Abstrak
Pada masa pemerintahan Shogun Tokugawa yang memerintah kurang lebih 250
tahun Jepang merupakan negara yang terisolasi bahkan masyarakat Jepang
dilarang melakukan perjalanan. Setelah kekuasaan Tokugawa runtuh tahun 1868,
di tahun yang sama Zaman Meiji dimulai membawa perubahan gerakan
moderenisasi, Jepang pada masa Meiji membuka akses terhadap negara lain
yang mempengaruhi perubahan pada bidang politik,ekonomi,dan pendidikan.
Dalam bidang Pendidikan banyak perubahan dengan menghilakan sistem
feodal dan melaknakan banyak kebijakan untuk memperbaiki Pendidikan
Jepang.
Kata Kunci: Restorasi Meiji, Jepang, Pendidikan,
Moderenisasi
Abstract
During the reign of the Tokugawa Shogunate who ruled for approximately 250 years,
Japan was an isolated country and even Japanese people were forbidden to travel. After
the Tokugawa power collapsed in 1868, in the same year the Meiji Period began to bring
changes to the modernization movement, Japan during the Meiji period opened access to
other countries that influenced changes in the political, economic, and educational fields.
In the field of education, many changes have been made by eliminating the feudal system
and implementing many policies to improve Japanese education.
Keywords : Meiji Restoration, Japan, Education,
Moderenzation
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang penelitian, hal tersebut
memunculkan yang akan menjadi kajian utama dalam penelitian” Bagaimana
Restorasi Meiji menjadi awal kebangkitan Pendidikan Jepang.merujuk
dari pertanyaan tersebut dapat dirumuskan;
1. Bagaimana kebangkitan Jepang pada masa Meiji
mempengaruhi Pendidikan Jepang ?
2. Bagaimana sistem Pendidikan Jepang Masa pemerintahan Meiji ?
3. Bagaimana Pendidikan Jepang pasca Restorasi Meiji ?
Metode Penelitian
Pada masa Restorasi Meiji Pendidikan untuk wanita dimulai sejak dini.
Bahasa utma Jepang paad tahun 1872 menjadi bahasa utama dan peerintahan
mewajibkan bagi anak perempuan atau laki-laki untuk wajib belajar selama
enam tahun yang disebut dengan sekolah rendah. Setelah lulus sekolah rendah
anatara perempuan dan laki-laki sekolahnya terpisah. Untuk perempuan
besekolah di sekolah menengah khusus perempuan selama 5 tahun.
Pendidikan tinggi semakin luas pada tahun 1880 dan 1890 an Sekolah biasa
melatih siswa wanita untuk karir sebagai guru. Pada tahun 1889
pemerintahan meiji mewajibkan setiap daerah mendirikan sekurang-
kurangnya satu sekolah tinggi yang khusus untuk perempuan.
Kepatuahan kepada kaisar dan negara harus ada dalam kurikulum sekolah
dan Lembaga Pendidikan tinggi, kurikulum yang diterapkan berorientasi
Barat tetapi tetap memberikan penekanan pada Pendidikan moral yang
didirikan atas etika Kung Fu Tze yaitu seperti kepercayaan,ketatan dan
membuat kebaikan ditambah dengan nasionalisme yang terpusat maharaja.
Selain itu salinan Titah diraja dan gambar kaisar dan permaisuri dimpatkan di
setiap daerah sekolah.
1. Dokuhon (Membaca)
2. Shuuji (Menulis) dan matematika atau berhitung
3. Tango ( Pengucapan )
4. Kaiwa (Percakapan )
5. Sejarah
1. Shuuushin (Moral)
2. Ilmu Pengetahuan alam
3. Shooka (Menyanyi)
4. Pendidikan Jasmani