Anda di halaman 1dari 6

“HADITS-HADITS TENTANG PENDIDIKAN”

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Hadits Tarbawi
Dosen Pengampu : H. Muzakkir Walad, M.Ag.

WAROATUL AINI

PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM HAMZANWADI NW LOMBOK TIMUR
2020/2021
 : ‫لى ا هللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َي ْو ماً فَقاَ َل‬ َّ ‫ص‬َ ِ ‫ف نَّيِب‬َ ‫ت َخ ْل‬
ِ
ُ ‫ ُكْن‬:‫َع ِن ا بْ ِن َعباَّ ٍس َر ض َي اهلل َعْن ٌهماَ قَاَ َل‬
ِ ُ‫ياَ غُاَل م اِ يَّن اٌ علَّمك َكلِماُ ٍت اِ حف ِظ ا هلل حَي فظ‬
َ ْ‫ ِإ َذ ا َسَأ ل‬,‫ك‬
‫ت‬ َ ‫ ا ْح َف ِظ ا هلل جَتِ ْد ُه جُتَا َه‬,‫ك‬ َ َْ َْ َ َُ ُ
ِ ِ ِ ِ
‫ت َعلَى ُأ َّن َيْن َف َع ْو‬ ْ ‫ َو اَ ْعلَ ْم َأ َّن اْ ُأل َّمةُ لََو ا ْجتَ َم َع‬,‫ت فاَ ْستَع ْن با هلل‬ َ ‫ َو ِإ َذ اَ ا ْسَت َعْن‬,‫فَ ْسَأ ل ا هلل‬
ُ َ‫ضُّر ْو َك بَِثْيٍئ مَلْ ي‬
َ ‫ض ُر َو َك ِإ اَّل‬ ُ َ‫اجتَ َمو اْ َعلَى َأ ْن ي‬ ِ َ َ‫َك بَِثيئ مَل ي َشيٍئ قَ ْد َكتَبه ا هلل ل‬
ْ ‫ َوإ ن‬,‫ك‬
1
َُ ْ َْ َ
: ‫ (ر و ا ه لرت مذ ي و قا‬.‫ف‬ ِ ِ َ ‫ا هلل علَي‬  ‫بَِثيٍئ قَ ْد َكتَبه‬
ُ ‫لص ُح‬ُّ ‫َّت ا‬ َ ‫ ُر ف َعت اْ الَ قْالَ ُم َو َجف‬,‫ك‬ َْ َُ ْ
)‫حد يث حسن صحيحح‬

Terjemahan

Dari Ibnu ‘Abbas r.a. Berkata: “Pada suatu hari saya (membonceng) dibelakangi Nabi
SAW kemudian beliau bersabda: “Wahai pemuda sesungguhnya saya akan mengajarkan
beberapa kalimat (hal) kepadamu: Peliharalah perintah Allah niscaya Allah akan
memelihara kamu, jagalah larangan Allah niscaya kamu akan mendapatkan Allah selalu
berada di hadapanmu. Apabila kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Apabila kamu
memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah olehmu,
bahwa seandainya um mat manusia berkumpul dan bersepakat untuk memberikan sesuatu
pertolongan kepadamu niscaya mereka tidak akan dapat memberikan pertolongan
kepadamu kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu. Dan seandainya
mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, maka mereka tidak akan mampu
mencelakakan kamu sedikit pun juga kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas
kamu.” Pena telah terangkat dan tulisan-tulisan pada buku catatan telah kering.” (HR. Al
Turmudzi dan ia berkata Hadis Hasan Shahih).

Penjelasan

Hadis menjelaskan keindahan pengajaran yang diberikan Rasul kepada seorang


anak yang masih usia muda belia atau usia anak-anak, yaitu Ibn Abbas yang pada waktu
itu sekitar berusia 10 tahun. Pergaulan antara murid dan guru sangat akrab dan mesra, Nabi
seorang guru memboncengkan muridnya di sebuah kendaraan. Di situlah terjadi proses
pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar (KBM). Jadi pro ses kegiatan belajar ternyata
di mana saja dapat dilaksanakan sekalipun dalam sebuah kendaraan, tidak harus dalam
kelas saja. Nabi seorang guru yang penuh kasih sayang senang memanggil muridnya
dengan ungkapan yang dicintai muridnya:

‫ياَ غُاَل مى‬ : wahai anakku !2

1
Khon, Abdul Majid, HADIS TARBAWI : Hadis-hadis Pendidikan (Jakarta : Prenadamedia Group, 2012)
hlm. 2
2
Ibid. , hlm. 4
Sebelum Rasul menyampaikan materi pengajaran diberitahukan kepada muridnya
‫ك َكلِم اُ ٍت‬ ِ
agar siap menerima pelajaran dengan ungkapan Beliau: َ ‫ا يَّن اٌ َعلَّ ُم‬
“Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu.”

Kesiapan murid menerima pelajaran syarat mutlak tercapainya suatu pengajaran.


Oleh karena itu, guru harus mampu menenangkan murid pada saat bercanda atau suara
gaduh yang mengganggu kesiap an belajar mengajar. Jika kedua belah pihak tidak ada
kesiapan, tentu materi pengajaran yang disampaikan kepadanya sia-sia, tidak akan berhasil
mengantar anak didik kepada tujuan yang ingin dicapai. Ma teri pelajaran yang
disampaikan menggunakan kalimat universal yang menyangkut segala permasalahan,
mulai dari ketaatan dalam beragama, akidah, dan beriman kepada qada qadar. Setelah
ِ
murid siap menerima pelajaran baru dimulai pengajaran itu yaitu: َ ُ‫ا ْح َف ِظ ا هلل حَيْ َفظ‬
‫ك‬
“Peliharalah perintah Allah niscaya Allah akan memelihara kamu.”

Maknanya, peliharalah segala perintah Allah untuk dilaksanakan dan peliharalah


segala larangan Allah untuk dijauhi yaitu dengan selalu takwa kepada-Nya di mana saja
berada. Kalau seseorang sudah dapat memelihara agamanya dengan baik, maka Allah pasti
memeliharanya dari segala bencana dan dari sesuatu yang tidak diinginkan. Perintah
memelihara segala perintah dan segala larangan diulangi dua kali untuk memperkuat
perintah, perintah kedua dengan balasan yang berbeda yakni Allah di hadapanmu atau
Allah bersamamu. Menurut Al-Thîbiy dalam kitab Tuhfadz al-Ahwadziy: Makna
memelihara Allah adalah memelihara hak Allah dan mencari ridha-Nya sehingga Allah di
hadapanmu. Artinya Allah memelihara kamu dari segala yang tidak diinginkan baik urusan
duniawi maupun urusan ukhrawi.

Selanjutnya, Rasulullah juga memberikan bimbingan agar senantiasa minta sesuatu


hanya kepada Allah dan minta pertolongan hanya kepada Allah.3

‫َأعظَ َم‬
ْ ‫ك‬ َ ‫ُأعلِّ ُم‬ ِ ُ ‫ال يل‬
َ َ‫ «َأال‬: ‫رسول اهلل‬ َ َ‫يد َرافِ ِع بن الْ ُم َعلَّى – رضي اهلل عنه – ق‬
َ َ‫ ق‬:‫ال‬ ٍ ِ‫عن َأيب سع‬
َ
ِ ِِ ِ
‫ول‬
َ ‫ يَا َر ُس‬:‫ت‬ ُ ‫ ُق ْل‬،‫ َفلَ َّما َأرْدنَا َأ ْن خَن ُْر َج‬،‫أخ َذ بِيَدي‬
َ َ‫ُس َورٍة يف ال ُق ْرآن َقْب َل َأ ْن خَت ُْر َج م َن الْ َم ْسجد؟» ف‬
َّ ‫ ِه َي‬،‫ني‬
‫السْب ُع‬ ِ ‫ب‬
َ ‫العالَم‬
ِ
َ ِّ ‫ «احلَ ْم ُد هلل َر‬:‫ال‬
ِ ‫أعظَم سورٍة يف ال ُقر‬
َ َ‫آن؟ ق‬ ْ َ ُ َ ْ ‫َّك‬ َ ‫ُألعلِّ َمن‬
َ :‫ت‬ َ ‫َّك ُق ْل‬
ِ
َ ‫ إن‬،‫اهلل‬
‫ رواه البخاري‬.»ُ‫يم الَّ ِذي ُأوتِيتُه‬ ِ ‫ املثَايِن وال ُقرآ ُن‬.
ُ ‫العظ‬ َ ْ َ َ
4

Terjemahan

3
Ibid. , hlm. 5
4
Ibid. , hlm. 10
Dari Abu Sa’id Rafi’al Mu’allar.a. berkata: “Rasulullah SAW bersabda kepadaku:“Maukah
kamu aku beritahu tentang surat yang paling istimewa dalam Al-Qur’an sebelum kamu
keluar dari masjid?” Kemudian beliau memegang tangan saya, dan ketika kami hendak
keluar berkata: “Wahai Rasulullah sesungguhnyatuan tadi berjanji akan memberitahukan
surat yang paling istimewa dalam Al-Qur’an kepada saya“. Beliau bersabda:
“Alhamdulillah Rabil‘aalamiin, yaitu tujuh ayat yang sering sekali dibaca dan Al-
Qur’anul‘azhim yang telah diturunkan padaku.” (HR. Bukhari)

Penjelasan

Suatu pengajaran yang indah diberikan Nabi Muhammad SAW kepada salah
seorang sahabat Abu Sa’îd namanya dengan didahului penawaran yang menarik perhatian.

‫َأعظَ َم ُس َورٍة يف ال ُق ْرآن َقْب َل َأ ْن خَت ُْر َج ِم َن الْ َم ْس ِج ِد؟‬


ْ ‫ك‬ َ ‫ُأعلِّ ُم‬
َ َ‫َأال‬
“Maukah engkau saya ajarkan suatu surat dalam Al-Qur’an yang paling agung sebelum
kamu keluar dari masjid?”

Suatu ungkapan yang lemah lembut diplomatis dan penuh kasih sayang yang dapat
menggiring seseorang tertarik kepada pembelajar an. Atau dimaksudkan menumbuhkan
semangat seseorang untuk menerima pelajaran yang akan diberikan. Kalau dalam
pendidikan modern bisa jadi dalam bentuk apresiasi terlebih dahulu. Tentunya seorang
murid menjawab mau, bahkan menantikan serta merindukan pengajaran mana suatu surat
yang paling agung tersebut. Ketika Abu Sa’îd digandeng Rasul dan dipegang tangannya
mau keluar dari masjid ia pun menagih janji Beliau:

ِ ‫أعظَم سورٍة يف ال ُقر‬


‫آن؟‬ َ ‫ُألعلِّ َمن‬ ِ ‫ول‬
ْ َ ُ َ ْ ‫َّك‬ َ :‫ت‬ َ ‫َّك ُق ْل‬
َ ‫ إن‬،‫اهلل‬ َ ‫يَا َر ُس‬
“Wahai Rasulullah sesungguhnya tuan tadi berjanji akan memberi tahukan surat yang
paling istimewa dalam Al-Qur’an kepada saya.“

Ini menunjukkan kesungguhan dan perhatian sang murid yang menunggu dan
menagih janji pembelajaran dari seorang guru yakni5 Rasul. Selayaknya guru mampu
menciptakan suasana murid merasa butuh pembelajaran, jangan sampai dibuat jenuh dan
bosan. Lantas beliau menjawab:

ِ ِ ‫السبع املثَايِن وال ُقرآ ُن الع ِظ‬ ِ ‫ب العالَ ِم‬ ِ


ُ‫يم الَّذي ُأوتيتُه‬
ُ َ ْ َ َ ُ ْ َّ ‫ ه َي‬،‫ني‬ َ َ ِّ ‫احلَ ْم ُد هلل َر‬
“Alhamdulillâh... yakni tujuh ayat yang berulang-ulang (surat al Fâtihah) dan Al-Qur’an
yang diberikan kepadaku.”

Surat al-Fâtihah sebagai surat yang paling agung, baikagung dalam kedudukannya
maupun agung pahala bagi pembacanya. Ke-agungan al Fâtihah terlihat menjadi salah satu

5
Ibid. , hlm. 11
rukun yang wajib dibaca dalam shalat dan keagungan dalam kandungannya yang
mengandung seluruh isi Al-Qur’an.6

Materi pembelajaran yang diajarkan Nabi adalah surat al-Fâtihah dan Al-Qur’an.
Penyebutan al-Fâatihah secara khusus padahalia sudah dikandung dalam Al-Qur’an.
Jawabannya ialah karena keutamaannya yang paling agung sedangkan Al-Qur’an juga
disebut yang agung Al Qur’an al-`Adhîm.

Materi pembelajaran Al-Qur’an adalah materi yang paling agung diantara sekian
materi pembelajaran, karena seluruh mata pembelajaran menginduk dan merujuk pada Al-
Qur’an. Semua materi pengajaran baik agama maupun umum sains dan teknologi
bersumberkan dari Al Qur’an. Betapa agungnya manusia yang mau mempelajari dan
mengajarkannya.7

‫ال َجاءَ الْ ُف َق َراءُ ِإىَل النَّىِب ِّ – صلى اهلل عليه وسلم – َف َقالُوا‬ َ َ‫َع ْن َأىِب ُه َرْي َرةَ – رضى اهلل عنه – ق‬
ِ ِ ِ ‫الدثُوِر ِمن اَألمو ِال بِالد‬
‫ومو َن‬ ُ‫ص‬ ُ َ‫ َوي‬، ‫صلِّى‬ َ ُ‫صلُّو َن َك َما ن‬ َ ُ‫ ي‬، ‫َّر َجات الْعُالَ َوالنَّعي ِم الْ ُمقي ِم‬ َ َْ َ ُّ ‫ب َْأه ُل‬ َ ‫ذَ َه‬
َ‫ال « َأال‬ َ َ‫ص َّدقُو َن ق‬ ِ ِ ‫هِب‬ ٍ ِ ْ َ‫ وهَل م ف‬، ‫َكما نَصوم‬
َ َ‫ َويَت‬، ‫ َوجُيَاه ُدو َن‬، ‫ َويَ ْعتَم ُرو َن‬، ‫ض ٌل م ْن َْأم َوال حَيُ ُّجو َن َا‬ ُْ َ ُ ُ َ
ِِ
َ ‫َأخ ْذمُتْ به َْأد َرْكتُ ْم َم ْن َسَب َق ُك ْم َومَلْ يُ ْد ِرْك ُك ْم‬
‫ َوُك ْنتُ ْم َخ ْي َر َم ْن َأْنتُ ْم‬، ‫َأح ٌد بَ ْع َد ُك ْم‬ َ ‫ُأح ِّدثُ ُك ْم بِ َْأم ٍر ِإ ْن‬
َ
‫ني‬ ِ ٍ ‫ وتُ َكِّبرو َن خلْف ُك ِّل‬، ‫ ِإالَّ من ع ِمل ِم ْثلَه تُسبِّحو َن وحَت ْم ُدو َن‬، ‫ب ظَهرانَي ِه‬
َ ‫صالَة ثَالَثًا َوثَالَث‬ َ َ َ ُ َ َ َ ُ َ ُ َ َ َْ ْ َ ْ َ ‫َنْي‬
‫ َونُ َكِّب ُر ثالثا‬، ‫ني‬ ِ ِ
َ ‫ َوحَن ْ َم ُد ثَالَثًا َوثَالَث‬، ‫ني‬َ ‫ضنَا نُ َسبِّ ُح ثَالَثًا َوثَالَث‬ ُ ‫ال بَ ْع‬ َ ‫اخَتلَ ْفنَا بَْيَننَا َف َق‬
ْ َ‫ ف‬. »
‫ َحىَّت يَ ُكو َن ِم ْن ُه َّن‬، ‫ َواللَّهُ َأ ْكَب ُر‬، ‫ َواحْلَ ْم ُد لِلَّ ِه‬، ‫ول ُس ْب َحا َن اللَّ ِه‬ ُ ‫ال َت ُق‬ َ ‫ت ِإلَْي ِه َف َق‬
ُ ‫ َفَر َج ْع‬. ‫ني‬
ِ
َ ‫َوثَالَث‬
-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬ ِ ‫اج ِرين ِإىَل رس‬ ِ ِ
ُ َ َ ‫ َف َر َج َع ُف َق َراءُ الْ ُم َه‬،‫ني‬ َ ‫ُكلِّ ِه َّن ثَالَثًا َوثَالَث‬
8

-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬ َ ‫ َف َق‬.ُ‫اَألم َو ِال مِب َا َف َعلْنَا َف َف َعلُوا ِم ْثلَه‬
ُ ‫ال َر ُس‬ ِ
ْ ‫َف َقالُوا مَس َع ِإ ْخ َوانُنَا َْأه ُل‬
)‫ (متفق عليه‬.‫ض ُل اللَّ ِه يُْؤ تِ ِيه َم ْن يَ َشاء‬ ِ
ْ َ‫ك ف‬ َ ‫ُذَل‬
Terjemahan

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya sahabat-sahabat Muhajirin yang miskin datang kepada
Rasulullah SAW dan berkata: “Orang-orang yang kaya mendapatkan derajat yang luhur
dan kenikmatan yang abadi”. Beliau bertanya: “Kenapa demikian? Mereka menjawab:
6
Ibid. , hlm. 12
7
Ibid. , hlm. 13
8
Ibid. , hlm. 15
“Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa,
mereka bersedekah tetapi kami tidak bisa bersedekah, dan mereka memerdekakan budak
tetapi kami tidak bisa memerdekakannya”. Ke mudian beliau bersabda: Bolehkah aku
memberitahukan kepada kamu tentang sesuatu yang dapat mengejar mereka dan kamu
akan berada pada barisan terdepan bagi orang-orang sesudahmu serta tidak ada seorangpun
yang lebih utama daripada kamu kecuali orang yang melakukan seperti apa yang kalian
lakukan? Mereka menjawab: “Boleh, hai Rasulullah”.9 Beliau menjawab: “Yaitu kalian
membaca tasbis (subhanallah), takbir (Allahu Akbar), dan tahmid (Alhamdulillah) setelah
selesai shalat, masing-masing tiga puluh tiga kali”. Kemudian datanglah kembali sahabat-
sahabat Muhajirin yang miskin itu kepada Rasulullah SAW dan berkata: “Saudara-saudara
kami yang kayaitu mendengarapa yang kami lakukan, kemudian mereka melakukan seperti
apa yang kami lakukan”. Maka Rasulullah SAW bersabda: “Itulah karunia Allah yang
diberikan nya kepada siapa yang ia kehendaki.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan

Sangat indah pengajaran Rasulullah yang diberikan kepada para sahabat, setelah
ada pertanyaan atau permintaan. Karena ilmu akan lebih terasa bermanfaat ketika yang
diberi sangat memerlukannya. Para sahabat sangat memerhatikan amal saleh dan pahala
yang diper olehnya. Mereka berbalap dalam kebaikan, fastabiqul khairat. Mereka iri ketika
orang lain bisa beramal baik atau dapat meraih pahala yang besar sementara dirinya tidak
dapat melakukannya. Iri dalam kebaikan diperbolehkan dalam Islam untuk memotivasi
beramal yang lebih sehat.

Ketika para sahabat melihat adanya kesenjangan pahala antara si kaya dan
simiskin. Sikaya memperoleh pahala yang banyak, karena amal kekayaannya itu yang
tidak dapat dimiliki oleh orang miskin. Orang kaya bisa zakat, sedekah, infak, amal jariah,
dan lain-lain di samping shalat dan puasa. Di kalangan sahabat Muhajirin yang miskin
merasa tertinggal dalam halibadah harta (maliyah) tersebut. Mendengar keluh an tersebut
Rasulullah menawarkan suatu amalan yang nilainya sama dengan sedekahnya orang
kaya.10

Suatu amalan luar biasa nilainya yang diajarkan Rasulullah SAW kepada para
sahabat, yaitu pahalanya sama dengan sedekahnya orang kaya, membalap orang-orang
sesudahnya dan lebih utama kecuali de ngan sesama pembacanya. Amalan itu adalah setiap
selesai shalat wajib membaca tasbih subhânallâh 33X, tahmid alhamdulillâh 33X, dan
takbir Allâhu Akbar 33X.11

9
Ibid. , hlm. 16
10
Ibid. , hlm. 17
11
Ibid. , hlm. 18

Anda mungkin juga menyukai