KEGIATAN BELAJAR 2
1.Hakikat Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang
menjembatani interaksi antarpeserta didik, peserta didik
dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar,
sehingga pesan berupa informasi atau pengetahuan 69 dapat
diterima oleh peserta didik.
Fungsi media pembelajaran menurut Levie dan Lents (1982)
adalah:
a. Fungsi atensi
Media pembelajaran berfungsi untuk menarik dan
mengarahkan perhatian peserta didik untuk belajar.
b. Fungsi afeksi
Media pembelajaran berfungsi untuk menggugah emosi dan
sikap peserta didik sehingga peserta didik dapat menikmati
aktivitas belajarnya.
c. Fungsi kognisi
Media pembelajaran berfungsi untuk memperlancar atau
mempercepat tersampaikannya informasi atau pesan berupa
materi pembelajaran kedalam benak peserta didik sehingga
peserta didik mudah mengingat dan memahami informasi
atau pesan tersebut serta tujuan pembelajaran tercapai dan
kompetensi terkuasai.
d. Fungsi kompensatoris
Media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi
peserta didik yang lemah dan lambat dalam menerima dan
memahami materi pembelajaran jika disajikan sesuai
dengan karakteristik dan minat peserta didik tersebut.
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Berdasarkan fungsinya media pembelajaran dapat berbentuk
alat peraga dan sarana atau alat bantu pembelajaran:
a. Alat peraga merupakan sebuah atau seperangkat benda
konkret yang dibuat, dirancang, dihimpun, atau disusun
secara sengaja untuk membantu menanamkan atau
mengembangkan materi pembelajaran yang abstrak berupa
konsep atau prinsip.
b. Sarana atau alat bantu merupakan media pembelajaran
yang berfungsi teknis sebagai alat pendukung pembelajaran
untuk memperlancar kegiatan belajar.
Berdasarkan bentuknya, media pembelajaran dapat
digolongkan kedalam tiga jenis, yakni:
a. Media visual merupakan media yang hanya dapat dilihat
dengan menggunakan indera penglihatan yang terdiri atas
media yang dapat diproyeksikan baik diam maupun gerak
dan media yang tidak dapat diproyeksikan.
b. Media audio merupakan media yang mengandung pesan
dalam bentuk auditif atau hanya dapat didengar yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan
peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran.
c. Media audio-visual merupakan media kombinasi audio dan
visual atau biasa disebut media pandang-dengar.
3. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
Pemanfaatan TIK sebagai alat bantu atau media pembelajaran
dapat berbentuk file slide powerpoint, gambar, animasi, video
pembelajaran, video simulasi, video grafis, video animasi, video
tutorial, audio, program CAI (computer aided instruction),
program simulasi, dan lain-lain. Menurut Sahid (2010, hlm. 6),
penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat
memberikan beberapa keuntungan, antara lain:
a. memvisualisasikan konsep-konsep abstrak
b. memudahkan peserta didik untuk memahami materi
pembelajaran yang sulit
c. menyimulasikan proses yang sulit dilakukan secara manual
d. menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format
sehingga menjadi lebih menarik
e. memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik
dengan materi pembelajaran
f. mengakomodasi perbedaan kecepatan dan gaya belajar
peserta didik
g. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga;
h. mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif
sebagai fasilitator dan mediator
i. meningkatkan keterampilan individu penggunanya.
4. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran di SD Berbasis TIK
perangkat lunak yang dapat digunakan pada umumnya telah
tersedia meliputi :
a. Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat tampilan
tekstual (berupa tulisan) maupun gambar.
b. Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk membuat slide
presentasi untuk menampilkan teks, suara, animasi, video,
serta untuk membuat media interaktif dengan fasilitas
hyperlink yang dimiliki.
c. Microsoft Excel untuk mengolah data dan dapat digunakan
untuk membuat media yang berupa grafik dan membuat
simulasi.
d. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti
Microsoft Paint, Correl Draw, dan lain-lain.
e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie Maker,
Video Liead, Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, Filmora, Kine
Master, Power Director, dan lain-lain.
f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder,
Q Tractor, LMMS, Ardour, Anchor, Audacity, dan lain-lain.
g. Software untuk membuat animasi seperti Macromedia
Flash, Anime Studio, FotoMorph, Doratoon, Powtoon,
Animaker, dan lain-lain.
h. Software aplikasi penilaian seperti Kahoot, Quizizz,
menti.com, Wordwall, dll.
i. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual
Basic, Java, dan lain-lain.
j. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE,
Grapes, CaR, GeoGebra, Cabri Geometri, Geometer
Sketspad, dan lain-lain.
Bagi guru, prosedur pengembangan media pembelajaran
berbasis TIK yang lebih sederhana dan dapat dilakukan oleh
setiap guru terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
a. Seleksi sumber-sumber belajar
Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang memuat
materi pembelajaran sesuai dengan topik-topik yang akan
diajarkan berdasarkan kurikulum atau kompetensi yang
ingin dicapai. Sumber-sumber ini dapat berupa buku guru,
buku siswa, buku teks pelajaran, jurnal, atau sumber-
sumber di internet.
b. Strukturisasi
Membuat struktur isi (outline) media pembelajaran dan
urutan penyajian materi serta bentuk interaksi sesuai
dengan alur pembelajaran yang diharapkan. Bentuk
interaksi yang dapat dipilih terdiri atas drill, latihan,
tutorial, permainan (game), simulasi, eksplorasi, penemuan,
atau pemecahan masalah.
c. Seleksi materi pembelajaran
Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai dengan
sumber-sumber yang ada dan menyajikannya secara
singkat dengan bahasa yang sederhana dan komunikatif
dilengkapi dengan ilustrasi atau visualisasi dalam bentuk
gambar, grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video
dengan memperhatikan kriteria media pembelajaran di SD
berbasis TIK sebagai berikut:
1) Visibel. Media pembelajaran yang dikembangkan jelas,
memiliki tingkat keterbacaan dan ketajaman grafis yang
tinggi, dan memiliki makna.
2) Menarik. Media pembelajaran yang dikembangkan berisi
pesan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dengan
tampilan yang menarik dan memikat sehingga
menimbulkan rasa ingin tahu dan memperkuat proses
komunikasi.
3) Sederhana. Media pembelajaran yang dikembangkan
mengandung pesan yang terfokus dengan pemilihan teks
yang tidak mengubah makna pesan dengan bahasa dan
tampilan yang lugas.
4) Berguna. Media pembelajaran yang dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan
pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan.
5) Tepat. Media pembelajaran yang dikembangkan berisi
pesan dengan makna yang tepat sesuai dengan bidang
ilmu disertai penyampaian yang cermat dan didasari oleh
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
6) Logis. Media pembelajaran yang dikembangkan berisi
pesan yang benar, masuk akal, disusun secara logis, dan
mengikuti kaidah keilmuan.
7) Terstruktur. Media pembelajaran yang dikembangkan
mengandung rangkaian pesan yang disampaikan secara
sistematis dengan urutan yang logis dan mudah
dipahami oleh peserta didik.
5. Pembuatan dan Penggunaan Media Pembelajaran di SD
berbasis TIK
Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dalam
pembelajaran di SD membutuhkan kontrol yang ketat dari guru
untuk memfasilitasi, membimbing, dan mengarahkan peserta
didik selama pembelajaran berlangsung menggunakan media
pembelajaran. Media pembelajaran tersebut dapat memberikan
manfaat yang besar jika digunakan dalam pembelajaran di SD
memperhatikan hal-hal berikut:
a. Penggunaan media pembelajaran tidak menggantikan peran
guru secara keseluruhan. Guru memiliki peran vital selama
pembelajaran berlangsung yang tidak dapat digantikan
perannya oleh media pembelajaran secara keseluruhan.
Media pembelajaran yang digunakan membantu dan
menguatkan peran guru untuk memfasilitasi, membimbing,
dan mengarahkan peserta didik selama pembelajaran.
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian integral
dari pembelajaran. Media pembelajaran yang digunakan
bukan hanya sekedar alat bantu pembelajaran, melainkan
juga alat peraga yang dapat memfasilitasi tersampaikannya
materi pembelajaran yang abstrak kepada peserta didik SD
yang masih berpikir konkret. Adanya model atau ilustrasi
yang dikemas secara tematik berbasis TIK dapat
menguatkan pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang sedang dipelajari.
c. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai oleh guru.
Media pembelajaran yang digunakan harus dikuasai oleh
guru sehingga pesan yang termuat dalam media
pembelajaran tersebut dapat dengan baik diterima oleh
peserta didik dan tidak memunculkan masalah seperti
mispersepsi, miskomunikasi, miskonsepsi, dan masalah
lainnya. Media pembelajaran tematik berbasis TIK dapat
digunakan secara efektif dalam pembelajaran oleh guru
yang memiliki kemampuan TIK yang memadai.
d. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi dengan baik.
Media pembelajaran berbasis TIK memiliki struktur yang
sitematis, sehingga tidak bisa digunakan secara
sembarangan dan penggunaannya harus terorganisasi
dengan baik. Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK
harus disesuaikan dengan pengalaman belajar peserta didik
dan sebaiknya digunakan secara klasikal untuk
mempermudah kontrol, sehingga penggunaan media
pembelajaran tersebut dapat mempermudah proses
pencapaian tujuan pembelajaran.
e. Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan
disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok
bahasan. Penggunaan media pembelajaran yang berlebihan
dapat menggantikan peran guru sehingga mengurangi
kualitas proses pembelajaran yang tidak hanya sekedar
transfer pengetahuan tetapi juga proses pembimbingan oleh
guru terhadap aktivitas peserta didik dalam mengonstruksi
pengetahuan. Untuk materi pembelajaran yang
membutuhkan banyak media dan terkesan kompleks bagi
peserta didik dapat memanfaatkan multimedia, sehingga
pembelajaran memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta
didik dan merangsang peserta didik untuk belajar.
KEGIATAN BELAJAR 3
1. Hakikat LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu
sarana yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar untuk
membantu dan mempermudah terjadinya interaksi yang aktif
dan efektif antara peserta dengan sumber belajar, sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Melalui LKPD, setiap
pengalaman atau tugas belajar peserta didik dalam
mengonstruksi pengetahuan secara mandiri maupun kelompok
dapat dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Selain itu,
setiap peserta didik dapat menuliskan hasil kerja pada setiap
pengalaman atau tugas belajarnya sesuai dengan lintasan
belajarnya masing-masing. Lintasan belajar (learning trajectory)
setiap peserta didik tergambar pada jejak kerja atau evidensi
yang terekam pada setiap langkah kerja dalam LKPD.
2. Jenis-jenis LKPD
LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat beragam sesuai
dengan fungsi dan tujuannya. Berdasarkan fungsi dan
tujuannya, Prastowo (2011) mengelompokkan LKPD menjadi
lima jenis sebagai berikut:
a. LKPD Penemuan
b. LKPD Aplikatif-Integratif
c. LKPD Penuntun
d. LKPD Penguatan
e. LKPD Praktikum
3. LKPD Pembelajaran di SD Berbasis TIK
Keuntungan pembelajaran dengan menggunakan LKPD tematik
berbasis TIK, yaitu:
a. Aktivitas peserta didik lebih kontekstual dan holistik.
LKPD yang dikemas secara tematik melibatkan aktivitas
belajar yang dekat dengan kehidupan peserta didik, serta
memungkinkan peserta didik untuk menguasai berbagai
pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang ilmu.
Dengan TIK, LKPD dapat ditampilkan dengan menarik
disertai ilustrasi-ilustrasi dan gerakan sehingga
memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik.
b. Materi pembelajaran pada banyak mata pelajaran dapat
dikuasai peserta didik melalui satu aktivitas atau tugas
belajar. LKPD yang dikemas secara tematik memungkinkan
peserta didik menguasai berbagai materi pembelajaran pada
satu atau lebih mata pelajaran melalui satu aktivitas atau
tugas belajar sesuai dengan kekhasan pada setiap bidang
studi. Dengan TIK, peralihan langkah kerja dari satu
langkah kerja lainnya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan.
c. Menghemat biaya, tempat dan waktu dan tersedia
sepanjang waktu. LKPD berbantuan TIK ini dikembangkan
tanpa kertas dan dapat digunakan beberapa kali
dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat menghemat
biaya, tempat, dan waktu.
d. Memungkinkan peserta didik menandai hal-hal penting.
Konten dalam komponen LKPD berbantuan TIK seperti
petunjuk, langkah kerja, dan komponen lainnya
memungkinkan untuk diubah atau diganti sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran.
e. Ramah lingkungan, karena tidak menggunakan kertas,
tinta, dan lain sebagainya. LKPD berbantuan TIK dikemas
tanpa menggunakan bahan-bahan berbahaya yang tidak
ramah anak dan tidak ramah lingkungan, sehingga LKPD
ini aman untuk digunakan dalam pembelajaran
Penggunaan LKPD Pembelajaran di SD Berbasis TIK
4. Prosedur Penyusunan LKPD Pembelajaran di SD Berbasis TIK
a. LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK harus disusun
secara sistematis dan memudahkan peserta didik untuk
memahami setiap perintah kerja. Dalam penyusunan LKPD
ini, terdapat berbagai persyaratan di antaranya syarat
didaktis, syarat konstruksi, dan syarat teknis.
b. Prosedur penyusunan LKPD pembelajaran tematik terpadu
di SD berbasis TIK terdiri atas langkah-langkah spesifik
sebagai berikut:
1) Melakukan analisis tema dan subtema.
2) Melakukan analisis kompetensi dasar dan materi
pembelajaran.
3) Melakukan analisis kebutuhan LKPD
4) Melakukan analisis perangkat TIK
5) Menentukan jenis dan judul LKPD
6) Membuat LKPD
5. Penggunaan LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK harus tetap
memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
sebagai berikut:
a. Dilaksanakan secara tematik, kontekstual, dan memotivasi
peserta didik untuk belajar
b. Mamandirikan dan mengaktifkan peserta didik
c. Tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan
d. Memperhatikan adanya perbedaan individual
e. Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil
f. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan
kegiatan belajar
g. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional,
moral, dan estetika pada diri peserta didik
h. Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik secara
terpadu meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
KEGIATAN BELAJAR 4
1. Hakikat Penilaian Pembelajaran di SD
Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada jenjang
SD berdasarkan pada prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut.
a. Sahih, artinya penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, artinya penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, yang tidak dipengaruhi subjektivitas
penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan siswa.
d. Terpadu, artinya penilaian merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya penilaian
mencakup seluruh aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan siswa.
g. Sistematis, artinya penilaian dilakukan secara terencana
dan bertahap sesuai prosedur standar baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada sejauh
mana kompetensi yang ditetapkan telah tercapai.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan,
baik dari segi mekanisme, prosedur, teknik maupun hasil.
2. Prosedur Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran di
SD berbasis TIK. Adapun prosedur pengembangan instrumen
penilaian meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan penilaian mengacu pada tujuan
pembelajaran.
b. Mengembangkan kisi-kisi penilaian berdasarkan tujuan
penilaian.
c. Menetapkan jenis dan teknik penilaian.
d. Menetapkan bentuk instrumen penilaian berdasarkan
teknik penilaian.
e. Mengembangkan instrumen penilaian merujuk pada kisi-
kisi penilaian
3. Jenis-jenis Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK
Aplikasi pembelajaran berbasis TIK mencakup integrasi antara
perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras dapat
berupa: komputer, scanner, speaker, microfon, CDROM,
DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera
video, dan sebagainya, sedangkan perangkat lunak pada
umumnya telah tersedia meliputi:
a. Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat tampilan
tekstual (berupa tulisan) maupun gambar.
b. Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk membuat
slide presentasi untuk menampilkan teks, suara, animasi,
video, serta untuk membuat media interaktif dengan
fasilitas hyperlink yang dimiliki.
c. Microsoft Excel untuk mengolah data dan dapat digunakan
untuk membuat media yang berupa grafik dan membuat
simulasi.
d. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti
Microsoft Paint, Correl Draw, dan lain-lain.
e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie Maker,
VideoLiead, Adobe Premier, Vegas, Pinnacle, Filmora, Kine
Master, Power Director, dan lain-lain.
f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound Recorder,
Q Tractor, LMMS, Ardour, Anchor, Audacity, dan lain-lain.
g. Software untuk membuat animasi seperti Macromedia
Flash, Anime Studio, FotoMorph, Doratoon, Powtoon,
Animaker, dan lain-lain.
h. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual
Basic, Java, dan lain-lain.
i. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE,
Grapes, CaR, GeoGebra, Cabri Geometri, Geometer
Scetchpad, dan lain-lain.
j. Aplikasi berbasis Android, seperti: Emaze digunakan untuk
membuat presentasi yang menarik, Plickers membantu
guru untuk melakukan penilaian secara formatif
menggunakan kode.
k. Aplikasi penilaian pembelajaran seperti QuizCreator,
QuizMaker, Kahoot, Quizizz, Mentimeter, Wordwall, dan
lain-lain.
Dari berbagai jenis aplikasi pembelajaran berbasis TIK, tidak
ada satupun aplikasi yang paling baik melainkan tergantung
pada kebutuhan dan tujuan pembelajaran. Dengan demikian,
guru harus melakukan analisis terhadap kebutuhan dan
tujuan pembelajaran, serta ketersediaan aplikasi-aplikasi di
atas untuk digunakan dalam pembelajaran.
4. Prosedur Penyusunan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis
TIK. Prosedur penyusunan aplikasi pembelajaran tematik
berbasis TIK yang dapat dilakukan oleh guru terdiri atas:
a. Seleksi sumber-sumber belajar
b. Strukturisasi
c. Seleksi materi pembelajaran
5. Penggunaan Aplikasi Pembelajaran Tematik Berbasis TIK dalam
Pembelajaran di SD
Beberapa manfaat dari penggunaan aplikasi pembelajaran
berbasis TIK di SD:
a. Memberi pemahaman yang lebih mendalam dan konkret
disertai visualisasi terhadap materi pembelajaran.
b. Memberi kemudahan bagi guru untuk menyajikan materi
pembelajaran.
c. Menarik perhatian, minat, motivasi, dan kreativitas peserta
didik selama pembelajaran.
d. Pembelajaran bisa lebih efektif dan efisien.