Anda di halaman 1dari 7

Accelerating Indonesian Coffee Trade

Saudi Arabia and the Middle East


Market
(Short Overview)

Prepared by Mufti Hamka & Team


for
Ms Patricia
PA to the Chairman of Kadin
Jakarta 04, January 2023
DAFTAR ISI

1. Pendahuluan
2. Pangsa Pasar Ekspor Kopi
1
2
3. Kebijakan Pemerintah (KEMENTAN) tentang Produksi Kopi
3.1 Dasar Hukum
3.2 Kebijakan Kementerian Pertanian

4. Kegiatan & Inisiatif Kadin dalam rangka meningkatkan volume Ekspor


Ke Pangsa Pasar Arab Saudi

4.1 Strategi Pemasaran & Penetrasi Pasar


4.2 Pola Kegiatan Promosi Ekspor Kopi Indonesia
4.3 Pembinaan UKM dalam Rangka Penetrasi Pasar
4.4 Peran Kadin dalam menata & mengawal Pelaku Usaha

5. Kesimpulan
1. Pendahuluan
Sehubungan dengan program Pemerintah tentang peningkatan ekspor kopi Indonesia
ke pangsa pasar non-tradisional di antaranya di negara-negara Kawasan Teluk dan
khususnya negara Kerajaan Arab Saudi (SAUDI) bersama ini Tim Pokja (yang akan
dibentuk) menyampaikan beberapa pokok-pokok pemikiran dan usulan untuk
peningkatan ekspor kopi ke Saudi Arabia. Adapun sasaran kami adalah pemanfaatan
kerja sama dengan the Islamic Chamber of Commerce, Industry & Agriculture (ICCIA)
untuk peningkatan komoditas kopi sebagai salah satu andalan ekspor hasil produksi
para petani Indonesia.

Untuk itu kami telah melakukan koordinasi dengan jajaran Kementerian Pertanian
(KEMENTAN) guna menyusun rencana teknis optimalisasi peluang pasar (captive
market) dalam peningkatan ekspor komoditas kopi. Dalam hal ini KADIN siap membantu
aspek peningkatan penggunaan produk-produk dari Indonesia dalam rangka
peningkatan ekspor.

2. Pangsa Pasar Ekspor Kopi di kawasan Timur Tengah


Kajian singkat ini dibuat oleh KADIN dengan tujuan untuk:

 Mengidentifikasi peluang, tantangan, dan hambatan dalam memperluas pasar


ekspor kopi Indonesia ke negara Teluk khususnya di Arab Saudi.

 Mengidentifikasi peluang, tantangan, dan hambatan dalam mengembangkan


produksi kopi untuk peningkatan ekspor

 Melakukan strategi pengembangan ekspor kopi Indonesia dengan ruang lingkup


kegiatan terfokus ke captive market seperti katering / jasa boga Jamaah Haji
Indonesia. Selain itu, produk kopi yang menjadi cakupan dalam penelitian ini adalah
biji kopi dan kopi olahan. Hasil kajian menunjukkan bahwa di samping persaingan
harga, peningkatan kualitas produk, dan jaminan pasokan merupakan strategi yang
paling penting untuk diwujudkan dalam rangka pengembangan ekspor.
3
4

3. Kebijakan Pemerintah (KEMENTAN) tentang


Peningkatan Ekspor Komoditi hasil Pertanian
3.1 Dasar Hukum
1.
2.
3.2 Kebijakan KEMENTAN

1 Permentan no.49/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Pedoman Teknis Budidaya


Kopi yang Baik
2 Permentan no.52/Permentan/OT.140/9/2012 tentang Pedoman Penanganan
Pascapanen Kopi

[belum ketemu yang terkini dan sesuai konteks untuk ekspor kopi]

4. Kegiatan & Inisiatif Kadin dalam rangka meningkatkan volume Ekspor


Kopi ke Kawasan Timur Tengah khususnya Arab Saudi
4.1 Strategi Pemasaran & Penetrasi Pasar
Gambar Alur Produk Kopi yang Diperdagangkan

Dalam menerapkan strategi untuk memasuki pasar Timur Tengah, ada lima
strategi yang akan dikembangkan yaitu :
 penambahan jumlah eksportir yang mampu memenuhi permintaan pasar,
 inovasi produk ekspor,
 aktif memantau pengembangan pangsa pasar,
 menyesuaikan harga ekspor agar lebih kompetitif,
 menguasai ekosistem perdagangan komoditas (ekspor/impor) melalui kerja
sama dengan ICCIA, terutamanya tiga komoditas utama, yaitu kopi, teh, dan
kakao.

4.2 Pola Kegiatan Promosi Produk-Produk Indonesia


Selama ini KADIN melakukan kegiatan promosi dan pengembangan ekspor dengan
pola yang sesuai dengan situasi pangsa pasar. Dalam hal ini untuk Kawasan Timur
Tengah, KADIN senantiasa ikut serta dalam pameran-pameran internasional
dengan melibatkan perusahaan-perusahaan yang memiliki kesiapan dalam ekspor
ke mancanegara. Melalui promosi dan pengembangan ekspor yang
berkesinambungan dengan sendirinya menempatkan eksportir dalam pangsa
pasar yang dituju.
Secara umum, promosi ekspor adalah bagian yang paling penting dalam kebijakan
perdagangan internasional Indonesia. Promosi ekspor memiliki makna penting
terutama dalam melakukan kebijakan perdagangan. Dalam beberapa dekade
terakhir, strategi promosi ekspor dilakukan di negara-negara maju namun seiring
dengan himbauan Pemerintah, KADIN telah melakukan peningkatan ekspor ke
pasar non-tradisional khususnya di negara-negara Kawasan Teluk.
4.3 Pembinaan UKM dalam Rangka Penetrasi Pasar
Program pembinaan UKM di Indonesia telah masuk ke tahap implementasi yang
lebih bertujuan menempatkan UKM secara aktif dalam pangsa pasar yang dituju.
Dalam hal ini mengajak UKM dalam pangsa pasar captive market seperti dalam
katering / jasa boga Jamaah Haji Indonesia adalah sangat tepat dan berpotensi
menghasilkan kemajuan nyata untuk UKM.

4.4 Peran KADIN dalam menata & mengawal Pelaku Usaha


KADIN akan terus melakukan upaya yang berlanjut dalam usaha mengawal pelaku
usaha untuk mendapatkan posisi yang aktif dan berperan dalam pasar katering
Jamaah Haji Indonesia. Untuk itu KADIN telah melakukan pertemuan-pertemuan
secara rutin dengan pelaku usaha khususnya UKM supaya mata rantai proses
pengadaan lelang katering Jamaah Haji Indonesia dapat diikuti dengan cermat dan
sesuai proses lelang yang di kelola oleh kantor Kementerian Agama.

5. Kesimpulan
Setelah melakukan beberapa kajian yang mendalam tentang upaya
meningkatkan ekspor produk-produk Indonesia ke pasar Arab Saudi khususnya di
pangsa pasar katering Jemaah Haji Indonesia, KADIN menyampaikan saran-saran
sebagai berikut:
 Salah satu bentuk perubahan yang KADIN usulkan adalah pengadaan “Paket
Kelengkapan” agar dipasok dalam negeri mengingat semua barang yang
tercantum dalam paket tersebut adalah produksi Indonesia. Dengan
sendirinya pasokan yang dilakukan dalam negeri dapat memberi peluang
kepada perusahaan- perusahaan UKM untuk ikut dalam pengadaannya
sekaligus menghemat devisa.
 KADIN, Kamar Dagang Saudi (dalam hal ini Makkah Chamber) dan ICCIA
perlu segera melakukan kerja sama untuk memastikan komoditas kopi dan
teh Indonesia dapat di prioritaskan dalam pengadaan makanan dan minuman
keperluan jemaah Haji dan Umroh Indonesia.
 Dalam penunjukan perusahaan jasa katering, KADIN mengusulkan untuk
selanjutnya di tahun-tahun mendatang, setiap perusahaan katering Arab
Saudi yang ingin ikut sebagai kontraktor jasa katering harus memiliki mitra
perusahaan lokal yang berkedudukan di wilayah Indonesia. Hal ini bersifat
sangat strategis oleh karena semua persyaratan untuk penggunaan bahan-
bahan local dalam menu-menu sajian untuk Jemaah Haji benar-benar produk
local dan diekspor langsung dari Indonesia.
 KADIN akan ikut membantu mengawasi kemampuan dan ketepatan rantai
pasok (supply chain) yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan Indonesia
dengan cara menyusun persyaratan-persyaratan yang ketat guna menjamin
pasokan kepada mitra mereka yang berada di Arab Saudi.

Anda mungkin juga menyukai