Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Alat Musik Kecapi, Cara Memainkan, Fungsi dan Jenisnya

Aditya Mardiastuti - detikJabar

Rabu, 27 Jul 2022 05:28 WIB

Alat musik kecapi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Krisbianto Andy.

Daftar Isi

Jakarta - Kecapi adalah salah satu jenis alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipetik.
Alat musik tradisional dari Bugis dan Jawa Barat ini ternyata dulunya berasal dari negeri China.

Fungsi kecapi tak hanya dimainkan sebagai alat musik semata, tapi juga sebagai salah satu instrumen
pengiring acara-acara besar kenegaraan maupun tari-tarian khas daerah.

Seperti apa sejarah, cara memainkan alat musik kecapi, dan jenisnya? Simak artikel di bawah ini ya.

Sejarah Alat Musik Kecapi

Kecapi merupakan salah satu alat musik tradisional yang bisa ditemukan di Nusantara mulai dari
Jawa Barat maupun Sulawesi. Masyarakat pun mengembangkan kecapi dengan ciri khas daerahnya
masing-masing.

Buku Kearifan Lokal dan Kajian Etnis di Kalimantan Barat karya Iwan Ramadhan menyebutkan, kecapi
adalah salah satu alat musik petik tradisional suku Bugis. Dari sejarahnya, kecapi ditemukan atau
diciptakan oleh seorang pelaut.

Tak heran jika bentuknya menyerupai perahu dengan 2 dawai, yang diambil dari tali layar perahu.
Kecapi saat ini sudah termasuk dalam warisan budaya tak benda milik Indonesia.

Dalam situs Kemdikbud dijelaskan, inspirasi permainan kecapi berasal dari munculnya getar dan
bunyi tali layar kapal saat diterpa angin. Pelaut itu kemudian memanfaatkan dayung yang diberi tali
(senar) yang lama-kelamaan akhirnya dibuat berbentuk mirip dengan perahu sesuai profesinya
sebagai pelaut.
Dalam bahasa Bugis kecapi disebut kacaping, sedangkan pemainnya disebut pakkcaping. Alat musik
ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu satu komponen berupa batang kecapi dan satu komponen
lainnya disebut tali atau senar.

Batang kecapi dirancang menyerupai perahu dan umumnya menggunakan kayu yang dapat bertahan
lama, seperti hal kayu cendana atau kayu nangka. Sedangkan untuk senar dibuat dari kawat.

Sementara itu, menurut Ensiklopedia Jakarta, alat musik kecapi juga dikenal sebagai alat musik
tradisional asal Jawa Barat. Alat musik ini merupakan adaptasi alat musik asal negeri China yang
disebut dengan ghuzeng.

Kecapi pun diyakini berasal dari daerah Kuningan Jawa Barat. Alat musik petik ini biasanya digunakan
untuk mengiringi musik dengan alunan yang lembut serta mendayu.

Alat musik kecapi ini merujuk pada tanaman sentul yang kayunya menjadi bahan pembuatan alat
musik petik ini. Di Sunda, alat musik kecapi ini menjadi alat musik utama dalam tembang Sunda atau
Mamaos Cianjuran dan kecapi suling. Kini kecapi tak hanya mengiringi tembang tradisional, tapi juga
lagu masa kini.

Eksistensi kecapi pertama kali diketahui dalam sebuah kunjungan kenegaraan. Menurut jurnal
Analisis Studi Perbandingan Sejarah Alat Musik Kecapi di Indonesia dan Guzheng di Tiongkok karya
Nita, Budi Hermawan, dan Ong Peter Leonardo yang diterbitkan Universitas Widya Kartika,
keberadaan kecapi pertama kali terlihat pada saat penjemputan Presiden ke-2 RI Soeharto pada 1969
di Ujung Pandang (Makassar).

Fungsi Alat Musik Kecapi

Sejak ditampilkan pada penyambutan presiden alat musik kecapi semakin eksis. Berikut fungsi alat
musik kecapi:

Menjadi pertunjukan pada acara besar.


Menjadi bagian pertunjukan ulang tahun daerah.

Menjadi penyambutan tamu-tamu Negara.

Menjadi musik pengiring di pesta pernikahan.

Menjadi pengiring tari-tarian oleh masyarakat Bugis.

Jenis-Jenis Alat Musik Kecapi

Alat musik kecapi berdasarkan fungsinya terbagi menjadi dua yaitu kecapi tali dua dan kecapi tali
tiga. Mengutip buku Eksistensi Sekolah Melalui Model Karungut oleh Kon Red, konon kecapi
Kalimantan Tengah terbuat dari bahan kayu pohon hanjalulung/kajalutung yang dinilai ringan.

Kemudian senarnya dulu dibuat dari rotan atau kulit kayu karena dianggap lebih kuat, tahan lama
dan menghasilkan suara yang khas, tapi kini senar kecapi dibuat dari bahan kawat atau benang nilon.
Berikut jenis kecapi berdasarkan fungsinya:

1. Kecapi Tali Dua

Kecapi tali dua juga disebut kecapi dasar atau kecapi induk. Pada nada dasar kecapi Dayak
Kalimantan Tengah adalah la-do-re-mi-sol-la.

Sementara itu, di Sunda kecapi induk ini disebut kecapi indung atau kecapi ibu. Kecapi indung ini
selalu berperan sebagai pemberi arah untuk permainan kecapi rincik maupun permainan suling.

2. Kecapi Tali Tiga

Kecapi tali tiga sering disebut kecapi anak untuk pengiring dari kecapi tali dua atau kecapi induk. Di
Kalimantan Tengah, bentuk kecapi ini memiliki bentuk menyerupai burung enggang, burung yang
dianggap sakral oleh masyarakat Dayak.

3. Kecapi Rincik

Kecapi Rincik yaitu kecapi berukuran kecil yang bentuknya hampir sama dengan kecapi indung.
Dalam situs Disbudbar Bandung, menyebutkan kata 'rincik' berarti kecil.
Petikan kecapi rincik mempergunakan tempo atau ritme yang pendek-pendek dan cepat. Pada
dasarnya petikan kecapi rincik merupakan kelipatan dari pada petikan kecapi indung.

Bagaimana Cara Memainkan Alat Musik Kecapi ?

Kecapi merupakan salah satu alat musik yang dipetik. Melansir dari buku Seni dan Budaya karya
Harry Sulastianto dkk, berikut ini cara memainkannya:

Alat musik kecapi dimainkan dengan cara dipetik.

Bagian bawahnya ditekan sehingga menghasilkan suara baru atau keseluruhan kawat dibunyikan
secara bersamaan (dari atas ke bawah atau sebaliknya) dengan menggunakan klaber.

Kawat-kawat kecapi dipukul dengan pemukul karet.

Bentuk Kecapi

Berdasarkan bentuknya, kecapi dibedakan menjadi dua yakni kecapi parahu dan kecapi siter. Berikut
penjelasannya:

1. Kecapi Parahu

Kecapi ini berbentuk seperti perahu pada umumnya. Mengutip Ensiklopedia Jakarta, pembuatan
kecapi parahu ini memakan waktu sekitar tiga bulan, proses resonansinya berada di bawah yang
memungkinkan kecapi mengeluarkan suara lebih jelas.

2. Kecapi Siter

Kecapi ini dibuat lebih sederhana dibandingkan kecapi parahu. Mengutip Ensiklopedia Jakarta, pada
bagian atas dan bagian bawah kecapi siter berbentuk trapesium yang rata dan terdapat lubang
resonansi di dalamnya.

Kecapi siter ini cocok disandingkan dengan suling Sunda yang terbuat dari bambu. Kombinasi kedua
alat musik ini menghasilkan harmoni khas Sunda.

Permainan Kecapi
Mengutip Ensiklopedia Jakarta, ada tiga teknik dalam permainan alat musik kecapi. Ketiga teknik ini
akan menghasilkan suara yang berbeda, berikut penjelasannya:

1. Teknik Dijambret

Teknik ini dilakukan dengan cara menggerakkan jari jemari tangan kanan, yakni jari jempol, jari
tengah, dan jari telunjuk di atas tiga senar nada yang dibunyikan secara bersamaan. Teknik ini
disebut teknik dijambret karena posisi badan yang juga tangan pemain kecapi terlihat seperti ingin
menjambret. Biasanya teknik ini digunakan pada saat mengiringi lagu-lagu dengan tempo cepat.

2. Teknik Sintreuk Toel

Teknik ini dilakukan dengan memetik senar kecapi dengan cara menjentikkan jari pada senar kecapi
menggunakan ujung jari telunjuk tangan kanan dan tangan kiri. Teknik ini memposisikan jari telunjuk
melengkung di bawah senar kecapi, dan pemain alat musiknya menjentikkan atau mento'el senar
dengan jari telunjuk sehingga menghasilkan bunyi nada yang diinginkan. Teknik seperti ini biasanya
digunakan untuk menghasilkan alunan-alunan nada yang melodis.

3. Teknik Dijeungkalan

Pada teknik ini posisi badan pemain alat musik lebih condong ke depan dan posisi jarinya hampir
mirip dengan teknik di jambret. Jari jemari tangan kanan memainkan tiga senar nada secara
bersamaan, sedangkan yang kiri memetik senar dan memainkan nada dengan bebas.

Itulah sejarah alat musik kecapi yang merupakan salah satu alat musik tradisional Indonesia. Semoga
bermanfaat menambah pengetahuan kamu ya detikers!

Baca artikel detikjabar, "Sejarah Alat Musik Kecapi, Cara Memainkan, Fungsi dan Jenisnya"
selengkapnya https://www.detik.com/jabar/berita/d-6200791/sejarah-alat-musik-kecapi-cara-
memainkan-fungsi-dan-jenisnya.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai