Anda di halaman 1dari 3

Pelatihan tentang Pengolahan Makanan Sehat dan Bergizi guna Menanggulangi

Stunting
1. Pendahuluan
Berdasarkan data kesehatan Desa Karangsari pada Bulan Mei 2022, sebanyak
6 dari 57 bayi dan balita mengalami stunting. Stunting adalah masalah kurang gizi
kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi akibat pemberian makanan yang
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi dalam waktu yang cukup lama (Rahmadhita
2020). Stunting dapat terjadi pada anak-anak usia 0-59 bulan. Status gizi pada
pengukuran stunting didasarkan tinggi badan menurut umur anak.
Salah satu upaya yang sering dilakukan untuk mengatasi stunting adalah
gerakan “Isi Piringku”. Hal ini bertujuan untuk mengatur pola makan sesuai dengan
komposisi makanan yang telah disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak sesuai umur
(Siahaya et al. 2021). Isi Piringku dapat diberikan pada bayi usia 6-23 bulan, balita
24-59 bulan, dan dewasa. Namun, program ini berfokus pada balita 24-59 bulan. Oleh
karena itu, diperlukan pelatihan tentang pengolahan makanan sehat dan bergizi
kepada masyarakat, terutama ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki anak usia 24-
59 bulan.
2. Deskripsi Program
Memberikan pelatihan tentang pengolahan makanan sehat dan bergizi kepada
masyarakat, terutama ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki anak usia 24-59 bulan.
Makanan sehat dan bergizi yang dimaksud adalah makanan yang sesuai dengan
pedoman “Isi Piringku”. Isi Piringku adalah komposisi makanan yang telah
disesuaikan dengan kebutuhan gizi anak sesuai umur.
3. Tujuan
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makanan sehat dan
bergizi untuk pertumbuhan anak
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak yang ditimbulkan dari
pemberian makanan yang kurang atau tidak sehat dan bergizi
c. Membiasakan pemberian makanan sehat dan bergizi kepada anak usia 24-59
bulan agar anak dapat tumbuh dengan baik
4. Sasaran
Masyarakat Desa Karangsari, terutama ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang
memiliki anak usia 24-59 bulan.
5. Metode
a. Alat dan Bahan
i. Alat
1. Laptop
2. Proyektor
3. Mikrofon
4. Speaker
5. Peralatan memasak:
a. Cobek dan Ulekan
b. Panci
c. Pisau
d. Sendok makan
e. Sendok teh
f. Sendok sayur
g. Piring
h. Baskom
ii. Bahan
1. Power point
2. Bahan memasak:
a. Beras
b. Pepaya
c. Telur/Tempe
d. Wortel
e. Kol
f. Bunga kol
g. Daun bawang
h. Seledri
i. Bawang merah
j. Bawah putih
k. Kemiri
l. Garam
m. Gula
b. Prosedur
i. Membuat modul bersama kader-kader kesehatan tentang makanan
sehat dan bergizi yang akan diberikan kepada masyarakat, terutama
ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki anak usia 0-59 bulan.
ii. Mengadakan pertemuan dengan masyarakat melalui PKK dan kader-
kader kesehatan di Posyandu untuk memberikan penyuluhan tentang
makanan sehat dan bergizi.
iii. Mengadakan pertemuan lanjutan dengan masyarakat melalui PKK dan
kader-kader kesehatan dengan agenda memasak makanan sehat dan
bergizi yang kemudian akan dibagikan kepada anak-anak usia 0-59
bulan.
iv. Mengadakan evaluasi bersama masyarakat, PKK, dan kader-kader
kesehatan.

6. Indikator Keberhasilan
a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang makanan sehat dan bergizi
yang diukur melalui kuesioner (pre dan post test).
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pemberian makanan sehat dan
bergizi kepada anak-anak usia 0-59 bulan yang diukur secara kualitatif dengan
pendampingan.
c. Masyarakat terbiasa mengolah makanan sehat dan bergizi untuk diberikan
kepada anak-anak usia pertumbuhan yang diukur secara kualitatif dengan
pendampingan.
Referensi
Rahmadhita K. 2020. Permasalahan Stunting dan Pencegahannya. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Sandi Husada. 9(1):225–229.doi:10.35816/jiskh.v11i1.253.

Siahaya A, Haryanto R, Sutini T. 2021. Edukasi “Isi Piringku” Terhadap Pengetahuan dan
Perilaku Pada Ibu Balita Stunting di Maluku. Jurnal Penelitian Kesehatan “SUARA
FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes Voice”). 12(0):199–
202.doi:10.33846/sf12nk137.

Anda mungkin juga menyukai