Anda di halaman 1dari 8

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Stroke adalah suatu penyakit menurunnya fungsi syaraf secara akut

yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak, terjadi secara

mendadak dan cepat yang menimbulkan gejala dan tanda sesuai dengan

daerah otak yang terganggu. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran

darah yang mengalir ke otak, atau terkadang menyebabkan pendarahan di

otak. Stroke dibedakan menjadi stroke hemoragik yaitu adanya perdarahan

otak karena pembuluh darah yang pecah dan stroke non hemoragik yaitu

lebih karena adanya sumbatan pada pembuluh darah otak (Profil

Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012).

Jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia tahun 2013

berdasarkan (Nakes) diperkirakan sebanyak 1.236.825 orang (7,0%),

sedangkan berdasarkan diagnosis atau gejala diperkirakan sebanyak

2.137.941 orang (12,1%). Berdasarkan diagnosis Nakes maupun diagnosis

atau gejala, Provinsi Jawa Barat memiliki estimasi jumlah penderita

terbanyak yaitu sebanyak 238.001 orang (7,4%) dan 533.895 orang

(16,6%), sedangkan Provinsi Papua Barat memiliki jumlah penderita

paling sedikit yaitu sebanyak 2.007 orang (3,6%) dan 2.955 orang (5,3%).

Dan Berdasarkan diagnosis Nakes maupun diagnosis atau gejala, Provinsi

Jawa Tengah memiliki estimasi jumlah penderita terbanyak yaitu sebanyak

1
2

171.035 orang (7,1%) dan 431.201 orang (17,9%) (Pusdatin Kemenkes RI,

2013).

Prevalensi stroke hemoragik di Jawa Tengah tahun 2012 adalah

0,07 lebih tinggi dari tahun 2011 (0,03%). Prevalensi tertinggi tahun 2012

adalah Kabupaten Kudus sebesar 1,84%. Sedangkan prevalensi stroke non

hemorargik pada tahun 2012 sebesar 0,07 lebih rendah dibanding tahun

2011 (0,09%). Prevalensi tertinggi adalah Kota Salatiga sebesar 1,16%

(Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012).

Stroke atau penyakit serebrovaskuler menunjukkan adanya

beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun struktural yang di

sebabkan oleh keadaan patologis dari pembuluh darah serebral atau dari

seluruh sistem pembuluh darah otak (Donges, 2000 dalam Wijaya dan

Yessie, 2013). Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya

mendadak, progresif, cepat berupa defisit neurologis vokal atau global

yang berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian.

Semata-mata di sebabkan oleh peredaran darah otak non traumatik

(Mansjoer, 2000 dalam Wijaya dan Yessie, 2013).

Bahaya yang menghantui penderita stroke adalah serangan stroke

berulang yang dapat fatal dan kualitas hidup yang lebih buruk dari

sarangan pertama. konsekuensi yang harus diterima oleh penderitapun

sangat berat yaitu kecacatan yang membebani seumur hidup bahkan

ancaman terhadap kematian. Riset menunjukkan, diantara orang-orang

yang mengalami stroke, sekitar 40% di antaranya akan mengalami stroke


3

berulang dalam waktu lima tahun (Mischach dan Kalim, 2007 dalam

Kristyawati 2009).

Stroke akan mengakibatkan dampak fatal bagi tubuh seseorang

diantaranya seperti penurunan aktifitas atau gangguan mobilisasi.

Sumbatan pada darah akan mengakibatkan penurunan suplai oksigen dan

nutrisi sehingga mengakibatkan gangguan pada sistem saraf pusat. Saraf

yang kekurangan nutrisi lama-kelamaan akan kehilangan fungsinya.

Contohnya apabila terjadi kerusakan pada sistem saraf pusat seperti pada

fraktur tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan secara umum

(Hidayat, 2006).

