAN

Sesuai dengan sistem perpajakan (Pada gambar) pada awalnya (1) wajib pajak
mengisi dan menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) tentang pelaksanaan kewajiban
perpajakan; (2) Dalam rangka pemeriksaan, pejabat pajak berwenang untuk melakukan
pengujian kepatuhan wajib Pajak dalam melaksanakan undang – undang perpajakanyang di
beritahukan melalui SPT; (3) Bilamana terdapat koreksi oleh pemeriksa pajak terlebih
dahuludilakukan pembahasan antara wajib pajak dengan tim pemeriksa pajak (TPP); (4) Dan,
bila belum diperoleh kesamaan pendapat bahasan dapat dilanjutkan bersama tim Quality
Assurrance Pemeriksa Pajak (TQAP); (5) Berdasarkan hasil Pemeriksaan, disetujui atau tidak
oleh wajib pajak, Kepala kantor Pelayanan Pajak atas nama Direktur Jenderal Pajak
menerbitkan surat ketetapan pajak; (6) Apabila surat ketetapan pajak tersebut wajib pajak
tidak setuju, wajib pajak dapat mengajukan keberatan kepada pejabat pajak; (7) Sekiranya
Keputusan keberatan pejabat pajak belum menyelesaikan masalah, wajib pajak dapat
mengajukan banding ke pengadilan pajak; dan (8) Atas Putusan Pengadilan Pajak para pihak
dapat mengajukan peninjauna kembali ke Mahkamah Agung. Timbulnya sengketa pajak dan
kewenangan Mengadili dapat dilihat gambar berikut ini5:

Gambar 1 Timbulnya Sengketa Pajak dan Kewenangan Mengadili 6

5
Bustamar Ayza, Hukum Pajak Indonesia (Jakarta : Prenasamedia Group, 2017) hlm.212
6
Ibid.
B. PEMBAHASAN

Hukum Pidana (KUHP) berhungan dengan Hukum Pajak yang dapat terlihat dalam
pasal 103 KUHP yang menyatakan “Ketentuan dari delapan Bab yang peratama dari buku ini
berlaku juga terhadap perbuatan yang dapat dihukum menurut peraturan – peraturan lain,
kecuali kalau ada undang – undang (wet) atau ordonasi menentukan peraturan lain.”
Ancaman Pidana terhadap tindak pidana pajak dapat dilihat dalam Undang – undang Nomor
16 Tahun 2000 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada pasal 38, 39, 40
dan 41. Tindah pidana perpajakan dapat di bedakan menajdi Pelanggaran dan Kejahatan. 7
Dalam melaksanakan undang – undang Perpajakan, atas kelalaian (culpa) atau dengan
sengaja melakukan perbuatan yang diancam dengan hukuman pidana merupakan tindak
pidana di bidang perpajakan. Sanksi pidana hanya dapat dijatuhkan bilamana sebelumnya
telah diatur dalam undang – undang perpajakan sebagaimana adagium nullum delictum sine
praevia lege poenali.8

Perbuatan dalam melaksanakan undang – undang Perpajakan sebagimana diatur


dalam Undang – undang tentang Ketentuan Umum dan Tata cara Perpajakan ( selanjutnya di
singkat dengan UU KUP) Bab VIII tentang ketentuan Pidana yang diancam dengan hukuman
pidana bagi wajib pajak atau pejabat pajak atau pihak lainnya dapat dikenakan terhadap:

1. Setiap orang karena: (a) Kealpaan. (b) Dengan Sengaja, (c) melakukan lagi, (d)
melakukan percobaan, dan (e) ikut serta, (f) menyuruh orang lain, turut serta,
menganjurkan, membantu melakukan perbuataan dalam rangka pelaksanaan undang –
undang perpajakan sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan Negara,
dipidana dengan pidaba kurungan / penjara /atau denda (Pasal 38, Pasal 39 dan Pasal
40 UU KUP).
2. Setiap Orang yang menerbitkan / menggunakan faktur pajak atau bukti pemungutan
pajak atau bukti pemotongan pajak atau bukti setoran pajak, tidak berdasarkan
transaksi yang sebenarnya atau belum dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
dipidana dengan pidana penjara serta denda (Pasal 39A UU KUP).
3. Pejabat yang (a) karena kealpaanya tidak memenuhi kewajiban merahasiakan sesuatu
hal yang diketahuinya atau diberitahukan kepadanya oleh wajib pajak dalam rangka

