ACARA 7
Penentuan Kualitas Udara Berdasarkan Pengamatan
Mikroskopis Struktur Sel dan Jaringan Tumbuhan
Herbaceous
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR TEORI
Pencemaran udara yang terjadi saat ini merupakan bentuk penambahan
bahan atau substrat fisik atau kimia tertentu ke lingkungan udara normal dan
mencapai jumlah tertentu sehingga manusia dapat mendeteksi (dapat diukur
maupun dihitung) dan dapat berdampak pada manusia, hewan, vegetasi, dan
material. Menurut Perkins (1974) dalam Dewata, (2018) pencemaran udara
berarti hadirnya suatu kontaminan dalam udara atmosfer seperti debu, asap,
gas, kabut, bau-bauan dan uap dalam kuantitas yang banyak dengan sifat dan
lama berlangsungnya di udara, sehingga mendatangkan gangguan kepada
manusia dan makhluk hidup lain. Sumber pencemaran udara yang utama
berasal dari transportasi, dimana hampir 60% pencemar yang dihasilkan terdiri
dari karbon monoksida dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon (Rachmani,
2003).
Pencemaran udara disebabkan oleh zat-zat pencemar udara atau yang
biasa disebut dengan polutan.Setiap polutan memiliki dampak yang berbeda-
beda ntara jenis satu dengan jenis yang lainnya. Zat yang dapat menyebabkan
pencemaran udara diantara: Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2),
Sulfur Dioksida (SO2),Nitrogen Dioksida (NO2), Hidrokarbon (HC),
Chlorouorocarbon (CFC), Timbal (Pb), dan Partikular (PM10). Zat polutan di
udara bebas memiliki beberapa sifat bentuknya yaitu ada memiliki bau, ada
yang tidak memiliki bau, dapat dilihat, tidak dapat dilihat, dan berwarna atau
tak berwarna (Abidin dan Hasibuan, 2019).
Salah satu cara pemantauan pencemaran udara adalah dengan
menggunakan tumbuhan sebagai bioindikator yang baik dan daun adalah
bagian yang paling peka pencemar. Salah satu yang menjadi indikator dalam
pemantauan pencemaran menggunakan tumbuhan adalah morfologi tumbuhan
yang merupakan wujud, fisik, dan struktur tumbuhan yang memudahkan dalam
mengindentifikasi tumbuhan secara visual dan mengklasifikasi
keanekaragaman tumbuhan sehingga memudahkan dalam penamaan jenis,
Praktikum Biologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2022/2023
B. Pembahasan
Praktikum acara ketujuh membahas tentang penentuan kualitas udara
berdasarkan pengamatan mikroskopis struktur sel dan jaringan tumbuhan
Herbaceous. Acara ini menggunakan daun Rhoe discolor sebagai objek yang
diteliti yang diambil dari dua lokasi dengan kualitas udara yang berbeda (lokasi
yang kemungkinan tercemar dan lokasi yang kemungkinan udaranya tidak
tercemar). Lokasi pengambilan sampel untuk lokasi yang kemungkinan
tercemar yaitu di rumah dinas UPN “Veteran” Yogyakarta dan untuk lokasi
yang kemungkinan tidak tercemar Taman Timur Rektorat UPN “Veteran”
Yogyakarta Berdasarkan pengamatan kedua sampel tersebut kemudian dibawa
ke laboratorium dan dilakukan pengamatan dan analisisi kualitas udara
berdasarkan kondisi kerusakan stomata.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Praktikum Biologi Lingkungan acara ketujuh mengenai
penentuan kualitas udara berdasarkan pengamatan mikroskopis struktur sel dan
jaringan tumbuhan Herbaceous dapat disimpulkan bahwa:
1. Berdasarkan hasil pengamatan laboratorium, persentase kerusakan stomata
pada daun Rhoe Discolor tercemar di Rumah Dinas UPN Veteran Yogyakarta
sebesar 57,7778%.. Sedangkan persentase kerusakaan stomata tidak tercemar
pada daun di Taman Timur Rektorat UPN “Veteran” Yogyakarta adalah
27,8689%.
2. Kerusakan yang dialami oleh tumbuhan dapat disebabkan oleh polutan dan
emisi dari lingkungan sekitar selain itu juga tergantung dari lamanya tumbuhan
tersebut hidup pada lingkungan yang terpapar polutan. Kondisi genetik juga
mempengaruhi kerusakan tumbuhan, ada juga faktor daya tahan, tingkat
pertumbuhan, aktivitas secara fisik, usia tumbuhan, kelengkapan nutrien yang
dibutuhkan oleh tumbuhan serta faktor ekologi
3. Kandungan CO2 yang tinggi menyebabkan stomata menutup
4. Bidang teknik lingkungan sangat memerlukan pengukuran indeks pencemaran
biologik apalagi untuk mengetahui kualitas udara.
B. Saran
Sebaiknya dilakukan penelitian pada sampel dengan waktu pengambilan yang
berbeda juga karena cuaca dan intensitas cahaya matahari juga merupakan salah satu
hal yang mempengaruhi penutupan stomata
Praktikum Biologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2022/2023
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, J., & Hasibuan, F. A. (2019). Pengaruh Dampak Pencemaran Udara
Terhadap Kesehatan Untuk Menambah Pemahaman Masyarakat Awam
Tentang Bahaya dari Polusi Udara. Prosiding SNFUR, 4(2), 3
Dewata, I & Yun D., H. (2018). Pencemaran Lingkungan. PT Rajawali Persada
Machdar, Izarul. 2018. Pengantar Pengendalian Pencemaran : Pencemaran
Air, Pencemaran Udara, dan Kebisingan. Yogyakarta : CV. Budi Utama
Muryani, Eni, dan Prasetya, Johan Danu. 2021. Panduan Praktikum Biologi
Lingkungan. Yogyakarta : Teknik Lingkungan UPN Veteran Yogyakarta
Rachmani, N. (2003). Dampak Pencemaran Udara terhadap Tumbuhan di
Kebun Bibit Bratang Surabaya. Jurnal Purifikasi, 4(2), 55-60
Rompas, Y. (2011). Struktur sel epidermis dan stomata daun beberapa
tumbuhan suku Orchidaceae. Jurnal Bios Logos, 1(1).
Praktikum Biologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2022/2023
LAMPIRAN
Praktikum Biologi Lingkungan
Jurusan Teknik Lingkungan
Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta 2022/2023