Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN PENGENALAN ALAT KESEHATAN

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Dasar Praktikum


Dosen Pengampu: Emuliana Sulpat, S.Kep.,Ns.,M.Kes.

Disusun Oleh:
Marsya Yollanda Althalita
005221081

D3 Keperawatan GR-2B
Universitas Airlangga
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada saya sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa
shalawat yang senantiasa penulis haturkan kepada jujungan Nabi besar Muhammad SAW, yang
telah menuntun kami sebagai umatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah yang
terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan.

Makalah ini disusun dengan berisikan tentang informasi mengenai alat-alat Kesehatan dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah keperawatan dasar praktikum. Makalah ini
diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan bagi kita semua.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dengan segala kekurangan dan kemampuan yang sangat terbatas yang dimiliki oleh
penulis. Sehingga dalam penulisan, penyusunan kalimat dan dalam pencarian sumber buku
serta internet masih kurang. Namun penulis sudah berusaha semaksimal mungkin agar makalah
ini dapat diselesaikan untuk memenuhi tugas keperawatan dasar praktikum yang telah
diberikan dosen.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini
dapat memenuhi harapan kita semua.

Gresik, 13 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………….

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………….

2.1 Pengertian Alat Kesehatan………………………..………………………………………

2.1.1 Produk Diagnostik in vitro (DIV) ……………………………………………..

2.1.2 Alat Kesehatan Aktif…………………………………………………………...

2.1.3 Alat Kesehatan Aktif Diagnostik ………………………………………………

2.1.4 Alat Kesehatan Nonaktif ………………………………………………………

2.1.5 Alat Kesehatan Invasif ………………………………………………………..

2.1.6 Alat Kesehatan Noninvasif ……………………………………………………

2.1.7 Durasi Penggunaan ……………………………………………………………

2.2 Klasifikasi Penggunaan ………………………………………….………………………

2.1,1 Klasifikasi Alat Kesehatan ……………………………………………………

2.1.2 Klasifikasi Produk Diagnostik in Vitro (DIV) ………………………………..

2.3 Jenis Alat Kesehatan ……………………………….……………………………………

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………….

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………….

3.2 Saran ……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, alat keehatan adalah instrumen,
aparatus, mesin, implant yang mengandung obat, yang digunakan untuk mencegah,
mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta
memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki
fungsi tubuh. Alat kesehatan bisa meliputu barang, instrumen atau alat lain yang termasuk tiap
komponen, bagian atau perlengkapan yang diproduksi, dijual, atau dimaksudkan untuk
digunakan dalam pemeliharaan dan perawatan, diagnosis, pemulihan, perbaikan,
penyembuhan, dan lain lain (Hartono, 1985). Selain obat, alat kesehatan juga merupakan
komponen penting dalam pelayanan kesehatan karena alat kesehatan memiliki fungsi sebagai
peningkatan kesehatan. Selain fungsi sosial sebagai peningkatan kesehatan, alat kesehatan juga
memiliki fungsi ekonomi yaitu sebagai komoditas yang menjanjikan di ASEAN khususnya di
Indonesia. Pada saat ini, sebagian besar kebutuhan alkes di Indonesia masih belum terpenuhi
pada impor. Ketergantungan pada impor dengen mulai mengembangkan industri alat kesehatan
dalam negeri terumata di Indonesia.

Alat kesehatan terdiri dari berbagai macam jenis yaitu alat kesehatan elektromedik, non
elektromedik, dan diagnosis in vitro. Alat kesehatan elektromedik merupakan alat medis yang
memiliki sistem kerja menggunakan prinsip elektronik atau mengandung unsur listrik.
Sedangkan, alat kesehatan non elektromedik merupakan alat medis yang tidak berhubungan
dengan listrik atau elektronik. Alat kesehatan in vitro merupakan alat medis yang memiliki
fungsi spesifik yaitu sebagai alat diagnosis pasien.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari alat kesehatan?


2. Apa saja klasifikasi alat kesehatan?
3. Apa saja jenis jenis alat kesehatan?
4. Bagaimana fungsi dari alat kesehatan?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari alat kesehatan


2. Untuk mengetahui klasifikasi alat kesehatan
3. Untuk mengetahui jenis alat kesehatan
4. Untuk mengetahui fungsi dari alat alat kesehatan
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Alat kesehatan

Alat kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin, perkakas, dan atau implant,
reagen in vitro dan kalibrator, perangkat lunak atau material yang digunakan tunggal atau
kombinasi untuk manusia dengan beberapa tujuan yaitu

1. Untuk diagnosa, pencegahan, pemantauan, perawatan, atau meringankan penyakit.


2. Untuk pemeriksaan, penggantian, pempdifikasian atau penunjang anatomi atau
proses fisiologis.
3. Untuk menyangga atau mempertahankan hidup.
4. Untuk mengontrol pembuahan.
5. Untuk desinfeksi alat kesehatan.
6. Untuk menyediakan informasi untuk tujuan medis atau diagnosis melalui pengujian in
vitro terhadap specimen dari tubuh manusia yang terdapat aksi utama di dalam tubuh
manusian yang tidak mencapai proses farmakologi, imunologi, dan metablism,
sehingga tercapainya fungsi dapat dibantu oleh proses tersebut.

2.1.1 Produk Diagnostik In Vitro (DIV)

Produk DIV atau diagnostik in vitro adalah setiap reagen, kalibrator, material kontrik,
kit, instrumen, apparatus, peralatan atau sistem baik dgunakan sendiri atau dikombinasikan
dengan reagen lain, produk reagen, kalibrator, material kontrol, kit, instrumen, apparatus,
peralatan atau sistem yang diharapkan oleh pemilik produk untuk digunakan secara in vitro
untuk pemeriksaan dari setiap spesimen, termasuk darah atau donor jaringan yang berasal dr
tubuh manusia yang pada dasarnya untuk tujuan memberikan informasi dengan memperhatikan
keadaan fisiologis atau patologis atau kelainan bawaan, untuk menentukan keamanan dan
kesesuaian setiap darah atau donor jaringan dengen penerima potensial, dan untuk memantau
ukuran terapi termasuk wadah spesimen.
2.1.2 Alat Kesehatan Aktif

Alat kesehatan aktif merupakan alat yang digunakan sendiri atau digabungkan dengan
alat kesehatan lain yang bertujuan untuk mendukung, mengubah, menggantikan atau
memperbaiki fungsi struktur biologi untuk pengobatan atau mengurangi penyakit, cedera, dan
cacat. Alat kesehatan yang dioperasikan menggunakan sumber energi listrik atau sumber energi
lain yang dihasilkan langsung oleh tubuh manusia atau gravitasi yang bekerja dengan
mengubah energi tersebut.

2.1.3 Alat Kesehatan Aktif Diagnostik

Alat kesehatan aktif diagnostik merupakan alat kesehatan aktif yang digunakan sendiri
ataupun digabung dengan alat kesehatan lain yang bertujuan untuk memberi informasi,
mendeteksi, mendiagnosa, memantau atau membantu menangani kondisi fisiologis, tingkat
kesehatan, penyakit, dan cacat bawaan.

2.1.4 Alat Kesehatan non Aktif

Alat kesehatan non aktif merupakan alat kesehatan yang dioperasikan menggunakan
sumber energi selain yag digunakan pada alat kesehatan aktif.

2.1.5 Alat Kesehatan Invasif

Alat kesehatan invasif merupakan alat kesehatan yang menembus ke dalam tubuh, baik secara
keseluruhan maupun sebagian, baik melalui lubah tubub atau melalui permukaan tubuh.

2.1.6 Alat Kesehatan non Invasif

Alat kesehatan non invasif merupakan alat kesehatan yang tidak menembus ke dalam tubub,
baik secara keseluruhan atau sebagian, baik melalui lubang tubuh atau melalui permukaan
tubuh.

2.1.7 Durasi Penggunaan

Terdapat 3 durasi penggunaan alat kesehatan yaitu

1. Singkat : penggunaan alat kesehatan yang digunakan secara terus menerus selama
kurang dari 60 menit.
2. Jangka pendek: peggunaan alat kesehatan yang digunakan secara terus menerus antara
60 menit hingga 30 hari.
3. Jangka panjang: penggunaan alat kesehatan yang digunakan secara terus menesur
selama lebih dari 30 hari.

2.2 Klasifikasi Alat Kesehatan

2.2.1 Klasifikasi alat kesehatan

Alat kesehatan dikladifikasikan berdasarkan resiko yang ditimbulkan selama alat


kesehatan tersebut digunakan. Berdasarkan risiko tersebut, alat kesehatan dibagi menjadi
empat kelas yaitu

1. Kelas A merupakan alat kesehatan yang memiliki risiko rendah saat penggunaan.
Contohnya seperti instrumen bedah, sarung tangan bedah, oxygen mask, dan film
viewer.
2. Kelas B merupakan alat kesehatan yang memiliki risiko rendah hingga sedang saat
penggunaan. Contohnya seperti blood pressure cuff, steam sterilizer.
3. Kelas C merupakan alat kesehatan yang memiliki risiko sedang hingga tinggi sat
penggunaan. Contohnya seperti mesin X ray.
4. Kelas D merupakan alat kesehatan yang memiliki risiko yang tinggi saat penggunaan.
Contohnya seperti stent jantung, dan pacemaker.

Terdapat faktor faktor yang memengaruhi klasifikasi alat kesehatan yaitu lamanya waktu
kontak alat tersebut ke dalam tubuh, derajar dan termpat masuknya dalam tubuh, kombinasi
alat kesehatan, maksud pengguaan sebagai alat diagnosis atau untuk pemeliharaan, efek lokal
terhadap sistemik, mekanisme kerja dalam tubuh, efek biologi terhadap tubuh jika sesuai,
kontak dengan kulit yang luka jika sesuai, dan kemampuan alat apakah dapat untuk digunakan
kembali atau tidak.

2.2.2 Klasifikasi Produk Diagnostik in Vitro (DIV)

Faktor yang empengaruhi klasifikasi kelas risiko produk DIV adalah faktor individu dan risiko
terhadap kesehatan masyarakat. Berdasarkan risiko tersebut, produk DIV dibagi menjadi empat
kelas yaitu

1. Kelas A merupakan produk DIV yang memiliki resiko terhadap individu rendah dan
resiko terhadap kesehatan masyarakat juga rendah.
2. Kelas B merupakan produk DIV yang memiliki risiko terhadap individu sedang dan
risiko terhadap kesehatan masyarakat sedang.
3. Kelas C merupakan produk DIV yang memiliki risiko terhadap individu tinggi dan
risiko terhadap kesehatan masyarakat sedang.
4. Kelas D merupakan produk DIV yang memiliki risiko terhadap individu tingi dan risiko
terhadap kesehatan masyarakat juga tinggi.

2.3 Jenis Alat Kesehatan

Berdasarkan penempatannya, dalam dunia kesehatan alat kesehatan dibagi menjadi

1. Alat kesehatan di apotik


2. Alkes kesehatan di Instalasi Rawat Jalan
3. Alat kesehatan di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Alat kesehatan di Instalasi Rawat Intensif (ICU)
5. Alat kesehatan di Instalasi rawat inap
6. Alat kesehatan di ruang bayi
7. Alat kesehatan di ruang perawatan penyakit bedah
8. Alat kesehatan di ruang perawatan penyakit dalam
9. Alat kesehatan di ruang perawatan kebidanan

Berikut merupakan macam-macam alat kesehatan yang ada di Rumah Sakit

1. Stetoskop
Stetoskop memiliki fungsi yaitu untuk memeriksa suara yang
ada dalam tubuh manusia. Contohnya seperti detak jantun, paru
paru, usus dan lambung, dan lain lain. Cara memakai stetoskop
adalah dengan cara ditempelkan pada telinga.
2. Tensimeter
Tensimeter memiliki fungsi yaitu untuk mengukur tekanan
darah. Biasanya digunakan dokter atau perawat untuk
memeriksa apakah tekanan darah pada pasoen normal atau
tidak. Terdapat 2 jenis tensimeter yaitu tensimeter manual dan
tensimeter digital.
3. Termometer
Termometer memiliki fungsi yaitu untuk mengukur suhu
tubuh. Termometer memiliki beberapa jenis, contohnya
seperti termometer air raksa, termometer digital, dan
termometer inframerah.
4. Infus set
Infus set biasanya digunakan pada pasien yang menjalani rawat
inap di rumah sakit. Infus set memiliki fungsi yaitu untuk
memasukkan cairan atau obat ke dalam tubuh yang dialirkan
melalui vena dengan kecepatan yang bisa diatur dalam waktu tertentu.
5. Medical Ventilator
Medical ventilator digunakan untuk menggantikan sebagian atau
seluruh kerja paru paru dengan cara memberikan pernapasan otomatis
kepada pasien.
6. Pispot/ bedpan
Pispot/ bedpan memiliki fungsi yaitu untuk menampung uron dan
feses pasien yang tidak mampu ke toilet. Pispot/bedpan biasanya
terbuat dari logam, plastik, dan kaca.
7. Pispot Urinal
Pispot urinal memiliki fungsi yaitu untuk menampung urin pasien
atau lansia yang sulit bergerak. Pispot urinal biasanya terbuat dari
plastik dan stainless.
8. Forceps
Forceps memiliki fungsi yaitu untuk menjepit atau memegang
benda.
9. Gunting perban
Gunting perban memiliki fungsi yaitu untuk menggunting perban atau
kasa.
10. Laryngeal mirror
Laryngeal merupakan kaca yang memiliki fungsi untuk melihat
bagian dalam mulut dan tenggorokan.
11. Reflek Hammer
Reflek Hammer memiliki fungsi untuk memeriksa reflek pada
bagian tubuh. Contohnya pada lutut.
12. Pus Basin
Basin memiliki fungsi yaitu untuk menampung benda benda
kotor. Contonya seperti menampung kapas bekas, muntah,
nanah, darah, dan lain lain.
13. Tongue blade
Tongue blade memiliki fungsi yaitu untuk menahan lidah
agar dapat diperiksa.
14. Speculum
Speculum memiliki fungsi yaitu untuk memeriksa rongga tubuh
dengan cara memasukkan speculum ke bagian tubuh yang akan diperiksa.

15. Bak instrumen


Bak instrumen memiliki fungsi yaitu untuk menyimpan dan
menaruh alat alat instrumen.
16. Urine bag
Urine bag memiliki fungsi yaitu untuk menampung urine yang
dihubungkan dengan kateter.
17. Kateter
Kateter merupakan selang kecil tipis yang terbuat dari karet atau
plastik. Kateter memiliki fungsi yaitu untuk memudahkan buang
air kecil pasien dengan cara memasukkan kateter ke dalam
saluran kencing.
18. Syringe, spet atau spuit
Spuit memiliki fugsi yaitu untuk memasukkan cairan atau gas
ke dalam tubuh pasien langsung ke pembuluh darah. Spuit
memiliki bentuk pompa piston.
19. Nebulizer
Nebulizer memiliki fungsi yaitu untuk mengubah obat cair
menjadi uap sehingga lebih mudah untuk dihirup oleh pasien.
20. Kursi roda
Kursi roda memiliki fungsi yaitu untuk alat bantu bagi orang
yang mengalami kesulitan untuk berjalan yang diakibatkan
karena kondisi sakit, patah tulang kaki atau cacat sakit bawaan.
Terdapat 2 jenis kursi roda yaitu kursi rofa elektrik dan kursi
roda manual.
21. Pulse Oximeter
Pulse oximeter memiliki fungsi yaitu untuk mengukur kadar
oksigen dalam darah. Cara penggunaan pulse oximeter yaitu
dengan cara mencepitkat ke ujung jari pasien.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Alat keehatan adalah instrumen, aparatus, mesin, implant yang mengandung obat, yang
digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Dalam dunia kesehatan, alat kesehatan
dikladifikasikan berdasarkan resiko yang ditimbulkan selama alat kesehatan tersebut
digunakan. Dibagi menjadi empat kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D. Adapun
macam macam alat kesehatan contohnya seperti stetoskop yang berfungsi untuk memeriksa
suara yang ada dalam tubuh manusia (suara detak jantung, lambung, dan lain lain), tensimeter
yang digunakan untuk mengukur tekanan darah, dan alat kesehatan lainnya yang juga memiliki
fungsi masing masing.

3.2 Saran

Sebaiknya kita sebagai calon tenaga kesehatan lebih memahami dan bisa untuk
menjabarkan pengertian dan fungsi dari alat alat kesehatan. Karena dengan pengetahuan yang
dimiliki, diharapkan bisa menyalurkan dan menerapkannya di kehidupan sehari hari dan di
lingkungan praktek
DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, S., J. (2017). Alat Alat Kesehatan. Diakses pada Senin 8 Mei 2017, dari
https://sertiyani.blogspot.com\\

Umar, K. (2014). Teori Alat Kesehatan. Program studi D3 Farmasi Politeknik Harapan
Bersama Tegal. Diakses pada Minggu 28 Juni 2015, dari
https://khaidircasisembilandua.blogspot.com/2015/06/makalah-teori-alat-kesehatan.html

Mahdi, K., N. (2013). Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta:
SMK Farmasi Ditesat.

Noor, A., M. (2013). Analisis Komestik dan Alat Kesehatan. Program studi farmasi dan
makanan fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam. Banjarbaru: Universitas Lampung
Mangkurat.

Kemenkes. (2018). klasifikasi Alat Kesehatan, Alat Kesehatan DIV dan PKRT. Diakses pada
16 Mei 2018, dari https://regalkes.kemkes.go.id/informasi_alkes/TataCaraKlasifikasi1.pdf

Putri, dkk. (2015). PKRT dan Alat Kesehatan. Tangerang: Sekolah tinggi farmasi
muhammadiyah .

Sari, N., T. (2015) Alat Alat Kesehatan di UGD. Diakses pada 1 Desember 2015, dari
https://www.scribd.com/doc/291737813/Makalah-Alkes

Anda mungkin juga menyukai