Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM 

TEKNIK PENYIMPANAN BENIH


PENYIMPANAN BENIH ORTODOK

Dosen : 
Dr. Ir. Abdul Qadir, M.Si
Candra Budiman, S.P., M.Si
Ahmad Zamzami, S.P., M.Si
Okti Syah Isyani Permatasari, S.P., M.Si

Asisten Dosen : 
Mertya Anugrah, S.P., M.Si
Karima Rizki F., S.P

Nama Anggota Kelompok : 


Rizky Fajriansyah (J0307221005)
Bhakti Wira Sembada (J0307221015)
Lestari Ayuning Anggraeni (J0307221020)
Rosinar Lumbantoruan (J0307221048)
Raisah Nabila (J0307221056)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI BENIH


SEKOLAH VOKASI
 INSTITUT PERTANIAN BOGOR 
2023/2024
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Tanaman kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu komoditi yang
banyak diusahakan oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini berasal dari India dan Afrika
Tengah banyak diminati oleh orang-orang Indonesia. Tanaman ini sudah dibudidayakan
selama berabad-abad, pucuk muda, daun, polong muda, biji muda segar, dan biji kering
adalah produk yang dapat dimakan. Tanaman kacang panjang merupakan salah satu jenis
tanaman hortikultura yang telah lama dibudidayakan oleh petani, baik secara monokultur
maupun sebagai tanaman sela. Tanaman kacang panjang berpotensi bisa menghasilkan
polong muda sebesar 20 ton/ha. Namun sampai saat ini rata-rata hasil polong muda
tanaman kacang panjang secara nasional baru mencapai sebesar 6,22 ton/ha (sekitar 31%
dari potensi hasil). Sementara sayur polong muda tanaman kacang panjang berkontribusi
sebesar 3,78% terhadap kebutuhan sayur mayur nasional. Hasil polong muda tanaman
kacang panjang per satuan luas dapat ditingkatkan baik melalui ekstensifikasi maupun
intensifikasi. Kedua cara yang ditempuh memerlukan ketersediaan benih dengan jumlah
dan mutu yang memadai.

Tanaman kacang panjang bertipe pertumbuhan indeterminate yaitu pertumbuhan


vegetatif tetap berlangsung walaupun tanaman sudah memasuki fase pembungaan
(generatif). Hal ini menyebabkan waktu berbunga dan waktu masak polong di dalam satu
tanaman tidak bersamaan, sehingga panen polong untuk benih juga tidak bisa dilakukan
bersamaan. Jika panen polong untuk benih terlalu dini maka akan banyak biji yang
belum matang sehingga menghasilkan benih yang tidak bermutu. Sebaliknya kalau
terlambat dilakukan panen polong untuk benih maka akan terjadi kemunduran mutu
benih akibat deraan cuaca lapang. Untuk memproduksi benih dengan viabilitas dan vigor
tinggi maka waktu panen harus dilakukan dengan tepat. Di samping itu, benih sebelum
ditanam pasti mengalami proses penyimpanan baik penyimpanan jangka pendek maupun
jangka panjang. Dengan demikian, benih yang dihasilkan dari waktu panen polong yang
berbeda juga perlu dikaji daya simpannya agar informasi tentang produksi benih semakin
lengkap.

Pengujian vigor benih sangat diperlukan dalam informasi mutu benih. Vigor adalah
kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan sub-optimum (Sutopo,
2004). Parameter vigor benih (Vg) yaitu Vigor Daya Simpan (VDS) dan Vigor Kekuatan
Tumbuh (VKT). VDS yaitu parameter viabilitas lot benih yang menunjukkan vigor benih
pada kurun waktu periode II atau periode simpan sedangkan VKT merupakan parameter
vigor lot benih yang menunjukkan kemampuan benih tumbuh normal pada kondisi
lapang yang sub-optimum (Sadjad, 1994).
Tujuan Praktikum
Percobaan ini agar mahasiswa dapat melalukan pendugaan vigor daya simpan secara
kualitatif terhadap beberapa lot benih kacang panjang (Vigna sinensi L.)

TINJAUAN PUSTAKA
Benih dengan viabilitas tinggi akan menghasilkan bibit yang kuat dengan perkembangan akar
yang cepat sehingga menghasilkan pertanaman yang sehat dan mantap. Vigor adalah sekumpulan
sifat yang dimiliki benih yang menentukan tingkat potensi aktivitas dan kinerja atau lot benih
selama perkecambahan dan munculnya kecambah. Vigor adalah suatu indicator yang
menunjukkan bagaimana benih tumbuh pada kondisi lapang yang bervariasi. Vigor adalah
gabungan antara umur benih, ketahanan, kekuatan, dan kesehatan benih yang diuukur melalui
kondisi fisiologisnya, yaitu pengujian stress atau melalui analisis biokimia(ISTA, 2007).
Vigor diisahkan anatara vigor genetic dan vigor fisiologi. Vigor genetik adalah voigor benih
dari galur genetic yang sama. Vigor fidiologidapat dilihat dari indikasi tumbuh akar dari plumula
dan koleptilnya, ketahanan terhadap serangan penyakit dan warna kotiledon dalam efeknya
terhadap Tetrazolium Test(Kartasanoetra, 1986).
Ciri-ciri benih bervigor adalah tahan bila disimpan, dapat berkecambah dengan cepat dan
seragam, bebas dari penyakit benih, tahan terhadap gangguan mikroorganisme, bibit tumbuh kuat
baik pada tanah basah maupun kering, bibit mampu memanfaatkan bahan makanan yang ada di
dalam benih dengan maksimal, sehingga tumbuh jaringan baru, laju pertumbuhan bibit tinggi,
dan mampu bereproduksi tinggi dalam waktu tertentu. (Heydecker, 1972).
Kualitas benih yang baik Memiliki daya tumbuh dan indeks vigor yang tinggi. Indeks vigor
merupakan keserampakan benih dalam berkecambah. Indeks vigor yang tinggi dapat diperoleh
dengan menjaga kondisi lingkungan saat penyimpanan. Perkecambahan dan pertumbuhan
embrio merupakan [proses penting pada tanaman untuk pertanian dan ekosistem alami (Morla
ET AL, 2011).
METODOLOGI

Waktu Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada bulan Maret, di kampus Gunung Gede (Lab basah dan
Lab kering)

Alat dan Bahan


1. Alat
 Plastik
 Sprayer
 Alat pres kertas
 Germinator IPB 72A
 Cutter
 Label
 Nampan
 Inkubator

2. Bahan
 Kacang panjang (Vigna sinensis L.)
 Kertas buram
 Alkohol

Metode Kerja
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Sebanyak 50 x 3 benih kacang panjang dari masing-masing varietas disiapkan.
3. Sebanyak 50 ml alkohol 90% dimasukkan ke dalam 4 cup
4. Berikan label pada masing-masin cup bertuliskan nama varietas dan lama perendaman
direndam di dalam glassjar yang berisi larutan etanol selama 0, 15, dan 30 menit drngan
perbandingan 50 butir benih dimasukkan ke dalam 100 ml larutan etanol
5. Masukkan masing-masing 50 butir benih ke dalam cup berisi alkohol
6. Stopwatch dinyalakan untuk menghitung lama waktu perndaman
7. Setelah waktu tercapai, benih ditiriskan dan dikering anginkan.
8. Alat dan bahan pengujian daya berkecambah disiapkan
9. Pengujian daya berkecambah dilakukan dengan metode UKDDP
10. Pengamatan kecepatan daya tumbuh dilakukan pada hari ke 5 dan hari ke 8
11. Pencatatan evaluasi daya tumbuh dilakukan setiap pengamatan.

DAYA BERKECAMBAH KACANG PANJANG


Kelompo
Benih Lama Perendaman (menit) k Ulangan AB KN1 KN2 Mati %DB Rataan
sabrina U1 2 14 8 1 88
0 1
(Hitam) U2 2 14 7 2 84 86
U1 3 4 16 2 80
2
U2 4 4 10 7 56 68
U1 1 20 4 0 96
3
U2 8 12 0 5 48 72
U1 0 21 2 2 92
4
U2 1 22 2 0 96 94
U1 4 18 2 1 80
5
U2 1 20 3 31 92 86
U1 3 15 5 2 80
6
U2 3 18 3 1 84 82
U1 3 12 8 2 80
1
U2 3 13 7 2 80 80
U1 3 3 13 6 64
2
U2 1 5 15 4 80 72
U1 3 16 2 4 72
3
U2 2 22 0 1 88 80
15 U1 1 22 2 0 96
4
U2 4 9 4 8 52 74
U1 1 20 0 4 80
5
U2 2 18 2 3 80 80
U1 2 20 1 2 84
6
U2 2 17 5 1 88 86
U1 4 16 3 2 76
1
U2 3 14 4 4 72 74
U1 2 4 12 7 64
2
U2 1 7 8 9 60 62
U1 0 19 1 5 80
3
U2 1 20 4 0 96 88
30
U1 4 21 0 0 84
4
U2 1 23 0 1 92 88
U1 4 15 5 1 80
5
U2 2 14 4 6 72 76
U1 5 14 4 2 72
6
U2 2 17 5 1 88 80
U1 0 20 2 3 88
1
U2 1 19 4 1 92 90
U1 3 3 18 1 84
2
panzer U2 0 6 18 1 96 90
0
(merah) U1 14 10 1 0 44
3
U2 16 9 0 0 36 40
U1 0 24 0 1 96
4
U2 0 21 4 0 100 98
U1 2 20 2 1 88
5
U2 7 11 6 1 68 78
U1 1 19 3 2 88
6
U2 1 22 2 0 96 92
U1 4 18 1 2 76
1
U2 3 19 1 2 80 78
U1 1 9 13 2 88
2
U2 2 11 10 2 84 86
U1 13 10 0 2 40
3
U2 11 10 2 2 48 44
15
U1 0 23 2 0 100
4
U2 0 21 2 2 92 96
U1 1 22 0 2 88
5
U2 1 18 2 4 80 84
U1 2 22 1 0 92
6
U2 5 10 9 1 76 84
U1 3 17 2 3 76
1
U2 4 15 4 2 76 76
U1 3 2 17 3 76
2
U2 3 5 14 3 76 76
U1 2 20 3 0 92
3
U2 0 25 0 0 100 96
30
U1 1 19 1 4 80
4
U2 0 19 3 3 88 84
U1 1 11 6 7 68
5
U2 2 22 0 1 88 78
U1 3 18 2 2 80
6
U2 2 23 0 0 92 86

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

PEMBAHASAN
Benih sebagai bahan tanam memilki kemampuan tumbuh di lapangan meski lingkungan pada
kondisi optimum yang sering disebut dengan vigor. Vigor pada benih berkaitan erat dengan
viabilitas. Tolak ukur untuk pengujian vigor benih meliputi indeks laju perkecambahan,
kesempakan berkecambah dan waktu rata-rata berkecambah. Pengujian vigor beniih terlebih
awal merupakan pengamatan benih berkecambah, pada praktikum yang dilakuakan umumnya
pengamatan pada hari ke 5 dan 8 pada komoditas kacang panjang. Pada pengamatan hari ke-5
benih mulai tumbuh dan muncul daun ke permukaan ujung plastic. Benih terus tumbuh hingga
pengamatan kedua yaitu hari ke-8, benih yang tidak tumbuh umumnya ditumbuhi oleh jamur dan
benih sudah mati, disebbakan oleh control kelembaban media yang kurang maksimal da dapat
dikarenakna benih tersebut mati(abnormal). Sedangkan adanya benih kerdil sebagai benih
abnormal dan Memiliki kemapuan untuk tumbuh snagat lemah.
Dalam praktikum yang dilakukan menggunakan satu komoditas yaitu kacang Panjang dengan
dua varietas yaitu sabrina dan panzer. Dalam satu varietas ada 3 kali perlakuan dan dalam satu
perlakuan ada 6 ulangan dgn perendaman dengan etanol dan tanpa perendaman etanol. Pada
sabrina perkecambahan yang maksimal dari tiga perlakuan yang dilakukan adalah pada
perlakuan tanpa adanya perendaman. Daya perkecambahan rata-ratanya mencapai 81, 33 % pada
perlakuan tanpa perendaman yang berarti dalam varietas sabrina, perkecambahan yang baik
adalah menggunakan perlakuan tanpa perendaman.
Untuk varietas panzer, daya kecambah tertinggi terdapat pada perlakuan dengan perendaman
etanol selama 30 menit daya perkecambahannya 82,12%. Sedangkan perkecambahan paling
rendah ada pada perlakuan perendaman etanol selama 15 menit yaitu 72% perkecambahannya
disebabkan banyak benih yang berjamur dan sebagian terdapat benih abnormal.

SIMPULAN
Kesimpulan yang dapat setelah melaksanakan praktikum uji daya vigor menggunakan kacang
Panjang adalah :
1. Perlakuan menggunakan perendaman dengan etanol adalah dengan perendaman
selama 30 menit, karena dapat membantu meningkatkan daya perkecambahan

DAFTAR PUSTAKA
Sadjad, S., Murniati, E., Satriyas, I. 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif.
Jakarta (ID) : PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Kartasapoetra, dkk, 1992. Teknologi Benih Pengolahan Benih dan Tuntunan Praktikum. Rineka Cipta,
Jakarta.

Morla, S.,C.S.V. Ramachadra Rao,R.Chakrapani.2011. Factors affecting seed germination and seedling
growth of tomato plants cultured in vitro conditions. Journal of
Chemical, Biological and Physical Sciences 1: 328-334
Ojs.unud.ac.id
https://ojs.unud.ac.id › articlePDF
Pengaruh Waktu Panen Terhadap Daya Simpan Benih Kacang …

Anda mungkin juga menyukai