TUGAS 2
DISUSUN OLEH :
MAGISTER FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2023
Analisis Perencanaan Persediaan Obat Kemoterapi
1. Latar Belakang
Pelayanan farmasi Rumah Sakit (RS) merupakan salah satu kegiatan di RS yang
menunjang pelayanan Kesehatan yang bermutu. Hal tersebut diperjelas dalam Keputusan Menteri
menyebutkan bahwa pelayanan farmasi RS adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
pelayanan Kesehatan RS yang berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang
bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik,yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Pelayanan farmasi sekaligus merupakan revenue center utama(Pranata dkk., 2022). Hal
tersebut mengingat bahwa sekitar 50% dari seluruh pemasukan RS berasal dari pengelolaan
perbekalan farmasi(Indarti dkk., 2019). Untuk itu, jika masalah perbekalan farmasi tidak dikelola
secara cermat dan penuh tanggung jawab maka dapat diprediksi bahwa pendapatan RS akan
mengalami penurunan.
RSU Prima Medika mempunyai salah satu layanan unggulan yaitu kemoterapi.
Perencanaan persediaan obat kemoterapi menjadi sangat penting untuk menunjang kelancaran
layanan kemoterapi.Ketersediaan obat kemoterapi menjadi sangat penting mengingat obat kanker
merupakan salah satu unsur penting yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan pengobatan
kanker. Bila kebutuhan obat kemoterapi tidak direncanakan dengan baik maka akan terjadi
kekosongan yang mempengaruhi pelayanan dan kelebihan obat akan berakibat kerusakan dan
dengan baik(Hilmawati dkk., 2020). Perencanaan obat dapat dilakukan dengan berbagai metode.
Metode yang sering digunakan antara lain metode konsumsi, morbiditas, ABC, dan lain
Metode konsumsi merupakan salah satu metode standar yang digunakan untuk
perencanaan jumlah kebutuhan obat. Metode ini memberikan prediksi keakuratan yang baik
terhadap perencanaan kebutuhan obat(Pranata dkk., 2022). Namun demikian tidak selalu
memberikan hasil yang memuaskan, karena metode ini hanya meramalkan berapa jumlah
kebutuhan obat yang akan direncanakan, tidak dapat diketahui kapan saatnya harus memesan obat
lagi(Gunawan, 2021). Kekurangan dari metode konsumsi dapat diatasi dengan menggabungkan
Metode morbiditas dalam penerapannya mengolah data jumlah kunjungan pasien, pola
penyakit yang ada pada fasilitas kesehatan terkait, dan standar panduan pengobatan yang
digunakan untuk menentukan item obat yang akan direncanakan(Setiyadi dkk., 2021). Metode
morbiditas dianggap sebagai metode ideal dalam menentukan jumlah kebutuhan obat karena
dapat memberikan gambaran kebutuhan obat yang sesungguhnya berdasarkan pola penyakit yang
ada, jenis obat yang tidak ada dalam perencanaan saat ini namun dibutuhkan oleh pasien dapat
dideteksi, dan dapat digunakan sebagai koreksi terhadap pola peresepan(Puspitawati dkk., 2021).
persediaan obat kemoterapi pada instalasi farmasi menggunakan gabungan metode konsumsi dan
morbiditas agar di kemudian hari dapat mewujudkan pengadaan obat kemoterapi yang lebih
a. Bagaimana menghitung kebutuhan obat kemoterapi secara tepat dan efisien untuk
3. Tujuan penelitian
4. Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan kepada manajerial RSU Prima Medika dalam upaya
https://doi.org/10.35814/jrb.v5i1.2533
Hilmawati, S., Chotimah, I., & Dwimawati, E. (2020). Analisis Manajemen Logistik Obat Di
Puskesmas Cipayung Kota Depok Provinsi Jawa Barat Tahun 2019. Promotor, 3(4), 427.
https://doi.org/10.32832/pro.v3i4.4198
Indarti, T. R., Satibi, S., & Yuniarti, E. (2019). Pengendalian Persediaan Obat dengan Minimum-
Maximum Stock Level di Instalasi Farmasi RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. JURNAL
Pranata, Y., Banun, A., & Hilmy, M. R. (2022). Pengendalian Antibiotik Berdasar Metode
https://doi.org/10.46799/jhs.v3i9.585
https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i1.71902
Puspitawati, N., Pristianty, L., Rahem, A., & Hartono, W. (2021). Efektivitas Perencanaan
Jurnal Ilmiah Ibnu Sina (JIIS): Ilmu Farmasi dan Kesehatan, 6(1), 133–142.
https://doi.org/10.36387/jiis.v6i1.650
Setiyadi, N. A., Umaroh, A. K., Wahdiyati, Y., & Septiyanti, R. (2021). Pelayanan Rumah Sehat