BAB I
PENDAHULUAN
mendadak dan cepat yang menimbulkan gejala dan tanda sesuai dengan
otak karena pembuluh darah yang pecah dan stroke non hemoragik yaitu
paling sedikit yaitu sebanyak 2.007 orang (3,6%) dan 2.955 orang (5,3%).
1
2
171.035 orang (7,1%) dan 431.201 orang (17,9%) (Pusdatin Kemenkes RI,
2013).
0,07 lebih tinggi dari tahun 2011 (0,03%). Prevalensi tertinggi tahun 2012
hemorargik pada tahun 2012 sebesar 0,07 lebih rendah dibanding tahun
sebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari
seluruh sistem pembuluh darah otak (Donges, 2000 dalam Wijaya dan
berulang yang dapat fatal dan kualitas hidup yang lebih buruk dari
berulang dalam waktu lima tahun (Mischach dan Kalim, 2007 dalam
Kristyawati 2009).
Contohnya apabila terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat seperti pada
(Hidayat, 2006).
nyawa, cacat jangka panjang juga dapat dicegah dengan pengobatan stroke
(Alodokter, 2016).
Imobilisasi Fisik: Stroke Hemoragik di Ruang icu Rumah Sakit Umum Dr.
Soehadi prijonegoro”.
4
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang muncul adalah
Soehadi prijonegoro?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Perawat
e. Bagi pasien
Tabel 1.1 Keaslian Karya Penulis dengan Asuhan Keperawatan pada Ny. S
dengan Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu Rumah
Sakit Umum Dr. Soehadi prijonegoro
curah
jantung dan
intoleransi
aktivitas.