Anda di halaman 1dari 14

RESTORASI MEIJI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PENDIDIKAN JEPANG

Fidya Wiedya Putri


Mahasisawa S1 Pendidikan Sejarah, FPIPS, Universitas Pendidikan Indonesia
fidyawiedya@upi.edu

Abstrak
Pada masa pemerintahan Shogun Tokugawa yang memerintah kurang lebih 250
tahun Jepang merupakan negara yang terisolasi bahkan masyarakat Jepang
dilarang melakukan perjalanan. Setelah kekuasaan Tokugawa runtuh tahun 1868,
di tahun yang sama Zaman Meiji dimulai membawa perubahan gerakan
moderenisasi, Jepang pada masa Meiji membuka akses terhadap negara lain
yang mempengaruhi perubahan pada bidang politik,ekonomi,dan pendidikan.
Dalam bidang Pendidikan banyak perubahan dengan menghilakan sistem
feodal dan melaknakan banyak kebijakan untuk memperbaiki Pendidikan
Jepang.
Kata Kunci: Restorasi Meiji, Jepang, Pendidikan,
Moderenisasi
Abstract
During the reign of the Tokugawa Shogunate who ruled for approximately 250 years,
Japan was an isolated country and even Japanese people were forbidden to travel. After
the Tokugawa power collapsed in 1868, in the same year the Meiji Period began to bring
changes to the modernization movement, Japan during the Meiji period opened access to
other countries that influenced changes in the political, economic, and educational fields.
In the field of education, many changes have been made by eliminating the feudal system
and implementing many policies to improve Japanese education.
Keywords : Meiji Restoration, Japan, Education,
Moderenzation

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Restorasi Meiji merupakan peristiwa pemulihan kembali kekuasaan


kaisar setelah lebih dari 264 tahun (1603-1867) dikuasai keluarga militer
Tokugawa. Restorasi Meiji terjadi setelah Jepang tidak menerapkan Politik
Isolasi, hal tersebut merupakan peraturan Tokugawa yang menganut sistem
feodal sama halnya dalam bidang Pendidikan masa Tokugawa menerapkan
sistem feodal. Pendidikan sekolah merupakan Pendidikan keterampilan yang
didapatkan anak didalam keluarganya. sekolah hanya dijadikan pelengkap
dari Pendidikan yang sudah di dapatkan dari keluarga.anak akan memiliki
kemampuan yang sama dan meliki pekerjaan yang sama dengan orang
tuanya.

Era Restorasi Meiji merupakan era moderenisasi dengan negara Jepang


kembali melakuakan interaksi dengan negara-negara lain. Politik Isolasi
yang dilakakuan oleh pemerintahan Shogun Tokugawa membuat Jepang
tertinggal dari peradaban. Adanya Restorasi Meiji membawa perubahan besar
dari berbagai bidang seperti, Politik dari sistem feodalistik menjadi sistem
politik negara yang terpusat pada Kaisar yang menjadi pemegang kekuasaan
mutlak,selain itu Jepang menerapkan kapitalisme untuk mengumpulkan
kekayaan dan mengejar ketertinggalan dari negara-negara barat.Selain
memperbaiki sistem politik dan perekonomiannya, pemerintahan Meiji juga
menjalankan kebijakan politik dalam moderenisasi Pendidikan karena para
pemimpin Jepang menyadari pentingnya Pendidikan memperkuat ekonomi
dan kemiliteran.

Pendidikan Era Meiji merupakan awal kebangkitan Pendidikan Jepang


dengan memulalai melalukan moderenisasi dan meniru sistem Barat. Tidak
hanya bidang politik dan ekonomi yang berhubungan dengan negara Barat.
Jepang berambisi untuk memperbaiki Pendidikan Jepang dengan banyak
mengirimkan para pelajar untuk menempuh Pendidikan di Negara-negara
Eropa . Selain mengimkan pelajar untuk melakukan Pendidikan di negara
Barat. Pemerintah Jepang membuat sistem Pendidikan serta peraturan wajib
belajar yang masih diberlakukan hingga sekarang

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari pemaparan latar belakang penelitian, hal tersebut
memunculkan yang akan menjadi kajian utama dalam penelitian” Bagaimana
Restorasi Meiji menjadi awal kebangkitan Pendidikan Jepang.merujuk
dari pertanyaan tersebut dapat dirumuskan;
1. Bagaimana kebangkitan Jepang pada masa Meiji
mempengaruhi Pendidikan Jepang ?
2. Bagaimana sistem Pendidikan Jepang Masa pemerintahan Meiji ?
3. Bagaimana Pendidikan Jepang pasca Restorasi Meiji ?

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian diperlukan metode penelitian agar proses


penelitian lebih terarah, dalam metode penelitian dibahas menenai kaidah-
kaidah dalam melakukan proses penelitian. Bagian Metode Penelitian bersifat
prosedural.pada bagian ini mengarahkan pembaca untuk mengetahui
bagaimana peneliti merancang alur penelitianya dari pendekatan
penelitian ,instrument yang digunakan ,pengumpulan data, hingga langkah-
langkah analisis data yang dijalankan. ( Pedoman Karya Ilmiah
UPI,2019,hlm.26).

“Metode ada hubungannya dengan suatu prosedur,proses,atau teknik


yang sistematis dalam penyelidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk
mendapatkan objek yang diteliti” (Sjamsuddin, 2007:13) . dalam penelitian
ini yang akan dibahas mengenai sejarah dengan demikian metode yang
digunakan adalah metode historis. “ Metode sejarah ialah rekontruksi
imajinatif tentang gambaran masa lampau peristiwa-peristiwa sejarah secara
kritis dan analitis berdasarkan bukti-bukti dan data peninggalan masa lampau
yang disebut sumber sejarah “ (Ismaun,2005:34).

“Dalam penulisan sejarah analitis diperlukan metode dan juga


metodologi” (Madjid dan Wahyudhi, 2014:219),“ Metode lebih merupakan
cara bagaimana seorang memperoleh pengetahuan (how to know ),adapun
metodologi memiliki tingkatan yang lebih tinggi karena metodologi ialah
mengetahui bagaimana mengetahui” (Sartono Kartodirjo ,1992:1-4).
Berikut beberapa langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan
sumber penelitian, dalam peneliatian menggunakan metode historis
(Ismaun:2005) sebagai berikut untuk menyusun dengan metode historis:
Heuristik adalah kegiatan mencari dan menemukan sumber dari peristiwa,
sumber yang diambil pada penelitian ini adalah sumber tertulis berupa buku
dan jurnal penulis mendapatan sumber dari perpustakaan digital yaitu
Perpustakaan UPI,Ipusnas,Ibandung, ePustaka BDGePustaka,
EPerpusdikbud, dan beberpa jurnal serta karya ilmiah seperti artikel dan
skripsi yang didapat dari Google Cendikia. Peneliti juga mendapat banyak
informasi yang dapat dijadikan sumber dari situs berita online.

Sumber yang didapat peneliti yang sudah diuraikan pada bagiaan


heuristik .Setelah sumber telah terkumpul kemudian diverifikasi melalui
tahapan kritik, baik kritik ekstern maupun kritik intern.

Dalam kritik internal menguji kebenaran bagaimana isi dari sumber


sejarah yang didapatkan . Kritik eksternal menguji keaslian
dokumen,sedangkan kritik internal menguji makna isi dokumen(Daliman,
2012). Pada saat pengambilan sumber dan melakukan kritik internal peneliti
membandingkan isi jurnal maupun berita yang didapat hal tersebut dilakukan
untuk menghindari subjektifitas dalam penulisan sejarah.

“ Hasil kritik sumber ialah fakta yang merupakan unsur-unsur bagi


penyusun atau rekontruksi cerita sejarah.”( Kartodirjo,1992). Setelah kritik
sumber tahap selanjutnya adalah Interpretasi dalam tahap ini adalah
penafsiran fakta-fakta, dengan sumber yang berasal dari buku peneliti
mencoba menafsirkan dari sumber yang didapat.

Selanjutnya Historiografi tahap ini merupakan tahapan terakhir dari


metodologi sejarah yang merupakan penyusunan penelitian pada tahap ini
peneliti diharuskan untuk menganalisis sumber yang telah didapat dan
menyusun hasil penelitian mengikuti sistematika dari Pedoman Karya Ilmiah
UPI Tahun 2019.
Pembahasan

A. Era Meiji Awal Kebangkitan Pendidikan Jepang

Pemerintah masa Restorasi Meiji merubah sistem Pendidikan feodal yang


memisahkan Pendidikan menjadi beberapa golongan yaitu;
samurai,pedagang,tukang,petani,dan rakyat jelata, menjadi sistem
Pendidikan model barat hal tersebut dibuktikan dengan didirikannya
Departemen Pendidikan pada tahun 1871,hingga beberapa tahun kemudian
Jepang mampu mengubah sistem Pendidikan baru yang meniru sistem
Pendidikan Eropa pada saat yang bersamaan.

Kebijakan sistem Pendidikan Jepang dibuat seragam oleh depatemen


Pendidikan hal tersebut dilakuakn untuk memudahkan pemantauan sekolah.
Pada saat bersamaan pihak departemen dapat memperbaiki kekurangan dan
segala kelemahan pada setiap kebijakan yang dilakukan, dan sistem
Pendidikan seragam dapat memunculkan manajemen Pendidikan secara
keseluruhan. Batas ketentuan usia wajib belajar 6 tahun individu untuk
mendaptakan pelajaran,metode pengajaran ,infrastruktur, buku teks,dan
sebagainya. Selain itu melakukan penyeragaman ilmu barat dengan Jepang
dengan penyerapan budaya barat yang bersifat selektif.

Depatemen Pendidikan membagi Jepang menjadi 8 daerah Pendidikan


dan pada setiap daerah didirikan 32 sekolah menengah, 210 sekolah
rendah yang dibangun disetiap daerah dan satu perguruan tinggi, pembagian
wilayah Pendidikan tersebut untuk memastikan setiap warga Jepang
menerima Pendidikan yang sama rata.

Hasil dari sistem keseragaman Pendidikan yang dilakuakn terlihat pada


tahun 1880 ada sebanyak 28.000 sekolah rendah dan lebih dari 2 juta murud
bersekolah di sekolah yang disediakan pemerintahan Jepang. Keragaman
juga dilakuakn departemen Pendidikan pada tahun 1886 yang berada dibawah
perdana mentri Mori Arinori yang melakukan berbagai pembaruan dalam
keseragaman sistem Pendidikan terlihat dari wajib belajar delapan tahun
untuk Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, tanpa ada
pengecualian,dan berlaku juga pada Sekolah Menengah atas dengan lama
belajar empat tahun dan melanjutkan ke Universitas atau memasuki dunia
kerja setelah menempuh Pendidikan selama 12 tahun.

Tahun 1902 Jepang mengeluarkan hamper 11.000 paspor mahasiswa, hal


tersebut dilakukan untuk melaksanakan kebijakn penyeragaman Pendidikan
yaitu standarisasi ilmu antara dunia barat dengan Jepang. Para mahasiswa
dikirimkan keluar negeri untuk mempelajari ilmu,seperti ilmu Teknik
industry dan administrasi dari Barat, selain itu pemerintah Jepang juga
mengundang pakar dan dan ahli teknologi professional dari Barat untuk
mengajarkan ketermapilan penduduk Jepang di dalam negeri.

Pada masa Restorasi Meiji Pendidikan untuk wanita dimulai sejak dini.
Bahasa utma Jepang paad tahun 1872 menjadi bahasa utama dan peerintahan
mewajibkan bagi anak perempuan atau laki-laki untuk wajib belajar selama
enam tahun yang disebut dengan sekolah rendah. Setelah lulus sekolah rendah
anatara perempuan dan laki-laki sekolahnya terpisah. Untuk perempuan
besekolah di sekolah menengah khusus perempuan selama 5 tahun.
Pendidikan tinggi semakin luas pada tahun 1880 dan 1890 an Sekolah biasa
melatih siswa wanita untuk karir sebagai guru. Pada tahun 1889
pemerintahan meiji mewajibkan setiap daerah mendirikan sekurang-
kurangnya satu sekolah tinggi yang khusus untuk perempuan.

Setelah sekolah tinggi selama 3 tahun melajutkan ujian ke universitas


dengan sangat ketat. Pendidikan paling tinggi untuk wanita Jepang masa
Restorasi Meiji adalah sekolah khusus perempuan atau universitas wanita .
banyak perempuan muda yang bercita-cita untuk meneruskan Pendidikan ke
universitas di Jepang dan meneruskan Pendidikan ke keluar negeri.

Meskipun Pendidikan Jepang masa Restorasi Meiji mengambil dari


sistem Barat tetapi Departemen Pendidikan tidak menghilangkan unsur
patriotisme. Selain diajarkan mata pelajaran peserta didik Pendidikan rendah
diajarkan hal-hal yang menunjukan supaya taat dan setia memihak pada
Kaisar,bangsa dan juga semangat cinta terhadap negara. Hal tersebut sangat
diperhatikan pemerintah termasuk perumusan buku teks sesuai kehendak
negara,kenaikan pangkat,mengontrol latihan perguruan,dan sebagainya.
Selain itu buku berbahasa asing di terjemahkan dalam Bahasa jepang untuk
memberikan kekuatan identitas nasional dan menjadi lambing semangat jati
diri masyarakat Jepang agar tidak terpengaruh dengan Bahasa Barat yang
mungkin akan dianggap bersetatus tinggi.

Kepatuahan kepada kaisar dan negara harus ada dalam kurikulum sekolah
dan Lembaga Pendidikan tinggi, kurikulum yang diterapkan berorientasi
Barat tetapi tetap memberikan penekanan pada Pendidikan moral yang
didirikan atas etika Kung Fu Tze yaitu seperti kepercayaan,ketatan dan
membuat kebaikan ditambah dengan nasionalisme yang terpusat maharaja.
Selain itu salinan Titah diraja dan gambar kaisar dan permaisuri dimpatkan di
setiap daerah sekolah.

Pada masa Restorasi Meiji moderenisasi merupakan hal penting karena


mengejar ketertingalan dari negara-negara Barat, maka dari itu Departemen
Pendidikan memperkenalkan Pendidikan yang bersifat utilitarian dan
universal. Mata pelajaran baru pada tinggakt tinggi dikenalkan yaitu Teknik
mesin,hukum Perancis,Bahasa Inggris,dan ekonomi. Ketika biaya Pendidikan
dihapuskan Pendidikan menjadi universal menjelang tahun 1910.

Moderenisasi sekolah juga terlihat dari penerapan sistem Amerika pada


sekolah umum, sistem Perancis pada tingkat Universitas, dan sistem Jerman
pada pelajaran kejuruan. Tetapi yang begitu kuat merupakan metode dan
kurikulum Amerika.

B. Sistem Pendidikan Masa Pemerintahan Meiji


Sistem Pendidikan nasional Jepang disusun dalam dokumen pertama
Gakusei terdiri dari 109 bab. Kemudian menyususn Gakusei kedua dengan
105 bab pada Maret 1872, setelah penyusunan dokumen Gakusei selasai
disusun pada 2 Agustus1872 sistem Pendidikan Gakusei ditetapkan dengan
persetujuan pemerintahan sebagai Pendidikan nasional yang pertama berlaku
di Jepang. Sistem sekolah dan pelajaran mengikuti model Pendidikan
Amerika dan sistem administrasi mengikuti model administrasi Perancis
terlihat dari pembagian wilayah Pendidikan dalam 8 wilayah dan wilayah
universitas bertanggung jawab mendikan dan mengatur 32 wilayah sekolah
menengah dan setiap sekolah menengah bertanggung jawab mendirikan 210
wilayah sekolah dasar, wilayah sekolah dasar bertanggung jawab melayani
600 penduduk dan mendirikan taman kanak-kanak.
Kurikulum atau peraturan pembelajaran berada dibawah pengawasan
dan pengaturan Departemen Pendidikan. Peraturan wajib mendapatkan
Pendidikan usia 6 tahun dan terdapat tingkatan sekolah diantaranya adalah
sekolah dasar dibagi menjadi tingkatan rendah pada usia 4-9 tahun dan
tingjkat atas usia 4-10 tahun,sedangkan pada tingkatan sekoah menengah
poertama usia 14-16 tahundan sekolah menengah atas pada usia 17-19 tahun.

Kurikulum yang digunakan sekolah dasar berupa pelajaran dasar diantaranya:

1. Dokuhon (Membaca)
2. Shuuji (Menulis) dan matematika atau berhitung
3. Tango ( Pengucapan )
4. Kaiwa (Percakapan )
5. Sejarah

Pada sekolah menengah pelajaran dasar ditambahkan dengan mata pelajaran:

1. Shuuushin (Moral)
2. Ilmu Pengetahuan alam
3. Shooka (Menyanyi)
4. Pendidikan Jasmani

Berbeda dengan dua tingkatan sekolah pada tingkat universitas terdapat


beberapa jurusan yaitu kesusasteran,ilmu kedokteran,ilmu pengetahuan
alam.dan hukum. Pada peraturan Pendidikan Gasukei terdapat tujuan dan
ketentuan Pendidikan sebagai berikut:

1. Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk maju dalam


hidupnya
2. Untuk mencapai tujuan pada poin pertama kurikulum yang
diterapkan harus menghindari ajaran foedal
3. Program yang diberikan memungkinkan untuk setiap individu
maju dalam hidupnya dengan pengetahuan dan teknologi sesuai
dengan bidang yang dipilih
4. Siswa bersekolah tanpa melihat latar belakang kelas sosial tertentu
5. Sekolah rakyat didirikan untuk menhilangkan buta huruf dan
mencapai pencerahan
Setelah terjadi kritik terhadap sistem Gakusei,pemerintahan Jepang pada
tahun1879 menghapuskan sistem Gakusei, setelah Gakusei dihapuskan,
tahun 1879 pemerintah menerapkan sistem Pendidikan baru disebut Kyouiku
Rei. Pada peraturan ini pemerintah menetapkan desentralisasi dengan
memberi izin setiap daerah mendirikan sekolah-sekolah serta sekolah sesuai
kebutuhan.
Pada Pendidikan sekolah dasar diajarkan dasar membaca,menulis,
matematika, sejarah,geografi ,moral,dan sebagainya.dan daerah yang
mungkin menambahkan pelajaran seperti menyanyi,meggambar latihan
fisik,sejarah,psikologi,dan sebagainya. Tetapi Kyoiku Rei mendapatkan kritik
dari masyarakat Jepang dan pemerintahan melakukan Revisi . akhirnya
pemerintah membuat peraturan Pendidikan pada tanggal 8 Desember 1880
praturan tersebut disebut Kaisei Kyoiku Rei terdiri dari 50 Bagian sebagai
penyempurna Kyoiku Rei, pada peraturan Pendidikan yang baru sekolah
dasar tidak kurang dari 3 tahun dan tidak lebih dar 8 tahun dan dalam
peraturan baru Pendidikan moral ditempatkan padakedudukan pertama dalam
kurikulum .
Kyoiku Chokuo merupakan sabda kaisar tentang Pendidikan, merupakan
landasan utama memberika kesempatan pada rakyat untuk menuntut ilmu
sampai jenjang yang lebih tinggi,menkankan peranan Pendidikan,serta
kesetiaan pada negara dan bangsa. Gakko Rei merupakan peraturan sekolah
yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan pertama tahun 1886 untuk
membedakan peraturan sekolah dasar,peraturan sekolah menengah dan
peraturan Universitas.

 Peraturan Sekolah Dasar


Sekolah dasar merupakan Lembaga pusat Pendidikan dan
bertanggung jawab untuk mendidik peserta didik menjadi stia pada Kaisar.
Pendidikan tingkat dasar terdapat 2 tingkatan yaitu yaitu tingkat dasar umum
selama 4 tahun dan tingkat dasar tinggi selama 4 tahun, dan Pendidikan
sekolah dasar wajib didapatkan setiap penduduk Jepang.

 Peraturan Sekolah Menengah


Sekolah menengah bertanggung jawab terhadap murid yang akan
melajutkan studi di universitas Jepang maupun luar negeri. Lama belajar
pada sekolah menengah sekolah lanjutan pertama 4 tahun dan lanjutan atas
selama 2 tahun. Selain sekolah menengah pemerintah tahun 1893
mengeluarkan peraturan Pendidikan kejuruan dan peraturan sekolah magang
atau keahlian, pemerintah akan mendirikan sekolah
industry ,perdagangan,keterampilan kejuruan praktis,kapal barang,dan
pertanian.

 Peraturan Universitas Kekaisaran (Universitas Tokyo )

Universitas Tokyo didirikan padatahun 1887,yang dikenal sebagai


Lembaga Pendidikan bertujuan untuk para pemimpin elit dan teknorat.jadi
peraturan dibuat untuk membekali individu dengan keterampilan yang
berguna untuk membela kpentingan negara yang diwujudkan dalam jurusan
hukum,kesusteraan,teknik,serta ilmu pengetahuan alam, dengan lam studi
yang berbeda tiap jurusan untuk jururusan kedokteran 4 tahun dan jurusan
lainnya 3 tahun.

C. Pendidikan Jepang Pasca Restorasi Meiji


Moderenisasi menjadi ciri khas perubahan yang dilakukan era Meiji,
moderenisasi terhadap bidang Pendidikan dengan banyka melakukan
kebijakan dan mengirimkan banyak pelajara ke luar negeriri terutama negara
Barat hal tersebut merumakan terobosan yang membuahkan hasil yang luar
biasa. Hanya dalam 50 tahun, Jepang telah berkembang menjadi negara
modern. Pada tahun 1871, Jepang mendirikan departemen pendidikan jauh
sebelum berkembang menjadi era modern. Hanya dalam beberapa tahun,
Jepang berhasil mengubah sistem pendidikan baru yang terkait dengan
sistem Eropa Barat.
Dalam hal ini, semua anak berusia enam tahun di Jepang tunduk pada
Undang-Undang Pendidikan Wajib . Ketentuan ini berlaku untuk semua
orang yang tinggal di Jepang tanpa kecuali. Semua anak menerima wajib
belajar 9 tahun dari usia 6 hingga 15 tahun, atau tahun. Satu sekolah
menengah didirikan di setiap distrik untuk setiap 600.444 penduduk. Negara
Jepang sendiri dibagi 4.444 menjadi delapan wilayah pendidikan. 32.444
sekolah menengah dan 1 universitas didirikan di setiap wilayah.
Jepang menyerah tanpa syarat dalam Perang Dunia II setelah bom atom
dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945. Kaisar Showa, sebagai
Kaisar Jepang pada tahun , berusaha membangun kembali negara yang
hancur itu. Langkah pertama yang diambilnya adalah menginstruksikan
menteri pendidikan saat itu untuk menghitung jemaah guru yang masih
hidup. Ada 45.000 dikenal guru hidup. Salah satu perintah Kaisar Hirohito
adalah pelaksanaan Perguruan Tinggi ke Universitas Sumatera Utara untuk
guru hidup. kualitas pendidikan. Ini adalah dasar utama penyebab dalam
konsepsi yang lebih luas. Kualitas pendidikan sangat menentukan talenta
yang mendorong suatu negara maju. Apalagi guru-guru Jepang dijamin tidak
akan kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, guru bahasa Jepang sangat
berdedikasi. Sebaliknya, mereka menawarkan pendidikan manusia yang
lengkap dan berjanji untuk bersikap adil.
Sebenarnya, tidak semua orang Jepang suka membaca buku. Oleh karena
itu, Jepang telah menerapkan strategi untuk memastikan bahwa semua
lapisan masyarakat, terutama pemuda dan pelajar, memiliki minat baca yang
tinggi. Salah satu langkah yang diambil oleh adalah pembuatan kartun buku-
buku pendidikan tentang biologi, sejarah, geografi, fisika, dll. Dengan
demikian budaya membaca Jepang dari tumbuh dan berkembang menjadi
hari ini.
Pada tanggal 3 November 1946, pemerintah Jepang mengeluarkan
Instruksi No. untuk menyelenggarakan pendidikan berdasarkan hak asasi
manusia. Berdasarkan konsep ini, orang menikmati kebebasan hati nurani,
kebebasan berpikir dijamin untuk berkembang, dan kebebasan akademik
diberikan dalam bentuk hak atas pendidikan sesuai dengan
kemampuan. Undang-undang Pendidikan Nasional Jepang (UU Pendidikan
Sekolah) Maret 1947 No. juga mengatur struktur pendidikan dasar.
Setelah Restorasi Meiji sistem Pendidikan Jepang memiliki tujuan utama
untuk dicapai tujuan Pendidikan Jepang mengembangkan kepribadian
individu Ka berusaha untuk mengembangkan sumber daya manusia yang
berkualitas, baik mental maupun fisik, serta mengajarkan setiap siswa untuk
selalu menjunjung tinggi keadilan dan kebenaran. Setiap siswa dibesarkan
untuk menjaga kehormatan dan rasa hormat terhadap masyarakat selain itu
semua siswa harus disiplin, menghargai waktu dan memiliki etos kerja.
Sisetem Pendidikan Jepang diharapkan dapat menumbuhkan sikap
bertanggung jawab melalui pelajaran dan tugas yang diberikan kepada siswa
sesuai dengan jenjang pendidikannya serta dapat memperkuat semangat
kemandirian setiap mahasiswa untuk membangun bangsa dan memelihara
perdamaian dunia.
Kesimpulan
Pasca Restorasi Meiji, terjadi perubahan besar dalam dunia pendidikan
pada beberapa tahun kebijakan serta berbagai terobosan baru membuahkan
hasil yang sangat mengejutkan. Hanya dalam 50 tahun, Jepang telah
menjadi negara modern. Kualitas pendidikan di Jepang tidak perlu lagi
dipertanyakan mengingat keberhasilan Jepang dalam menghasilkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Alasan mengapa banyak negara terkejut
dengan pendidikan Jepang adalah bahwa sistem Pendidikan.
Jepang memiliki beberapa karakteristik sistem pendidikan yang sangat
baik. Nilai, mereka lebih antusias tentang sikap yang baik. Pendidikan
adalah hal yang sangat penting yang dapat mengubah suatu negara dan
Jepang adalah negara modern yang telah membuat kemajuan dalam
pendidikan. Budaya adalah identitas bangsa yang tidak boleh kita tinggalkan.
telah menjadi negara maju dan diakui dunia, namun Jepang tetap
mempertahankan budaya.
Refrensi
Beasley, W.G. (1997). Pengalaman Jepang: Sejarah Singkat Jepang.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ismaun. (2005) Pengantar Ilmu Sejarah sebagai Ilmu dan Wahana
Pendidikan.
Bandung : Historia utama Press.
Khairani, S. (2016). Keberadaan Sistem Pendidikan Jepang pada Era Meiji.
Madjid,M.d dan Wahyudhi,J. (2014). Ilmu Sejarah : Sebagai
Pengantar .Jakarta ; Prenada Media Grup.
Rustam, F. (2003). Reformasi pendidikan pada masa Jepang Meiji: studi
tentang peran politik kekuasaan dalam penerapan pendidikan.
Makara Human Behavior Studies in Asia, 7(2), 45-48.
Tarigan, N. A. (2017). Prinsip Pelaksanaan Pendidikan setelah Restorasi
Meiji.
Universitas Penidikan Indonesia. (2019). Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah UPI.Bandung. UPI.

Anda mungkin juga menyukai