Jika stroke ditangani secara efektif, selain dapat menyelamatkan

nyawa, cacat jangka panjang juga dapat dicegah dengan pengobatan stroke

iskemik dan stroke hemoragik. Penanganan awal stroke iskemik akan

berfokus untuk menjaga jalan napas, mengontrol tekanan darah, dan

pengembalian aliran darah sedangakan pengobatan stroke hemoragik

pengobatannya bersifat sifatnya darurat difokuskan untuk menghentikan

pendarahan di dalam otak dan mengurangi tekanan pada organ tersebut

(Alodokter, 2016).

Dari hal-hal diatas penulis tertarik untuk membuat Karya Tulis

Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Gangguan

Imobilisasi Fisik: Stroke Hemoragik di Ruang icu Rumah Sakit Umum Dr.

Soehadi prijonegoro”.
4

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas maka rumusan masalah yang muncul adalah

“Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Gangguan

Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu Rumah Sakit Umum Dr.

Soehadi prijonegoro?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk menganalisa Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan

Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu Rumah Sakit

Umum Dr. Soehadi prijonegoro.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisa pengkajian Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu

Rumah Sakit Umum Dr. Soehadi prijonegoro.

b. Untuk menganalisa diagnosa Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu

Rumah Sakit Umum Dr. Soehadi prijonegoro.

c. Untuk menganalisa intervesi Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu

Rumah Sakit Umum Dr. Soehadi prijonegoro.

d. Untuk menganalisa implemetasi Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu

Rumah Sakit Umum Dr. Soehadi prijonegoro.


5

e. Untuk menganalisa evaluasi Asuhan Keperawatan pada Ny. S

dengan Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu

Rumah Sakit Umum Dr. Soehadi prijonegoro.

D. Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1. Manfaat Teoritis

Diharapakan penelitian ini dapat digunakan sebagai perkembangan

ilmu kesehatan khususnya ilmu keperawatan medikal bedah.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk menambah ilmu dan wawasan serta pengetahuan peneliti

khususnya terkait dengan penyakit stroke

b. Bagi Perawat

Bagi seorang perawat peneliti kasus asuhan keperawatan dapat di

gunakan untuk melakukan tindakan keperawatan terhadap pasien

dengan tepat dan benar khususnya pada pasien dengan stroke.

c. Bagi Rumah Sakit

Sebagai masukan untuk meningkatkan pelayanan dalam melayani

pasien dengan penyakit stroke.

d. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan referensi di perpustakaan

AKPER YAPPI sragen dan sebagai bahan bacaan dan penelitian di

masa yang akan datang mengenai stroke.


6

e. Bagi pasien

Mendapatkan asuhan keperawatan yang optimal sesuai masalah

kesehatan yang di alami klien.


7

E. Keaslian Karya Tulis Ilmiah

Tabel 1.1 Keaslian Karya Penulis dengan Asuhan Keperawatan pada Ny. S
dengan Gangguan Imobilisasi: Stroke Hemoragik di Ruang icu Rumah
Sakit Umum Dr. Soehadi prijonegoro

No Judul Hasil Persamaan Perbedaan


. Penelitian
1. Asuhan Dalam 1. Sama-sama 1. Pasienn
Keperawatan membantu memberikan ya
pada Ny. S memenuhi asuhan berbeda
dengan kebutuhan keperawatan .
gangguan dasar klien, pada pasien 2. Waktun
imobilitas dan asuhan dengan ya
fisik: Stroke keperawata gangguan berbeda
Hemoragik n, yang di imobilitas .
di ruang icu mulai dari fisik: stroke
Rumah Sakit tahap hemoragik.
Umum Dr. pengkajian, 2. Sama-sama
Soehadi penentuan dilakukan
prijonegoro diagnosa, Di Rumah
sragen rencana Sakit Dr.
(Nikmah, tindakan, Soehadi
2016) implementa prijonegoro.
si yang
dilakukan
penulis,
masih ada
masalah
keperawata
n yang
belum
teratasi
sepenuhnya
yaitu pada
diagnosa
penurunan
8

curah
jantung dan
intoleransi
aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai