TINJAUAN PUSTAKA
Perawat (nurse) berasal dari bahasa latin yaitu kata nutrix. Artinya menjaga
luar negeri dan diakui oleh pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
ayat 1 yang berbunyi “Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan
perawat baik di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan
pekerjaan yang rutin, jadwal kerja yang ketat, tanggung jawab atas keselamatan
dan kesehatan diri sendiri dan orang lain, serta dituntut untuk mampu bekerja
munculnya stres kerja. Jika hal ini terus terjadi, kondisi psikologis perawat akan
menurun dan menjadi tertekan dan keadaan ini dapat mengakibatkan stres kerja.
Stres kerja dapat membuat perawat menjadi mudah marah, tidak ramah, serta
mudah lelah. Berbagai situasi dan tuntutan kerja yang dialami dapat menjadi
integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat
dalam kondisi sehat maupun sakit (UU No. 38 Tahun 2014). Pemberian asuhan
Fungsi perawat adalah suatu pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan sesuai
yang ada, perawat dalam menjalankan perannya memiliki beberapa fungsi sebagai
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain, dimana
diri.
2. Fungsi Dependen
instruksi dari perawat lain. Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang di
berikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis ke perawat umum atau
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan oleh sekelompok tim yang saling bergantung antara
satu tim dengan tim lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
kompleks. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
1. Tugas Perawat
dilakukan sesuai tahapan dalam proses keperawatan. Tugas perawat ini disepakati
dalam lokakarya tahun 1983 yang berdasarkan tugas dan tanggung jawab perawat
memberikan penjelasan yang baik kepada pasien (explanation about the delay)
(derogatory)
f. Menerima sikap kritis pasien dan mencoba memahami pasien dalam sudut
keperawatan adalah :
a. Pengumpulan data
memenuhi SDM.
membangun efektifitas.
kinerja secara hati-hati, teliti dan kegiatan perawat dilaporkan secara jujur.
berhubungan dengan peran tertentu dari perawat, agar tetap kompeten dalam
berikut:
masyarakat).
adanya stres kronis yang belum berhasil ditangani dengan baik di tempat kerja
yang ditandai dengan tiga dimensi yaitu perasaan lelah, perasaan negatif atau
sinisme dan kinerja yang buruk di tempat kerja. Secara khusus burnout cenderung
pada peristiwa dalam konteks pekerjaan. Burnout adalah bentuk yang parah dari
tekanan psikologis yang timbul dari pekerjaan terkait trauma fisik dan mental,
yang bermanifestasi sebagai kehilangan energi yang parah yang tidak dapat
konsentrasi serta perilaku kerja yang negatif. Keadaan ini membuat suasana di
juga membuat pekerja menjaga jarak, tidak mau terlibat dengan lingkungannya.
Burnout juga dipengaruhi oleh ketidak sesuaian antara usaha dengan apa yang di
(burnout) adalah sindrom psikologis yang disebabkan adanya rasa kelelahan yang
luar biasa baik secara fisik, mental, maupun emosional, yang menyebabkan
1. Exhaustion
menyelesaikan masalah mereka. Tetap merasa lelah meski sudah istirahat yang
2. Cynicism
cenderung menarik diri dari dalam lingkungan kerja. Ketika pekerja merasakan
cynicism (sinis), mereka cenderung dingin, menjaga jarak, cenderung tidak ingin
terhindar dari rasa kecewa. Perilaku negatif seperti ini dapat memberikan dampak
tidak berdaya, merasa semua tugas yang diberikan berat. Ketika pekerja merasa
pekerjaan terasa sulit dan tidak bisa dikerjakan, rasa percaya diri berkurang.
Pekerja menjadi tidak percaya dengan dirinya sendiri dan orang lain tidak percaya
dengannya.
hanya merugikan diri perawat itu sendiri. Misalnya berupa absen dari pekerjaan,
komitmen yang rendah, mempunyai masalah dengan relasi kerja dan yang
lainnya. Kelelahan kerja juga merugikan rumah sakit tempat perawat bekerja yaitu
hubungan interpersonal di tempat kerja atau dalam kehidupan umum. Selain itu
kelelahan kerja dengan kadar yang tinggi juga menciptakan gangguan hubungan
antara perawat dengan pekerjaan, yang umum terjadi kelelahan kerja menurunkan
kemampuan yang disebut “concern for the task” dan kemampuan dalam
pada tahun 1980. Pada awalnya, MBI digunakan hanya untuk mengukur tingkat
membutuhkan pelayanan. Model MBI yang digunakan pada saat itu antara lain
Services Survey) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur burnout
ukur yang bertujuan untuk mengetahui burnout pada tenaga pengajar. MBI-GS
penurunan prestasi pribadi yang mengacu pada penurunan dalam kompetensi dan
produktivitas seseorang serta rasa efikasi diri atau rasa keberhasilan yang rendah.
Human Services Survey) merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur
Menurut Roslina (2022), beban kerja adalah sejumlah tugas dan proses atau
kegiatan yang harus diselesaikan sesuai job description oleh seorang pekerja
dalam jangka waktu tertentu. Apabila seorang pekerja mampu menyelesaikan dan
menyesuaikan diri terhadap sejumlah tugas yang diberikan, maka pekerja tidak
merasakan suatu beban kerja. Namun, jika pekerja tidak berhasil maka tugas dan
kegiatan tersebut dirasakan sesuatu yang berat menjadi suatu beban kerja. beban
kerja adalah keadaan dimana pekerja dihadapkan pada tugas yang harus
Beban kerja yang berat atau tidak diperhatikan serta penghargaan yang tidak
sesuai akan menyebabkan perawat merasa tidak puas sehingga dapat keluar dari
pekerjaannya. Beban Kerja itu sendiri erat kaitannya dengan produktiitas tenaga
kesehatan, studi yang dilakukan mendapatkan bahwa haya 53% waktu yang
kesehatan dipengaruhi oleh beban kerja yang berlebih, sementara beban kerja
tersebut disebabkan oleh jumlah tenaga kesehatan yang belum memadai dan
seorang pegawai memutar roda pada sebuah bengkel, atau kemampuan sesorang
kondisi fatal dan psikologi seseorang, sebagai contog seorang karyawan yang
postur tubuhnya tipis, tidak cocok bertugas di bagian tungku atau perapian.
Dengan kata lain bahwa kesehatan pekerja harus tetap dalam keadaan prima saat
melakukan pekerjaan, selain istirahat yang cukup juga harus didukung sarana dan
Kerja shif dan kerja malam sering kali menyebabkan kelelahan bagi pekerja
akibat dari beban kerja yang berlebihan. Seperti contoh seorang perawat yang
giliran jaga malam, akan merasakan kelelahan karena kurang tidur. Beban kerja
berlebihan dapat mengakibatkan kelelahan dan beban kerja terlalu sedikit dapat
mengakitabtkan terjadinya demotivasi sehingga berpengaruh terhadap kinerja
sebagai berikut :
merasa suatu tantangan yang akan dihadapi atau pekerja akan merasa memiliki
2. Kondisi pekerjaan
mengatasi masalah kejadian yang tidak terduga seperti melakukan pekerjaan extra
diluar waktu yang di tentukan. Dalam hal ini, karyawan dihadapkan pada
masalah dan beban pekerjaannya menjadi berat atau tinggi, demikian pula
sebaliknya.
3. Standar Pekerjaan.
timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
demikian pula sebaliknya, jika standart pekerjaan itu dapat dipahami dan pekerja
tidak berat.
1. Faktor eksternal
Beban kerja yang bersumber dari luar diri pekerja, antara lain adalah:
a. Tugas (Task). Stasiun kerja, tata letak ruang kerja, kondisi ruang kerja, kondisi
lingkungan kerja, sikap kerja, cara angkut, beban yang diangkat waktu istirahat,
shift kerja, sistem kerja Tugas bersifat fisik. Namun tanggung jawab,
kerja
2. Faktor internal
Jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi, kondisi kesehatan, dan
faktor internal yang berasal dari dalam diri pekerja akibat dari reaksi beban kerja
somatis.
mendapatkan ukuran tentang beban dan kinerja yang berlaku dalam suatu sistem
kerja. Karena metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode
pengukur memperoleh ukuran ukuran kuantitatif yang benar tentang kinerja dan
beban kerja.
kerja berdasarkan waktu, agar perhitungan dapat dilakukan menurut rumus yang
Waktu yang dibutuhkan dalam suatu proses penyelesaian suatu produk sejak
c. Kelonggaran (k)
dalam pekerjaan. Semua kelonggaran ini memiliki nilai masing-masing yang telah
ditentukan.
setiap hari kepada pegawainya untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Jumlah
jam kerja pegawai ini dapat dilihat dari banyaknya waktu kerja yang digunakan
Sedangkan sifat kolaboratif dan kerjasama diperlukan agar proses pengamatan dan
dicatat waktunya. Jumlah seluruh waktu dari tiap elemen akan menghasilkan
waktu siklus. Tujuan mengurai pekerjaan menjadi bagian yang lebih kecil ini
adalah untuk mengantisipasi adanya elemen tidak baku yang mungkin saja
dilakukan pekerja.
memperoleh data yang akurat. Alat-alat tersebut berupa jam henti, foto-foto,
b. Pengukuran waktu
Kegiatan mengamati dan mencatat waktu waktu kerja baik setiap elemen
Jika proses pengambilan data telah selesai, maka semua persyaratan perlu
diperiksa apa sudah terpenuhi, setelah itu penghitungan waktu baku dapat
Beban Kerja
Burnout sindrom
Gambar 2.1: Kerangka teori beban kerja yang berhubungan dengan kejadian
Kerangka teori ini menurut : Budiono (2019), Diah Anggraini Putri (2021),
Roslina (2022)