7
Antony Adyan, Jurnal: Penegakan Hukum Pidana terhadap tindak pidana di bidang Perpajakan, 2007. Hlm. 3
https://media.neliti.com/media/publications/26768-ID-penegakan-hukum-pidana-terhadap-tindak-
pidana-di-bidang-perpajakan.pdf
8
Bustamar Ayza, Hukum Pajak Indonesia (Jakarta : Prenasamedia Group, 2017) hlm.213 – 214.
melaksanakan kewajiban perpajakan, atau (b) dengan sengaja tidak memenuhi
kewajiban merahasiakan tersebut dipidana dengan pidana kurungan (kealpaan) atau
penjara (dengan sengaja) dan denda (Pasal 40 dan pasal 41 UU KUP)
4. Setiap orang tang wajib memberikan keterangan atau bukti dalam melaksanakan
undang – undang perpajakan dengan sengaja tidak memberikan keterangan tersebut
dipidana dengan pidana kurungan dan denda (Pasal 41A UU KUP)
5. Setiap orang yang dengan sengaja menghalang – halangi atau mempersulit penyidikan
tindak pidana di bidang perpajakan, dipidana dengan pidana kurungan dan denda
(Pasal 41B UU KUP).9

Sebelum Proses Penyidikan terhadap tindak pidana fiscal dimulai, Ditjen pajak dapat
melakukan penetapan pajak terhadap para tersangka, apabila tujuannya semata – mata adalah
untuk mengamankan penerimaan Negara, Langkah ini sangat efektif di gunakan untuk
mencapai tujuan tersebut karena berdasarkan peraturan perundang – undangan, Ditjen pajak
mempunyai hak mendahulu penagihannya sebagaimana di atur di dalam pasal 21 ayat (1) dan
(2) UU KUP, yang berbunyi sebagai berikut :

1) Negara Mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak atas barang – barang milik
penaggung pajak.
2) Ketentuan hak mendahului sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi pokok pajak,
sanksi administrasi berupa bunga, denda, kenaikan, dan biaya penagihan pajak.

Ketentuan tersebut dapat dijadikan dasar untuk menerbitkan ketetapan pajak dirasa sangat
sulit. Dengan proses penagihan yang kuat dan bantuan dari instansi lain, penetapan pajak
akan dapat dilakukan berdasarkan data – data yang tersedia.10

C. KESIMPULAN

Kebijakan kriminalisasi dan pertanggungjawaban pidana dalam tindak pidana


perpajakan di masa yang akan datang ditinjau dari sudut pembaharuan hukum pidana.
Pengaturan mengenai sanksi pidana yang akan dikenakan terhadap pelaku delik juga harus
diformulasikan kembali sehingga dapat mencakup pidana formal seperti kurungan dan denda
dan pidana informal atau negatif seperti occumpational sanction, legal sanction, dan social

9
Bustamar Ayza, Hukum Pajak Indonesia (Jakarta : Prenasamedia Group, 2017) hlm.213 – 214.
10
Surahmat Rahmanto, Bunga Rampai Perpajakan (Jakarta : Salemba Empat, 2008) hlm.164
sanction. Selain itu pula, pembentuk undang-undang harus mempertimbangkan pengenaan
sanksi yang berbeda bagi korporasi dan perorangan atau individu. Tolok ukur dari sanksi
pidana ini pada akhirnya adalah efektivitas sanksi pidana untuk mencegah terjadinya suatu
delik (hal ini mengacu pada teori pencegahan dalam konteks hukum penitensier) atau pun
untuk mengembalikan keadaan seperti sediakala atau restitutio in integrum. pidana yang
terkait dengan delik pajak, sudah saatnya pembuat undangundang mempertimbangkan
kembali untuk mengatur secara spesifik delik pajak ini dalam suatu aturan khusus sebagai
delik luar biasa. Hal ini tentu saja berimplikasi pada konsep pertanggungjawaban pidana yang
digunakan dalam Undang-undang KUP. Apabila hukum perpajakan akan dilakukan
pembaharuan maka hal-hal yang berkaitan sistem pertanggungjawaban pidana baik yang
menyangkut subjek tindak pidana,jenis pidana, jumlah (lamanya) pidana, sistem perumusan
pidana sepanjang hal itu tidak diatur dalam KUHP yang berlaku, hendaknya diatur tersendiri
dalam hukum perpajakan yang akan diperbaharui. 11

11
Diajeng Kusuma Ningrum, Budi Ispiyarso, Pujiono. (Jurnal: Kebijakan formulasi hukum pidana di bidang
perpajakan sebagai upaya Peningkatan Penerimaan Negara) 2016, hlm.10
DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Zainul Arifin, Understanding The Role Of Village Development Agency In


Decision Making,Kader Bangsa Law Review,http://ojs.ukb.ac.id/index.php/klbr,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, The Theft Of Bank Customer Data On Atm Machines In
Indonesia, International Journal of Mechanical Engineering and Technology
(IJMET),
http://www.iaeme.com/MasterAdmin/UploadFolder/IJMET_10_08_018/IJMET_
10_08_018.pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Implementasi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2016
Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja
Negara (Studi Kasus Desa Datar Balam Kabupaten Lahat), Jurnal Fiat Justicia,
http://journal.ukb.ac.id/journal/detail/288/implementasi-peraturan-pemerintah-pp-
-nomor-8-tahun-2016-tentang-dana-desa-yang-bersumber-dari-anggaran-
pendapatan--dan-belanja-negara--studi-kasus-desa-datar-balam-kabupaten-lahat ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad zainul Arifin, Penerapan Prinsip Detournement De Pouvoir Terhadap Tindakan


Pejabat Bumn Yang Mengakibatkan Kerugian Negara Menurut Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, Jurnal Nurani,
http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2741/2070 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Korupsi Perizinan Dalam Perjalanan Otonomi Daerah Di


Indonesia, Lex Librum : Jurnal Ilmu Hukum,
http://www.lexlibrum.id/index.php/lexlibrum/article/view/138/pdf ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin
Muhammad Zainul Arifin, Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa Di Desa Bungin
Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Sumatera Selatan, Jurnal Thengkyang,
http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/issue/view/1/Hala
man%20%201-21 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Peran Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Memfasilitasi
Kegiatan Investasi Asing Langsung Terhadap Perusahaan Di Indonesia, Jurnal
Nurani, http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/Nurani/article/view/2740/2072,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Suatu Pandangan Tentang Eksistensi Dan Penguatan Dewan
Perwakilan Daerah, Jurnal
Thengkyang,http://jurnaltengkiang.ac.id/jurnal/index.php/JurnalTengkhiang/articl
e/view/6/4 ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Kajian Tentang Penyitaan Asset Koruptor Sebagai Langkah
Pemberian Efek Jera, Researchgate.net,
https://www.researchgate.net/publication/333701113_KAJIAN_TENTANG_PE
NYITAAN_ASSET_KORUPTOR_SEBAGAI_LANGKAH_PEMBERIAN_EFE
K_JERA_Oleh ,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Freeport Dan Kedaulatan Bangsa,


https://www.academia.edu/38881838/Freeport_Dan_Kedaulatan_Bangsa,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin

Muhammad Zainul Arifin, Memulai Langkah Untuk Indonesia, Researchgate,


https://www.researchgate.net/publication/333700909_MEMULAI_LANGKAH_
UNTUK_INDONESIA_1,
https://scholar.google.co.id/citations?user=SFDX82UAAAAJ&hl=id https://unsri.
academia.edu/MuhammadZainulArifinhttps://www.researchgate.net/profile/Muhamm
ad_Arifin
Bustamar Ayza, Hukum Pajak Indonesia (Jakarta : Prenasamedia Group, 2017) hlm.212 –
214

Ibrahim Idham, (Jurnal: Masalah Penyelidikan dan Hukum Pidana Pajak) 2017. hlm.1
http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/1133

Ruben Achmad, (Jurnal: Aspek Hukum Pidana dalam tindah Pidana Perpajakan) 2016. Hlm.1
http://jurnal.um-palembang.ac.id/doktrinal/article/download/385/356

Antony Adyan, Jurnal: Penegakan Hukum Pidana terhadap tindak pidana di bidang
Perpajakan, 2007. Hlm. 3
https://media.neliti.com/media/publications/26768-ID-penegakan-hukum-pidana-
terhadap-tindak-pidana-di-bidang-perpajakan.pdf

Surahmat Rahmanto, Bunga Rampai Perpajakan (Jakarta : Salemba Empat, 2008) hlm.164

Diajeng Kusuma Ningrum, Budi Ispiyarso, Pujiono. (Jurnal: Kebijakan formulasi hukum
Pidana di bidang perpajakan sebagai upaya Peningkatan Penerimaan Negara) 2016, hlm.10

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai