Anda di halaman 1dari 16

G UN A

SEW A
S AH A
U te d b y : K r
i
i
n
s
a
a n
N
t
o
u
k
Bh i
s
o
a D a e

s e n r s e l am
P re M a
d in A r k
i h u
M u sl
A.Latar Belakang

Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri


Keuangan No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang Kegiatan 
Sewa GunaUsaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barangmodal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) maupun sewa guna usahatanpa hak opsi (operating lease), untuk
digunakan oleh lessee selama jangka waktutertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala.

Selanjutnya yang dimaksud dengan finance lease adalah kegiatan sewa


gunausaha dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeliobjek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati.
Sebaliknya operatinglease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek
sewa guna usaha.

Dari defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sewa guna
usahamerupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa. Objek sewa
guna usahaadalah barang modal dan pihak lessee memiliki hak opsi dengan
harga berdasarkan nilaisisa. Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya.
B.Rumusan Masalah

Dalam makalah ini memiliki rumusan masalah yang akan dibahas dalam hal ini
sebagai berikut;

1.Pengertian sewa guna usaha ?


2.Keunggulan sewa guna usaha ?
3. Kriteria dan prosedur kapitalisasi dalam sewa guna usaha ?
4. Membedakan lease modal dan lease operasi ?
5.Pencatatan lease penyewa guna usaha ?
6. Pencatatan lease oleh perusahaan dalam sewa guna usaha (leaser) ?
A.Pengertian sewa guna usaha

Sewa Guna Usaha (Leasing) menurut Perpres No 9 tahun 2009 
tentang lembaga pembiayaan adalah lembaga pembiayaan dala
m bentuk penyediaan barang modal baik sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operating lease) untuk di gunakan oleh penyewa guna
usaha (lessee)
Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki hak
opsidengan harga berdasarkan nilai sisa. Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu
melibatkan 3 pihak utama, yaitu

1.Lessor adalah leasing atau pihak yang memberikan jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam
bentuk barang modal. Lessor dalam financial lease bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang
telah dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan mendapatkan keuntungan.
Sedangkan dalam operaseting lease, lessor bertujuan mendapatkan keuntungan dari penyediaan
barang serta pemberian jasa-jasa yang berkenaan dengan pemeliharaan serta pengoperasian barang
modal tersebut.
2.Lesse adalah perusaah atau pihak yang memperoleh pembiyaan dalam bentuk barang modal dari
lessor. Lessee dalam financial lease bertujuan mendapatkan pembiyaan berupa barang atuu
peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara berkala. Pada akhit kontrak, lessee
memiliki hak opsi atas barang tersebut. Maksudnya, pihak lessee memiliki hak untuk membeli barang
yang di-lease dengan harga berdasarkan nilai sisa. Dalam operating lease, lessee dapat memenuhi
kebutuhan peralatannya disamping tenaga operator dan perawatan alat tersebut tanpa resiko bagi
lessee terhadap kerusakan.

3.Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan barang untuk dijual
kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor. Dalam mekanisme financial lease,
supplier langsung menyerahkan barang kepada lessee tanpa melalui pihak lessor sebagai pihak yang
memberikan pemmbiyaan. Sebaliknya, dalam operating lease, supplier menjual barangnya langsung
kepada lessor dengan pembayaran sesui dengan kesepakatan kedua belah pihak, yaitu secara tunai
atau berkala.

B.Keunggulan sewa guna usaha


1) Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap. Lease sering
ditandatangani tanpa membutuhkan uang muka dari lessee, yang
membantu menghemat dana kas yang terbatas, khususnya
sangat diinginkan oleh perusahaan baru dan sedang
berkembang. Selain itu,pembayaran lease juga sering bersifat
tetap sehingga melindungi lessee dari inflasi dan meningkatnya
cost uang (cost of money).
2) Proteksi terhadap keusangan. Peralatan yang di-lease dapat
mengurangi risiko keusangan bagi lessee, dan dalam banyak
kasus, dapat memindahkan risiko nilai residu kepada lessor.

3) Fleksibilitas. Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan-batasan bila


dibandingkan dengan perjanjian utang lainnya. Lessor yang inovatif mampu
membuat perjanjian lease disesuaikan dengan kebutuhan khusus lessee.
Misalnya, pembayaran sewa dapat diatur untuk memenuhi waktu pendapatan
kas yang dihasilkan oleh peralatan yang di-lease sehingga pembayaran
dapat dilakukan pada saat peralatan tersebut mulai produktif.
4)Pembiayaan yang lebih murah. Beberapa perusahaan menyadari bahwa
pembiayaan dengan lease ternyata jauh lebih murah daripada jenis
pembiayaan lainnya.
5)Pembiayaan di luar neraca (off-balance-sheet financing). Beberapa lease
tidak mengakibatkan bertambahnya kemampuan perusahaan untuk melakukan
pinjaman. Pembiayaan di luar neraca semacam itu penting bagi perusahaan
tertentu.
C. Kriteria dan prosedur kapitalisasi dalam sewa guna usaha

1)Pembiayaan 100% dengan suku bunga tetap. Lease sering ditandatangani


tanpa membutuhkan uang muka dari lessee, yang membantu menghemat dana
kas yang terbatas, khususnya sangatdiinginkan oleh perusahaan baru dan
sedang berkembang. Selain itu, pembayaran lease juga sering bersifat tetap
sehingga melindungi lessee dari inflasi dan meningkatnya cost uang (cost of
money).
2)Proteksi terhadap keusangan. Peralatan yang di-lease dapat mengurangi
risiko keusangan bagi lessee, dan dalam banyak kasus, dapat memindahkan risiko
nilai residu kepada lessor.
3) Fleksibilitas. Perjanjian lease memiliki lebih sedikit batasan-batasan bila
dibandingkan dengan perjanjian utang lainnya. Lessor yang inovatif mampu
membuat perjanjian lease disesuaikan dengan kebutuhan khusus lessee. Misalnya,
pembayaran sewa dapat diatur untuk memenuhi waktu pendapatan kas yang
dihasilkan oleh peralatan yang di-lease sehingga pembayaran dapat dilakukan
pada saat peralatan tersebut mulai produktif.
4)Pembiayaan yang lebih murah. Beberapa perusahaan menyadari bahwa
pembiayaan dengan lease ternyata jauh lebih murah daripada jenis
pembiayaan lainnya.
5) Pembiayaan di luar neraca (off-balance-sheet financing). Beberapa lease
tidak mengakibatkan bertambahnya kemampuan perusahaan untuk melakukan
pinjaman. Pembiayaan di luar neraca semacam itu penting bagi perusahaan
tertentu.
D. Membedakan leasee modal dan leasee operasi
Metode Lease Modal (Lessee)
Lease ini harus memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai lease modal
dengan alasan sebagai berikut :
1)Jangka waktu lease selama 5 tahun yang sama dengan estimasi umur ekonomis
peralatan selama 5 tahun memenuhi pengujian 75%
2) Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum melebihi 90% dari nilai wajar
property
3)Metode Operasi (Lessee)
Dalam metode operasi, beban sewa harus diakrualkan dari hari ke hari ke lessee
ketika property digunakan. Lessee membebankan sewa ke periode-periode yang
memperoleh manfaat dari penggunaan aktiva dan mengabaikan, dalam akuntansi,
setiap komitmen untuk melakukan pembayaran di masa depan.
Perbandingan Lease Modal dengan Lease Operasi
a.Kenaikan jumlah hutang yang dilaporkan (baik jangka pendek maupun jangka
panjang)
b. Kenaikan jumlah total aktiva (terutama aktiva jangka panjang)
c.Laba yang rendah pada masa awal lease dan karenanya laba ditahan menjadi lebih
rendah
E. Pencatatan lease penyewa guna usaha

a). Operating Lease


Dalam hal sewa guna usaha diperlakukan sebagai operating lease, trasansi leasing oleh
pihak penyewadicatat sebagai transaksi sewa-menyewa biasa. Dengan demikian
pembayaran sewa berkala dicatat debet akun Beban Sewa, dan kredit akun Kas. Apabila
dalam perjanjian sewa guna usaha ditetapkan pembayaran berkala dalam jumlah yang
berbeda, beban sewa untuk setiap periode dihitung dengan menggunakan metode Garis
Lurus (Straight Line Method).
b). Lease Modal (Capital Lease)
Apabila suatu sewa guna usaha memenuhi criteria untuk di perlakukan sebagai capital lease,
transaksi leasing dicatat oleh pihak penyewa sebagai suatu transaksi pembelian aktiva tetap
dengan syarat kredit jangka panjang. Dengan demikian dicatat debet pada akun Aktiva Sewa
Guna Usha dan kredit akun hutang.
F. Pencatatan lease oleh perusahaan dalam sewa guna usaha (leaser)

Jika lessee mengkapitalisasi lease maka lessee akan mencatat aktiva dan
kewajiban yang umumnya sama dengan nilai sekarang pembayaran
sewa,lessor yang sudah memindahkan secara substansial seluruh manfaat
danrisiko kepemilikan, mengakui penjualan dengan mengeluarkan aktiva dari
neraca dan menggantikannya dengan piutang. Jurnal yang dibuat oleh lessor
dan lessee dengan asumsi peralatan di-lease dan dikapitalisasi adalah sebagai
berikut:

Lessee Lessor
Peralatan yang di-lease RpXXX Piutang lease (bersih)
RpXXX
Kewajiban lease RpXXX Peralatan RpXXX
Untuk lease yang dicatat sebagai Lease Modal (capital lease),
leaseharus dianggap tidak dapat dibatalkan, dan memenuhi satu dari
lebih empat kriteria berikut ini:

1)Lease mentransfer kepemilikan properti kepada lessee.


2)Lease memiliki opsi untuk membeli dengan harga khusus (bargain
purchase option).
3)Jangka waktu lease sama dengan atau lebih 75% dari estimasi
umur ekonomis aktiva yang di-lease.
4)Nilai sekarang (present value) dan pembayaran lease minimum (tidak
termasuk biaya executory) sama dengan atau melebihi 90% dari nilai
wajar properti yang di-lease.
KESIMPULAN

1.Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (Finance Lease) maupun
sewa guna usaha tanpa hak opsi (Operating Lease) untuk digunakan oleh lessee
selama jangkauan waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
2.Kegiatan utama perusahaan sewa guna usaha adalah bergerak di bidang
pembiayaan untuk keperluan barang- barang modal yang diinginkan oleh
nasabah, yang dimaksud pembiayaan disini adalah seorang nasabah
membutuhkan barang- barang modal dengan cara disewa atau dibeli secara
kredit dapat diperoleh di perusahaan leasing
3.Pihak-pihak yang terlibat.
a.Lessor
Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para
nasabahnya untuk memperoleh barang- barang modal.
b.Lessee
Adalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada
lessor untuk memperoleh barang modal yang diinginkan.
c.Supplier
Yaitu pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing
sesuai perjanjian antara lessors dan lessee dan dalam hal ini
supplier juga dapat bertindak sebagai lessor
d.Asuransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap
perjanjian antara lessor dengan lessee.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai