Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM IV

PENENTUAN KUALITAS MINYAK

A. TUJUAN 
1. Mahasiswa mampu mengenal alat dan bahan baku kimia di  laboratorium beserta
kegunaan dan keamanannya 
2. Mahasiswa mampu mengoperasikan peralatan 
3. Mahasiswa mampu melakukan prosedur penentuan kualitas minyak

B. DASAR TEORI
1. 3 Paragraf Umum  Khusus
2. 3 referensi ( jurnal, skripsi/tesis, buku/ebook)

C. ALAT DAN BAHAN 


1. Alat : 
a. labu bundar
b. Buret
c. Erlenmeyer
d. pipet ukur
e. Bunsen
f. Refluk kondensor
g. Picnometer
h. Gelas ukur

2. Bahan : 
a. KI jenuh
b. HCl 0,5 N
c. acetic acid
d. KOH alkoholik 0,5 M
e. indicator PP 1 %
f. indicator amylum 1%
g. CCl4 atau kloroform
h. Na2S2O3 0,1 M
i. aquades
j. KI 15 %
k. KOH 0,1 M

D. PROSEDUR KERJA 
1. Penentuan Spesifikasi Gravity Minyak
Prosedur: 
a. Membersihkan picnometer
b. menimbang picnometer kosongan
c. Menimbang picnomteryang berisi minyak
d. menghitung spesifikasi gravity
2. Penentuan Angka Penyabunan
Prosedur: 
a. timbang dengan tepat sekitar 6 gram minyak
b. masukkan kedalam labu A. Tambahkan dengan pipet KOH alkoholik 0,5
Nsebanyak 75 ml kedalam labu tersebut
c. pasang kondensor, lalu direfluk di atas penangas air selama 1 jam. Setelah refluks
selesai campuran didinginkan kemudian ditambahkan PP 1% dan titrasi
dengan standard HCl 0,5 N
d. lakukan pula titrasi blangko seperti diatas (tanpa minyakhanya 25 ml KOH
Alkoholik).
e. Lakukan titrasi sebanyak 3X.

Bila jumlah ml HCl yang digunakan untuk labu A adalah A ml, sedangkan blangko
B adalah B ml maka perhitungannya adalah sbb :

3. Penentuan Bilangan Iodium


Prosedur: 
a. Timbang bahan lemak sebanyak 0,1 –0,5 gram dalam Erlenmeyer bertutup
b. tambahkan 10 ml CCl4atau kloroform dan 25 ml reagen iodium –bromide
(hanus).
c. biarkan ditempat gelap selama 30 menit dengan kadang kala dikocok. Kemudian
tambahkan 10 ml larutan KI 15% dan tambahkan 50 –100 ml aquades yang telah
didihkan.
d. segera titrasi dengan Na2S2O3 0,1 M sampai larutan berwarna kuning pucat,
kemudian tambahkan 2 ml indicator amylum. Lanjutkan titrasi sampai warna biru
hilang.
e. lakukan titrasi blangko yang terdiri dari 25 ml reagen iodium –bromide + 10 ml
larutan KI 15 % diencerkan dengan 100 aquades yang telah didihkan dan
segera dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 M
f. lakukan titrasi sebanyak 3X
g. hitung angka iodium.

4. Penentuan Bilangan Peroksida


Prosedur: 
a. timbang 5 gram minyakdalam Erlenmeyer bertutup dan tambahkan 30 ml larutan
asam asetat – kloroform (3:2). Kocok larutan sampai bahan terlarut semua.
b. tambahkan 0,5 ml larutan jenuh KI.
c. diamkan selama 1 menit dengan kadang kala digoyang.
d. setelah itu tambahkan 30 ml aquades
e. titrasilah dengan Na2S2O30,1 M sampai warna kuning hampir hilang.
f. tambahkan 0,5 ml amylum 1%. Lanjutkan titrasi sampai warna biru mulai hilang.
g. lakukan titrasi sebanyak 3X
h. hitung bilangan peroksida

5. Derajad Keasaman
Prosedur: 
a. minyak ditimbang sekitar 6 gram didalam labu. Kedalam labu tadi
ditambahkan etanol netral absolute 95% sebanyak 150 ml.
b. campuran direfluks dalam penangas air sehingga mendidih dan labu dikocok
agar minyak larut.
c. Setelah itu minyak dititrasi terhadap larutan kalium hidroksida 0,1 M dengan
indicator PP.
d. lakukan titrasi sebanyak 3X.
E. Lembar Kerja Percobaan 
1. Hasil Pengamatan 
a. Spesifikasi Gravity Minyak

b. Angka Penyabunan

c. Bilangan Iodium

d. Bilangan Peroksida

e. Derajad Keasaman

2. Pembahasan Umum/Singkat 

3. Kesimpulan
F. DAFTAR PUSTAKA

Wonosobo, ……………………………..
Dosen Pengampu, Praktikan,

…………………………….. …………………………..

Anda mungkin juga menyukai